ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

(Ibnul Qoyyim rahimahullah[Ad-Daa' wa ad-Dawaa' 94])

“”

IMAM SYAFI'I MENUTURKAN :

Siapa yang tulus menjalin persaudaraan dengan sahabatnya maka ia akan menerima kesalahan-kesalahannya,, mengisi kekuranagnnya dan memaafkan ketregelincirannya".

RASULULLAH Shalallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia". (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Seorang Muslim Adalah Bersaudara, Janganlah Mendzolimi, Merendahkan Dan Janganlah Mengejeknya. (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memudahkannya baik di dunia maupun di akherat". (HR. Muslim)

Imam Syafi'i pernah berkata :

"Aku berangan-angan agar orang-orang mempelajari ilmuku ini dan mereka tidak menisbahkan sedikitpun ilmuku kepadaku selamanya, lalu akupun diberi ganjaran karenanya dan mereka tidak memujiku" (Al-Bidaayah wa An-Nihaayah 10/276)

Ibnul Qayyim (Al Fawaid 1/147)

el kanzu

Minggu, 02 November 2014

Kumpulan Nasehat Dari Whatsapp 4

 FIQIH SHARE DAN BC

Sahabat fillah…

Berhati-hatilah dalam menyebarkan Informasi melalui BC, FB, WA dll.

Apalagi bila informasi itu tidak kita ketahui asal usulnya dan menyangkut isu agama dan kebangsaan. Jangan sampai kita terjerumus pada dusta dan persaksian palsu.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ الزُّورِ

“Dan jauhilah ucapan dusta.” (QS. Al-Hajj: 30)

Allah Ta’ala berfirman:

وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً

“Dan janganlah kamu mengatakan pada sesuatu yang kamu tidak punya ilmu tentangnya. Karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. Al-Isra`: 36)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلَاثًا قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ قَالَ فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ

“Inginkah kalian kuberitahukan mengenai dosa besar yang paling besar?” Beliau menyatakannya tiga kali. Mereka mnjawab, “Mau, wahai Rasulullah”. Maka beliau bersabda, “Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orangtua”. Lalu beliau duduk padahal sebelumnya dalam keadaan bersandar, kemudian melanjutkan sabdanya: “Ketahuilah, juga ucapan dusta.” Dia (Abu Bakrah) berkata, “Beliau terus saja mengatakannya berulang-ulang hingga kami mengatakan, “Sekiranya beliau diam.” (HR. Al-Bukhari & Muslim)

Perhatikan hadits di atas. Rasulullah menjadikan persaksian palsu merupakan dosa besar bahkan merupakan dosa besar yang ketiga setelah kesyirikan dan durhaka kepada kedua orang tua

Ketahuilah…

Apa yang kita tulis akan kita pertanggung jawabkan, jadi tulislah yang baik-baik saja.

Apa yang kita bicarakan akan kita pertanggung jawabkan, maka bicaralah yang baik2 saja.

Allah azza wa jalla berfirman yang artinya:

“…..Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan, dan Hati, semua itu akan diminta pertanggungjawaban.”
( QS Al-Isra : 36 )

Iya, apa yang kita dengar, kita lihat, kita persaksikan, dan yang kita sebarkan melalui media apa saja semua pasti akan kita dimintai pertanggungjawabannya. Maka persiapkan jawaban yang baik bila nanti Allah menanyakan tentang semua itu.

Sebelum menyebar berita perhatikan adab-adab berikut ini.

1. Periksa terlebih dahulu kevalidan berita tersebut

2. Bila bc itu berisi pesan agama, maka pastikan kesohihihan isi bc tersebut baik dari sisi materi, dalil dan sisi pendalilannya. Bertanyalah pada orang yang berilmu.

3. Bila anda hanya menukil berita, maka beri keterangan sumber berita tersebut.

4. Bila terlanjur salah dalam menyampaikan berita maka segeralah meluruskan berita tersebut dan tak perlu malu, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah.

5. Tidak semua yang kita dengar lantas kita sebarkan.

✏Oleh Ustadz Aan Chandra Thalib حفظه الله تعالى
------------------------

Kumpulan Nasehat Dari Whatsapp 3

Kisah Cinta Mereka Berakhir di Negeri Wahabi, Di Musim Haji..

