ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

(Ibnul Qoyyim rahimahullah[Ad-Daa' wa ad-Dawaa' 94])

“”

IMAM SYAFI'I MENUTURKAN :

Siapa yang tulus menjalin persaudaraan dengan sahabatnya maka ia akan menerima kesalahan-kesalahannya,, mengisi kekuranagnnya dan memaafkan ketregelincirannya".

RASULULLAH Shalallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia". (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Seorang Muslim Adalah Bersaudara, Janganlah Mendzolimi, Merendahkan Dan Janganlah Mengejeknya. (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memudahkannya baik di dunia maupun di akherat". (HR. Muslim)

Imam Syafi'i pernah berkata :

"Aku berangan-angan agar orang-orang mempelajari ilmuku ini dan mereka tidak menisbahkan sedikitpun ilmuku kepadaku selamanya, lalu akupun diberi ganjaran karenanya dan mereka tidak memujiku" (Al-Bidaayah wa An-Nihaayah 10/276)

Ibnul Qayyim (Al Fawaid 1/147)

el kanzu

Jumat, 29 April 2016

BERJUANG DI JALAN ALLAH AZZA WAJALLA Bag-2


2⃣ Ketika berjuang di jalan Allah, jangan mengharapkan hasil... yakinlah dan bersabarlah... manusia hanya berusaha dan Allah yang memberikan hasilnya...

selama kita sudah memulai, melangkah, merintis, memberikan pondasi yang baik... suatu saat pasti akan ada orang yang akan meneruskannya... kita tidak akan hidup abadi, kita akan mati.. tapi kita berharap apa yg kita kerjakan, yang kita rintis, yang kita mulai pondasinya akan menjadi AMAL JARIYAH yang akan terus mendapatkan pahala walaupun mulut sudah dipenuhi dengan tanah...

jangan berkecil hati atau sedih atau marah atau putus asa jika orang tidak memuji usaha kita atau tidak menganggap kita atau tidak berterima kasih kepada kita...

ingat firman Allah :

(إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا)
[Surat Al-Insan 9]
Artinya :
Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu HANYALAH untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami TIDAK MENGHENDAKI balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.

ketahuilah jika kita bisa berada dalam barisan perjuangan di jalan Allah (menjadi donatur, pendiri, perintis, penasehat, bendahara, sekertaris, pengajar dst...) itu semua adalah anugrah, iya ANUGRAH dari Allah... tidak semua Allah jadikan setiap muslim untuk berjuang dijalannya....

kalau bukan karena (pertolongan) Allah, kita bukanlah apa-apa...

sebagaimana perkataan para sahabat dahulu ketika bersama Rosulullah shalallahu alaihi wa salam :

والله لو لا اللّٰه ما اهتدينا  #  ولا تصدقنا ولا صلينا
"Demi Allah, kalau bukan karena Allah, kita tidak akan mendapatkan petunjuk # kita tidak akan mampu  bersedekah, kita tidak akan mampu shalat "

Allah ta'ala berfirman menegaskan :

(يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا ۖ قُلْ لَا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُمْ ۖ بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ)
[Surat Al-Hujurat 17]
Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka.
Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, SEBENARNYA ALLAH, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar".

Dialah yang menjadikan kita sebagai orang muslim, beriman, mengenal sunnah, mengenal Aqidah yang benar dialah Allah yang memberikan nikmat kepada kita untuk bisa bersedekah, puasa, umroh, haji, membangun pondok, dll....

jangan mengatakan dg sombong / ujub bangga dalam diri, masjid ini dulu saya yang bangun, pondok ini dulu saya yang merintis... kalau bukan karena saya mungkin tidak ada sekarang... subhanallah, na'udzubillah... KEMANA ALLAH ?

Semua adalah anugrah dari Allah yang telah menjadikan kita terlibat di dalam investasi akherat...
dan Allah mengetahui apa yang ada dalam hati...

(يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ)
[Surat Ghafir 19]
Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.

( .... ۚ أَوَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِي صُدُورِ الْعَالَمِينَ)
[Surat Al-Ankabut 10]
..... Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?

