ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

(Ibnul Qoyyim rahimahullah[Ad-Daa' wa ad-Dawaa' 94])

“”

IMAM SYAFI'I MENUTURKAN :

Siapa yang tulus menjalin persaudaraan dengan sahabatnya maka ia akan menerima kesalahan-kesalahannya,, mengisi kekuranagnnya dan memaafkan ketregelincirannya".

RASULULLAH Shalallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia". (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Seorang Muslim Adalah Bersaudara, Janganlah Mendzolimi, Merendahkan Dan Janganlah Mengejeknya. (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memudahkannya baik di dunia maupun di akherat". (HR. Muslim)

Imam Syafi'i pernah berkata :

"Aku berangan-angan agar orang-orang mempelajari ilmuku ini dan mereka tidak menisbahkan sedikitpun ilmuku kepadaku selamanya, lalu akupun diberi ganjaran karenanya dan mereka tidak memujiku" (Al-Bidaayah wa An-Nihaayah 10/276)

Ibnul Qayyim (Al Fawaid 1/147)

el kanzu

Rabu, 31 Juli 2013

Ramadhan Akan Segera Berakhir

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah subhanahu wata'ala atas segala nikmat dan karunianya, yang sampai detik ini kita terima...
Shalawat serta salam semoga senantiasa kita tujukan kepada suritauladan sepanjang zaman Nabi akhir zaman Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam...


Diantara rahmat dan nikmat yang Allah berikan kepada kita adalah kita dijadikan sebagai orang islam . . . bahkan secara otomatis kita lahir dalam keadaan islam tanpa kita meminta . . . Alangkah beruntungnya kita dari sekian banyak manusia dibumi ini kita terpilih menjadi seorang muslim,,, karena kenyataanya orang non muslim lebih banyak dari orang muslim

Kemudian rahmat dan kasih sayang Allah tidak berhenti sampai disitu,,, setelah kita dijadikan seorang muslim, kemudian Allah menganugrahkan kepada kita hidayah untuk bisa mengenal Aqidah dan Manhaj yang benar sehingga kita bisa mengetahui jalan yang lurus dan sunnah Nabi yang mulia... karena realita yang ada tidak semua orang islam saat ini mendapatkan nikmat hidayah ini...
ada diantara mereka yang disibukkan dengan dunia ada diantara mereka yang begitu bersemangat beribadah tapi tanpa didasari dengan ilmu dan berbagai penyimpangan yang ada di tubuh kaum muslimin....

dan berbagai nikmat yang tak terhitung masih kita genggam saat ini...
maka benarlah firman Allah 'azza wajalla :
وإن تعدو نعمة الله لا تحصوها
"dan seandainya kalian menghitung hitung nikmat Allah niscaya tidak akan bisa"

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang bersyukur dan bukan termasuk golongan orang yang kufur . . . karena orang yang bersyukur sangatlah sedikit sebagaimana firman Allah :
وقليل من عبادي الشكور
"Dan amat sedikit hambaku yang mau bersyukur"

Saudaraku kaum muslimin rahimani warahimakumullah

Hari berganti hari dan tidak terasa bulan Ramadhan hampir meninggalkan kita dan tiada tersisa daripadanya melainkan sedikit saja . . . Berbahagialah orang-orang yang telah berbuat kebaikan, amal shalaeh dan menutupnya dengan sempurna. Akan tetapi jika termasuk orang-orang yang telah menyia-nyiakannya maka marilah kita berusaha untuk menutupnya dengan kebaikan, Semoga kita termasuk orang yang beruntung sebagaimana beruntungnya orang yang mati dalam keadaan khusnul khotimah. walaupun ketika hidup di dunia hanya beribadah dengan ibadah yang pas-pas-an (tetapi ikhlas dan sesuai sunnah) tetapi jika dia mengakhiri hidupnya dengan khusnul khatimah maka sungguh ia termasuk orang yang beruntung sebagaimana sabda Nabishalallahu 'alaihi wasalam
وإنما الأعمال بالخواتيم

Sesungguhnya amallan itu yang dinilai adalah akhirnya.
Hingga Tetes Terakhiiiiiiiiir.

Sobat! Ingatkah anda ketika menikmati satu minuman yang begitu menyegarkan dan terasa lezaaaat?

Biasanya anda akan menikmati minuman kesayangan anda tersebut hingga tetes terakhir. Seakan tidak rela bila ada setetespun yang terlewatkan.

Bukan hanya hingga tetes terakhir, bahkan yang tersisa di bibir pun berusaha untuk anda nikmati. Karenanya anda menjilat sisa minuman yang melekat di bibir anda. Seakan anda khawatir tidak dapat menikmatinya lagi.

Heeem, lezaaaaat.

Mungkin itulah gambaran sederhana yang dapat saya berikan kepada anda bila benar-benar menikmati sesuatu.

Nah, sobatku! apakah anda akan melakukan hal yang serupa dengan nikmatnya siraman iman dan takwa yang merasuk ke dalam jiwa anda berkat menjalankan puasa Ramadhan?

Hari-hari terakhir di bulan yang indah karena penuh dengan siraman iman dan takwa ini sepatutnya anda maksimalkan.

Tingkatkan ibadah, doa, baca al qur'an, dzikir dan sedekah di hari- hari yang tersisa ini. Barang kali ini adalah kesempatan terakhir anda untuk berjumpa dengan Ramadhan.

Nikmatilah keindahan dan kedamaian ibadah di bulan yang penuh berkah ini hingga tetes terakhir, semoga Allah menerima amal ibadah anda dan memberi kesempatan kepada kita semua untuk kembali berjumpa dengan bulan yang penuh barokah ini. Amiin.
Ust. Muhammad Arifin Badri
From : https://www.facebook.com/SALAFIYUNPAD/posts/629042997120745
Salafush Shaleh Pada AkhirRamadhan

Allah–subahanahu wa ta'ala memuji orang-orang yang melakukan ketaatan kepadaNya dalam firmanNya:

"Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka, Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka, Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun), Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, mereka itu bersegera untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya." (QS. Al-Mukminuun: 57-61).

Ibunda'Aisyah –radhiallahu anha berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah –sallallahu'alaihi wa 'ala alihi wasallam tentang ayat ini,
aku berkata: Apakah mereka adalah orang-orang yang meminum khamr, berzina dan mencuri? Beliau–sallallahu 'alaihi wa 'ala alihi wasallam menjawab: "Tidak, wahai puteriAsh-Shiddiq! Akan tetapi mereka adalah orang-orang yang berpuasa, shalat dan bersedekah dan mereka takut amal mereka tidak diterima (Allah –subahanahu wata'ala). Mereka itulah orang-orang yang bersegera untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan." (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad).

Para salafush shaleh bersungguh-sungguh dalam memperbaik idan menyempurnakan amal mereka kemudian setelah itu mereka memperhatikan dikabulkannya amal tersebut oleh Allah –subahanahu wa ta'ala dan takut dari pada ditolaknya.

Sahabat Ali –radhiallahu 'anhu berkata: "Mereka lebih memperhatikan dikabulkannya amal daripada amal itu sendiri. Tidakkah kamu mendengar Allah –subahanahu wa ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (mengabulkan)dari orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Maa'idah:27).

Dari Fadhalah bin 'Ubaid –rahimahullah berkata: Sekiranya aku mengetahui bahwa amalku ada yang dikabulkan sekecil biji sawi, hal itu lebihaku sukai daripada dunia seisinya, karena Allah –subahanahu wa ta'alaberfirman: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (mengabulkan)dari orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Maa'idah:27).

Berkata Malik bin Dinar –rahimahullah: Takut akan tidak dikabulkannya amal adalah lebih berat dari amal itu sendiri.

Berkata Abdul Aziz bin Abi Rawwaad –rahimahullah: Aku menjumpai mereka (salafush shaleh) bersungguh-sungguh dalam beramal, apabila telah mengerjakannya mereka ditimpa kegelisahan apakah amal mereka dikabulkan ataukah tidak?

Berkata sebagian salaf –rahimahumullah: Mereka (para salafush shaleh) berdoa kepada Allah–subahanahu wa ta'ala selama enam bulan agar dipertemukan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada Allah –subahanahu wata'ala selama enam bulan agar amal mereka dikabulkan.

Umar bin Abdul Aziz –rahimahullah keluar pada hari raya Iedul Fitri dan berkata dalam khutbahnya: Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah berpuasa karena Allah–subahanahu wa ta'ala selama tiga puluh hari, dan kamu shalat (tarawih) selama tiga puluh hari pula, dan hari ini kamu keluar untuk meminta kepada Allah–subahanahu wa ta'ala agar dikabulkan amalmu.

Sebagian salaf tampak bersedih ketika hari raya Iedul Fitri, lalu dikatakan kepadanya:Ini adalah hari kesenangan dan kegembiraan. Dia menjawab: Kamu benar, akan tetapi aku adalah seorang hamba yang diperintah oleh Tuhanku untuk beramalkarenaNya, dan aku tidak tahu apakah Dia mengabulkan amalku atau tidak?.

Semoga Allah senantiasa menganugrahkan keikhlasan kepada kita sehingga amal ibadah yang kita laksanakan di bulan ramadhan ini diterima oleh Allah subhanahu wata'ala . . . Amiin_________


Publish : 1 Agustus 2013 / 23 Ramadhan 1434 H, 11:07 WIB
Madiun City
el-asnawy

Selasa, 30 Juli 2013

BANYAK PENCERAMAH SEDIKIT ULAMA'


عَنْ أَبِي ذَرٍّ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّكُمْ فِي زَمَانٍ عُلَمَاؤُهُ كَثِيرٌ ، خُطَبَاؤُهُ قَلِيلٌ ، مَنْ تَرَكَ فِيهِ عُشَيْرَ مَا يَعْلَمُ هَوَى ، أَوْ قَالَ : هَلَكَ ، وَسَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَقِلُّ عُلَمَاؤُهُ وَيَكْثُرُ خُطَبَاؤُهُ ، مَنْ تَمَسَّكَ فِيهِ بِعُشَيْرِ مَا يَعْلَمُ نَجَا. رواه أحمد

Dari Abu Dzar, Bahwasannya Rosululloh Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya kalian sekarang ada pada zaman yang banyak ulama (ahli ilmu)nya dan sedikit khutoba' (penceramah)nya, barangsiapa yang meninggalkan sepersepuluh dari yang ia ketahui maka dia telah tersesat. dan akan datang suatu zaman ketika itu banyak khutoba' (penceramah)nya dan sedikit ulama(ahli ilmu)nya, barangsiapa diantara mereka berpegang pada sepersepuluh agamanya maka dia telah selamat. (HR. Ahmad 5/155)

Minggu, 28 Juli 2013

Do’a Ketika Dipuji Manusia

Ada sebuah atsar dari Sahabat Rasulillah صلى الله عليه وسلم yang mana menunjukkan keagungan akhlak mereka. Mereka tidak terlena dan besar kepala karena pujian yang dilontarkan orang lain, sehingga pujian ini tidak mencelakakan mereka. Mereka tetap menyadari diri mereka tidak luput dari dosa. Kesadaran ini mendorong mereka senantiasa mohon ampun kepada Allah عزوجل, memohon rahmat dan ihsan Allah عزوجل. [syarhu Hisnil Muslim]
ketika dipuji mereka berkata…

الهم لا تؤاخذني بما يقولون, واغفرلي ما لا يعلمون (واجعلني خيرا مما يظنون)      رواه البخاري

Allahumma laa tuaakhidzni bimaa yaquuluun, waghfirli maa laa ya’lamuun (waj’alni khoiron mimmaa yadhunnuun)

Artinya:

“Yaa Allah, janganlah Engkau hukum aku dengan sebab (pujian) yang mereka ucapkan, dan ampunilah aku dari (perbuatan dosa) yang tidak mereka ketahui (dan jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka sangka)

[HR Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no 761 dan dalam Shahihul Adabil Mufrad no 585, Syaikh Albani رحمه الله menilai sanad riwayat ini shahih. Bagian terakhir dari atsar ini merupakan tambahan dalam riwayat Baihaqi dalam Syu'abul Iman 4/228]

From : https://pustakaalatsar.wordpress.com/2011/04/11/doa-ketika-dipuji-manusia/
Publish : 28 Juli 2013, 23:19 WIB

Madiun City
el-asnawy

Ulama' Ahlus Sunnah


Para ulama ahlul hadits mulai dari zaman sahabat hingga sekarang yang masyhur :

1. Khalifah ar-Rasyidin :
• Abu Bakr Ash-Shiddiq
• Umar bin Al-Khaththab
• Utsman bin Affan
• Ali bin Abi Thalib

2. Al-Abadillah :
• Ibnu Umar
• Ibnu Abbas
• Ibnu Az-Zubair
• Ibnu Amr
• Ibnu Mas’ud
• Aisyah binti Abubakar
• Ummu Salamah
• Zainab bint Jahsy
• Anas bin Malik
• Zaid bin Tsabit
• Abu Hurairah
• Jabir bin Abdillah
• Abu Sa’id Al-Khudri
• Mu’adz bin Jabal
• Abu Dzarr al-Ghifari
• Sa’ad bin Abi Waqqash
• Abu Darda’