Meninggal dunia di negeri yang menerapkan Syari'at Islam, dan disholatkan oleh orang-orang yang memurnikan tauhid merupakan keistimewaan tersendiri bagi sebagian jamaah haji. Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

 مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ َيمُوْتُ فَيَقُوْمُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُوْنَ رَجُلاً لاَ يُشْرِكُوْنَ بِاللهِ شَيْئًا إِلاَّ شَفَّعَهُمُ اللهُ فَيْهِ

“Tidaklah ada seorang muslim meninggal dunia lalu ada empat puluh orang yang tidak mempersekutukan sesuatu dengan Allah menyolatkan jenazahnya melainkan Allah akan memberikan syafaat kepadanya melalui mereka”. 

[HR Muslim: 948, Abu Dawud: 3170, Ahmad: I/ 277-278 dan al-Baihaqiy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih].

Semoga sepasang kekasih ini termasuk orang-orang yang mendapatkan syafaat seperti hadits di atas.

Mereka berdua adalah pasangan suami-istri, jama'ah haji asal Magelang yang memulai membangun cita-cita untuk pergi haji dengan menabung sejak lama dari hasil panen padi. Salah satu dari mereka bertutur bahwa semenjak zaman pak SBY, harga gabah naik sehingga sangat membantu pelunasan biaya haji. Makanya mereka sangat berterima kasih kepada bapak mantan presiden kita itu. Meskipun sebetulnya mereka mendapat jatah haji pada tahun 2020-an sekian, akan tetapi karena sudah cukup sepuh (Mbah Syakroni sekitar 90an tahun lebih, dan istrinya 80 tahun lebih), maka dimajukan menjadi musim haji tahun ini (1435 H / 2014 M).

Ketika di Asrama Haji Donohudan Solo, sebenarnya mbah Syakroni sudah dalam keadaan sakit dan kurang memungkinkan untuk diberangkatkan ke tanah suci. Namun beliau akhirnya tetap berangkat setelah tertunda beberapa hari untuk beristirahat. Singkat cerita, setelah menjalankan serangkaian manasik haji, ketika di Mina yang mana merupakan bagian akhir dari rangkaian ibadah haji, mbah Syakroni akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir, rahimahullah. Info yang kami dapatkan, jenazahnya dishalatkan di Masjidil Haram dan dimakamkan di Makkah.

Mbah Istiqamah pun mengatakan sudah remen (rela, ikhlas) kalau suaminya diwafatkan di tanah haram yang mulia ini. Menurut pengakuan dokter yang menangani Mbah Syakroni, beliau memang bukan tipe orang yang suka mengeluh dengan penyakitnya.

Pada suatu sore di maktab (hotel), mbak Imronah, paramedis kloter 66 melayani para jamaah yang mengalami keluhan kesehatan. Percaya atau tidak, datang seseorang yang cukup sepuh yang wajahnya persis mbah Syakroni membawa buku kesehatan jamaah (buku hijau) atas nama Syakroni. Meskipun heran, mbak Imronah tetap mencatat keluhan pasien, dan diberi obat, tak lupa diisikan di daftar pengunjung, nama pasien dan nomor paspor, yang belakangan setelah dicek ternyata berbeda dengan nomor paspor mbah Syakroni, tapi juga tidak terdaftar di SISKOHAT (Sistem Informasi Haji), sehingga tidak diketahui siapa sebenarnya pemilik nomor paspor itu.

Malam harinya di kamar mbah Istiqamah, beliau berkali-kali bangun. Namun setiap bangun beliau berdzikir dan menghafal surat-surat dalam Al Quran. Sampai menjelang subuh barulah beliau tidur. Sedangkan jamaah ibu-ibu lainnya yang satu kamar dengan beliau semua ke Masjidil Haram untuk shalat. Sepulang dari shalat, mbah Istiqamah terlihat tertidur di lantai dengan menghadap kiblat. Tadinya tidak mau dibangunkan, tapi pada akhirnya mereka mencoba membangunkan namun ternyata beliau telah wafat, rahimahallah. Jenazah beliau pun dimandikan, dan dishalatkan di Masjidil Haram.