📚diringkas dari kitab : رسالة ابن القيم إلى أحد إخوانه

Madiun, 06:48 WIB
⌚ 23 Rajab 1437 H, 30 April 2016 M

✏el kanzu

BERJUANG DI JALAN ALLAH AZZA WAJALLA Bag-1

(وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ)
📖[Surat Al-Ankabut 69]
Artinya :
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

Faedah :
1⃣. jika kita berniat berjihad untuk mendapatkan keridhoaan Allah, untuk berdakwah, menolong agama Allah dst...
maka kita harus berjalan terlebih dahulu, kita harus melangkah terlebih dahulu, jangan hanya niat atau angan2....

kenapa ?
karena kata جَاهَدُوا dalam ayat tersebut, adalah fiil madhi (kata KERJA bentuk lampau/telah terjadi/past tense)....
jika hanya niat atau hanya angan2 maka tidak akan Allah bantu... karena konteks kalimatnya telah berjihad/berusaha.... jadi melangkah terlebih dahulu baru insyallah Allah akan menunjukkan jalan2nya...
bahkan...
Allah memberikan penekanan لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا  ada 2 kali taukid/ penekanan huruf ل dan نّ
---"sungguh" dan benar2 kami akan menunjukkan---

bukan satu jalan tapi Allah mengatakan سُبُلَنَا ...
kata ini adalah bentuk jamak (banyak - lebih dari satu) ...
maka Allah berjanji akan menunjukkan banyak jalan untuk mencapai keridhoaannya...

kemudian beliau ustadz Asmuji memberikan contoh perjuangan beliau merintis pondok mais mahad imam syafii cilacap... dulu hanya punya masjid kecil lahan sempit ditengah kota... qodarullah dg izin Allah dan berjalannya waktu, pondok semakin luas... qodarullah tanah2 yg disampingnnya dijual dan mampu dibeli pondok... hingga sekarang pondok menjadi luas dan mampu menampung banyak santri...

Perbaiki niat dan melangkah... apa tujuannya ?

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ)
[Surat Muhammad 7]
Artinya :
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

To be continue____🖌

Diantara Faedah Kajian ustadz Asmuji Muhayyat Lc.
Ahad 16 Rajab 1437 H, , 24 April 2016 M

el kanzu
Madiun,  06:44 WIB
23 Rajab 1437 H, 30 April 2016

Rabu, 27 April 2016

Diantara Cara Menghafal Al Quran

🌿KISAH YANG MEMBUAT KITA MALU🌿

Kisah berikut ini benar-benar membuat kita malu. Kisah ini disampaikan oleh Dr. Sa'id Harib, Wakil Ketua Lembaga Tahfizhul Quran Dubai.

Beliau mengatakan:

Salah satu juara pemenang lomba di Dubai adalah seorang anak kecil dari negara bekas jajahan Uni Soviet. Umurnya sekitar 12 tahun. Hafalannya benar-benar membuat semua orang tercengang.

Kami bertanya kepada anak itu tentang bagaimana ia bisa memiliki hafalan sekuat itu? Siapa yang telah membimbingnya menghafal Al-Quran dengan hafalan yang kuat dan tajwid yang bagus seperti itu?

Anak itu menjawab, "Ayah saya. Beliau yang telah melakukan semua itu."

Kami bertanya lagi, "Lalu siapa yang mengajari ayahmu dan menjadikannya hafal Al-Quran?"

Anak itu menjawab, "Kakek saya."

Kami semakin terheran dengan jawabannya. Kami bertanya lagi, "Bagaimana kakekmu bisa mengajari ayahmu Al-Quran di bawah tekanan penjajahan Uni Soviet yang berpaham Komunis dan mengancam akan langsung membunuh setiap muslim yang berpegang teguh dengan agamanya?"

Anak itu lalu menceritakan:

"Kata ayahku, dulu ketika ayah masih kecil, kakek selalu membawanya naik keledai menempuh jarak yang jauh di luar kampung dan kakek selalu mengikatkan kain penutup di kedua mata ayah. Kakek membawa ayah ke sebuah tempat di gunung lalu masuk ke sebuah gua yang di dalamnya ada ruang yang cukup luas.

Sesampai di sana, kain penutup mata ayah baru dilepas. Setelah itu kakek mengeluarkan lembaran-lembaran yang berisi surat-surat Al-Quran. Di situ kakek membimbing ayah menghafal Al-Quran sedikit demi sedikit.

Setelah itu kakek menutup kembali kedua mata ayah dengan kain, lalu mereka pulang ke rumah. Begitu seterusnya sampai ayah hafal seluruh Al-Quran."

Kami semakin takjub dengan kisah itu. Kami bertanya, "Mengapa kakekmu menutup kedua mata ayahmu?"