3. Para Tabi’in :
• Sa’id bin Al-Musayyab wafat 90 H
• Urwah bin Zubair wafat 99 H
• Sa’id bin Jubair wafat 95 H
• Ali bin Al-Husain Zainal Abidin wafat 93 H
• Muhammad bin Al-Hanafiyah wafat 80 H
• Ubaidullah bin Abdillah bin Utbah bin Mas’ud wafat 94 H
• Salim bin Abdullah bin Umar wafat 106 H
• Al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr Ash Shiddiq
• Al-Hasan Al-Bashri wafat 110 H
• Muhammad bin Sirin wafat 110 H
• Umar bin Abdul Aziz wafat 101 H
• Nafi’ bin Hurmuz wafat 117 H
• Muhammad bin Syihab Az-Zuhri wafat 125 H
• Ikrimah wafat 105 H
• Asy Sya’by wafat 104 H
• Ibrahim an-Nakha’iy wafat 96 H
• Aqamah wafat 62 H

4. Para Tabi’ut tabi’in :
• Malik bin Anas wafat 179 H
• Al-Auza’i wafat 157 H
• Sufyan bin Said Ats-Tsauri wafat 161 H
• Sufyan bin Uyainah wafat 193 H
• Al-Laits bin Sa’ad wafat 175 H
• Syu’bah ibn A-Hajjaj wafat 160 H
• Abu Hanifah An-Nu’man wafat 150 H

5. Atba’ Tabi’it Tabi’in : Setelah para tabi’ut tabi’in:
• Abdullah bin Al-Mubarak wafat 181 H
• Waki’ bin Al-Jarrah wafat 197 H
• Abdurrahman bin Mahdy wafat 198 H
• Yahya bin Sa’id Al-Qaththan wafat 198 H
• Imam Syafi’i wafat 204 H

6. Murid-Murid atba’ Tabi’it Tabi’in :
• Ahmad bin Hambal wafat 241 H
• Yahya bin Ma’in wafat 233 H
• Ali bin Al-Madini wafat 234 H
• Abu Bakar bin Abi Syaibah Wafat 235 H
• Ibnu Rahawaih Wafat 238 H
• Ibnu Qutaibah Wafat 236 H

7. Kemudian murid-muridnya seperti:
• Al-Bukhari wafat 256 H
• Muslim wafat 271 H
• Ibnu Majah wafat 273 H
• Abu Hatim wafat 277 H
• Abu Zur’ah wafat 264 H
• Abu Dawud : wafat 275 H
• At-Tirmidzi wafat 279
• An Nasa’i wafat 234 H

8. Generasi berikutnya : orang-orang generasi berikutnya yang berjalan di jalan mereka adalah:
• Ibnu Jarir ath Thabary wafat 310 H
• Ibnu Khuzaimah wafat 311 H
• Muhammad Ibn Sa’ad wafat 230 H
• Ad-Daruquthni wafat 385 H
• Ath-Thahawi wafat 321 H
• Al-Ajurri wafat 360 H
• Ibnu Hibban wafat 342 H
• Ath Thabarany wafat 360 H
• Al-Hakim An-Naisaburi wafat 405 H
• Al-Lalika’i wafat 416 H
• Al-Baihaqi wafat 458 H
• Al-Khathib Al-Baghdadi wafat 463 H
• Ibnu Qudamah Al Maqdisi wafat 620 H

9. Murid-Murid Mereka :
• Ibnu Daqiq Al-led wafat 702 H
• Ibnu Taimiyah wafat 728 H
• Al-Mizzi wafat 742 H
• Imam Adz-Dzahabi (wafat 748 H)
• Imam Ibnul-Qoyyim al-Jauziyyah (wafat 751 H)
• Ibnu Katsir wafat 774 H
• Asy-Syathibi wafat 790 H
• Ibnu Rajab wafat 795 H

10. Ulama Generasi Akhir :
• Ash-Shan’ani wafat 1182 H
• Muhammad bin Abdul Wahhab wafat 1206 H
• Muhammad Shiddiq Hasan Khan wafat 1307 H
• Al-Mubarakfuri wafat 1427 H
• Abdurrahman As-Sa`di wafat 1367 H
• Ahmad Syakir wafat 1377 H
• Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh wafat 1389 H
• Muhammad Amin Asy-Syinqithi wafat 1393 H
• Muhammad Nashiruddin Al-Albani wafat 1420 H
• Abdul Aziz bin Abdillah Baz wafat 1420 H
• Hammad Al-Anshari wafat 1418 H
• Hamud At-Tuwaijiri wafat 1413 H
• Muhammad Al-Jami wafat 1416 H
• Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin wafat 1423 H
• Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i wafat 1423 H
• Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafidhahullah
• Abdul Muhsin Al-Abbad hafidhahullah
• Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafidhahullah
(((dan masih banyak yang belum tertulis, ini hanya sebagian yang semoga dengannya kita bisa lebih mengenali Ulama' Ahlus sunnah))

  From : facebook
Fathoni Hidayat berbagi status terbaru NahiMunkar.com

Kata yang tersusun indah

Ya Allah...
Aku berdo'a untuk seorang wanita yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang wanita yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang wanita yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu

Wajah cantik dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang wanita yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang wanita yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena ketampananku tapi karena hatiku
Seorang wanita yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang laki-laki ketika aku di sisinya

Ya Allah...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang wanita yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang wanita yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Ya Allah...
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi laki-laki yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat yang lembut sehingga ketampananku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bersatu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna."

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bersatu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan


From : Facebook Ismail Anyar 
Publish : 28 Juli 2013, 22:30 WIB

Madiun City
el-asnawy

Sabtu, 27 Juli 2013

Ilmu dan amal

Fawaa-id Al-Yaum:

'Abdullah bin Al-Mu'tazz -rahimahullahu- pernah menuturkan:
علم بلا عمل كشجرة بلا ثمرة

"Ilmu tanpa disertai amal layaknya sebuah pohon yang tidak memiliki buah."
[Al-Hilyah]

Saudaraku yang budiman, sesungguhnya amal merupakan buah dari ilmu yang kita pelajari. Ilmu itu akan bermanfaat bila diamalkan bagi diri sendiri kemudian diajarkan kepada orang lain. Bagi orang yang berilmu, hendaklah ia menunaikan zakat dari ilmu yang ia pelajari.

Seorang ulama pakar fiqh zaman ini, Al-'Allamah Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin -rahimahullahu- pernah mengatakan:

"Zakat ilmu dapat dilakukan dengan 4 cara:
1. Menyebarkan ilmu.
2. Mengajarkan ilmu.
3. Menyuarakan kebenaran.
4. Merealisasikan amar makruf nahi munkar."
[Majmuu'ah Fataawa wa Rasaa-il Ibni 'Utsaimin]

Semoga Allah 'Azza wa Jalla menambahkan kepada kita sekalian ilmu yang bermanfaat serta amal yang shalih. Barokallahu fikum.
 From : Facebook Haris Hermawan
Publish : 28 Juli 2013,  10:00 WIB
Madiun City
el-asnawy

Rabu, 24 Juli 2013

Bolehkah Kita Bergerak Ketika Shalat ? ? ?

 Perbuatan-Perbuatan yang Diperbolehkan dalam Shalat
Banyak hal yang dianggap membatalkan shalat atau dianggap tidak boleh dilakukan dalam shalat
padahal ternyata hal-hal tersebut boleh dilakukan. Berikut ini adalah hal-hal yang diperbolehkan oleh
syari’at untuk dilakukan ketika shalat dan tidak membatalkan shalat:

** 1. Menggendong anak kecil ketika shalat **

ﻓﻌﻦ ﺃﺑﻲ ﻗﺘﺎﺩﺓ ))ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﻳﺼﻠﻲ ﻭ ﻫﻮ ﺣﺎﻣﻞ ﺃﻣﺎﻣﺔ ﺑﻨﺖ ﺯﻳﻨﺐ ﺑﻨﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻓﺈﺫﺍ ﺳﺠﺪ ﻭﺿﻌﻬﺎ ﻭ ﺇﺫﺍ ﻗﺎﻡ ﺣﻤﻠﻬﺎ ((
Dari Abu Qatadah, “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat dan dia
menggendong Umamah binti Zainab binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Ketika sujud beliau
meletakkannya dan ketika berdiri beliau menggendongnya lagi.” 1

** 2. Sedikit berjalan karena ada kebutuhan **

ﻓﻌﻦ ﻋﺎﺋﺸﺖ ﻗﺎﻟﺖ: )) ﻛﺎﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻳﺼﻠﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﻴﺖ , ﻭ ﺍﻟﺒﺎﺏ
ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻐﻠﻖ , ﻓﺠﻌﺖ ﻓﺎﺳﺘﻔﺘﺤﺖ ﻓﻤﺸﻰ ﻓﻔﺘﺢ
ﻟﻲ , ﺛﻢ ﺭﺟﻊ ﺇﻟﻰ ﻣﺼﻼﻩ , ﻭﻭﺻﻔﺖ ﺃﻥ ﺍﻟﺒﺎﺏ
ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ((
Dari ‘Aisyah, dia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam pernah shalat di
rumah, dan pintu dalam
keadaan terkunci. Kemudian aku
datang dan meminta dibukakan
pintu, lalu Rasulullah berjalan
dan membukakan pintu
untukku. Kemudian beliau
kembali ke tempat shalatnya,
dan aku mengetahui
bahwasanya pintu berada di
arah kiblat.” 2

** 3. Mencegah orang yang hendak lewat di depannya ketika shalat **


Ketika sedang shalat,
diperbolehkan menjulurkan
tangan untuk menghalangi
orang yang hendak melintas di depan kita. Sesuai dengan
hadits Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam dari Abu Sa’id
al-Khudri:
)) ﺇﺫﺍ ﺻﻠﻰ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﺇﻟﻰ ﺷﻲﺀ ﻳﺴﺘﺮﻩ ﻣﻦ
ﺍﻟﻨﺎﺱ , ﻓﺄﺭﺍﺩ ﺃﺣﺪ ﺃﻥ ﻳﺠﺘﺎﺯ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻳﻪ
ﻓﻠﻴﺪﻓﻌﻪ , ﻓﺈﻥ ﺃﺑﻰ ﻓﻠﻴﻘﺎﺗﻠﻪ ﻓﺈﻧﻤﺎ ﻫﻮ
ﺷﻴﻄﺎﻥ ((
“Jika seseorang diantara kalian
shalat menghadap sesuatu yang
membatasinya dengan manusia,
kemudian seseorang hendak
lewat di antara kedua
tangannya (di hadapannya)
maka cegahlah orang itu. Jika
dia menolak (masih tetap ingin
lewat), maka perangilah dia
karena sesungguhnya dia
adalah setan.” 3

4. Membunuh ular, kalajengking,
dan hewan lain yang
membahayakan ketika shalat


ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ))ﺃﻣﺮ ﺑﻘﺘﻞ ﺍﻷﺳﻮﺩﻳﻦ ﻓﻲ
ﺍﻟﺼﻼﺓ: ﺍﻟﻌﻘﺮﺏ ﻭﺍﻟﺤﻴﺔ ((

Dari Abu Hurairah, “bahwasanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam memerintahkan untuk
membunuh dua hewan yang
berwarna hitam ketika shalat:
yaitu kalajengking dan ular.” 4

** 5. Memindahkan kaki orang yang tidur karena ada kebutuhan **


ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﻗﺎﻟﺖ: ))ﻛﻨﺖ ﺃﻣﺪ ﺭﺟﻠﻲ ﻓﻲ
ﻗﺒﻠﺔ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻭ ﻫﻮ
ﻳﺼﻠﻲ , ﻓﺈﺫﺍ ﺳﺠﺪ ﻏﻤﺰﻧﻲ , ﻓﺈﺫﺍ ﻗﺎﻡ
ﻣﺪﺩﺗﻬﺎ ((
Dari ‘Aisyah, dia berkata: “Aku
pernah meluruskan kakiku di
arah kiblat nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika beliau
sedang shalat. Jika beliau
sujud, beliau memindahkan
kakiku, dan jika beliau berdiri
aku meluruskan kakiku lagi.” 5

** 6. Mengerjakan shalat dengan memakai sandal **

Dari Sa’id bin Yazid, Dia
berkata: Aku pernah bertanya
kepada Anas bin Malik, “Apakah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah mengerjakan
shalat dengan mengenakan
sepasang sandal?” Dia
menjawab, “Ya.” 6
An-Nawawi menjelaskan, pada
hadits ini terdapat keterangan
mengenai dibolehkannya shalat
dengan memakai sandal dan
khuf selama diyakini
kebersihannya dari najis.