Begitulah kisah indah suami istri yang sehidup semati. Naik haji bersama, dan meninggal dalam waktu yang hampir bersamaan dalam keadaan yang insya Allah husnul khatimah, aamiin.
_______________
Madinah, 08 Muharrom 1436 H

Ket. Kisah nyata ini diceritakan oleh sahabat kami, salah satu jamaah asal megelang yang satu kloter dengan mbah syakroni dan mbah istiqomah.

Dinukil: http://ibnuhilmy.blogspot.com/2014/10/di-negeri-tauhid-ku-hembuskan-nafas.html?m=1

Kumpulan Nasehat Dari Whatsapp 2

Bulan Muharram Dan Puasa Muharram
Asyura, bulan suro, Muharram, puasa Asyura, tahun baru hijriyah

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Bulan ini disebut oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Syahrullah (Bulan Allah). Tentunya, bulan ini memilki keutamaan yang sangat besar.

Di zaman dahulu sebelum datangnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bulan ini bukanlah dinamakan bulan Al-Muharram, tetapi dinamakan bulan Shafar Al-Awwal, sedangkan bulan Shafar dinamakan Shafar Ats-Tsani. Setelah datangnya Islam kemudian Bulan ini dinamakan Al-Muharram.

Al-Muharram di dalam bahasa Arab artinya adalah waktu yang diharamkan. Untuk apa? Untuk menzalimi diri-diri kita dan berbuat dosa. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu” (QS At-Taubah: 36)

Diriwayatkan dari Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: َ

“Setahun terdiri dari dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga berurutan, yaitu: Dzul-Qa’dah, Dzul-Hijjah dan Al-Muharram, serta RajabMudhar yang terletak antara Jumada dan Sya’ban. “

Pada ayat di atas Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Janganlah kalian menzalimi diri-diri kalian di dalamnya”, karena berbuat dosa pada bulan-bulan haram ini lebih berbahaya daripada di bulan-bulan lainnya. Qatadah rahimahullah pernah berkata:
“Sesungguhnya berbuat kezaliman pada bulan-bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada berbuat kezaliman di selain bulan-bulan tersebut. Meskipun berbuat zalim pada setiap keadaan bernilai besar, tetapi Allah membesarkan segala urusannya sesuai apa yang dikehendaki-Nya.”

Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata:
“…Kemudian Allah menjadikannya bulan-bulan haram, membesarkan hal-hal yang diharamkan di dalamnya dan menjadikan perbuatan dosa di dalamnya lebih besar dan menjadikan amalan soleh dan pahala juga lebih besar.”

Haramkah berperang di bulan-bulan haram? Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini. Jumhur ulama memandang bahwa larangan berperang pada bulan-bulan ini telah di-naskh (dihapuskan), karena0 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka Bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka.” (QS At-Taubah: 5)

Sebagian ulama mengatakan bahwa larangan berperang pada bulan-bulan tersebut, tidak dihapuskan dan sampai sekarang masih berlaku. Sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa tidak boleh memulai peperangan pada bulan-bulan ini, tetapi jika perang tersebut dimulai sebelum bulan-bulan haram dan masih berlangsung pada bulan-bulan haram, maka hal tersebut diperbolehkan.

Pendapat yang tampaknya lebih kuat adalah pendapat jumhur ulama. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerangi penduduk Thaif pada bulan Dzul-Qa’dah pada peperangan Hunain.

Keutamaan Berpuasa di Bulan Muharram Hadits di atas menunjukkan disunnahkannya berpuasa selama sebulan penuh di bulan Muharram atau sebagian besar bulan Muharram. Jika demikian, mengapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berpuasa sebanyak puasa beliau di bulan Sya’ban? Para ulama memberikan penjelasan, bahwa kemungkinan besar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengetahui keutamaan bulan Muharram tersebut kecuali di akhir umurnya atau karena pada saat itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki banyak udzur seperti: safar, sakit atau yang lainnya.

Keutamaan Berpuasa di Hari ‘Asyura (10 Muharram) Di bulan Muharram, berpuasa ‘Asyura tanggal 10 Muharram sangat ditekankan, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“… Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa)
setahun yang lalu.”