Anak itu menjawab, "Kami juga pernah bertanya tentang itu. Ayah menjawab: kakek melakukan itu karena takut kalau Rezim Soviet menangkap ayah lalu menyiksanya sampai lemah kemudian membocorkan tempat rahasia yang digunakan sebagai madrasah tahfizh di gua itu. Madrasah itu digunakan oleh sejumlah warga muslim yang ingin menjaga anak-anak mereka agar tetap berpegang teguh dengan Al-Quran, sedangkan mereka hidup di bawah tekanan Rezim Komunis dan Atheis yang mengatur rakyatnya dengan tangan besi dan api."

🌴🌴🌴

Ya Allah...

Di mana posisi kita dari mereka?!

Kisah nyata yang benar-benar membuat malu siapapun yang hidup bertahun-tahun di dekat masjid tapi tidak ikut shalat berjamaah di situ, apalagi menghafal Al-Quran.

Ya Allah, ampunilah semua dosa dan kesalahan kami. Aamiin.

Kebalikan dgn kita, cari ilmu/ ibadah kadang hanya sisa waktu kerja 😭

___
La Ode Abu Hanifa

Disalin dari Group Wa Nashrus Sunnah, wa Pak Antok
Madiun 08:15 WIB
Rajab 1437 H / 28 April 2016

El Kanzu

Ucapan Yang Pantas Direnungkan

Bismillah

🍄 Kata Bijak Dari Para Ustadz 📋

"Tidak Mungkin kecerdasan anda melebihi kebenaran yang diajarkan Allah, melebihi kebenaran yang diajarkan Rasulullah, tak Mungkin."

👤 ~Ust Maududi Abdullah~ "Jika engkau tidak mampu merangkul saudaramu ke surga, paling tidak jangan menjadi jembatan baginya menuju neraka."

👤 ~Ust Maududi Abdullah~
"Jika menurutmu ia tidak bisa menjadi sahabat bagimu maka tinggalkanlah dia, namun tidak perlu sampai engkau menjadikannya sebagai musuhmu."

👤 ~Ust Firanda Andirja~ "
Jangan sampai mengejar rizki menjadikan engkau lalai dari Yang Maha Pemberi Rizki."

👤 ~Ust firanda Andirja~
"Agama Islam Agama Dalil, Bukan Dongeng Bukan cerita, Bukan kata Orang, Bukan banyaknya Orang,  Kita Gak mengikuti nenek Moyang , yang kita ikuti adalah dalil."

👤 ~Ust Yazid Bin Abdul Qodir Jawas~ "Semakin seseorang sibuk memikirkan kebahagian saudaranya, maka ia semakin dibahagiakan Allah

👤 ~Ust Firanda Andirja~
"Akhlak yang mulia adalah membalas keburukan dengan kebaikan, Kalau hanya berbuat baik kepada yang baik maka itu sudah merupakan keharusan."

👤 ~Ust Firanda Andirja~
" Jika orang ingin berubah, temannya juga harus berubah."

👤 ~Ust Syafiq Reza Basalamah~ "Sibukkanlah diri dengan menuntut ilmu. Jangan menyibukan diri dengan mengurusi Fitnah. Berapa banyak kitab ulama yang belum kita baca???Ribuan!"

👤 ~Ust Yazid Abdul Qodir Jawas~
"Masuk Ramadhan ini antara berharap dan cemas, Berharap Mendapat ampunan Allah dan cemas bila keluar ramadhan dosa belum mendapat ampunan-Nya."

👤 ~Ust Badru salam~ "Penyesalan di dunia adalah suatu awal yang baik untuk kembali ke jalan Allah dan meraih ampunan-Nya. Penyesalan di akhirat kelak tak akan berguna lagi."

👤 ~Ust Abdullah Zaen~
"Sekeras apapun teriakan orang bila anda menyikapinya dengan diam dan bahkan tersenyum maka ia segera diam."

👤 ~Ust Arifin Badri~
"Kita takut mati? padahal mati lebih baik dari pada fitnah, Kita takut miskin? padahal miskin lebih ringan untuk hisab

Disalin dari Wa Pak Antok di Group Wa Nashrus sunnah
Madiun 04.26 WIB
Rajab 1437 H / 28 April 2016

el kanzu

Minggu, 24 April 2016

Dzikir istimewa

DZIKIR YANG SANGAT DAHSYAT PAHALANYA

Suatu saat Nabi -shollallohu alaihi wasallam- melihat Abu Umamah -rodhiallohu anhu- menggerakkan bibirnya, maka beliau bertanya: “Apa yang sedang kau baca wahai Abu Umamah”.
Dia menjawab: “Aku sedang berdzikir kepada Allah”.

