ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

(Ibnul Qoyyim rahimahullah[Ad-Daa' wa ad-Dawaa' 94])

“”

IMAM SYAFI'I MENUTURKAN :

Siapa yang tulus menjalin persaudaraan dengan sahabatnya maka ia akan menerima kesalahan-kesalahannya,, mengisi kekuranagnnya dan memaafkan ketregelincirannya".

RASULULLAH Shalallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia". (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Seorang Muslim Adalah Bersaudara, Janganlah Mendzolimi, Merendahkan Dan Janganlah Mengejeknya. (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memudahkannya baik di dunia maupun di akherat". (HR. Muslim)

Imam Syafi'i pernah berkata :

"Aku berangan-angan agar orang-orang mempelajari ilmuku ini dan mereka tidak menisbahkan sedikitpun ilmuku kepadaku selamanya, lalu akupun diberi ganjaran karenanya dan mereka tidak memujiku" (Al-Bidaayah wa An-Nihaayah 10/276)

Ibnul Qayyim (Al Fawaid 1/147)

el kanzu

Selasa, 28 Mei 2013

Doa Anti Galau

Semoga Kita tidak lupa mengamalkannya ketika gundah dan gelisah datang menghampiri . . .

اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي

Allaahumma innii 'abduka wabnu 'abdika wabnu amatik, naashiyatii biyadik, maadlin fiyya hukmuk, 'adlun fiyya qadlaa'uk, as-aluka bikullismin huwa laka, sammaita bihi nafsaka, au anzaltahuu fii kitaabika, au 'allamtahu ahadan min khalqika, awis ta'tsarta bihii fii 'ilmil ghaibi 'indaka, an taj'alal Qur'aana rabii'a qalbii wanuura shadrii wajalaa'a huzni wa dzahaaba hammii


Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku."

Doa di atas didasarkan pada hadits dari Abdullah bin Mas'ud radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seseorang tertimpa kegundahan dan kesedihan lalu berdoa (dengan doa di atas) . . . melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahannya serta menggantikannya dengan kegembiraan.

Ibnu Mas'ud berkata, "Ada yang bertanya, 'Ya Rasulallah, bolehkah kita mempelajarinya?' Beliau menjawab, 'Ya, sudah sepatutnya orang yang mendengarnya untuk mempelajarinya'." (HR. Ahmad dalam Musnadnya I/391, 452, Al-Hakim dalam Mustadraknya I/509, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya VII/47, Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 2372, Al-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir no. 10198 –dari Maktabah Syamilah-. Hadits ini telah dishahihkan oleh Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnul Qayyim, keduanya banyak menyebutkannya dalam kitab-kitab mereka. Juga dihasankan oleh Al-Hafidz dalam Takhriij Al-Adzkaar dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Kalim al Thayyib hal. 119 no. 124 dan Silsilah Shahihah no. 199.)

Apabila yang Berdoa Seorang Wanita
Bentuk lafadz doa di atas untuk mudzakar (laki-laki), Ana 'Abduka (aku hamba laki-laki-Mu), Ibnu 'Abdika Wabnu Amatik (anak laki-laki dari hamba-laki-laki-Mu dan anak laki-laki dari hamba perempuan-Mu). Kalau yang berdoa adalah laki-laki tentunya lafadz tersebut tepat dan tidak menjadi persoalan. Namun, bila yang berdoa seorang muslimah, apakah dia harus mengganti lafadz di atas dengan bentuk mu'annats (untuk perempuan), yaitu dengan Allaahumma Inni Amatuk, Ibnatu 'Abdika, Ibnatu Amatik (Ya Allah aku adalah hamba wanita-Mu, anak perempuan dari hamba laki-laki-Mu dan anak perempuan dari hamba perempuan-Mu)?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah pernah ditanya tentang seorang wanita yang mendengar doa di atas, tapi dia tetap berpegang dengan lafadz hadits. Lalu ada yang berkata padanya, ucapkan, "Allahumma Inni Amatuk . . . ." namun dia menolak dan tetap memilih lafadz dalam hadits, apakah dia dalam posisi yang benar ataukah tidak?