Ternyata puasa ‘Asyura’ adalah puasa yang telah dikenal oleh orang-orang Quraisy sebelum datangnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka juga berpuasa pada hari tersebut. ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata:

“Dulu hari ‘Asyura, orang-orang Quraisy mempuasainya di masa Jahiliyah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mempuasainya. Ketika beliau pindah ke Madinah, beliau mempuasainya dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa ‘Asyura’. Barang siapa yang ingin, maka silakan berpuasa. Barang siapa yang tidak ingin, maka silakan meninggalkannya.”

Keutamaan Berpuasa Sehari Sebelumnya Selain berpuasa di hari ‘Asyura disukai untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkeinginan, jika seandainya tahun depan beliau hidup, beliau akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Tetapi ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat pada tahun tersebut.

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwasanya dia berkata, “ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah! Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila tahun depan -insya Allah-kita akan berpuasa dengan tanggal 9 (Muharram).’ Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal.”

Banyak ulama mengatakan bahwa disunnahkan juga berpuasa sesudahnya yaitu tanggal 11 Muharram. Di antara mereka ada yang berdalil dengan hadits Ibnu ‘Abbas berikut:

“Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyura’ dan selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah setelahnya satu hari.”

Akan tetapi hadits ini lemah dari segi sanadnya (jalur periwayatan haditsnya).

Meskipun demikian, bukan berarti jika seseorang ingin berpuasa tanggal 11 Muharram hal tersebut terlarang. Tentu tidak, karena puasa tanggal 11 Muharram termasuk puasa di bulan Muharram dan hal tersebut disunnahkan.

Sebagian ulama juga memberikan alasan, jika berpuasa pada tanggal 11 Muharram dan 9 Muharram, maka hal tersebut dapat menghilangkan keraguan tentang bertepatan atau tidakkah hari ‘Asyura (10 Muharram) yang dia puasai tersebut, karena bisa saja penentuan masuk atau tidaknya bulan Muharram tidak tepat. Apalagi untuk saat sekarang, banyak manusia tergantung dengan ilmu astronomi dalam penentuan awal bulan, kecuali pada bulan Ramadhan, Syawal dan Dzul-Hijjah.

Tingkatan berpuasa ‘Asyura yang disebutkan oleh para ahli qh Para ulama membuat beberapa tingkatan dalam berpuasa di hari ‘Asyura ini, sebagai berikut:

1. Tingkatan pertama: Berpuasa pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram.
2. Tingkatan kedua: Berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
3. Tingkatan ketiga: Berpuasa pada tanggal 10 dan 11 Muharram.
4. Tingkatan keempat: Berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram.

Sebagian ulama mengatakan makruhnya berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram, karena hal tersebut mendekati penyerupaan dengan orang-orang Yahudi. Yang berpendapat demikian di antaranya adalah: Ibnu ‘Abbas, Imam Ahmad dan sebagian madzhab Abi Hanifah.

Allahu a’lam, pendapat yang kuat tidak mengapa berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram, karena seperti itulah yang dilakukan oleh Rasulullah selama beliau hidup.

Hari ‘Asyura, Hari Bergembira atau Hari Bersedih? Kaum muslimin mengerjakan puasa sunnah pada hari ini. Sedangkan banyak di kalangan manusia, memperingati hari ini dengan kesedihan dan ada juga yang memperingati hari ini dengan bergembira dengan berlapang-lapang dalam menyediakan makanan dan lainnya.

Kedua hal tersebut salah. Orang-orang yang memperingatinya dengan kesedihan, maka orang tersebut laiknya aliran Syi’ah yang memperingati hari wafatnya Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Husain radhiallahu ‘anhu terbunuh di Karbala’ oleh orang-orang yang mengaku mendukungnya. Kemudian orang-orang Syi’ah pun menjadikannya sebagai hari penyesalan dan kesedihan atas meninggalnya Husain.

Di Iran, yaitu pusat penyebaran Syi’ah saat ini, merupakan suatu pemandangan yang wajar, kaum lelaki melukai kepala-kepala dengan pisau mereka hingga mengucurkan darah, begitu pula dengan kaum wanita mereka melukai punggung-punggung mereka dengan benda-benda tajam.

Begitu pula menjadi pemandangan yang wajar mereka menangis dan memukul wajah mereka, sebagai lambang kesedihan mereka atas terbunuhnya Husain radhiallahu ‘anhu.

Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Bukan termasuk golonganku orang yang menampar-nampar pipinya, merobek-robek baju dan berteriak-teriak seperti teriakan orang-orang di masa Jahiliyah.”

Kalau dipikir, mengapa mereka tidak melakukan hal yang sama di hari meninggalnya ‘Ali bin Abi Thalib, Padahal beliau juga wafat terbunuh?

Di antara manusia juga ada yang memperingatinya dengan bergembira. Mereka sengaja memasak dan menyediakan makanan lebih, memberikan nafkah lebih dan bergembira layaknya ‘idul-fithri.
Mereka berdalil dengan hadits lemah:َ

“Barang siapa yang berlapang-lapang kepada keluarganya di hari ‘Asyura’, maka Allah akan melapangkannya sepanjang tahun tersebut.”

Dan perlu diketahui merayakan hari ‘Asyura’ dengan seperti ini adalah bentuk penyerupaan dengan orang-orang Yahudi. Mereka bergembira pada hari ini dan menjadikannya sebagai hari raya.

Demikianlah sedikit pembahasan tentang bulan Muharram dan keutamaan berpuasa di dalamnya. Mudahan kita bisa mengawali tahun baru Islam ini dengan ketaatan. Dan Mudahan tulisan ini bermanfaat. Amin.

Daftar Pustaka 1. Ad-Dibaj ‘Ala Muslim. Jalaluddin As-Suyuthi. 2. Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al-Hajjaj. Imam An-Nawawi. 3. Fiqhussunnah. Sayyid Sabiq. 4. Risalah fi Ahadits Syahrillah Al-Muharram. ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. http://www.islamlight.net/5. Tuhfatul-Ahwadzi. Muhammad ‘Abdurrahman Al-Mubarakfuri. 6. Buku-buku hadits dan tafsir dalam catatan kaki (footnotes) dan buku-buku lain   sebagian besar sudah dicantumkan di footnotes.

Catatan Kaki 1 Lihat penjelasan As-Suyuthi dalam Ad-Dibaj ‘ala Muslim tentang hadits di atas.

2 HR Al-Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679/4383.

3 Tafsir ibnu Abi hatim VI/1793.

4 Tafsir Ibnu Abi Hatim VI/1791.

5 Lihat Tafsir Al-Karim Ar-Rahman hal. 218, tafsir Surat Al-Maidah: 2.

6 HR Muslim no. 1162/2746.

7 HR Al-Bukhari no. 2002.

8 HR Muslim no. 1134/2666.

9 HR Ahmad no. 2153, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra no. 8189 dan yang lainnya. Syaikh Syu’aib dan Syaikh Al-Albani menghukumi hadits ini lemah.

10 HR Al-Bukhari 1294.

11 HR Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir no. 9864 dari Abdullah bin Mas’ud dan Al-Baihaqi dalam Asy-Syu’ab no. 3513,3514 dan 3515 dari ‘Abdullah bin b, Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al-Khudri. Keseluruhan jalur tersebut lemah dan tidak mungkin saling menguatkan, sebagaimana dijelaskan dengan rinci oleh Syaikh Al-Albani dalam Adh-Dha’ifah no. 6824.

Penulis: Ustadz Sa’id Ya’i Ardiansyah, Lc., M.A.

Artikel Muslim.Or.Id

Kumpulan Nasehat Dari Whatsapp

YANG PENTING BERUSAHA
Usaha tidak mesti mendatangkan keberhasilan, toh keberhasilan bukanlah ditangan hamba, akan tetapi ditentukan oleh Allah.
Karenanya Yang Allah nilai sesungguhnya adalah usaha dan perjuangan disertai firmanNya “Allah tidak membebani seseorang kecuali sebatas kemampuannya”.
Jika usaha kita berhasil maka karunia di atas karunia, namun jika tidak berhasil maka tetap bernilai di sisi Allah.
Dalam dakwah, para Nabi ada yang pengikutnya hanya 1, ada yang 2, ada yang 3, dan ada yang tanpa pengikut. Nabi Nuuh berdakwah 950 tahun namun pengikutnya hanya sedikit. Apakah mereka dinilai gagal oleh Allah?, tentu tidak !!. Mereka telah berdakwah sebaik-baiknya dan selembut-lembutnya, sudah maksimal. Maka Allah tetap memuliakan dan memuji mereka.
Namun jangan disalah pahami sehingga ada seseorang yang malas berdakwah, atau berdakwah dengan cara yang kasar dan tanpa ilmu, lalu menghibur diri dengan berkata, “Toh nabi ada yang tanpa pengikut, apalagi kita?:. Tentu beda, para nabi telah berusaha sebaik-baiknya, maka jangan disamakan dengan orang yang malas.
Ini dalam dakwah, dan demikian juga usaha dalam perkara-perkara yang lainnya.
Berusahalah dan Tetap Optimis, semua tetaplah bernilai di sisiNya…
✏ Oleh Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه الله تعالى
-----------------------

