ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

(Ibnul Qoyyim rahimahullah[Ad-Daa' wa ad-Dawaa' 94])

“”

IMAM SYAFI'I MENUTURKAN :

Siapa yang tulus menjalin persaudaraan dengan sahabatnya maka ia akan menerima kesalahan-kesalahannya,, mengisi kekuranagnnya dan memaafkan ketregelincirannya".

RASULULLAH Shalallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia". (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Seorang Muslim Adalah Bersaudara, Janganlah Mendzolimi, Merendahkan Dan Janganlah Mengejeknya. (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memudahkannya baik di dunia maupun di akherat". (HR. Muslim)

Imam Syafi'i pernah berkata :

"Aku berangan-angan agar orang-orang mempelajari ilmuku ini dan mereka tidak menisbahkan sedikitpun ilmuku kepadaku selamanya, lalu akupun diberi ganjaran karenanya dan mereka tidak memujiku" (Al-Bidaayah wa An-Nihaayah 10/276)

Ibnul Qayyim (Al Fawaid 1/147)

el kanzu

Senin, 12 Desember 2016

Jangan Tinggalkan Politik

*Mari berpolitik*

-------

Syaikh Albany rohimahulloh berkata,

إن من السياسة ترك السياسة

"Sesungguhnya diantara bentuk politik (yang syar'i) adalah dengan meninggalkan politik (yang tidak syar'i)."

***

As Siyaasah (politik) secara bahasa sebenarnya berarti pengurusan suatu perkara hingga menjadi baik.
[Lisaanul Arab VI /429]

Sedangkan prakteknya adalah dengan melakukan
*TASHFIYYAH* (pembersihan) agama dari kotoran kotoran kebid'ahan dan kesyirikan, agar kembali murni seperti yang diajarkan oleh Rasulullah beserta para Sahabat nya

(baca : Manhaj Salaf).

Dan juga dengan melakukan
*TARBIYAH* (pembinaan, pembimbingan, dan pengembangan) atas dasar tahapan tahapan tashfiyyah yang tersebar di masyarakat.

Atas dasar tashfiyyah dan tarbiyah inilah as Siyaasah (politik) syar'i dibangun.

***

Dari uraian di atas, maka kita faham bahwa politik syar'i itu bisa dibangun dan dilakukan dengan tanpa harus memaksa diri masuk ke dalam politik praktis Demokrasi yang asalnya kufur, dan hanya bertendensi ke arah perebutan dan pelanggengan kekuasaan.

Para ulama, para ustadz, para Da'i yang setiap hari sibuk menyebarkan ilmu, membantah syubhat, membina umat, dan memerangi kebid'ahan dan kesyirikan itu sebenarnya telah melakukan politik Siyaasah dalam artian yang sesuai Syar'i.

Termasuk kesalahan pemahaman, bahwa Siyaasah (politik) itu harus mempersyaratkan memiliki kekuasaan pemerintahan.

Memiliki kekuasaan pemerintahan itu hanyalah Afdholiyyah saja, bukan syarat.

*Kenapa?*

Karena tidak semua Nabi dan Rasul itu diberikan anugerah berupa kekuasaan seperti halnya rasulullah.

*Namun apakah itu berarti para nabi dan rasul itu menjadi tidak melakukan politik Siyaasah yang sesuai syariat?*

Al jawab mereka melakukan politik sesuai definisi syariat, yakni dengan membina dan membimbing umatnya dan membersihkan kotoran kotoran Aqidah serta kesyirikan yang ada.

Bahkan Rasulullah sendiri pada waktu fase Mekkah sebenarnya telah _*diberikan tawaran politik kekuasaan yang tidak sesuai syariat,*_ maka Rasulullah pun menolaknya.

Apakah ini Rasulullah menolak politik?

*Al jawab*, tidak. Apa yang Rasulullah lakukan hanyalah meninggalkan politik yang tidak syar'i, dan tetap berpegang teguh dengan politik yang syar'i, dengan tetap membina dan membimbing ummat di atas jalan Tashfiyyah dan Tabiyyah yang dibangun di atas manhaj yang Shohih.