** 7. Melepas sandal atau
semacamnya ketika shalat
karena ada kebutuhan **


ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺳﻌﻴﺪ ﺍﻟﺨﺪﺭﻱ ﻗﺎﻝ: ))ﺑﻴﻨﻤﺎ ﺭﺳﻮﻝ
ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻳﺼﻠﻲ ﺑﺄﺻﺤﺎﺑﻪ
ﺇﺫﺍ ﺧﻠﻊ ﻧﻌﻠﻴﻪ ﻓﻮﺿﻌﻬﻤﺎ ﻋﻦ ﻳﺴﺎﺭﻩ ﻓﻠﻤﺎ
ﺭﺃﻯ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻘﻮﻡ ﺃﻟﻘﻮﺍﻧﻌﺎﻟﻬﻢ ((....
Dari Abu Sa’id al-Khudri, dia
berkata: “Suatu ketika
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam shalat bersama para
sahabatnya, tiba-tiba beliau
melepas kedua sandalnya
kemudian meletakkan keduanya
di sebelah kiri beliau. Ketika
para sahabat melihatnya,
mereka pun langsung
melepaskan sandal-sandal
mereka ....” 7

** 8. Meludah pada baju atau sapu tangan/tissue **

ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ ﻋﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ
ﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : )) ﺇﻧﺄﺣﺪﻛﻢ ﺇﺫﺍ ﻗﺎﻡ ﻳﺼﻠﻲ ﻓﺈﻥ
ﺍﻟﻠﻪ ﺗﺒﺎﺭﻙ ﻭ ﺗﻌﺎﻝ ﻗﺒﻞ ﻭﺟﻬﻪ , ﻓﻼ ﻳﺒﺼﻘﻦ
ﻗﺒﻞ ﻭﺟﻬﻪ ﻭﻻ ﻋﻦ ﻳﻤﻴﻨﻪ , ﻭﻟﻴﺒﺼﻖ ﻋﻦ
ﻳﺴﺎﺭﻩ ﺗﺤﺖ ﺭﺟﻠﻪ ﺍﻟﻴﺴﺮﻯ ﻓﺈﻥ ﻋﺠﻠﺖ ﺑﻪ
ﺑﺎﺩﺭﺕ ﻓﻠﻴﻘﻞ ﺑﺜﻮﺑﻪ ﻫﻜﺪﺍ (( ﺛﻢ ﻃﻮﻯ ﺛﻮﺑﻪ
ﺑﻌﺪﻩ ﻋﻠﻰ ﺑﻌﺾ
Dari Jabir dari Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam ,
Beliau berkata: “Sesungguhnya
jika seseorang di antara kalian
berdiri untuk mengerjakan
shalat, maka sesungguhnya
Allah tabaraka wa ta’ala berada
di hadapannya. Maka janganlah
meludah ke arah depan dan
jangan pula ke arah kanan, akan
tetapi meludahlah ke arah kiri di
bawah kaki kirinya. Jika
tergesa-gesa dengannya (tidak
bisa menahan ludahnya) maka
meludahlah di bajunya seperti
ini.” Kemudian beliau melipat
bajunya sebagian atas sebagian
yang lain. 8

** 9. Memperbaiki baju dan
menggaruk badan ketika shalat **

ﻓﻌﻦ ﺟﺮﻳﺮ ﺍﻟﻀﺒﻲ ﻗﺎﻝ: )) ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻲ ﺇﺫﺍ ﻗﺎﻡ
ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺿﻊ ﻳﻤﻴﻦ ﻋﻠﻲ ﺭﺳﻎ ﻳﺴﺎﺭﻩ ,
ﻭﻻ ﻳﺰﺍﻝ ﻛﺬﻟﻚ ﺣﺘﻰ ﻳﺮﻛﻊ ﺇﻻ ﺃﻥ ﻳﺼﻠﺢ
ﺛﻮﺑﻪ ﺃﻭ ﻳﺤﻚ ﺟﺴﺪﻩ ((
Dari Jarir adh-Dhabbi, dia
berkata: “Ali jika berdiri di
dalam shalat, dia meletakkan
tangan kanannya di pergelangan
tangan kirinya, dan senantiasa
seperti itu hingga ia ruku’
kecuali jika ia memperbaiki
bajunya atau menggaruk
badannya.” 9

** 10. Bertasbih bagi laki-laki dan bertepuk tangan bagi
perempuan jika terjadi kelupaan di dalam shalat **


ﻟﻘﻮﻟﻪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ: ...))
ﻣﻦ ﻧﺎﺑﻪ ﺷﻲﺀ ﻓﻲ ﺻﻼﺗﻪ ﻓﻠﻴﺴﺒﺢ , ﻓﺈﻧﻪ ﺇﺫﺍ
ﺳﺒﺢ ﺍﻟﺘﻔﺖ ﺇﻟﻴﻪ , ﻭﺇﻧﻬﺎ ﺍﻟﺘﺼﻔﻴﺢ ﻟﻠﻨﺴﺎﺀ ((
Sesuai dengan hadits nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“... jika terjadi sesuatu di dalam
shalatnya maka bertasbihlah,
maka jika ia bertasbih
menolehlah (imam) kepadanya
(memperhatikannya), dan
sesungguhnya bertepuk tangan
adalah bagi perempuan.” 10
Makna bertepuk tangan adalah
memukulkan telapak tangan ke
atas punggung telapak tangan
yang lain. 11

** 11. Melihat ke sebelah kanan atau
ke sebelah kiri karena
kebutuhan **


ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ ﻗﺎﻝ: ))ﺍﺷﺘﻜﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻓﺼﻠﻴﻨﺎ ﻭﺭﺍﺀﻩ ﻭ ﻫﻮ ﻗﺎﻋﺪ ,
ﻭ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻳﺴﻤﻊ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺗﻜﺒﻴﺮﻩ , ﻓﺎﻟﺘﻔﺖ ﺇﻟﻴﻨﺎ
ﻓﺮﺍﻧﺎ ﻗﻴﺎﻣﺎ ﻓﺄﺷﺎﺭ ﺇﻟﻴﻨﺎ ﻓﻘﻌﺪﻧﺎ ﻓﺼﻠﻴﻨﺎ ﺑﺼﻼﺗﻪ
ﻗﻌﻮﺩﺍ ((

Dari Jabir, dia berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam pernah mengeluh.
Kami shalat di belakang beliau
dan beliau dalam keadaan
duduk, dan Abu Bakar
memperdengarkan kepada
manusia bacaan takbirnya,
maka beliau menoleh kepada
kami dan melihat kami shalat
dalam keadaan berdiri, dan
beliau berisyarat kepada kami,
maka kami pun duduk, dan
sholat sesuai dengan sholat
beliau, yaitu dalam keadaan
duduk. “ 12

** 12. Membalas salam dengan isyarat
kepada orang yang memberi
salam kepadamu **

Jika seseorang mengucapkan
salam kepadamu sedangkan
kamu sedang melaksanakan
shalat, maka sudah jelas
bahwasanya tidak boleh
membalasnya dengan ucapan,
akan tetapi boleh membalasnya
dengan isyarat menggunakan
tangan.
ﻓﻌﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻗﺎﻝ: ﺧﺮﺝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﺇﻟﻰ ﻗﺒﺎﺀ ﻳﺼﻠﻲ ﻓﻴﻪ ,
ﻓﺠﺎﺀﺗﻪ ﺍﻷﻧﺼﺎﺭ ﻓﺴﻠﻤﻮﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﻫﻮ ﻳﺼﻠﻲ ,
ﻓﻘﻠﺖ ﻟﺒﻼﻝ: ﻛﻴﻒ ﺭﺃﻳﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻳﺮﺩ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺣﻴﻦ ﻛﺎﻧﻮﺍ
ﻳﺴﻠﻤﻮﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﻫﻮ ﻳﺼﻠﻲ؟ ﻗﺎﻝ: ﻫﻜﺬﺍ , ﻭ
ﺑﺴﻂ ﻛﻔﻪ ] ﻭ ﺟﻌﻞ ﺑﻄﻨﻪ ﺃﺳﻔﻞ ﻭ ﺟﻌﻞ ﻇﻬﺮﻩ
ﺇﻟﻰ ﻓﻮﻕ[
Dari Ibnu Umar, dia berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam pernah keluar menuju
masjid Quba untuk shalat di
dalamnya. Kemudian sahabat
anshar datang dan memberikan
salam kepada beliau sedangkan
beliau sedang shalat, maka aku
berkata kepada Bilal: bagaimana
engkau melihat rasulullah
membalas salam mereka ketika
mereka memberikan salam
kepada beliau sedangkan beliau
sedang shalat? Bilal berkata:
Seperti ini, dengan
membentangkan telapak tangan
beliau (beliau menjadikan
telapak tangannya berada di
bawah dan menjadikan
punggung tangannya ke arah
atas). 13

** 13. Mengangkat kepala ketika sujud untuk mengecek keadaan imam **

ketika imam memanjangkan
sujudnya
Jika kamu sedang shalat
berjama’ah dan imam
memanjangkan sujudnya atau
tidak terdengar takbir atau
semisal itu maka boleh bagimu,
ketika kamu sedang sujud,
untuk mengangkat kepalamu
untuk mengecek keadaan imam.
ﻓﻌﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺷﺪﺍﺩ ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ ﻗﺎﻝ:
)) ﺧﺮﺝ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ
ﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﺇﺣﺪﻯ ﺻﻼﺗﻲ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀ ﻭ ﻫﻮ ﺣﺎﻣﻞ
ﺣﺴﻨﺎ ﺃﻭ ﺣﺴﻴﻨﺎ ﻓﺘﻘﺪﻡ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻓﻮﺿﻌﻪ ﺛﻢ ﻛﺒﺮ ﻟﻠﺼﻼﺓ ﻓﺼﻠﻰ ,
ﻓﺴﺠﺪ ﺑﻴﻦ ﻇﻬﺮﺍﻧﻲ ﺻﻼﺗﻪ ﺳﺠﺪﺓ ﺃﻃﺎﻟﻬﺎ ,
ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻲ : ﻓﺮﻓﻌﺖ ﺭﺃﺳﻲ ﻭ ﺇﺫﺍ ﺍﻟﺼﺒﻰ ﻋﻠﻰ
ﻇﻬﺮ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻭ
ﻫﻮ ﺳﺎﺟﺪ ﻓﺮﺟﻌﺖ ﺇﻟﻰ ﺳﺠﻮﺩﻱ , ﻓﻠﻤﺎ ﻗﻀﻰ
ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﺍﻟﺼﻼﺓ
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺎﺱ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻙ ﺳﺠﺪﺕ ﺑﻴﻦ
ﻇﻬﺮﺍﻧﻲ ﺻﻼﺗﻚ ﺳﺠﺪﺓ ﺃﻃﻠﺘﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﻇﻨﻨﺎ ﺃﻧﻪ
ﻗﺪ ﺣﺪﺙ ﺃﻣﺮ , ﺃﻭ ﺃﻧﻪ ﻳﻮﺣﻰ ﺇﻟﻴﻚ , ﻓﻘﺎﻝ:
)) ﻛﻞ ﺫﻟﻚ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ , ﻭﻟﻜﻦ ﺍﺑﻨﻰ ﺍﺭﺗﺤﻠﻨﻰ
ﻓﻜﺮﻫﺖ ﺃﻥ ﺃﻋﺠﻠﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﻘﻀﻰ ((
Dari Abdullah bin Syadad dari
bapaknya, dia berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam keluar menuju kami
dalam salah satu shalat isya
sedangkan beliau menggendong
Hasan atau Husain. Kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam maju dan meletakkannya
kemudian bertakbir untuk
memulai shalat, kemudian
beliau shalat. Beliau bersujud di
tengah shalatnya dengan sujud
yang panjang. Bapakku berkata:
“Aku mengangkat kepalaku,
ternyata ada anak kecil di atas
punggung Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
sedangkan beliau sedang sujud,
kemudian aku kembali
bersujud. Ketika Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
telah selesai shalat, para
sahabat berkata: “Wahai
Rasulullah, sesungguhnya
engkau bersujud di tengah
shalatmu dengan sujud yang
panjang hingga kami mengira
bahwasanya telah terjadi
sesuatu, atau bahwasanya hal
tersebut diperintahkan
kepadamu, Rasulullah
menjawab: “Hal tersebut tidak
mungkin, akan tetapi anakku
menaiki punggungku maka aku
enggan untuk mempercepatnya
sampai ia selesai (menaiki
punggungku). 14