KETIKA PEMIMPINKU DILANTIK
 
ﻋﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺍﻟﻤﻨﻜﺪﺭ، ﻗﺎﻝ : ﻟﻤﺎ ﺑﻮﻳﻊ ﻳﺰﻳﺪ ﺑﻦ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﺫﻛﺮ ﺫﻟﻚ ﻻﺑﻦ ﻋﻤﺮ, ﻭ ﻓﻘﺎﻝ : )) ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺧﻴﺮﺍً ﺭﺿﻴﻨﺎ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺷﺮﺍً ﺻﺒﺮﻧﺎ

Dari Muhammad bin Munkadir, ia berkata : Ketika Yazid bin Mu’awiyah dibaiat, maka diceritakan berita
tersebut kepada Ibnu Umar radhyallahu ‘anhuma. Maka beliau berkata : “Jika ia (Yazid bin Mu’awiyah) baik (dalam kepemimpinan) kita ridha, dan jika ia buruk (dalam kepemimpinan) kita bersabar”.

(Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf Juz 11 Hal.100 Cet. Idaaratul Qur’an dengan sanad Shahih)

Al-Imam Fudhail bin Iyadh rohimahulloh :

ﻟﻮ ﺃﻥ ﻟﻲ ﺩﻋﻮﺓ ﻣﺴﺘﺠﺎﺑﺔ, ﻣﺎ ﺟﻌﻠﺘﻬﺎ ﺇﻻ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ. ﻗﻴﻞ ﻟﻪ : ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﻋﻠﻲ ﻓﺴﺮ ﻟﻨﺎ ﻫﺬﺍ ! ﻗﺎﻝ : ﺇﺫﺍ ﺟﻌﻠﺘﻬﺎ ﻓﻲ
ﻧﻔﺴﻲ ﻟﻢ ﺗﻌﺪﻧﻲ, ﻭ ﺇﺫﺍ ﺟﻌﻠﺘﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﺻﻠﺢ ﻓﺼﻠﺢ ﺑﺼﻼﺣﻪ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﻭ ﺍﻟﺒﻼﺩ

Seandainya aku memiliki doa yang mustajab, aku akan tujukan doa tersebut pada pemimpin.” Maka
ditanyakan kepada beliau sebab hal tersebut, “jelaskan kepada kami wahai Abu ‘Ali (Fudhail bin Iyadh)
tentang hal ini !” Ia menjawab, “Jika aku tujukan doa tersebut pada diriku saja, maka itu hanya bermanfaat
untukku. Namun jika aku tujukan untuk pemimpinku, maka ia akan baik, maka rakyat dan negara akan menjadi baik dengan sebab kebaikannya.

(Syarhus Sunnah hal. 113-114 Cet.Maktabah Dar Al-Minhaj).

▶SEKEDAR RENUNGAN◀
Bissmillah.....
Ya akhi wa ukhty pernahkah kita mencoba menanyakan harga oksigen diapotik ?
Jika belum tahu,Rp.25.000/ltr.
Dan pernahkah kita menanyakan harga nitrogen diapotik ?
Jika belum tahu,Rp.9.950/ltr.
Taukah bahwa dlm sehari manusia menghirup 2,880 liter oksigen & 11,376 liter nitrogen.
2,880 x rp.25.000 = rp.72.000.000,-
11,376 x rp.9,950 = rp.113.191.200,-
Jadi total biaya untuk bernafas 1 hari adalah rp.72.000.000 + rp.113.191.200 = rp.185.191.200,-
Kalau sebulan,30 x rp.185.191.200 = rp.5.555.736.000,-
Kalau kita per satu tahun adalah, 365 hari x rp.185.191.200 = rp.67.594.788.000,-
Jadi jika kita hargai dg rupiah,maka oksigen&nitrogen yg kita hirup mencapai rp.185 juta perhari,rp.5,5 milyar perbulan dan rp.67,5 milyar pertahun....