Oleh karena itu, sekali lagi, termasuk kesalahan pemahaman dan penyempitan makna bahwa Siyaasah (politik) itu harus mempersyaratkan memiliki kekuasaan pemerintahan. Memiliki kekuasaan pemerintahan itu hanyalah Afdholiyyah saja, bukan syarat.

***

Lalu bagaimana dengan pemerintahan dan pemegang kekuasaan, jika ditinjau dari kacamata politik siyasah yang sesuai syariat ini?

Tentu saja mereka juga merupakan obyek Tashfiyyah dan Tabiyyah dari politik Siyaasah yang syar'i ini.
Mereka diberikan nasehat dan dibimbing agar mempergunakan kekuasaan nya dengan cara yang benar. Dihilangkan syubhat syubhat sekulerisme nya, pluralisme nya, dan hal-hal lain yang bertentangan dengan syariat.
Bisa juga dengan nasehat dengan cara memperlihatkan bukti kondisi umat yang semakin hari semakin baik, dengan tashfiyyah dan tarbiyah yang sesuai syariat itu. Maka pemerintah umumnya akan mengikuti kecenderungan rakyat, dan akan mulai membenahi diri setelahnya.

Maka dari itu pendekatan top-down dilakukan, pendekatan bottom-up juga dilakukan.
Inilah makna politik Siyaasah yang sesuai syariat dan sunnah yang sebenarnya.

***

Bagaimana jika mengajak umat berbondong bondong untuk masuk ke demokrasi dan melakukan "perbaikan secara paksa" dari atas ke bawah?

Al jawab, kondisi umat sebenarnya *tidak siap* akan hal itu. Dan *yang kedua*, ini sebenarnya hanyalah metode instant yang bersifat temporal yang kurang sesuai dengan jiwa politik Siyaasah syar'iyyah yang sebenarnya, dengan metode tashfiyyah dan tarbiyah.

Dan kebijaksanaan akan hal ini, dari kacamata syariah, hanya merupakan kebijaksanaan temporer yang sesuai keperluan insidental yang keluar dari pakem untuk sementara waktu. Bukan untuk dijadikan landasan pokok pemahaman.

Sekali lagi, Bukan untuk dijadikan landasan pokok pemahaman.

Bahkan jika hal itu dilakukan dengan cara meninggalkan Tashfiyyah dan Tabiyyah. *Mengabaikan* pembinaan Aqidah dan manhaj Salaf yang Shohih. Meridhoi atau membiarkan bid'ah dan kesyirikan tetap berkembang di tengah masyarakat, *dengan alasan* takut kehilangan suara dan pengaruh kekuasaan.

Maka inilah yang dikatakan sebagai penyimpangan manhaj, yang *menyimpang* dari manhaj Salaf Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Untuk orang orang yang menyimpang seperti ini, maka berlaku nasehat Syaikh Albany tersebut.

إن من السياسة ترك السياسة
"Sesungguhnya diantara bentuk politik (yang syar'i) adalah dengan meninggalkan politik (yang tidak syar'i)."

Sumber : al akh Kautsar Amru

Senin, 05 Desember 2016

Ya Allah Simpanlah Amal Kami

🌍 BimbinganIslam.com
Sabtu, 03 Rabi'ul Awwal 1438 H / 03 Desember 2016 M
📔 Materi Tematik | Cukuplah Allāh Sebagai Saksi
----------------------------------

*CUKUPLAH ALLĀH SEBAGAI SAKSI*

Saat itu malam telah larut. Para penduduk Madīnah telah tertidur dengan lelapnya. Tak ada yang mengetahui, seorang laki-laki memanggul bahan makanan, berkeliling dari rumah ke rumah para fuqara’ kota Madīnah.
Memanggul sendiri bahan makanan di pundaknya.

Ketika pagi tiba, penduduk Madīnah mendapati bahan makanan telah tersedia di depan pintu rumahnya, tanpa tahu siapa yang membawanya untuk mereka.

Hal itu berlangsung selama 10 tahun.

