ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

Kamis, 23 Mei 2013

Kriteria Calon Istri Cantik ?

1. Bukan mencari yang sempurna, tapi yang menyedapkan mata
2. Bukan hanya menginginkan yang fana, tetapi berusaha menghindari fitnah dunia
3. Tidak ada yang sempurna selain Allah azza wajalla
4. jika rupanya kan sirna maka agamanya kan menjaga




عنْ أبِيْ هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – عَنِ النَّبِيِّ – صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمْ – قَالَ: تُنْكَحُ المَرْأةُ لِأَرْبَعٍ: لمِالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِيْنِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكْ
Dari Abu Hurairah – rhadiyallahu anhu – dari Nabi Muhammad saw, beliau berkata: “Seorang perempuan dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, (atau) karena agamanya. Pilihlah yang beragama, maka kau akan beruntung, (jika tidak, semoga kau) menjadi miskin”.

البخاري ج 3 ص 161 ومسلم ج 10 ص 51.
(جَمَالِهَا), karena kecantikannya. Manusia telah diciptakan dengan fitrah menyukai segala seuatu yang indah, elok dan cantik. Sebaik-baik perempuan adalah yang membuat suaminya bergembira ketika memandangnya karena keelokan dan pesona wajahnya.

Orang sering bilang kalau cantik itu relatif? Benarkah? Apa yang membuat cantik itu seakan relatif? Ada dua hal:

Yang pertama, standar setiap orang tentang cantik itu sendiri,
Yang kedua, tempat seorang wanita yang di klaim cantik tersebut berada.

Yang pertama, setiap orang memiliki neraca atau timbangan dalam dirinya, dan karenanya terjadi perbedaan antara orang yang satu dan yang lainnya ketika menilai cantik atau tidaknya wanita yang mereka lihat.
Yang kedua, wanita sudan yang paling cantik tentunya bila datang ke Mesir, tidak akan dikatakan cantik oleh orang Mesir.

Walaupun demikian, nyatanya, cantik tetaplah tidak relatif,

dengan kenyataan bahwa ada seorang wanita yang dinilai cantik oleh seluruh yang memandang kepadanya, dan dengan janji Allah, bagi orang mukmin ada surga dan bidadari bermata jelita di dalamnya.

Namun terkadang sebagian orang sulit membedakan antara “Tidak cantik” dan “Tidak suka”. Wanita yang tidak disukai oleh dirinya, bukan berarti benar-benar tidak cantik pada kenyataannya, karena boleh jadi seluruh kota memandangnya cantik, hanya ia yang memandangnya tidak cantik, itu karena dia tidak suka, sehingga muncul keseakanan bahwa wanita tersebut tidak cantik. Padahal kecantikannya diakui oleh seluruh kota misalkan.
Jadi, “tidak suka” bagi sebagian orang terkadang membuat wanita yang dia lihat seolah nampak tidak cantik, walaupun seluruh dunia mengakui kecantikan wanita tersebut (misalkan).

Tidak mengapa seoseorang menyukai seorang wanita karena wanita tersebut cantik, yang tidak pantas adalah menyukai seorang wanita hanya karena kecantikannya.

Dapat dibedakan?
Jika yang pertama berarti kita menyukai wanita karena memang wanita itu cantik,
Namun kita juga memandangnya dari sisi lain; apakah wanita tersebut baik perangai dan akhlaknya? 

Apakah wanita tersebut berhijab? Dan lain sebagainya, sehingga pertanyaan-pertanyaan ini bisa menjadi pertimbangan lain setelah kecantikan.

Yang kedua, adalah ketika seseorang tidak memertimbangkan sesuatu dari seorang wanita selain kecantikan, bila ada kecantikan pada parasnya, maka itu sempurna, tanpa perlu menimbang agama dan lain sebagainya. Kondisi seperti inilah yang sangat tidak dianjurkan.