** 14. Melihat mushaf dan membaca darinya ketika shalat sunnah karena kebutuhan **

Adapun yang dimaksud
kebutuhan seperti menghendaki
memperlama berdiri dalam
shalat, sedangkan ia tidak hafal.
Maka tidak mengapa membaca
dari mushaf ketika shalat.
ﻓﻌﻦ ﺍﻟﻘﺎﺳﻢ ﺃﻥ ))ﻋﺎﺋﺸﺔ ﻛﺎﻧﺖ ﺗﻘﺮﺃ ﻓﻲ
ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ ﻓﺘﺼﻠﻰ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ (( ﻭ ﻗﺎﻝ
ﺍﻟﻘﺎﺳﻢ: )) ﻛﺎﻥ ﻳﺆﻡ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﻋﺒﺪ ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻲ
ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ ((
Dari al-Qasim bahwasanya
“’Aisyah pernah membaca dari
mushaf ketika shalat di bulan
Ramadhan.” 15 Dan berkata al- Qasim: “Pada hari itu ‘Aisyah
beribadah (shalat) dengan
membaca dari mushaf” 16

** 15. Menutup mulut ketika menguap **

Dari Abu Sa’id Al-Khudri dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam , beliau bersabda:

ﺇِﺫَﺍ ﺗَﺜَﺎﻭَﺏَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓَﻠْﻴُﻤْﺴِﻚْ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﻋَﻠَﻰ ﻓِﻴﻪِ
ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻳَﺪْﺧُﻞُ
“ Bila salah seorang dari kalian
menguap maka hendaklah dia
menahan mulutnya dengan
tangannya karena
sesungguhnya setan akan
masuk .” 17

** 16. Membetulkan posisi seseorang
yang berada di shaf dengan
menariknya ke depan atau ke
belakang, atau memindahkan
makmum dari kiri ke kanan **


Seperti yang dilakukan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam terhadap Ibnu Abbas,
yaitu beliau memindahkannya
dari sisi kiri ke sisi kanan
beliau ketika Ibnu Abbas ikut
melakukan shalat malam di
sebelah beliau.18

Wallahu waliyyut taufiq...
Rahadian Faisal

Referensi:
1. Shahih Fiqih Sunnah Jilid 1,
Syaikh Kamal bin As Sayid
Salim, hal 307-310, penerbit
Darut Taufiqqiyyah Litturotsi
2. Minhajul Muslim, Abu Bakr
Jabir al-Jazairy, Hal 177,
penerbit Darus Salam
3. Kumpulan Tanya Jawab Seputar
Shalat, Syaikh Abdul Aziz bin
Nashir al-Musainid, penerbit al-
mahira

Footnote:
1. HR. al-Bukhari (516), Muslim
(543), dan selain keduanya
2. HR. at-Tirmidzi (598), Abu
Dawud (910), dan an-Nasa’i
(3/11), dihasankan oleh al-
Albani
3. HR. al-Bukhari (1/136), Muslim
(259) dalam kitab shalat
4. HR. Abu Dawud (921), an-Nasa’i
(1202), at-Tirmidzi (390), dan
ibnu Majah (1235), lafadz hadits
tersebut darinya, dan hadits
tersebut shahih
5. HR. al-Bukhari (1209), Muslim
(512), dan selain keduanya
6. HR. Muslim
7. HR. Abu Dawud (555)
8. HR. Muslim (3008) dan Abu
Dawud (477)
9. HR. Ibnu Abi Syaibah (1/391),
dan al-Bukhari (2/58)
10. HR. al-Bukhari (1201), dan
Muslim (421) dan lafadz hadits
tersebut darinya
11. An-Nihayah karya ibnu Atsir
(3/34)
12. HR. Muslim (413), an-Nasa’i
(3/9), dan Abu Dawud (588)
13. HR. Abu Dawud (915) dengan
sanad shahih
14. HR. An-Nasa’i (2/230) dengan
sanad hasan
15. HR. Abdur Razaq (2/240), dan
ibnu Abi Dawud dalam al-
Mashahif (192)
16. HR. al-Bukhari secara muallaq
dalam Kitab Adab bab: Imam
Ibadah, HR. Ibnu Abi Syaibah
(2/338), dan Ibnu Abi Dawud
dalam al-Mashahif (192)
17. HR. Muslim (2995)
18. HR. al-Bukhari (183)

Sumber :
http://rahadianfaisal.blogspot.com/2012/04/perbuatan-perbuatan-yang-diperbolehkan.html?m=1
From : status Facebook Hery Al Bugisy
Publish : 25 Juli, 09:28 WIB
Madiun City
el-asnawi 

Selasa, 23 Juli 2013

Mari Mengenal Syiah Lebih Dekat ? ? ?

Ini bukanlah bukti kebencian terhadap SYI'AH . . .
Juga tidak bermaksud memecah belah . . .
Kenapa kita tidak mau belajar dan memahami realita . . .
hati-hati jangan tertipu oleh media . . .
Jangan sampai kita menyesal dikemudian hari . . .
Jika tidak percaya bacalah buku literatur SYI'AH . . .
Buktikan Jika mereka membenci Abu Bakar, Umar, Ustman, bahkan Aisyah (istri Rosul tercinta) . . . mereka tidak mengakui Al Quran yang sekarang kita genggam . . . BUKTIKAN !

INI ADALAH SEDIKIT USAHA MENASEHATI SAUDARAKU KAUM MUSLIMIN

Mencegah lebih baik dari pada mengobati . . . !!!


