Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah subhanahu wata'ala atas segala nikmat dan karunianya, yang sampai detik ini kita terima...
Shalawat serta salam semoga senantiasa kita tujukan kepada suritauladan sepanjang zaman Nabi akhir zaman Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam...
Kemudian rahmat dan kasih sayang Allah tidak berhenti sampai disitu,,, setelah kita dijadikan seorang muslim, kemudian Allah menganugrahkan kepada kita hidayah untuk bisa mengenal Aqidah dan Manhaj yang benar sehingga kita bisa mengetahui jalan yang lurus dan sunnah Nabi yang mulia... karena realita yang ada tidak semua orang islam saat ini mendapatkan nikmat hidayah ini...
ada diantara mereka yang disibukkan dengan dunia ada diantara mereka yang begitu bersemangat beribadah tapi tanpa didasari dengan ilmu dan berbagai penyimpangan yang ada di tubuh kaum muslimin....
dan berbagai nikmat yang tak terhitung masih kita genggam saat ini...
maka benarlah firman Allah 'azza wajalla :
وإن تعدو نعمة الله لا تحصوها
"dan seandainya kalian menghitung hitung nikmat Allah niscaya tidak akan bisa"
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang bersyukur dan bukan termasuk golongan orang yang kufur . . . karena orang yang bersyukur sangatlah sedikit sebagaimana firman Allah :
وقليل من عبادي الشكور
"Dan amat sedikit hambaku yang mau bersyukur"
Saudaraku kaum muslimin rahimani warahimakumullah
Hari berganti hari dan tidak terasa bulan Ramadhan hampir meninggalkan kita dan tiada tersisa daripadanya melainkan
sedikit saja . . . Berbahagialah orang-orang yang telah berbuat kebaikan, amal shalaeh dan
menutupnya dengan sempurna. Akan tetapi jika termasuk orang-orang yang
telah menyia-nyiakannya maka marilah kita berusaha untuk menutupnya dengan kebaikan, Semoga kita termasuk orang yang beruntung sebagaimana beruntungnya orang yang mati dalam keadaan khusnul khotimah. walaupun ketika hidup di dunia hanya beribadah dengan ibadah yang pas-pas-an (tetapi ikhlas dan sesuai sunnah) tetapi jika dia mengakhiri hidupnya dengan khusnul khatimah maka sungguh ia termasuk orang yang beruntung sebagaimana sabda Nabishalallahu 'alaihi wasalam
وإنما الأعمال بالخواتيم
Sesungguhnya amallan itu yang dinilai adalah akhirnya.
Salafush Shaleh Pada AkhirRamadhan
Allah–subahanahu wa ta'ala memuji orang-orang yang melakukan ketaatan kepadaNya dalam firmanNya:
"Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka, Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka, Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun), Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, mereka itu bersegera untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya." (QS. Al-Mukminuun: 57-61).
Ibunda'Aisyah –radhiallahu anha berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah –sallallahu'alaihi wa 'ala alihi wasallam tentang ayat ini,
aku berkata: Apakah mereka adalah orang-orang yang meminum khamr, berzina dan mencuri? Beliau–sallallahu 'alaihi wa 'ala alihi wasallam menjawab: "Tidak, wahai puteriAsh-Shiddiq! Akan tetapi mereka adalah orang-orang yang berpuasa, shalat dan bersedekah dan mereka takut amal mereka tidak diterima (Allah –subahanahu wata'ala). Mereka itulah orang-orang yang bersegera untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan." (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad).
Para salafush shaleh bersungguh-sungguh dalam memperbaik idan menyempurnakan amal mereka kemudian setelah itu mereka memperhatikan dikabulkannya amal tersebut oleh Allah –subahanahu wa ta'ala dan takut dari pada ditolaknya.
Sahabat Ali –radhiallahu 'anhu berkata: "Mereka lebih memperhatikan dikabulkannya amal daripada amal itu sendiri. Tidakkah kamu mendengar Allah –subahanahu wa ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (mengabulkan)dari orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Maa'idah:27).
Dari Fadhalah bin 'Ubaid –rahimahullah berkata: Sekiranya aku mengetahui bahwa amalku ada yang dikabulkan sekecil biji sawi, hal itu lebihaku sukai daripada dunia seisinya, karena Allah –subahanahu wa ta'alaberfirman: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (mengabulkan)dari orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Maa'idah:27).
Berkata Malik bin Dinar –rahimahullah: Takut akan tidak dikabulkannya amal adalah lebih berat dari amal itu sendiri.
Berkata Abdul Aziz bin Abi Rawwaad –rahimahullah: Aku menjumpai mereka (salafush shaleh) bersungguh-sungguh dalam beramal, apabila telah mengerjakannya mereka ditimpa kegelisahan apakah amal mereka dikabulkan ataukah tidak?
Berkata sebagian salaf –rahimahumullah: Mereka (para salafush shaleh) berdoa kepada Allah–subahanahu wa ta'ala selama enam bulan agar dipertemukan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada Allah –subahanahu wata'ala selama enam bulan agar amal mereka dikabulkan.
Umar bin Abdul Aziz –rahimahullah keluar pada hari raya Iedul Fitri dan berkata dalam khutbahnya: Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah berpuasa karena Allah–subahanahu wa ta'ala selama tiga puluh hari, dan kamu shalat (tarawih) selama tiga puluh hari pula, dan hari ini kamu keluar untuk meminta kepada Allah–subahanahu wa ta'ala agar dikabulkan amalmu.
Sebagian salaf tampak bersedih ketika hari raya Iedul Fitri, lalu dikatakan kepadanya:Ini adalah hari kesenangan dan kegembiraan. Dia menjawab: Kamu benar, akan tetapi aku adalah seorang hamba yang diperintah oleh Tuhanku untuk beramalkarenaNya, dan aku tidak tahu apakah Dia mengabulkan amalku atau tidak?.
Semoga Allah senantiasa menganugrahkan keikhlasan kepada kita sehingga amal ibadah yang kita laksanakan di bulan ramadhan ini diterima oleh Allah subhanahu wata'ala . . . Amiin_________
From : https://www.facebook.com/notes/hati-bening/renungan-akhir-ramadhan-dan-iedul-fitri-salafush-shaleh-pada-akhir-ramadhanbagai/462505525773 ((dengan sedikit editan oleh admin)
Publish : 1 Agustus 2013 / 23 Ramadhan 1434 H, 11:07 WIB
Madiun City
el-asnawy
0 komentar:
Posting Komentar