Memandang seorang wanita hanya dari kecantikannya adalah hal yang akan terasa tidak bergunanya dikemudian hari, karena boleh jadi wanita cantik tersebut malah menyusahkan kita, tidak dapat mendidik anak, menyebarkan aib suami, suka ghibah, dan boleh jadi kecantikannya tersebut dipergunakan untuk menggoda lelaki lainnya selain suaminya. Sungguh, kecantikan adalah fitnah jika tidak dibarengi dengan agama. Semakin jauh usia pernikahan melaju, kecantikan/kegantengan pun akan semakin ditinggalkan, yang tersisa dikemudian hari adalah perangai dan akhlak. Jika kecantikan habis dilekang zaman, maka agama dengan makna yang sebenarnya lah yang akan bertahan. Jika seorang wanita tidak memiliki agama, lalu apa yang dapat dibanggakan setelah kecantikan? Ternyata pernikahan bukan soal kesenangan dan kebanggaan belaka, dalam pandangan islam, pernikahan lebih ke rancangan masa depan yang gemilang. Kesenangan dan kebanggaan akan sirna seiring dengan sirnanya sesuatu yang dibanggakan dan disukai tersebut, karena itu, jadikanlah kesenangan dan kebanggan terhadap sesuatu yang tidak lekang dimakan zaman!

Masa depan yang gemilang adalah ketika pernikahan benar-benar menjadi berkah bagi sepasang anak manusia tersebut. Cinta tetap tersemi walau usia pernikahan sudah senja, anak-anak shaleh dan shalehah, dan hal indah lain yang dapat dibayangkan oleh setiap muslim.

Syaikh Khatib berkata:
Hati-hati dengan kecantikan
Ditempat penuh kejelekan
Kalaupun parasnya memesona
Pudarnya ada di perangainya
Apakah artinya kecantikan?
Kalau bergaun keburukan?


From: http://idemuslim.blogspot.com/2012/02/kriteria-memilih-isteri-dalam-islam.html 


Menyenangkan jika dipandang

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang telah disebutkan, membolehkan kita untuk menjadikan faktor fisik sebagai salah satu kriteria memilih calon pasangan. Karena paras yang cantik atau tampan, juga keadaan fisik yang menarik lainnya dari calon pasangan hidup kita adalah salah satu faktor penunjang keharmonisan rumah tangga. Maka mempertimbangkan hal tersebut sejalan dengan tujuan dari pernikahan, yaitu untuk menciptakan ketentraman dalam hati.
Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا

“Dan di antara tanda kekuasaan Allah ialah Ia menciptakan bagimu istri-istri dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenteram denganya.” (QS. Ar Ruum: 21)
Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyebutkan 4 ciri wanita sholihah yang salah satunya,
وان نظر إليها سرته

“Jika memandangnya, membuat suami senang.” (HR. Abu Dawud. Al Hakim berkata bahwa sanad hadits ini shahih)
Oleh karena itu, Islam menetapkan adanya nazhor, yaitu melihat wanita yang yang hendak dilamar. Sehingga sang lelaki dapat mempertimbangkan wanita yang yang hendak dilamarnya dari segi fisik.

Sebagaimana ketika ada seorang sahabat mengabarkan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ia akan melamar seorang wanita Anshar. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أنظرت إليها قال لا قال فاذهب فانظر إليها فإن في أعين الأنصار شيئا

“Sudahkah engkau melihatnya?” Sahabat tersebut berkata, “Belum.” Beliau lalu bersabda, “Pergilah kepadanya dan lihatlah ia, sebab pada mata orang-orang Anshar terdapat sesuatu.” (HR. Muslim)

Penulis: Yulian Purnama
Muroja’ah: Ustadz Kholid Syamhudi. Lc.
Artikel www.muslim.or.id

Judul : Kriteria Calon Istri Cantik ?
Publish : 23 mei 2013,  22:22 WIB
From : Curahan Hati, semoga Allah mengampuni

Madiun City
el-asnawi

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Post