Kemudian beliau menjawab, "Selayaknya dia mengucapkan dalam doanya, "Allahumma Inni Amatuk, bintu amatik . . ." dan ini adalah yang lebih baik dan tepat, walaupun ucapannya, 'Abduka, ibnu 'abdika memiliki pembenar dalam bahasa Arab seperti lafadz zauj (pasangan; bisa digunakan untuk suami atau istri-pent), wallahu a'lam." (Majmu' Fatawa Syaikhil Islam Ibnu Taimiyah: 22/488)

From : http://puisidansajakcinta.blogspot.com/2013/03/doa-ketika-galau.html
Publish : 29 Mei 2013, 08:05 WIB

Madiun City
el-asnawi

Doa agar diberi kemudahan belajar dan membaca Al Quran

Doa meminta diberi kemudahan membaca dan belajar Al Quran.

اَللَّهُمَّ ارْحَمْنِيْ بِاْلقُرْآنْ,
ALLOHUMMAR_HAMNI BILQUR'AAN,
Ya Alloh kasihilah saya dengan membaca Al Qur'an
وَاجْعَلْهُ لِيْ إِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًا وَرَحْمَةْ
WAJ'ALHU LII IMAAMAW WANUROW WAHUDAW WARO_HMAH
jadikanlah Al Qur'an bagi kami sebagai panutan, cahaya, petunjuk dan rohmat
اَللَّهُمَّ ذَكِّرْنِيْ مِنْهُ مَا نَسِيْتُ
ALLOHUMMA DZAKKIRNII MINHU MAA NASIITU
Ya Alloh ingatkan-lah saya andaikan terlupa dari ayat-ayat Al Qur'an
وَعَلِّمْنِيْ مِنْهُمَا جَهِلْتُ
WA 'ALLIMNI MINHUMAA JAHILTU
ajarkan saya dari padanya yang saya belum tahu
وَارْزُقْنِيْ تِلاَوَتَهُ آنَاءَ الْلَيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارْ
WARZUQNII TILAAWATAHU AANA ALLAILI WA AANA ANNAHAAR
karuniakanlah kepadaku untuk bisa membaca Al Qur'an di tengah malam dan siang hari

وَاجْعَلْهُ لِيْ حُجَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمْيِنَ.
WAJ'ALHU LII _HUJJATAN YAA ROBBAL ALAMIIN.
jadikanlah Al Qur'an bagiku sebagai pedoman Wahai Tuhan semesta Alam.


اَللَّهُمَّ ارْحَمْنِا بِاْلقُرْآنْ, وَاجْعَلْهُ لنا إِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًا وَرَحْمَةْ, أَللَّهُمَّ ذَكِّرْنا مِنْهُ مَا نَسِيْنا وَعَلِّمْنِا مِنْهُمَا جَهلنا وَارْزُقْنِا تِلاَوَتَهُ آنَاءَ الْلَيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارْ وَاجْعَلْهُ لنا حُجَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمْيِنَ
 
 .

"Ya Alloh kasihilah kami dengan membaca Al Qur'an, jadikanlah Al Qur'an bagi kami sebagai panutan, cahaya, petunjuk dan rohmat. Ya Alloh ingatkan-lah kami andaikan terlupa dari ayat-ayat Al Qur'an, ajarkan kami dari padanya yang kami belum tahu, karuniakanlah kami untuk bisa membaca Al Qur'an di tengah malam dan siang hari jadikanlah Al Qur'an bagi kami sebagai pedoman Wahai Tuhan semesta alam."

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.

Ketika gundah, galau, sedih, gelisah menghampiri . . .
Dada ini terasa sempit, seakan bernafaspun tak nyaman, konsentrasi hilang, hati yang begitu sakit, detak jantung yang terasa tak karuan. seakan dunia ini sempit. permasalahan demi permasalahan yang seakan terus nampak di depan mata. bukan senyum dan kegembiraan yang nampak di wajah, tetapi kusut layu serta kesedihan yang menyelimuti....

ketika itu semua datang,, sebuah keyakinan yang tipis terus memberi semangat untuk berfikir positif. begitu indahnya untaian firman Allah subhanahu wata'ala :

قال تعالى "فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا * ‏إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا " 

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan * sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (Al-Insyirah : 5-6)

Sebuah firman yang indah . . . bahkan dengan tegas Allah mengulangi firmannya dalam ayat berikutnya, menunjukkan begitu jelas Allah memberikan kabar gembira bahwa seorang hamba tidak akan terus bersedih, gelisah, gundah, dan galau....
 Sedikitlah bersabar menunggu masa kebahagiaan yang akan segera menghampiri,,,,,

Kemudian jangan kau terlenakan dengan kebahagiaan yang Allah berikan, mintalah semoga Allah menjadikan kebahagiaan yang datang setelah kesedihan itu bukan kebahagiaan  yang sementara. tetapi sebuah kebahagiaan yang terus menerus. kebahagiaan yang mendatangkan rasya syukur. kebahagiaan yang menambah keimanan kita. kebahagiaan yang menambah dzikir kita dan ibadah kita kepada Allah.