Akhirnya, ketika Husein bin Ali bin Hasan bin Ali bin Abi thalib (Zainal Abidin) meninggal, penduduk Madīnah kehilangan hal tersebut, dan mereka baru mengetahui, siapakah yang telah mengantarkan bahan makanan kepada mereka dengan sembunyi-sembunyi selama 10 tahun. Karena ketika mereka memandikan jenazahnya, terlihatlah bekas hitam dan luka bekas panggulan di punggungnya.

◙ ◙ ◙ ◙ ◙ ◙ ◙ ◙ ◙ ◙ ◙ ◙ ◙

Mungkin kita telah sering mendengar kisah di atas, atau kisah-kisah semisalnya.

Kisah-kisah tentang gambaran keikhlāsan yang tulus, tanpa mau tercampur kesyirikan sekecil apa pun.

Keikhāsan dari orang-orang yang sangat  mengenal kedudukan Rabb-Nya.
Menyadari bahwa hanya Dialah pemilik pahala dan surga. Dan menyadari bahwa segala sesuatu yang diberikan oleh hamba, siapa pun ia, sejatinya tak berharga, sehingga mereka tidak membutuhkan manusia sebagai saksi amal-amal shālih mereka.

Mungkin kita telah sering membaca, bahwa salah satu cara menjaga keikhlāsan amal adalah dengan menyembunyikannya. Karena keikhlāsan ternyata tidak hanya diperlukan sebelum dan saat beramal saja, tetapi juga setelahnya.

Basyr bin Al Harits berkata:

"Janganlah engkau beramal agar engkau disebut-sebut, sembunyikanlah kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan keburukanmu."

Mungkin kita telah mengetahui hal itu.

Akan tetapi, syaithān memang tak pernah putus asa untuk merusak pahala amalan kita, agar kita tidak sadar bahwa amal shālih yang kita lakukan akhirnya hanya menjadi debu yang beterbangan, sia-sia tanpa berbuah pahala, bahkan sebaliknya berbuah dosa dan siksa.

Tidakkah kita ingat hadīts Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tentang tiga orang yang pertama disiksa di neraka?

√ Mereka adalah mujahid,
√ Orang kaya yang gemar berinfaq,
√ Penghafal Al Qur'ān

Tetapi mereka lakukan semua itu hanya karena mencari sanjungan manusia.

Mungkin kita beralasan bukan menginginkan pujian, tapi kita ingin menjadi teladan, agar menginspirasi banyak orang. Sehingga kita menampakkan kebaikan kita.

Namun, tidak sadarkah kita, bahwa kita sedang membuka celah bagi syaithān untuk menyeret kita ke lembah ujub dan riyā'?

→Banggakah kita bila kita mendapatkan komentar positif atau acungan jempol dari banyak orang?

→Kecewakah kita bila orang-orang seakan tak peduli dengan amal kita?

Bila iya, hati-hatilah, mungkin kita telah masuk perangkap syaithān.

Bila kita mau jujur, telah banyak teladan dari pendahulu-pendahulu kita yang lebih hebat dari kita, teladan-teladan yang lebih menginspirasi daripada amal kita.

Karena itu, biarlah manusia membuka lembaran-lembaran sejarah yang telah terukir dengan tinta emas itu, karena pelakunya telah tiada dan selamat dari ujub dan riyā'.

Sebaliknya tutuplah rapat amal-amal kita, karena tak ada yang menjamin kita selamat dari ujub dan riyā'.

Mungkin kita beralasan, kita beramal bukan mencari sanjungan, tapi sekedar pengakuan.

Pengakuan dari orang-orang bahwa kita adalah orang yang pintar nan hebat. Tak afdhal rasanya bila orang-orang tak mengetahui amal baik kita.

Subhānallāh ! Betapa banyak orang yang melakukan amalan yang lebih hebat daripada kita, tetapi mereka selalu takut amalan mereka tidak diterima.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengabarkan dalam Al Qur'ān:

وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ

_"Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka."_

(QS. Al Mu'minun: 60)

Sa'id bin Jubair berkata:

"Ada orang yang masuk surga karena perbuatan maksiat dan ada orang yang masuk neraka karena amal kebaikannya."

Ditanyakan kepadanya,"Bagaimana hal itu bisa terjadi?"