Tanyakan pd diri saudara masing2 sudah berapa lamakah saudara2 hidup dibumi Allah ini,dan berapakah biaya yg harus kita keluarkan untuk membayar oksigen yg udah kita hirup ?!
Sungguh...manusia pd hakekatnya lemah,tidaklah layak berlaku sombong.
Orang yg paling kaya sekalipun tdk akan sanggup membiayai nafas hidupnya.
Baru dihitung dari biaya nafas,belum biaya2 yg lainnya.
 
MASIHKAH KITA BELUM MAU BERSYUKUR ?!
 
Sungguh Allah Maha Pemurah atas segala karunia-Nya,tak terkecuali nikmat udara yg kita hirup setiap detiknya.
Untuk semua itu Allah hanya mewajibkan kita membayar zakat setiap tahunnya,dan itupun masih banyak manusia yg mengingkarinya.
"Katakanlah siapakah yg dapat memelihara kamu diwaktu malam dan disiang hari selain Allah yang Maha Pemurah".
(QS.Al-Anbiya;21;42)
"Dan jika kamu menghitung hitung nikmat Allah niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya.Sesungguhnya Allah benar2 Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
(QS.An-Nahl;16;18)
"MAKA NIKMAT TUHANMU YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN...RENUNGKANLAH....

MANUSIA ADA 2 MACAM

Syaikh Ibrahim Ar Ruhaily berkata:
“Manusia itu ada dua macam.. Ada yang meninggal dunia kemudian mendapatkan ganjaran pahala setelah kematiaannya, dan ada yang meninggal dunia kemudian menanggung dosa-dosa manusia yang ditinggalkannya. Semua tergantung perbuatan yang di lakukannya semasa hidup mereka.
Orang yang pertama mencontohkan perbuatan baik lalu mengajak orang lain berbuat kebaikan yang sama, sementara orang yang kedua dihukum karena dosa orang lain. Sebab dia menjadi contoh bagi orang lain dalam perbutan buruk.
Allah Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.

 Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

Artinya: “Barangsiapa yang menyeru kepada sebuah petunjuk maka baginya pahala seperti pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, hal tersebut tidak akan mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun dan barangsiapa yang menyeru kepada sebuah kesesatan maka atasnya dosa seperti dosa-dosa yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi dari dosa-dosa mereka sedikitpun.”
(Hadits riwayat Muslim)
✏Oleh Ustadz Aan Chandra Thalib, حفظه الله تعالى

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Akhi/Ukhti ...
Afwan (maaf) banget niih
Mau numpang iklan…
BIG SALE
NIKMATI DISCOUNT BESAR-BESARAN
GEBYAR HADIAH
DISCOUNT SAMPAI 80 PERSEN
Tapi afwan yaa..
Bukan di Matahari
Bukan Carrefour
Bukan di pusat perbelanjaan
Tapi di DIRIMU SENDIRI
Kitakan sering banget berbuat dosa
Tapi kalau dibilang sering sih, ga juga
Kalau suka berbuat dosa, kayaknya iya
Nah Allah akan beri kita discount besar-besaran
Discount setahun dosa kita dihapuskan…
masyaAllah..
baik banget Allah sama kita yaa!!
Kapan???
Besok...
Kalau tidak bisa besok, lusa jangan sampai ketinggalan ya
Karena itu hari terakhir untuk dapat discount
Caranya gimana???
Caranya dengan menahan diri dari makan minum dan
nafsu
Sejak terbitnya matahari sampai tenggelam…
Gampangkan!
Hanya dua hari saja
Atau sehari
Dengan itu smoga dosa-dosa kita sepanjang tahun
dihapuskan oleh Allah
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah ditanya
tentang puasa asyura’ maka beliau menjawab:
“Menghapuskan dosa setahun yang lalu”. [HR. Muslim]
Dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sangat rajin
berpuasa di hari itu. Dan beliau menganjurkan kita untuk
puasa sehari sebelumnya
Agar tidak sama dengan orang-orang Yahudi, yang sedang
membantai saudara-saudara kita di Ghaza, smoga Allah
menurunkan pertolongan untuk kaum muslimin
Jadi besok-/nanti insyaAllah -pd tgl 9 Muharram. Lusanya
10 Muharram hari Asyura. Jangan lupa untuk sahur nanti
Malam-nya.
Hati-hati dengan acara-acara yang tidak dicontohkan oleh
Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
Bertanyalah sebelum beramal
Ngilmu dulu baru beramal…
Thayyib
MET MENIKMATI DISCOUNT
SALAM
Note: tgl 9,10 al-muharam jatuh pd tgl 2 & 3 november
2014.
# Faedah : Al ustadz DR.syafiq basalamah حفظه الله تعالى
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untukmu Para Ibu yang Dirumah
Untukmu para ibu yang dirumah
Mengapa engkau masih galau dan gundah
Atas pilihan yang dianjurkan oleh syariah
Agar engkau tetap berada di rumah