Tapi kenyataannya diri ini adalah hamba yang lemah . . . ketika permasalahan menghampiri, kesedihan mendominasi hati, kebingungan mencari solusi, dan hanya sedikit yang tersisa dari ilmu, sedikit pula berdzikir  (mengingat Allah). Padahal Allah sudah menjelaskan dalam firmannya yang mulia :

أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ) الرعد:28)

" Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.(Ar-Ra'd : 28)

berdzikir tidak hanya membaca atau mengucapkan istighfar tapi bisa kita peroleh dengan membaca Al Quran, berwudzu kemudian menunaikan shalat, membaca buku agama, mendengarkan murotal, mendengarkan cramah agama atau dengan mengunjungi tempat yang indah untuk mengingat Allah dengan segala kekuasaan dan kemegahan ciptaannya.

Semoga hati ini tak pernah jenuh mencari ketenangan hati . . . melalui jalan halal yang sudah Rosulullah ajarkan...

Sudahkan kita mencari ketenangan hati dengan bangun di malam hari, ketika manusia terlelap. mengadukan semua permasalahan yang kita miliki kepada Dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ? kemudian dengan ikhlas kita meminta solusi meminta jalan keluar yang terbaik . . .

Sudahkan kita mencari ketenangan hati dengan mengambil air wudhu kemudian membaca Al Quran dengan suara terbaik yang Allah anugrahkan, membuka lembar demi lembar mushaf Al Quran disertai membaca terjemah dan mentadaburinya . . .  sungguh indah firman Allah

Atau selama ini kita melampiaskan permasalahan atau melupakannya dengan cara-cara yang yang sia-sia bahkan terkadang dengan cara yang dimurkai oleh Allah ta'ala . . . 
Dengan menghabiskan waktu di dunia maya untuk melupakan permasalahan di dunia nyata,

Apakah dengan menghabiskan waktu kita untuk ngegame, chattingan, facebookan, twitteran, nonton film.
atau na'udzubillah dengan minum-minuman keras, berzina, narkoba. akankan itu membantu menyelesaikan permasalahan ? apakah menenangkan hati kita ?....
jika itu dapat menenangkan . . .  berhati-hatilah dengan kesenangan / ketenangan yang sementara dan sesaat.

Ya Allah hamba ini bisa menikmati dan sedikit mentadabari ayat-ayat dalam firmanmu dengan suara yang Kau anugrahkan... sebuah doa yang masih bisa aku panjatkan saat ini
"Semoga engkau tidak memasukkan hamba kedalam neraka lantara suara hamba...
Suara ini adalah anugrah dan karuniamu dengan mudah Engkau bisa mengambilnya kapanpun Kau mau...
Sungguh aku rasakan kesombongan, kebanggan, bercaampur ketakutan yang muncul lantaran suara hamba ketika melantunkan firman-firman Mu..
Air mata yang mengalir tanpa ku ketahui benarkah itu karena mengharapkan wajahmu...
Sebuah doa meminta keikhlasan yang ingin senantiasa kupanjatkan dalam setiap langkah ibadah kepadamu,,,
Dengan harapan semoga engkau menerima ibadah yang hamba lakukan karena jauh dari kata sempurna,,,
Ya Allah lindungilah hamba dari hasad, iri, dengki, takabur, sum'ah, riya', bangga ketika melantunkan firmanmu,
Semoga engkau masih memberi kesempatan pada hamba untuk melantuntakan firmanmu ketika ajal mendekat dan anugrahkan kata laa ilaha illallah sebagai penutup lembar kehidupan hambamu" amiin.... 

Diri ini tak mengetahui kapan doa seperti ini akan terucap lagi dalam doa hambamu, entah sebab kelalaian atau kemaksiatan,,, jadikanlah hamba termasuk golongan orang - orang yang telah kau beri nikmat.

اَللَّهُمَّ ارْحَمْنِا بِاْلقُرْآنْ, وَاجْعَلْهُ لنا إِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًا وَرَحْمَةْ, أَللَّهُمَّ ذَكِّرْنا مِنْهُ مَا نَسِيْنا 

وَعَلِّمْنِا مِنْهُ مَا جَهلنا وَارْزُقْنِا تِلاَوَتَهُ آنَاءَ الْلَيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارْ وَاجْعَلْهُ لنا حُجَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمْيِنَ.