Inilah DOKUMEN RAHASIA sekte syiah, tentang misi jangka panjang mereka (50 th), untuk menegakkan kembali dinasti persia yang telah runtuh oleh Islam berabad-abad lamanya, sekaligus membumi-hanguskan negara-negara Ahlus Sunnah, musuh bebuyutan mereka. Dokumen ini disebarkan oleh Ikatan Ahlus Sunnah di Iran, begitu pula majalah-majalah di berbagai negara ahlus sunnah, termasuk diantaranya Majalah al-Bayan, edisi 123, Maret 1998.
Karena naskah yang tersebar adalah naskah dalam bahasa arab, maka kami terjemahkan ke dalam bahasa indonesia, agar orang yang tidak mampu berbahasa arab pun bisa memahami isi naskah tersebut.
Sekarang kami persilahkan anda membaca terjemahannya:
((Bila kita tidak mampu untuk mengusung revolusi ini ke negara-negara tetangga yang muslim, tidak diragukan lagi yang terjadi adalah sebaliknya, peradaban mereka -yang telah tercemar budaya barat- akan menyerang dan menguasai kita.
Alhamdulillah, -berkat anugerah Alloh dan pengorbanan para pengikut imam yang pemberani- berdirilah sekarang di Iran, Negara Syiah Itsna Asyariyyah (syiah pengikut 12 imam), setelah perjuangan berabad-abad lamanya. Oleh karena itu, -atas dasar petunjuk para pimpinan syi’ah yang mulia- kita sekarang mengemban amanat yang berat dan bahaya, yakni: menggulirkan revolusi.
Kita harus akui, bahwa pemerintahan kita adalah pemerintahan yang berasaskan paham syi’ah, disamping tugasnya melindungi kemerdekaan negara dan hak-hak rakyatnya, kita juga wajib menjadikan pengguliran revolusi sebagai target negara yang paling utama.
Akan tetapi, karena melihat perkembangan dunia saat ini dengan aturan UU antar negaranya, maka tidak mungkin bagi kita untuk menggulirkan revolusi ini (dg serta merta), bahkan bisa jadi hal itu mendatangkan resiko besar yang bisa membahayakan kelangsungan kita.
Karena alasan ini, maka -setelah mengadakan tiga pertemuan, dan menghasilkan keputusan, yang disepakati oleh hampir seluruh anggota-, kami menyusun strategi jangka panjang 50 tahun, yang terdiri dari 5 tahapan, setiap tahapan berjangka 10 tahun, yang bertujuan untuk menggulirkan revolusi islam ini, ke seluruh negara-negara tetangga, dan menyatukan kembali dunia Islam (dengan men-syi’ah-kannya).
Bahaya yang kita hadapi dari para pemimpin wahabiah dan mereka yang berpaham ahlus sunnah, itu jauh lebih besar dibandingkan bahaya yang datang dari manapun juga, baik dari timur maupun barat. Karena orang-orang wahabi dan ahlus sunnah selalu menentang pergerakan kita, merekalah musuh utama wilayatul fakih dan para imam yang ma’shum. Bahkan mereka beranggapan bahwa menjadikan faham syi’ah sebagai landasan negara, adalah hal yang bertentangan dengan agama dan adat. Dengan begitu berarti mereka telah memecah dunia Islam menjadi dua kubu yang saling bermusuhan.
Atas dasar ini:
Kita harus menambah kekuatan di daerah-daerah berpenduduk ahlus sunnah di Iran, khususnya kota-kota perbatasan. Kita harus menambah masjid-masjid dan husainiyyat kita di sana, disamping menambah volume dan keseriusan dalam pengadaan acara-acara peringatan ritual syi’ah.
Kita juga harus menciptakan iklim yang kondusif, di kota-kota yang dihuni oleh 90-100 persen penduduk Ahlus Sunnah, agar kita bisa mengirim dalam jumlah besar kader-kader syi’ah dari berbagai kota dan desa pedalaman ke daerah-daerah tersebut, untuk selamanya tinggal, kerja, dan bisnis di sana.
Dan merupakan kewajiban negara dan instansinya, untuk memberikan perlindungan langsung kepada mereka yang diutus untuk menempati daerah itu, dengan tujuan agar dengan berlalunya waktu, mereka bisa merebut jabatan pegawai di berbagai kantor, pusat pendidikan dan layanan umum, yang masih di pegang oleh kaum ahlus sunnah.
Strategi yang kami buat untuk pengguliran revolusi ini, -tidak seperti anggapan banyak kalangan- akan membuahkan hasil, tanpa adanya kericuhan, pertumpahan darah, atau bahkan perlawanan dari kekuatan terbesar dunia. Sungguh dana besar yang kita habiskan untuk mendanai misi ini, tak akan hilang tanpa timbal-balik.
Teori Memperkuat Pilar-pilar Negara:
Kita tahu, bahwa kunci utama untuk menguatkan pilar-pilar setiap negara dan perlindungan terhadap rakyatnya, berada pada tiga asas utama:
Pertama: Kekuatan (militer dan senjatanya) yang dimiliki oleh pemerintahan yang sedang berkuasa.
Kedua: Ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ulama dan penelitinya.
Ketiga: Ekonomi yang terfokus pada kelompok pengusaha pemilik modal.
Apabila kita mampu menggoncang pemerintahan, dengan cara memunculkan perseteruan antara ulama dan penguasanya, atau memecah konsentrasi para pemilik modal di negara itu, dengan menarik modalnya ke negara kita atau negara lain, tak diragukan lagi, kita telah menciptakan keberhasilan yang gemilang dan menarik perhatian dunia, karena kita telah meruntuhkan tiga pilar tersebut.
Adapun rakyat jelata setiap negara, yang berjumlah rata-rata 70-80 persen, mereka hanyalah pengikut hukum dan kekuatan yang menguasainya. Mereka disibukkan oleh tuntutan hidupnya, untuk mencari rizki, makan dan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, mereka akan membela siapa pun yang sedang berkuasa. Dan untuk mencapai atap setiap rumah, kita harus menaiki tangga utamanya.
Tetangga-tetangga kita dari kaum Ahlus Sunnah dan Wahabi adalah: Turki, Irak, Afganistan, Pakistan, banyak negara kecil di pinggiran selatan, dan gerbangnya negara teluk persia, yang tampak seakan negara-negara yang bersatu, padahal sebenarnya berpecah-belah. Daerah-daerah ini, adalah kawasan yang sangat penting sekali, baik di masa lalu, maupun di masa-masa yang akan datang. Ia juga ibarat kerongkongan dunia di bidang minyak bumi. Tidak ada di muka bumi ini, kawasan yang lebih sensitif melebihinya. Para penguasa di kawasan ini memiliki taraf hidup yang tinggi, karena penjualan minyak buminya.
Kategori Penduduk di Kawasan ini
Penduduk di kawasan ini terbagi dalam tiga golongan:
Pertama: Penduduk baduwi dan padang pasir, yang telah ada sejak beratus-ratus tahun lalu.
Kedua: Pendatang yang hijrah dari berbagai pulau dan pelabuhan, yang telah hijrah sejak zaman pemerintahan Syah Isma’il as-Shofawi, dan terus berlangsung hingga zamannya Nadirsyah Afsyar, Karim Khan Zind, Raja al-Qojar, dan keluarga al-Bahlawi. Dan telah banyak perjalanan hijrah dari waktu ke waktu, sejak mulainya revolusi Islam.
Ketiga: Mereka yang berasal dari negara arab lainnya, dan kota-kota pedalaman Iran.
Adapun lahan bisnis, perusahaan ekspor impor dan kontraktor, biasanya dikuasai oleh selain penduduk asli. Sedangkan penduduk asli, kebanyakan mereka hidup dari menyewakan lahan dan jual-beli tanah. Mengenai para keluarga penguasa, biasanya mereka hidup dari gaji pokok penjualan minyak buminya.
Adapun kerusakan masyarakat, kerusakan budaya, dan banyaknya praktek yang menyimpang dari Islam, itu sangat jelas terlihat. Karena mayoritas penduduk negara-negara ini, telah larut dalam kenikmatan dunia, kefasikan dan perbuatan keji. Banyak dari mereka yang mulai membeli perumahan, saham perusahaan, dan menyimpan modal usahanya di eropa dan amerika, khususnya di jepang, inggris, swedia, dan swiss, karena kekhawatiran mereka akan runtuhnya negara mereka di masa-masa mendatang. Sesungguhnya dengan menguasai negara-negara ini, berarti kita telah menguasai setengah dunia.
Beberapa Tahapan dalam Menggulirkan Revolusi ini
Untuk menjalankan misi panjang 50 tahun ini, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah: memperbaiki hubungan kita dengan negara-negara tetangga, dan harus ada hubungan yang kuat dan sikap saling menghormati, antara kita dengan mereka. Bahkan kita juga harus memperbaiki hubungan kita dengan Irak, setelah perang berakhir dan sadam husein jatuh, karena menjatuhkan seribu kawan itu lebih ringan, dibanding menjatuhkan satu lawan.
Dengan adanya hubungan politik, ekonomi dan budaya antara kita dengan mereka, tentunya akan masuk sekelompok kader dari Iran ke negara-negara ini, sehingga memungkinkan kita untuk mengirim para duta secara resmi, yang pada hakekatnya adalah pelaksana program revolusi ini, selanjutnya kita akan tentukan misi khusus mereka saat menugaskan dan mengirimkannya.
Janganlah kita beranggapan bahwa 50 tahun adalah waktu yang panjang, karena kesuksesan langkah kita ini benar-benar membutuhkan perencanaan yang berkelanjutan hingga 20 tahun. Sungguh tersebarnya paham syi’ah, yang kita rasakan di banyak negara saat ini, bukanlah buah dari perencanaan 1 atau 2 hari.
Dulunya kita tidak memiliki seorang pun pegawai di negara manapun, apalagi kader dengan jabatan menteri, wakil negara dan presiden. Bahkan dulunya banyak kelompok, seperti wahabiah, syafi’iah, hanafiah, malikiah, dan hanbaliah, memandang kita sebagai kelompok yang murtad dari Islam, sehingga pengikut mereka telah berkali-kali mengadakan pemusnahan kaum syi’ah secara massal. Memang benar kita tidak merasakan pahitnya hari-hari itu, tetapi nenek moyang kita pernah merasakannya. Kehidupan kita hari ini adalah buah dari gagasan, pemikiran dan langkah mereka. Mungkin juga kita tidak akan hidup di masa depan, akan tetapi revolusi dan madzhab kita akan tetap ada.
Untuk menunaikan misi ini, tidaklah cukup hanya dengan mengorbankan hidup, atau apapun yang paling berharga sekalipun, akan tetapi juga membutuhkan pemrograman yang telah matang dikaji.
Harus ada perencanaan untuk masa depan, walaupun untuk 500 tahun ke depan, apalagi hanya 50 tahun saja. Karena kita adalah pewaris berjuta-juta syuhada’, yang gugur di tangan setan-setan yang mengaku muslim, darah mereka terus mengalir dalam sejarah, sejak meninggalnya Rosul hingga hari ini. Dan cucuran darah itu tidak akan kering, sehingga setiap orang yang mengaku muslim, meyakini hak Ali dan keluarga Rasulullah, mengakui kesalahan nenek moyang mereka, dan mengakui syi’ah sebagai pewaris utama ajaran Islam.
Beberapa Tahapan Penting dalam Perjalanan Misi ini
TAHAP PERTAMA (sepuluh tahun pertama):
Kita tidak ada masalah dalam menyebarkan madzhab syi’ah di Afganistan, Pakistan, Turki, Iran dan Bahrain. Karena itu, kita akan menjadikan tahapan sepuluh tahun kedua, sebagai tahapan pertama di 5 negara ini.
Sedangkan tugas para duta kita di belahan negara lain adalah tiga hal:
Pertama: Membeli lahan tanah, perumahan dan perhotelan.
Kedua: Menyediakan lapangan pekerjaan, kebutuhan hidup dan fasilitasnya kepada para pengikut paham syi’ah, agar mereka mau hidup di rumah yang dibeli, sehingga bertambah banyak jumlah penduduk yang sepaham dengan kita.
Ketiga: Membangun jaringan dan relasi yang kuat dengan para pemodal di pasar dagang, dengan para pegawai kantor (khususnya mereka yang menjabat sebagai kepala tinggi), dengan tokoh publik, dan dengan siapapun yang memiliki hak keputusan penuh di berbagai instansi negara.
Di sebagian negara-negara ini, ada beberapa daerah, yang sedang dalam proyek pengembangan, bahkan di sana ada rencana proyek pengembangan untuk puluhan desa, kampung, dan kota kecil lainnya. Tugas wajib para duta yang kita kirim adalah membeli sebanyak mungkin rumah di desa itu, untuk kemudian dijual dengan harga yang pantas kepada orang yang mau menjual hak miliknya di pusat kota. Sehingga dengan langkah ini, kota yang padat penduduknya bisa kita rebut dari tangan mereka.
TAHAP KEDUA (sepuluh tahun kedua):
Kita harus mendorong masyarakat syi’ah untuk menghormati UU, taat kepada para pelaksana UU dan pegawai negara, serta berusaha mendapatkan surat ijin resmi untuk berbagai acara ritual syi’ah, pendirian masjid, dan husainiyyat. Karena surat ijin resmi tersebut, akan kita ajukan sebagai tanda bukti resmi di masa-masa mendatang untuk mengadakan berbagai acara dengan bebas.
Kita juga harus berkonsentrasi pada kawasan yang tinggi tingkat kepadatan penduduknya, untuk kita jadikan sebagai tempat diskusi tentang masalah-masalah (syiah) yang sangat sensitif.
Para duta syi’ah, -pada dua tahapan ini- diharuskan untuk mendapatkan kewarga-negaraan dari negara yang ditempatinya, dengan memanfaatkan relasi atau hadiah yang sangat berharga sekalipun. Mereka juga harus mendorong para kadernya agar menjadi pegawai negeri, dan segera masuk -khususnya- dalam barisan militer negara.
Pada PERTENGAHAN TAHAP KEDUA:
Harus dihembuskan -secara rahasia dan tidak langsung- isu bahwa para ulama ahlus sunnah dan wahabiah adalah penyebab kerusakan di masyarakat, dan berbagai praktek menyimpang syariat yang banyak terjadi di negara itu. Yaitu melalui selebaran-selebaran yang berisi kritikan, dengan mengatas-namakan sebagian badan keagamaan atau tokoh ahlus sunnah dari negara lain. Tak diragukan lagi, ini akan memprovokasi sejumlah besar rakyat negara itu, sehingga pada akhirnya mereka akan menangkap pimpinan agama atau figur ahlus sunnah yang dituduh itu, atau kemungkinan lain; rakyat negara itu akan menolak isi selebaran itu, dan para ulamanya akan membantahnya dengan sekuat tenaga. Dan setelah itu kita munculkan banyak huru hara, yang akan berakibat pada diberhentikannya penanggung jawab masalah itu, atau digantikannya dengan staf yang baru.
Langkah ini, akan menyebabkan buruknya kepercayaan pemerintah kepada seluruh ulama di negaranya, sehingga menjadikan mereka tidak bisa menyebarkan agama, membangun masjid dan pusat pendidikan agama. Selanjutnya pemerintah akan menganggap seluruh ajakan yang berbau agama sebagai bentuk pelanggaran terhadap peraturan negara.
Ditambah lagi, akan berkembang rasa benci dan saling menjauh antara penguasa dengan ulama di negara itu, sehingga ahlus sunnah dan wahabiyah akan kehilangan pelindung mereka dari dalam, padahal tidak mungkin ada orang yang melindungi mereka dari luar.
TAHAP KETIGA (sepuluh tahun ketiga):
Pada tahap ini, telah terbangun jaringan yang kuat, antara duta-duta kita dengan para pemilik modal dan pegawai atasan, diantara mereka juga banyak yang telah masuk dalam barisan militer dan jajaran pemerintahan, yang bekerja dengan penuh ketenangan dan hati-hati, tanpa ikut campur dalam urusan agama, sehingga kepercayaan penguasa lebih meningkat lagi dari sebelumnya.
Pada tahapan ini, di saat berkembangnya perseteruan, perpecahan, dan iklim yang memanas antara penguasa dengan ulama, maka diharuskan kepada sebagian ulama terkemuka syiah yang telah menjadi penduduk negara itu, untuk men-sosialisasikan keberpihakan mereka kepada penguasa negara itu, khususnya pada musim-musim ritual keagamaan (syi’ah), sekaligus menampakkan bahwa syi’ah adalah aliran yang tak membahayakan pemerintahan mereka. Apabila situasi memungkinkan mereka untuk bersosialisasi melalui media informasi yang ada, maka janganlah ragu-ragu memanfaatkannya untuk menarik perhatian para penguasa, sehingga mereka senang dan menempatkan kader kita pada jabatan pemerintahan, dengan tanpa ada rasa takut atau cemas dari mereka.
Pada tahapan ini, dengan adanya perubahan yang terjadi di banyak pelabuhan, pulau, dan kota lainnya di negara kita, ditambah dengan devisa perbankan kita yang terus meningkat, kita akan merencanakan langkah-langkah untuk menjatuhkan perekonomian negara-negara tetangga. Tentu saja para pemilik modal dengan alasan keuntungan, keamanan dan stabilitas ekonomi, akan mengirimkan seluruh rekening mereka ke negara kita; dan ketika kita memberikan kebebasan kepada semua orang, dalam menjalankan seluruh kegiatan ekonominya, dan pengelolaan rekening banknya di negara kita, tentunya negara mereka akan menyambut rakyat kita, atau bahkan memberikan kemudahan dalam kerjasama ekonomi.
TAHAP KEEMPAT (sepuluh tahun keempat):
Pada tahap ini, telah terhampar di depan kita fenomena; dimana banyak negara yang para penguasa dan ulamanya saling bermusuhan, pebisnis yang hampir bangkrut dan lari, serta masyarakat yang tak aman, sehingga siap menjual hak miliknya dengan separo harga sekalipun, agar mereka bisa pindah ke daerah yang aman.
Di saat terjadinya kegentingan inilah, para duta kita akan menjadi pelindung bagi hukum dan para penguasanya. Apabila para duta itu bekerja dengan sungguh-sungguh, tentunya mereka akan mendapatkan jabatan terpenting dalam pemerintahan dan kemiliteran, sehingga dapat mempersempit jurang pemisah antara para pemilik usaha yang ada dengan para penguasa.
Keadaan seperti ini, memungkinkan kita untuk menuduh mereka yang bekerja dengan tulus untuk penguasa sebagai para penghianat negara, dan ini akan menyebabkan diberhentikannya mereka atau bahkan diusir dan diganti dengan kader kita.
Langkah ini akan membuahkan dua keuntungan:
Pertama: Pengikut kita akan mendapat kepercayaan yang lebih baik dari sebelumnya.