Beliau mengatakan: “Maukah aku tunjukkan kepadamu dzikir yang pahalanya LEBIH BANYAK dari dzikirmu selama SEHARI SEMALAM?

Kemudian beliau mengajarinya dzikir di bawah ini, dan beliau berpesan ajarkanlah dzikir ini kepada orang-orang setelahmu.

[Hadits dishohihkan oleh Syeikh Albani dlm Shohihul Jami’: 2615].

Mari kita berdzikir dengannya, dan mari kita ajarkan kepada orang lain.

الْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ مَا خَلَقَ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ كُلِّ شَيْءٍ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ كُلِّ شَيْءٍ.

سُبْحَان الِله عَدَدَ مَا خَلَقَ، وَسُبْحَان الِله مِلْءَ مَا خَلَقَ،
وَسُبْحَان الِله عَدَدَ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ،
وَسُبْحَان الِله عَدَدَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ، وَسُبْحَان الِله مِلْءَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ،
وَسُبْحَان الِله عَدَدَ كُلِّ شَيْءٍ، وَسُبْحَان الِله مِلْءَ كُلِّ شَيْءٍ.

NB:

Alhamdulillahi ‘Adada Maa Kholaqo
Walhamdulillahi Mil-a Maa Kholaqo
Walhamdulillahi ‘Adada Maa Fis-samaa-waati Wa Maa Fil-Ardhi
Walhamdulillahi ‘Adada Maa Ahsho Kitaabuhu
Walhamdulillahi Mil-a Maa Ahsho Kitaabuhu
Walhamdulillahi ‘Adada Kulli Syai-in
Walhamdulillahi Mil-a Kulli Syai-in

Subhanallahi ‘Adada Maa Kholaqo
Wa Subhanallahi Mil-a Maa Kholaqo
Wa Subhanallahi ‘Adada Maa Fis-samaa-waati Wa Maa Fil-Ardhi
Wa Subhanallahi ‘Adada Maa Ahsho Kitaabuhu
Wa Subhanallahi Mil-a Maa Ahsho Kitaabuhu
Wa Subhanallahi ‘Adada Kulli Syai-in
Wa Subhanallahi Mil-a Kulli Syai-in

Artinya :
ALHAMDULILLAH sebanyak semua ciptaanNya,
dan ALHAMDULILLAH sepenuh semua ciptaanNya,
dan ALHAMDULILLAH sebanyak seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi
dan ALHAMDULILLAH sebanyak semua yang dicatat kitabNya,
dan ALHAMDULILLAH sepenuh apa yang dicatat kitabNya,
dan ALHAMDULILLAH sebanyak segala sesuatu,
dan ALHAMDULILLAH sepenuh segala sesuatu.

SUBHANALLAH sebanyak semua ciptaanNya,
dan SUBHANALLAH sepenuh semua ciptaanNya,
dan SUBHANALLAH sebanyak seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi
dan SUBHANALLAH sebanyak semua yang dicatat kitabNya,
dan SUBHANALLAH sepenuh apa yang dicatat kitabNya,
dan SUBHANALLAH sebanyak segala sesuatu,
dan SUBHANALLAH sepenuh segala sesuatu.

Oleh Ustadz Musyaffa Ad Dariny, MA, حفظه الله تعالى

WAGroup Madinatulquran : 0852-0023-6000

☕Disalin dari :
http://www.madinatulquran.or.id/dzikir-yang-sangat-dahsyat-pahalanya/

el kanzu

Nganjuk, 06:53 WIB
17 Rajab 1437 H / 25 April 2016 M

Kamis, 14 April 2016

Umur 40 tahun

(إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ)
[Surat Aal-E-Imran 190]

(وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ)
[Surat Fussilat 37]

(وَهُوَ الَّذِي ذَرَأَكُمْ فِي الْأَرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ * وَهُوَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ وَلَهُ اخْتِلَافُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ * بَلْ قَالُوا مِثْلَ مَا قَالَ الْأَوَّلُونَ * قَالُوا أَإِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ * لَقَدْ وُعِدْنَا نَحْنُ وَآبَاؤُنَا هَٰذَا مِنْ قَبْلُ إِنْ هَٰذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ)
[Surat Al-Mu'minun 79 - 83]

(وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ)

حتى إذا بلغ أشده" أي قوي وشب وارتجل "وبلغ أربعين سنة" أي تناهى عقله وكمل فهمه وحلمه

حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ}
sehingga apabila dia telah dewasa. (Al-Ahqaf: 15)
Yakni telah kuat dan menjadi dewasa.
{وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً}
dan umurnya sampai empat puluh tahun. (Al-Ahqaf. 15)
Yaitu akalnya sudah matang dan pemahaman serta pengendalian dirinya sudah sempurna.
ويقال إنه لا يتغير غالبا عما يكون عليه ابن الأربعين
Menurut suatu pendapat, biasanya seseorang tidak berubah lagi dari kebiasaan yang dilakukannya bila mencapai usia empat puluh tahun.

وقد قال الحجاج بن عبدالله الحكمي أحد أمراء بني أمية بدمشق تركت المعاصي والذنوب أربعين سنة حياء من الناس ثم تركتها حياء من الله عز وجل

Al-Hajjaj ibnu Abdullah Al-Hakami, salah seorang amir dari kalangan Bani Umayyah di Dimasyq telah mengatakan, "Aku telah meninggalkan kemaksiatan dan dosa-dosa selama empat puluh tahun karena malu kepada manusia, kemudian aku meninggalkannya (sesudah itu) karena malu kepada Allah."
وما أحسن قول الشاعر
Alangkah indahnya apa yang dikatakan oleh seorang penyair dalam bait syairnya:

صَبَا مَا صَبَا حَتى عَلا الشَّيبُ رأسَهُ ... فلمَّا عَلاهُ قَالَ لِلْبَاطِلِ: ابعد
Diturutinya semua yang disukainya sehingga uban telah menghiasi kepalanya.
Dan manakala uban telah memenuhi kepalanya, ia berkata kepada kebatilan, "Menjauhlah dariku!"
*******************

  قال أبو بكر بن عياش عن الأعمش عن القاسم بن عبد الرحمن قال: قلت لمسروق متى يؤخذ الرجل بذنوبه قال إذا بلغت الأربعين فخذ حذرك
Abu Bakar ibnu Iyasy mengatakan dan Al-A'masy, dan Al-Qasim ibnu Abdur Rahman, bahwa ia pernah bertanya kepada Masruq, "Bilakah seseorang dihukum karena dosa-dosanya?" Masruq menjawab, "Bila usiamu mencapai empat puluh tahun, maka hati-hatilah kamu dalam berbuat."

وهذا فيه إرشاد لمن بلغ الأربعين أن يجدد التوبة والإنابة إلى الله عز وجل ويعزم عليها
Ini adalah panduan bagi yang sudah berusiah empat puluh tahun untuk memperbaharui tobat dan berserah diri kepada Allah.

العلم قبل القول والعمل

Sabtu, 02 April 2016

Senantiasa Muhasabah Diri

بسم الله الرحمن الرحيم

صباح الخير للجميع...✋🏼✋🏼✋🏼
☄RENUNGAN BUAT SEMUA☄j

Wahai Syaikh..!"
ujar seorang pemuda,
"Manakah yang lebih baik, seorang muslim yang banyak ibadahnya tetapi akhlaqnya buruk ataukah seorang yang tak beribadah tapi amat baik perangainya pada sesama."

"Subhaanallah, keduanya baik", ujar sang Syaikh sambil tersenyum.

"Mengapa bisa begitu?"

"Karena orang yang tekun beribadah itu boleh jadi kelak akan dibimbing Allah untuk berakhlaq mulia bersebab ibadahnya. Dan karena orang yang baik perilakunya itu boleh jadi kelak akan dibimbing Allah untuk semakin taat kepadaNya."

"Jadi siapa yang lebih buruk?", desak si pemuda.

Airmata mengalir di pipi sang Syaikh. "Kita Anakku", ujar beliau. "Kitalah yang layak disebut buruk sebab kita gemar sekali menghabiskan waktu untuk menilai orang lain dan melupakan diri kita sendiri."
Beliau terisak-isak. "Padahal kita akan dihadapkan pada  Allah dan ditanyai tentang diri kita, bukan tentang orang lain.

Happy weekend🤓

Disalin dari Wa ardiansyah
06.22 WIB, Madiun 24 Jumada Tsany 1437 H
el kanzu

Recent Post