Ya Alloh kasihilah kami dengan membaca Al Qur'an, jadikanlah Al Qur'an bagi kami sebagai panutan, cahaya, petunjuk dan rohmat. Ya Alloh ingatkan-lah kami andaikan terlupa dari ayat-ayat Al Qur'an, ajarkan kami dari padanya yang kami belum tahu, karuniakanlah kami untuk bisa membaca Al Qur'an di tengah malam dan siang hari jadikanlah Al Qur'an bagi kami sebagai pedoman Wahai Tuhan semesta alam.


 اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku."

Publish : 29 Mei 2013, 07:39 WIB
admin
Madiun City
el-asnawi

Khusus Buat Yang Sudah Nikah

Tiga Manfaat Pelukan Bagi Suami Istri

TAHUKAH ANDA?

Pelukan, meskipun hanya dilakukan sebentar, ternyata mendatangkan banyak manfaat bagi suami istri. Berikut ini adalah tiga diantara sekian banyak manfaat pelukan bagi suami istri beserta penjelasan ilmiahnya:

1]. Menenangkan
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pulang dari gua Hira seusai menerima wahyu pertama, beliau menggigil seperti demam. “Zammilunii... zammiluni...” kata beliau meminta Khadijah menyelimutinya. Pada saat itu Rasulullah mengkhawatirkan dirinya, namun dengan dukungan sang istri, kekhawatiran itupun sirna.

“Saat tubuh merasakan sentuhan, nueotransmitter di otak akan mengirimkan hormon Endormorfin ke dalam aliran darah dengan jumlah cukup besar. Hormon tersebut mampu menurunkan ketegangan saraf dan tekanan darah” tulis Cahyadi Takariawan dalam Wonderful Family.

Demikianlah, Anda juga bisa mempraktekkannya. Jika suami Anda kalut, galau, atau menghadapi masalah, peluklah ia. Sebagai istri, Anda adalah orang yang paling berhak menenangkannya. Buktikan bahwa diri Anda adalah perhiasan terbaik di muka bumi.

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adaah wanita shalihah” (HR. Muslim).

Demikian pula jika istri Anda menghadapi masalah atau mengkhawatirkan buah hatinya, yang sedang sakit misalnya. Pelukan Anda akan membantu menenangkan dirinya.

2]. Memberikan dukungan
Sebuah penelitian yang dilakukan University of California membuktikan, suami istri yang saling berpegangan tangan dan bersentuhan dapat mengurangi rasa sakit. Penelitian lain menunjukkan, berpelukan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memberikan semangat.

Pepatah Arab mengatakan, “Di balik pahlawan besar selalu ada perempuan agung.” Maka jika Anda menginginkan suami berprestasi dan menjadi pahlawan, dukungan Anda adalah salah satu kuncinya. Dukungan tidak selalu harus berupa kata-kata. Terlebih bagi banyak pria, mereka kurang bisa menjadi pendengar yang baik. Maka sedikit kata yang kau bisikkan disertai pelukan akan menjadi salah satu dukungan dan motivasi besar baginya.

“Perempuan bagi banyak pahlawan,” kata Anis Matta dalam Mencari Pahlawan Indonesia, “adalah penyangga spiritual, sandaran emosional; dari sana mereka mendapatkan ketenangan dan gairah, kenyamanan dan keberanian, keamanan dan kekuatan. Laki-laki menumpahkan energinya di luar rumah dan mengumpulkannya kembali di dalam rumah.”

3]. Mendekatkan hubungan
Terkadang, sulit bagi suami istri yang sedang marahan atau berselisih untuk memulai meminta maaf dengan kata-kata. Nah, jika Anda saat ini sedang ada “masalah”dengan istri atau suami Anda, dekatilah ia. Kemudian peluklah ia. Jika bibir belum mampu bicara banyak, cukup kalimat singkat “Maafkan aku sayang.”

Pelukan seperti ini tentu saja tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi konflik. Pelukan yang rutin dilakukan oleh suami istri akan semakin mendekatkan hubungan keduanya. Wallaahu a’lam bish shawab.

-BERITA&ISLAM-
Oleh:Abu Nida - www.bersamadakwah.com

Semoga Bermanfaat!


Publish : 28 Mei 2013, 15:55 WIB
From : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=258275644312387&set=a.194327164040569.47320.100003898615816&type=1

Madiun City
el-asnawi

Recent Post