Kedua: Kebencian ahlus sunnah akan semakin meningkat, karena meningkatnya kekuatan syi’ah di berbagai instansi negara. Ini akan mendorong ahlus sunnah untuk meningkatkan langkah menentang penguasa. Di saat seperti itu, kader-kader kita harus bersanding membela penguasa, dan mengajak masyarakat untuk berdamai dan tetap tenang. Dan pada saat yang bersamaan, mereka akan membeli kembali rumah dan barang yang semula akan mereka tinggalkan.
TAHAP KELIMA (sepuluh tahun terakhir):
Pada sepuluh tahun kelima, tentunya iklim dunia telah siap menerima revolusi ini, karena kita telah mengambil tiga pilar utama dari mereka, yang meliputi: keamanan, ketenangan, dan kenyamanan. Sedangkan pemerintahan yang berkuasa, akan menjadi seperti kapal ditengah badai dan nyaris tenggelam, sehingga mau menerima semua masukan yang akan menyelamatkan jiwanya.
Di saat seperti ini, kita akan memberikan masukan melalui beberapa tokoh penting dan terkenal, untuk membentuk himpunan rakyat dalam rangka memperbaiki keadaan negara, dan kita akan membantu penguasa untuk mengawasi berbagai instansi dan mengamankan negara. Tak diragukan lagi, tentunya mereka akan menerima usulan itu, sehingga para kader pilihan kita akan mendapatkan hampir keseluruhan kursi di dalamnya. Kenyataan ini tentu akan menyebabkan larinya para pengusaha, ulama, dan pegawai setia pemerintahan, sehingga kita akan dapat menggulirkan revolusi islam kita ke berbagai negara, tanpa menimbulkan peperangan atau pertumpahan darah.
Seandainya, pada sepuluh tahun terakhir, rencana ini tidak membuahkan hasil, kita tetap bisa mengadakan revolusi rakyat dan merebut kekuasaan dari tangan penguasa.
Apabila penganut syi’ah adalah penduduk, penghuni, dan rakyat negara itu, maka berarti kita telah menunaikan kewajiban, yang bisa kita pertanggung-jawabkan di depan Allah, agama, dan madzhab kita.
Bukan tujuan kita untuk mengantarkan seseorang kepada tampuk pimpinan, tetapi tujuan kita hanyalah menggulirkan revolusi, sehingga kita mampu mengangkat bendera kemenangan Agama Tuhan ini, dan menampakkan nilai-nilai kita di seluruh negara. Selanjutnya kita mampu maju melawan dunia kafir dengan kekuatan yang lebih besar, dan menghias alam dengan cahaya Islam dan ajaran syi’ah, sampai datangnya imam mahdi yang dinantikan))
… selesai sudah naskah misi revolusi itu…
Lihatlah wahai para pembaca… betapa busuknya rencana mereka… betapa besarnya kebencian mereka terhadap Ahlus Sunnah… Kita sekarang tahu bahwa syi’ah bukanlah sekedar aliran paham biasa… akan tetapi…  ia sekarang berubah menjadi aliran pergerakan politik… yang bisa merongrong eksistensi negara… lihatlah bagaimana mereka merencanakan pengguliran revolusi sedikit demi sedikit… bagaimana mereka menjadikan dutanya sebagai alat penyebar aliran, sekaligus alat politiknya…
Subhanalloh… semoga Alloh menyelamatkan kita Ahlus Sunnah wal Jama’ah dari tipu daya mereka… Alloh berfirman (yang artinya): “Mereka membuat tipu daya, maka Alloh pun membalas dengan tipu daya. Dan Alloh adalah sebaik-baik pembalas tipu daya…” (Ali Imron: 54)
Semoga tulisan ini bisa menyadarkan mereka yang menyuarakan, perlunya pendekatan antara syi’ah dan Ahlus Sunnah…
Sungguh mengherankan… Adakah yang masih mengharapkan kebaikan dari kaum yang selalu berbohong atas Alloh dan Rosul-Nya…
Adakah yang masih ingin membangun kerukunan dengan kaum yang meyakini bahwa Alqur’annya Ahlus sunnah tidak orisinil lagi…
Adakah yang masih mengharapkan bersanding dengan kaum yang mengkafirkan Abu Bakar, Umar, Utsman, bahkan seluruh Sahabat Rosul, kecuali tiga saja (Salman al-Farisy, Miqdad dan Abu Dzar)….
Adakah yang masih berprasangka baik kepada kaum yang menuduh Ibunda Kaum Mukminin Aisyah (isteri Rosululloh) telah berzina…
Adakah Ahlus Sunnah yang masih menganggap baik, kaum yang telah membunuh ratusan bahkan ribuan ulama Ahlus Sunnah di Iran dan negara lainnya…
Adakah Ahlus Sunnah yang masih toleran dengan kaum yang tidak mengijinkan satu pun  masjid  ahlussunnah di Tehran Ibu kota Iran….
Sungguh tidak pernah habis rasa heran ini melihat kenyataan yang ada di lapangan…
Mungkin banyak diantara kita yang tidak melihat bukti nyata dari omongan diatas… mungkin ada yang mengatakan bahwa fakta di atas adalah sebatas tuduhan yang tak beralasan…
Tapi, ingatlah bahwa diantara inti ajaran kaum syi’ah adalah TAKIAH, yakni: membohongi publik untuk keselamatan diri…
Ingatlah bahwa bohong semacam itu dalam akidah mereka adalah amalan ibadah yang berpahala…
Ingatlah hadits palsu yang selalu mereka gembar-gemborkan: “tidak punya agama, siapa pun yang tidak menerapkan takiah”….  
Ternyata selama ini, kita tidak melihat kejanggalan yang ada pada mereka, disebabkan takiah (baca: kebohongan) mereka kepada kita…
Ternyata selama ini tidak terlihat perbedaan yang mendasar antara kita dan mereka, karena tabir tebal yang mereka gunakan untuk menutupi kebusukan batin…
Tapi itulah, sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga… selincah-lincah kuda berlari pasti akan terpleset juga… inilah diantara bukti semerbaknya bau busuk mereka…
Alhamdulillah.. awwalan wa aakhiron berkat Alloh azza wa jall terbuka juga misi rahasia jangka panjang mereka…
subhanakallohumma wa bihamdika… wa tabaarokasmuk wa ta’ala jadduk… wa laa ilaaha ghoiruk…
wassalam..
(oleh: Addariny, di Madinah, 1 juni 2009)
NB:  bagi anda yang ingin membaca naskah yang kami terjemahkan, kami sertakan di sini naskah aslinya:
الخطة السرية
إذا لم نكن قادرين على تصدير ثورتنا إلى البلاد الإسلامية المجاورة فلا شك أن ثقافة تلك البلاد الممزوجة بثقافة الغرب  سوف تهاجمنا وتنتصر علينا.
وقد قامت الآن بفضل الله وتضحية أمة الإمام الباسلة دولة الإثني عشرية في إيران بعد قرون عديدة، ولذلك فنحن – وبناءً على إرشادات الزعماء الشيعة المبجلين- نحمل واجباً خطيراً وثقيلاً وهو تصدير الثورة؛ وعلينا أن نعترف أن حكومتنا فضلاً عن مهمتها في حفظ استقلال البلاد وحقوق الشعب، فهي حكومة مذهبية  ويجب أن نجعل تصدير الثورة على رأس الأولويات.
لكن نظراً للوضع العالمي الحالي والقوانين الدولية –كما اصطُلحَ على تسميتها- لا يمكن تصدير الثورة بل ربما اقترن ذلك بأخطار جسيمة مدمرة.
ولهذا فإننا خلال ثلاث جلسات وبآراء شبه إجماعية من المشاركين وأعضاء اللجان وضعنا خطة خمسية تشمل خمس مراحل، ومدّة كل مرحلة عشر سنوات، لنقوم بتصدير الثورة الإسلامية إلى جميع الدول المجاورة ونوحد الإسلام أولاً ؛ لأن الخطر الذي يواجهنا من الحكام الوهابيين وذوي الأصول السنية  أكبر بكثير من الخطر الذي يواجهنا من الشرق والغرب ؛ لأن هؤلاء (الوهابيين وأهل السنّة) يناهضون حركتنا وهم الأعداء الأصليون لولاية الفقيه  والأئمة المعصومين، حتى إنهم يعدون اعتماد المذهب الشيعي كمذهب رسمي دستوراً للبلد أمراً مخالفاً للشرع والعـرف ، وهـم بـذلـك قــد شقـــوا الإســلام إلـى فرعــين متضـاديــن.
بناء على هذا: يجب علينا أن نزيد نفوذنا في المناطق السنيّة داخل إيران، وبخاصة المدن الحدودية، ونزيد من عدد مساجدنا و (الحسينيات) ونقيم الاحتفالات المذهبية أكثر من ذي قبل، وبجدية أكثر، ويجب أن نهيئ الجو في المدن التي يسكنها 90 إلى 100% من السنة حتى يتم ترحيل أعداد كبيرة من الشيعة من المدن والقرى الداخلية إليها، ويقيمون فيها إلى الأبد للسكنى والعمل والتجارة، ويجب على الدولة والدوائر الحكومية أن تجعل هؤلاء المستوطنين وتحت حمايتها بشكل مباشر ليتم إخراج إدارات المدن والمراكز الثقافية والاجتماعية بمرور الزمن من يد المواطنين السابقين من السنّة – والخطة التي رسمناها لتصدير الثورة- خلافاً لرأي كثير من أهل النظر، ستثمر دون ضجيج أو إراقة للدماء أو حتى رد فعل من القوى العظمى في العالم، وإن الأموال التي ستنفق في هذا السبيل لن تكون نفقات دون عائد.
طرق تثبيت أركان الدولة : نحن نعلم أن تثبيت أركان كل دولة والحفاظ على كل أمة أو شعب ينبني على أسس ثلاثة:
الأول : القوة التي تملكها السلطة الحاكمة.
الثاني : العلم والمعرفة عند العلماء والباحثين.
الثالث : الاقتصاد المتمركز في أيدي أصحاب رؤوس الأموال.
إذا استطعنا أن نزلزل كيان تلك الحكومات بإيجاد الخلاف بين الحكام والعلماء، ونُشَتِّت أصحاب رؤوس الأموال في تلك البلاد ونجذبها إلى بلادنا، أو إلى بلاد أخرى في العالم، نكون بلا ريب قد حققنا نجاحاً باهراً وملفتاً للنظر؛ لأننا أفقدناهم تلك الأركان الثلاثة.
وأما بقية الشعوب التي تشكل 70 إلى 80% من سكان كل بلد فهم أتباع القوة والحكم ومنهمكون في أمور معيشتهم وتحصيل رزقهم من الخبز والمأوى؛ ولذا فهم يدافعون عمن يملك القوة.
ولاعتلاء أي سطح فإنه لابد من صعود الدرجة الأولى إليه.
وجيراننا من أهل السنة والوهابية هم : تركيا والعراق وأفغانستان وباكستان وعدد من الإمارات في الحاشية الجنوبية ومدخل (الخليج الفارسي)! التي تبدو دولاً متحدة في الظاهر إلا أنها في الحقيقة مختلفة.
ولهذه المنطقة بالذات أهمية كبرى سواء في الماضي أو الحاضر كما أنها تعتبر حلقوم الكرة الأرضية من حيث النفط، ولا توجد في العالم نقطة أكثر حساسية منها، ويملك حكام هذه المناطق بسبب بيع النفط إمكانيات الحياة…
فئات شعوب المنطقة:وسكان هذه البلاد هم ثلاث فئات:
الفئة الأولى : هم البدو وأهل الصحراء الذين يعود وجودهم في هذه البلاد إلى مئات السنين.
الفئة الثانية : هم الذين هاجروا من الجزر والموانئ التي تعتبر من أرضنا اليوم، وبدأت هجرتهم منذ عهد الشاه إسماعيل الصفوي، واستمرت في عهد نادر شاه افشار وكريم خان وملوك القاجار وأسرة البهلوي، وحدثت هجرات متفرقة منذ بداية الثورة الإسلامية .
والفئة الثالثة : هم من الدول العربية الأخرى ومن مدن إيران الداخلية.
أما التجارة وشركات الاستيراد والتصدير والبناء فيسيطر عليها في الغالب غير المواطنين الأصليين، ويعيش السكان الداخليون من هذه البلاد على إيجار البنايات وبيع الأراضي وشرائها، وأما أقرباء ذوي النفوذ فهم يعيشون على الرواتب العائدة من بيع النفط.
أما الفساد الاجتماعي والثقافي والأعمال المخالفة للإسلام فهي واضحة للعيان، ومعظم المواطنين في هذه البلاد يقضون حياتهم في الانغماس في الملذات الدنيوية والفسق والفجور!
وقد قام كثير منهم بشراء الشقق وأسهم المصانع وإيداع رؤوس الأموال في أوروبا وأمريكا وخاصة في اليابان وإنجلترا والسويد وسويسرا خوفاً من الخراب المستقبلي لبلادهم.
إن سيطرتنا على هذه الدول تعني السيطرة على نصف العالم.
أسلوب تنفيذ الخطة المُعدة:
ولإجراء هذه الخطة الخمسينية علينا بادئ ذي بدء أن نحسن علاقاتنا مع دول الجوار ويجب أن يكون هناك احترام متبادل وعلاقة وثيقة وصداقة بيننا وبينهم حتى إننا سوف نحسن علاقاتنا مع العراق بعد الحرب وسقوط صدام حسين ؛ ذلك أن إسقاط ألف صديق أهون من إسقاط عدو واحد.
وفي حال وجود علاقات ثقافية وسياسية واقتصادية بيننا وبينهم فسوف يهاجر بلا ريب عدد من الإيرانيين إلى هذه الدول؛ ويمكننا من خلالهم إرسال عدد من العملاء كمهاجرين ظاهراً ويكونون في الحقيقة من العاملين في النظام، وسوف تحدد وظائفهم حين الخدمة والإرسال.
لا تفكروا أن خمسين سنة تعد عمراً طويلاً؛ فقد احتاج نجاح ثورتنا خطة دامت عشرين سنة، وإن نفوذ مذهبنا الذي يتمتع به إلى حد ما في الكثير من تلك الدول ودوائرها لم يكن وليد خطة يوم واحد أو يومين، بل لم يكن لنا في أي دولة موظفون فضلاً عن وزير أو وكيل أو حاكم ، حتى إن الفرق الوهابية والشافعية والحنفية والمالكية والحنبلية كانت تعتبرنا من المرتدين، وقد قام أتباع هذه المذاهب بالقتل العام للشيعة مراراً وتكراراً، صحيح أننا لم نكن في تلك الأيام، لكن أجدادنا قد كانوا، وحياتنا اليوم ثمرة لأفكارهم وآرائهم ومساعيهم وربما لن نكون نحن أنفسنا في المستقبل لكن ثورتنا ومذهبنا باقيان. ولا يكفي لأداء هذا الواجب المذهبي التضحية بالحياة والخبز والغالي والنفيس، بل يتوجب أن يكون هناك برنامج مدروس،ويجب إيجاد مخططات ولو كانت لخمسمئة عام مقبل فضلاً عن خمسين سنة؛فنحن ورثة ملايين الشهداء الذين قُتلوا بيد الشياطين المتأسلمين (السنة) وجرت دماؤهم منذ وفاة الرسول صلى الله عليه وسلم في مجرى التاريخ إلى يومنا هذا ، ولم تجف هذه الدماء ليعتقد كل من يُسمى مسلماً بـ (عليّ وأهل بيت رسول الله) ويعترف بأخطاء أجداده، ويعترف بالتشيُّع كوارثٍ أصيل للإسلام .
مراحل مهمة في طريقنا:
ليس لدينا مشكلة في ترويج المذهب في أفغانستان وباكستان وتركيا والعراق والبحرين، وسنجعل الخطة العشرية الثانية هي الأولى في هذه الدول الخمس، وعلى ذلك فمن واجب مهاجرينا –العملاء- المكلفين في بقية الدول ثلاثة أشياء:
1- شراء الأراضي والبيوت والشقق، وإيجاد العمل ومتطلبات الحياة وإمكانياتها لأبناء مذهبهم ليعيشوا في تلك البيوت ويزيدوا عدد السكان.
2- العلاقة والصداقة مع أصحاب رؤوس الأموال في السوق والموظفين الإداريين خاصة الرؤوس الكبار والمشاهير والأفراد الذين يتمتعون بنفوذ وافر في الدوائر الحكومية.
3- هناك في بعض الدول قرى متفرقة في طور البناء، وهناك خطط لبناء عشرات القرى والنواحي والمدن الصغيرة الأخرى، فيجب أن يشتري  هؤلاء المهاجرون العملاء الذين أرسلنا أكبر عدد ممكن من البيوت في تلك القرى ويبيعوا ذلك بسعر مناسب للأفراد والأشخاص الذي باعوا ممتلكاتهم في مراكز المدن، وبهذه الخطة تكون المدن ذات الكثافة السكانية قد أُخرجت من أيديهم.
ثانياً : يجب حث الناس (الشيعة) على احترام القانون وطاعة منفذي القانون وموظفي الدولة، والحصول على تراخيص رسمية للاحتفالات المذهبية –وبكل تواضع- وبناء المساجد والحسينيات؛ لأن هذه التراخيص الرسمية سوف تطرح مستقبلاً على اعتبار أنها وثائق رسمية.
ولإيجاد الأعمال الحرة يجب أن نفكر في الأماكن ذات الكثافة السكانية العالية لنجعلها موضع المناقشة في المواقع الحساسة، ويجب على الأفراد في هاتين المرحلتين أن يسعوا للحصول على جنسية البلاد التي يقيمون فيها باستغلال الأصدقاء وتقديم الهدايا الثمينة، وعليهم أن يرغّبوا الشباب بالعمل في الوظائف الحكومية والانخراط خاصة في السلك العسكري.
وفي النصف الثاني من هذه الخطة العشرية يجب –بطريقة سرية وغير مباشرة- استثارة علماء السنة والوهابية ضد الفساد الاجتماعي والأعمال المخالفة للإسلام الموجودة بكثرة في تلك البلاد، وذلك عبر توزيع منشورات انتقادية باسم بعض السلطات الدينية والشخصيات المذهبية من البلاد الأخرى، ولا ريب أن هذا سيكون سبباً في إثارة أعداد كبيرة من تلك الشعوب، وفي النهاية إما أن يلقوا القبض على تلك القيادات الدينية أو الشخصيات المذهبية أو أنهم سيكذبون كل ما نشر بأسمائهم  وسوف يدافع المتدينون عن تلك المنشورات بشدة بالغة وستقع أعمال مريبة وستؤدي إلى إيقاف عدد من المسؤولين السابقين أو تبديلهم، وهذه الأعمال ستكون سبباً في سوء ظن الحكام بجميع المتدينين في بلادهم؛ وهم لذلك سوف لن يعملوا على نشر الدين وبناء المساجد والأماكن الدينية، وسوف يعتبرون كل الخطابات الدينية والاحتفالات المذهبية أعمالاً مناهضة لنظامهم، وفضلاً عن هذا سينمو الحقد والنفرة بين العلماء والحكام في تلك البلاد؛ وحتى أهل السنة والوهابية سيفقدون حماية مراكزهم الداخلية ولن يكون لهم حماية خارجية إطلاقاً.
ثالثاً: وفي هذه المرحلة حيث ترسَّخت صداقة عملائنا بأصحاب رؤوس الأموال والموظفين الكبار، ومنهم عدد كبير في السلك العسكري والقوى التنفيذية وهم يعملون بكل هدوء ودأب، ولا يتدخلون في الأنشطة الدينية، فسوف يطمئن لهم الحكام أكثر من ذي قبل.
وفي هذه المرحلة حيث تنشأ خلافات وفُرقة وكَدَر بين أهل الدين والحكام فإنه يتوجب على بعض مشايخنا المشهورين من أهل تلك البلاد أن يعلنوا ولاءهم ودفاعهم عن حكام هذه البلاد وخاصة في المواسم المذهبية، ويُبرزوا التشيع كمذهب لا خطرَ منه عليهم، وإذا أمكنهم أن يعلنوا ذلك للناس عبر وسائل الإعلام فعليهم ألا يترددوا ليلفتوا نظر الحكام ويحوزوا على رضاهم فيقلدوهم الوظائف الحكومية دون خوف منهم أو وجل.
وفي هذه المرحلة ومع حدوث تحولات في الموانئ والجزر والمدن الأخرى في بلادنا، إضافة إلى الأرصدة البنكية التي سوف نستحدثها سيكون هناك مخططات لضرب الاقتصاد في دول الجوار. ولا شك في أن أصحاب رؤوس الأموال وفي سبيل الربح الآمن والثبات الاقتصادي سوف يرسلون جميع أرصدتهم إلى بلدنا؛ وعندما نجعل الآخرين أحراراً في جميع الأعمال التجارية والأرصدة البنكية في بلادهم سوف ترحب بمواطنينا وتمنحهم التسهيلات الاقتصادية للاستثمار.
رابعاً: وفي المرحلة الرابعة سيكون قد تهيأ أمامنا دول بين علمائها وحكامها مشاحنات،والتجار فيها على وشك الإفلاس والفرار، والناس مضطربون ومستعدون لبيع ممتلكاتهم بنصف قيمتها ليتمكنوا من السفر إلى أماكن آمنة؛ وفي وسط هذه المعمعة فإن عملاءنا ومهاجرينا سَيُعتبرون وحدهم حُماةَ السلطة والحكم، وإذا عمل هؤلاء العملاء بيقظة فسيمكنهم أن يتبوؤوا كبرى الوظائف المدنية والعسكرية ويضيقوا المسافة بينهم وبين المؤسسات الحاكمة والحكام، ومن مواقعَ كهذه يمكننا بسهولة بالغة أن نَشِي بالمخلصين لدى الحكام على أنهم خونة؛ وهذا سيؤدي إلى توقيفهم أو طردهم أو استبدالهم بعناصرنا. ولهذا العمل ذاته ثمرتان إيجابيتان:
أولاً : عناصرنا سيكسبون ثقة الحكام أكثر من ذي قبل.
ثانياً : إن سخط أهل السنة على الحكم سيزداد بسبب ازدياد قدرة الشيعة في الدوائر الحكومية، وسيقوم أهل السنة من جراء هذا بأعمال مناوئة أكثر ضد الحكم، وفي هذه الفترة يتوجب على أفرادنا أن يقفوا إلى جانب الحكام، ويدعوا الناس إلى الصلح والهدوء، ويشتروا في الوقت نفسه بيوت الذين هم على وشك الفرار وأملاكهم.
خامساً : وفي العشرية الخامسة فإن الجو سيكون قد أصبح مهيأ للثورة؛ لأننا أخذنا منهم العناصر الثلاثة التي اشتملت على : الأمن، والهدوء، والراحة، والهيئة الحاكمة ستبدو كسفينة وسط طوفان مشرفة على الغرق تقبل كل اقتراح للنجاة بأرواحها.
وفي هذه الفترة سنقترح عبر شخصيات معتمدة ومشهورة تشكيل مجلس شعبي لتهدئة الأوضاع، وسنساعد الحكام في المراقبة على الدوائر وضبط البلد؛ ولا ريب أنهم سيقبلون ذلك، وسيحوز مرشحونا وبأكثرية مطلقة على معظم كراسي المجلس؛ وهذا الأمر سوف يسبب فرار التجار والعلماء حتى الخَدَمة المخلصين، وبذلك سوف نستطيع تصدير ثورتنا الإسلامية على بلاد كثيرة دون حرب أو إراقة للدماء.
وعلى فرض أن هذه الخطة لم تثمر في المرحلة العشرية الأخيرة فإنه يمكننا أن نقيم ثورة شعبية ونسلب السلطة من الحكام، وإذا كان في الظاهر أن عناصرنا –الشيعية- هم أهل تلك البلاد ومواطنوها وساكنوها، لكننا نكون قد قمنا بأداء الواجب أمام الله والدين وأمام مذهبنا، وليس من أهدافنا إيصال شخص معين إلى سدة الحكم- فإن الهدف هو فقط تصدير الثورة؛ وعندئذ نستطيع رفع لواء هذا الدين الإلهي، وأن نُظهر قيامنا في جميع الدول، وسنتقدم إلى عالم الكفر بقوة أكبر، ونزين العالم بنور الإسلام والتشيع حتى ظهور المهدي الموعود. أ.هـ

