ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

Selasa, 15 Juli 2025

Kalimat indah Imam Asy-Syāfi‘ī Sebelum Beliau Wafat

📜 Kisah Menjelang Wafat Imam Asy-Syāfi‘ī

Diriwayatkan dari Ismā‘īl bin Yahyā al-Muzanī, murid dekat beliau:
"Aku menjenguk Imam Asy-Syāfi‘ī saat beliau sakit menjelang ajalnya. Aku berkata kepadanya, “Bagaimana keadaan Anda hari ini?”

Beliau menjawab lirih:
"Pagi ini aku akan meninggalkan dunia,
berpisah dengan kawan-kawan,
meneguk cawan kematian.
Aku akan berjumpa dengan dosa-dosaku,
dan menghadap Allah Sang Pencipta.
Aku tidak tahu ke mana ruhku akan melayang:
apakah ke surga hingga aku bisa mengucap selamat,
atau ke neraka hingga aku harus menyampaikan belasungkawa?"
---

🖋️ Bait Syair Imam Asy-Syāfi‘ī menjelang akhir hayatnya:

وَلماَّ قسَا قلْبيِ وضَاقتْ مَذاهبي *** جعلْتُ الرَّجا مِنِّي لِعفْوِك سلَّمَا
"Dan ketika hatiku mengeras dan jalanku menyempit,
kubuat harapan akan ampunan-Mu menjadi tangga keselamatanku."

تَعاظمَني ذَنْبي فلمَّا قرنْتُه  *** بِعفْوك ربي كان عفوُك أعظَمَا
"Dosaku begitu besar membebaniku, tapi saat kubandingkan dengan ampunan-Mu, wahai Rabbku,
ampunan-Mu ternyata jauh lebih agung dan luas."

وَما زلتَ ذا عفوٍ عن الذنب، لم تزلْتَجودُ وتعْفو مِنّةً وتكرُّما*
"Engkau senantiasa Maha Pengampun terhadap dosa,
terus memberi dan mengampuni sebagai anugerah dan kemurahan hati."

فإنْ تنْتَقِمْ منِّي فلسْتُ بآيِسٍ *** ولوْ دخلتْ نفسِي بِجُرْمِ جهنَّما
"Jika Engkau menghukumku, aku tidak akan berputus asa,
meski dosaku menyeret jiwaku ke dalam neraka Jahannam."

وَلَوْلاك لم يُغوِ إِبْلِيسَ عابِدٌفكيفَ وقدْ أغْوَى صَفِيَّك آدمَا*
"Tanpa takdir-Mu, tak mungkin Iblis menyesatkan seorang ahli ibadah,
lalu bagaimana, sedang dia pun telah menyesatkan kekasih-Mu: Ādam 'alayhis salām?"

**واني لآتي الذَّنْبَ أَعْرِفُ قدْرَهُ *وأَعْلَمُ أَنَّ اللهَ يعْفُو ترَحُّمَا
"Aku memang berbuat dosa, dan aku tahu kadar dosaku,
dan aku tahu bahwa Allah mengampuni dengan rahmat dan kasih sayang-Nya."
---

🌱 Pelajaran yang Bisa Diambil:

1. Kerendahan hati ulama besar di hadapan Allah.
Imam Asy-Syāfi‘ī yang ilmunya luar biasa, tetap merasa hina dan penuh dosa menjelang wafatnya. Ini menunjukkan adab dan khauf (takut) yang tinggi kepada Allah ﷻ.

2. Mengandalkan ampunan Allah lebih daripada amal.
Beliau tidak membanggakan amalnya, tapi justru menggantungkan harapannya sepenuhnya pada ampunan dan rahmat Allah.

3. Tidak berputus asa dari rahmat Allah, meski penuh dosa.
Beliau berkata: "Jika aku masuk neraka, aku tetap tidak berputus asa." Ini adalah pengamalan dari firman Allah:

> ﴿قُلْ يَا عِبَادِيَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ﴾
"Wahai hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka, janganlah berputus asa dari rahmat Allah."
(QS. Az-Zumar: 53)

4. Mengetahui kadar dosa adalah bentuk kesadaran ruhani.
Mengakui dosa dan mengetahui bahayanya, tapi tetap yakin kepada ampunan Allah adalah akhlak para 'arifin.

5. Kesalahan Adam bukan alasan untuk membenarkan dosa, tapi pelajaran bahwa manusia memang lemah.
Bahkan Nabi Adam ‘alayhis salām pun diuji dan tergelincir karena godaan, menunjukkan bahwa manusia harus selalu waspada dan menggantungkan diri kepada Allah.

Sumber : IBUNDA PARA ULAMA' penulis: Sufyan bin Fuad Baswedan
Dipublikasikan 10 November 2012 (13 tahun yang lalu)
Di posting ulang : 16 juli 2025 


🏡 Nangkas jogorogo Ngawi Jatim 

🖊️ ASCENT

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Post