Mengapa pula engkau harus iri dan cemburu
Atas selisih puluhan lembar ratusan ribu
Sedang kau memiliki begitu banyak waktu
Merawat mereka langsung dengan tanganmu
Serta menurunkan berjuta ilmu

Mengapa perasaanmu masih terasa berat
Atas perintah Allah untuk selalu taat
Pada suamimu yang meminta dengan sangat
Agar engkau dapat fokus merawat
Padahal dengannya surga menjadi begitu dekat

Andai kau tau bahwa peluang surgamu tidak jauh
Cukup bekerja ikhlas dan tanpa banyak mengeluh
Mendidik generasi yang berjiwa tangguh
Memberi nutrisi pada jiwa dan tubuh
Insya Allah kepuasan hatimu diisi Allah secara penuh

Memang betul kau berharap sebuah eksistensi
Merasa melakukan pekerjaan yang tak bergengsi
Seputar masak, sapu pel dan menyuci
Aaaah.... Itu karena kau tak menyadari
Ayunan sapumu berpahala seri
Dengan suami yang mencari rezeki
Yang berkemeja rapi dan berdasi

Aaaah..... Itu karena kau belum mengenal
Bahwa pilihanmu dibalas Allah dalam banyak hal
Pada sisi sisi lain yang tak mampu kau hafal
Kecuali kelak pekerjaan ini engkau tinggal

Aku mengerti kadang engkau resah
Dengan sekian lembar ijazah
Yang kau raih dengan susah payah

Aaaa...... Andai kau mengerti
Ilmumu begitu sangat berarti
Dalam mendidik generasi
Yang berkualitas dan bervisi

Aku tau kadang kau rindu seperti mereka
Yang setiap hari pergi berkendara
Keluar rumah untuk bekerja
Dan mengukir sejuta karya

Aaaaa...... itu karena kau tidak tau
Sebagian dari mereka merasa rindu
Mendapat kemewahan seperti dirimu
Yang selalu siap membuka pintu
Seperti engkau menyambut suamimu

Alhamdulillah wa syukurillah
Ketika suamimu hanya memintamu dirumah
Berarti ia siap bekerja keras mencari nafkah
Menyokong semua tanpa berkeluh kesah

Berada dirumah tak berarti tanpa arti
Semoga Allah memberikanmu jalan pengganti
Dalam meraih impian yang kau cari
Dari sudut ternyaman di rumahmu sendiri

Maaf... Lukisan hati ini tak bermaksud membandingkan
Terhadap mereka yang berjasa mengambil peran
Keluar rumah dengan berjuta alasan perjuangan 

Tulisan ini dibuat untuk menghibur hati
Para ibu yang merasa kehilangan eksistensi
Bahkan terkadang berkecil hati
Merasa diri begitu tak berarti 

Untukmu para ibu yang dirumah
Mari ikhlaskan hatimu dan berpasrah
Agar peluang surga yang ada dirumah
Tak terhapus dengan keluh kesah

By ust.muhammad qosim

Recent Post