from     : http://addariny.wordpress.com/2009/05/31/259/
Publish : 23 Juli 2013, 16:49 WIB

Madiun City
el-asnawy

Senin, 22 Juli 2013

Menikah

Tablig akbar Ustadz Zaenal Abidin

FAEDAH ketika ngaji :
1. tidak ada yang merajut cinta kasih yang bisa melebihi pernikahan
2. semua yang menikah pasti memiliki tujuan ikan - kerbau, yang tidak punya tujuan hanya 1 yaitu orang gila.  (al baqarah fa idza balaghna ajalahunna... anyankihna azwajahunna
3. menikah dasarnya ridha (pelacur dg laki2 ridha, kafir dg kafir ridha) kemudian islam
4. sejelek jelek manusia nanti disisi Allah di hari kiamat  adalah suami dan istri yang menceritakan hubungin intimnya kepada orang lain. (sekarang video, gambar disebar)
5. hewan aslinya gak punya baju,,, tapi kalo manusia di bekali pikiran
6. rumah tangga sekarang ibarat pasar
7. Rumah tangga model sekolah
8. ada rumah tangga yang model sasana tinju
9. ada RT yang seperti jalan raya
10. tapi yang bagus adalah Rumah tangga yang seperti masjid (ada imam, makmum, saling mengingatkan, administrasi, mbayar listrik, akherat dan dunia ada)
11. istri yang perhatian memperhatikan penampilan
12. yang untung pertama kali karena kerapian dan bersihnya suami adalah istri (istrinya siapakah itu,,,,?
13. tampilan rosulullah sempurna lahir batin. jenggotnya -+ 11 uban dan rambutnya.,,, kelaki lakianya hebat
14. rosul d kasih dua ibadah seneng (taadud) pada iri.......... senep (jihad, doa minta miskin, shalat sampai kakinya bengkak)
15. suami itu menginginkan perfect, kehormatan bukan kasih sayang (perempuan juga punya tp laki lebih besar)
dan perempuan yang di cari perlindungan, kasih sayang,
16. bertakwalah kamu kepada Allah dengan istri yang bersama mu.
17. jika sudah retak atau renggang
18. pr doyan ngobrol n ngumpul 2 formal / informal lebih seneng harrta dari pada laki2 (.........al hakim ) lk2
19. pr milih harta dari tampang,,,,, laki2 milih kecantikan (makanya di surga dan al quran lebih di tonjolkan bidadari dari pada bidadara)
ar rijalu qowwamuna 'ala nisak.

20. suami itu tempat curhat istri (jangan menceritakan masalah keluarga kepada orang lain (ustadz, org yg brpngaruh) sebelum berunding dengan suami
21. 

Ta'aruf
(masa kita untuk menentukan pilihan) jika sukses (pas, jeli) akan sukses keluarganya kedepannya. jika tidak benar da
1. bisa meneliti wataknya, kebiasaannya, akhlaknya, agamanya. (ngaji hanya formalitas)
2. cek agamanya, pilihlah agamanya kalo tidak akan hancur. (ekonomi kurang ganteng kurang, cantik dah berkurang, maka yang akan menjaganya adalah agamanya) makanya rosul memberi kriteria AKHLAK DAN AGAAMA baik laki laki maupun perempuan.
3. tanyakan akhlaknya gimana, ngaji pa gak ? keluarganya gmn ?

acara lamaran terus walimah

1. jangan terikat dengan adat yang menyelisihi syariat.
2. pr yang bagus adalah yg murah maharnya, tdk memberatkan
3. walimah sofiah d, zainab, khotijah (imam sya'bi yang paling mewah)
4. jangan berhias dg musik
5. di undnag kanan kiri di pisah laki-dan perempuan ijab pulang

Setelah menikah

tujuan menikah
1. melestarikan jumlah umat islam (gk boleh kb n azel)
2. menikah cepat / menikah muda: memaksimalkn waktu/umur produktif (kita itu semakin lama semakin loyo)
3, 3 hal yang tidak boleh ditunda...: shalat-janazah-bujangan yg sudah menemukan jodohnya (jgn ditunda hnya krna wajah, harta,)
4. an nikahu sunnati (nikah termasuk sunnah rosul)
5. mencari pahala dan ridha allah
6. menjaga kesucian diri dan kehormatan agamanya (menyempurnakan separoh agama)
7. mencetak generasi yang tangguh dan kuat dan pemberani.
8. (tidak ada orang hebat yang lahir dari rahim pelacur)
9. istri bisa membimbing karir
(ummu salamah membimbing ketika hudaibiyah,,,)
10. yang paling penting adalah akhlak dan agama bukan wajah.
11. pernikahan itu bukan masalah umur, mental, tanggung jawab akhlak dan keagamaannya manteb
12. kamu pandang menyenangkan, perintah taat, ditinggal menjaga dirinya dan hartamu
13. lisannya berdzikir, hati pinter bersyukur, istri shalihah yang membantu ibadah suaminya
14. baik akhlaknya, mencintai suaminya, (wadah anak, nitip anak), jelek muka dan tampilannya ,
15. miskin itu kondisi sementara dan kaya itu sementara (tidak ada yang akan kaya selamanya dan miskin selamanya).
16. faedah menikah itu menyalurkan sperma yang mengendap, menyelesaikan masalah, menyembuhkan penyakit. orang yg menahannya akan muncul penyimpangan
Membujang itu perkara yang jelek karena Allah menyuruh menikah.
17. hilangkan wasilah maksiat tv, sinetron, (jangan melihat kecantikan n ketampanan artis sinetron) awasi hp, lptop. anak istri. (penipuan, riba, porno) kembali lagi kepada kita dunia skrg adalah fitnah.
18. Tujuan kita (nikah)  adalah ibadah usahakan dalil adalah panglimanya  dan diterima bnya ibadah ada 2 (ikhlas dan ittiba' kepada nabi).
19. jangan memandang (mengharapkan/menuntut) pasangan kita dengan pandangan yang sempurna (khatidjah 'aosyah apakah kamu seperti rosulullah)
20. kita harus pandang pasangan kita dengan penuh realita (
21. wahai suami dengarkan istri anda yang berkeluh kesah atau ngobrol atau bicara (kemudian memberi masukan). begitu pula sebaliknya.
22. suami punya sikap bawaan cuwek. istri ngeluh / ngadu. akhirnya saling balas
23. bersikap sederhana (jangan berlebihan, obyektif, profisional) dalam membangun hubungan (tidak terlalu cinta sampai gak enak ninggalin istri) pasti akan menimbulkan hal negatif.
24. jangan jadikan harta merusak (menghancurkan) kehidupan rumah tangga. rumah tangga adalah no 1
25. kalo lama ketemu usahakan melempar atau memberikan senyum. maka itu menunjukkan istri dirumah lan car
26. usahakan memiliki sikap sensitif kepada suami, (kemudian lahir, perkataan : lalu apa gunanya saya punya istri) bisa cari yang laen atau penampungan (tempat pelacuran)
27. jangan biarkan percekcokan pertikaian meluas (yg penting adalah etika penyelesaian) bumbu atau racun rumah tangga (adu mulut, saut-sautan)
28. derajat orang tua di surga naik karena istighfar anaknya sehingga ulamak berkisumpulan amal anak otomatis akan nyampai pahalanya kepada orang tua.
29. anak adopsi tidak masalah
30. wa min ayaatihi an kholakokum mawadah (suami istri) wa rohmah (
31. keluarga samara bukan lah rt tanpa masalah tapi rumah tangga samara adalah rt yg bisa menyelesaikan masalah dengan lapangdada, tenang hati, qanaah dg pemberian allah tawakal
32. rahasianya kita meninggal kan  egois, watak, jadikan al quran dan as sunnah sebagai panglima / imam (jalankan dengan keikhlasan) dekat dg ulamak, tahajud, bca alquran,
hati khusyuk, jiwa qanaah,
33. jangan meremehkan perkara sepele
34. menerima apa adanya jangan meminta yang seharusnya.
35. jika tidak punya anak maka usaha dan berdoa.
36. wajah itu bukan aurat tapi bisa menimpulkan fitnah
37. tidak boleh menghadiri walimah yang ada musik dan syirik...
38. cara yang tepat untuk ta'aruf adalah tanya kepada temannya atau orang yg bergaul n kenal dengannya.

23 juli 2013

yang terlintas dalam pikiran

Merenungkan nikmat Allah
1. Agungnya nikmat memiliki ustadz di dekat kita
2. Agungnya nikmat komunitas ahlus sunnah
3. Agungnya nikmat adanya dan berdirinya sekolah sunnah
4. Agungnya nikmat berkumpul dengan ikhwan seakidah
5. Agungnya nikmat memiliki radio sunnah
6. Surat At takatsur

Ilustrasi mudahnya Allah mencabut nikmat
1. Adanya rasa sombong dalam diri karena memiliki komunitas.
2. Tidak adanya amal dari ilmu
3. akhlak yang jelek
4. hancurnya komunitas karena sebab diri sendiri
5. warga sekitar tidak nyaman dengan keberadaan komunitas sunnah
6. kurangnya hikmah dalam berdakwah
7. bermegah megahan melupakan hak tetangga hak orang yang kurang mampu
8. tidak adanya kenyamanan bertetangga dengan teman seakidah
9. keinginan untuk pindah dari komunitas sunnah
10. adanya perasaan lebih baik hidup di tengah tengah ahli bidah dari pada di tengah tengah ahlus sunnah

Contoh qudwah kedermawanan
1. Nabi shalallahu 'alaihi wasallam
2. imam ahmad ketika mau berbuka puasa di rumahnya hanya 
ada 2 roti (untuk sahur dan untuk berbuka) kemudian qodarullah ada pengemis datang dan meminta minta karena tidak bisa berbuka. maka tanpa pikir panjang imam ahmad memberikan semua rotinya (tidak seperti kita yang berfikir fikir mungkin hanya memberikan separoh) subhanallah.....
3. jika kita mau membahas dan menceritakan kedermawanan para salaf maka tidak akan cukup waktu hanya dengan 1 atau 2 jam.
4. 6 bulan setelah ramadhan para salaf berdoa agar diterima semua ibadah di bulan ramadhan yang telah berlalu.
5. shalat tarawih (qiyamul lail) semua ada dalilnya 4 4 3 atau 2 2 1, jangan dijadika perpecahan

* orang mukmin itu cepat dalam kebaikan dan lambat dalam bermaksiat
- seumur umur kita sulit di bangunkan jam 3 untuk tahajut tapi kalau di bangunin nonton sepak bola cepatnya luar biasa
- membeli rokok tidak pernah telat tetapi bayaran TPA, atau pondok ditunda tunda.

 Ilustrasi Contoh
- orang kaya yang giat . . .
- orang sedang yang dermawan . . .

kebersihan . . .

23 Juli 2013

Selasa, 09 Juli 2013

Pesan Kesan Perwakilan Wisudawan STAI ALI BIN ABI THALIB

بسم الله

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

المقدمة  . . .
الأساتذة الكرام والجمع المحترم

لقد تشرفنا بأن نقوم بين أيديكم نيابة عن زملائنا ولست بخيرهم ولا بأفضلهم، في هذه المناسبة يطيب لنا أن نتحدث إلى جميع الحاضرين عن مشاعرنا في جامعتنا المحبوبة، جامعة علي بن أبي طالب
أربع سنوات أنهينا في دراسة اللغة العربية والعلوم الإسلامية، بذلنا جهودنا للحصول عليها لنكون مربّيين يُربّون أجيال الإسلام تربية صحيحة على منهج المصطفى، رب ذكريات لا تنسى من سراء ما تلاقينا خلال تعلمنا وضراءه، وحلاوته ومره
ولقد افتخرنا بأننا كنا طلابا في هذه الجامعة ولا نزال أهلا وجزءا منها، وقد أذاقتنا جامعتنا لذة الدراسة، وسقتنا علما من منابعه الصافية، وأطعمتنا أخلاقا كريمة، ومنحتنا خبرة نفيسة لأنفسنا ومستقبلنا
فنقدم من أعماق قلوبنا إلى جميع أساتذتنا الأفاضل جزيل الشكر وجل التقدير والاحترام على مجهودهم الوفير وحرصهم الكبير في تربيتنا وإشرافنا لتحصيل العلوم الشرعية والثقافة الإسلامية، فجزاهم الله خير الجزاء وبارك الله لهم وفي علمهم ووفقهم الله وسدد خطاهم

واعترفنا حق الاعتراف بأننا مررنا الأيام الجامعية وعاملنا معاملة لا تخلو من الأخطاء والنسيان، ففي هذه الفرصة الطيبة نطلب من جميع الأساتذة الكرام العفو والسمح من كل خطأ وزلة ونسيان يصدر من أقوالنا وأفعالنا

ولترقية جامعتنا وازدهارها نود أن تكون الجامعة تحسن كل ما يوصل إلى خيرها وصلاحها من التعليم والوسائل والخدمة، لتكون جامعتنا هذه أحسن أكثر مما كانت عليه

ونوصي زملائنا الأحباء، إيّانا وإياكم أن اتقوا الله، واعملوا ما علمتم وتَعلّموا ما لم تعلموا، واعلموا أن فوق كل ذي علم عليم، واستفيدوا من أوقاتكم ما ينفع دينكم ودنياكم

هذا ما استطعنا قوله وتعبيره، ونعتذركم جميعا من زلة اللسان وهفوته، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


TERJEMAH BAHASA INDONESIA


Bapak ibu, tamu undangan serta hadirin yang berbahagia.
Kami merasa terhormat selaku perwakilan wisudawan bisa berdiri di depan hadirin semua untuk menyampaikan kesan pesan selama menimba ilmu dan menempuh pendidikan di lembaga tercinta ini, STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya.

Empat tahun telah kami lalui demi menuntut ilmu pendidikan bahasa arab dan agama islam. Kami telah mengerahkan tenaga, pikiran dan konsentrasi untuk menjadi pendidik generasi islam yang sesuai dengan tuntunan Rasul kita, Muhammad shallallhu ‘alihi wa sallam.

Betapa banyak kenangan yang tak bisa kami lupakan, suka duka yang kami lalui dan manis pahit yang kami rasakan. Kami bangga pernah menjadi mahasiswa dan akan terus menjadi bagian dari keluarga besar STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya

Lembaga ini telah memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan kepada kami yang berguna bagi pengembangan diri. Pendidikan yang ada telah mampu menciptakan pribadi muslim yang cerdas serta beriman dan bertaqwa kepada Allah.

Bapak ibu, tamu undangan serta hadirin yang berbahagia.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada para dosen yang telah mendidik dan membimbing kami untuk menjadi insan yang berdaya saing tinggi, mampu mengamalkan ilmu yang telah diperoleh dan berguna bagi masyarakat. Kami pun menyadari selama menuntut ilmu di lembaga ini, banyak kesalahan dan kekhilafan yang muncul dari perkataan dan perbuatan kami, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, untuk itu kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, terutama para dosen sehingga tidak ada lagi ganjalan hati yang bisa menjadi penghalang tali silaturahmi.

Sejalan dengan keberhasilan lembaga yang telah diraih, ada hal-hal yang perlu diperhatikan guna memantapkan langkah STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya ke depannya. Dengan segala kerendahan hati, kami berharap supaya lembaga ini lebih meningkatkan kualitas pendidikan, fasilitas dan pelayanan kepada para mahasiswa.

Adapun pesan yang ingin saya sampaikan kepada teman-teman wisudawan, hendaklah selalu bertaqwa kepada Allah. Teruslah memperkaya diri dengan keilmuan dan pengetahuan serta manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya.

Demikianlah kesan dan pesan yang kami rasakan selama berada di STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya. Kami mohon maaf apabila dalam penyampaiannya terdapat hal yang kurang berkenan. Semoga apa yang kami sampaikan bisa menjadi sumbangsih positif untuk kembali menata diri dan berbenah menuju perubahan yang lebih baik. sekian dan terima kasih.

From : Nabiyl Albary <nabiyl_albary@ymail.com>
Publish : 10 Juli 2013, 09:07 WIB
 
Madiun City
el-asnawi

Recent Post