Beliau menjawab:

"Seseorang melakukan perbuatan maksiat, ia pun senantiasa takut terhadap adzab Allāh akibat perbuatan maksiat tersebut, maka ia pun bertemu Allāh dan Allāh pun mengampuni dosanya (karena rasa takutnya itu), sedangkan ada seseorang yang dia beramal kebaikan, ia pun senantiasa bangga terhadap amalnya tersebut, maka ia pun bertemu Allāh dalam keadaan demikian, maka Allāh pun memasukkannya ke dalam neraka."

Memang, menjadi orang yang ikhlās sangatlah berat.

Bahkan, ulama sekaliber  Sufyan Ats Tsauri pun berkata:

"Sesuatu yang paling sulit bagiku untuk aku luruskan adalah niatku, karena begitu seringnya ia berubah-ubah."

Namun, dengan menyembunyikan amal akan membantu kita menjaga keikhlāsan.

Memang, menyembunyikan amal juga tak semudah mengatakan atau menuliskannya, tetapi membutuhkan azzam yang kuat dan pembiasaan.

Selalu akan ada bisikan syaithān untuk mengekspos kebaikan kita dihadapan orang lain.

Maka, setiap kita melakukan amal kebaikan, tanamkan dalam hati, bahwa Allāh sajalah pemilik kemuliaan dan balasan.

Dan bila bisikan syaithān mulai menghampiri, katakan dengan penuh keyakinan di dalam hati, "Cukuplah Allāh sebagai saksi!"


Ummu Sholih
@Madinatul Qur'an
____________________________

◆ Mari bersama mengambil peran dalam dakwah...
Dengan menjadi Donatur Rutin Program Dakwah Cinta Sedekah

1. Pembangunan & Pengembangan 100 Rumah Tahfizh
2. Support Radio Dakwah dan Artivisi
3. Membantu Pondok Pesantren Ahlu Sunnah Wal Jamaah di Indonesia

Silakan mendaftar di :
http://cintasedekah.org/ayo-donasi/

*Hidup Berkah dengan Cinta Sedekah*
🌎www.cintasedekah.org
👥 https://web.facebook.com/gerakancintasedekah/
📺 youtu.be/P8zYPGrLy5Q
------------------------------------------

Kamis, 10 November 2016

Meluangkan Waktu Mencari Ilmu

📖Bukti Sekelas UMAR BIN KHOTOB rodhiallahu 'anhu Aja Meluangkan Waktu Untuk Mencari Ilmu Agama...

Bagaimana dengan kita ?

Umar rodhiallahu 'anhu , Beliau dijamin masuk surga
Umar rodhiallahu 'anhu adalah Khalifah ke-2
Kita mengaku lebih pandai dari beliau ?

🔎🔍Buka Kitab Fathul Bari no 89. ❕❗

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ ح قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَقَالَ ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي ثَوْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ عَنْ عُمَرَ قَالَ
كُنْتُ أَنَا وَجَارٌ لِي مِنْ الْأَنْصَارِ فِي بَنِي أُمَيَّةَ بْنِ زَيْدٍ وَهِيَ مِنْ عَوَالِي الْمَدِينَةِ
وَكُنَّا نَتَنَاوَبُ النُّزُولَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْزِلُ يَوْمًا وَأَنْزِلُ يَوْمًا
فَإِذَا نَزَلْتُ جِئْتُهُ بِخَبَرِ ذَلِكَ الْيَوْمِ مِنْ الْوَحْيِ وَغَيْرِهِ وَإِذَا نَزَلَ فَعَلَ مِثْلَ ذَلِكَ  ... )

Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri. Menurut jalur yang lainnya; Abu Abdullah berkata; dan berkata Ibnu Wahb; telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin Abu Tsaur dari Abdullah bin 'Abbas dari Umar berkata:

Aku dan tetanggaku dari Anshar berada di desa Banu Umayyah bin Zaid dia termasuk orang kepercayaan di Madinah,

kami saling bergantian menimba ilmu dari Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, sehari aku yang menemui Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dan hari lain dia yang menemui Beliau shallallahu 'alaihi wasallam,

Jika giliranku tiba, aku menanyakan seputar wahyu yang turun hari itu dan perkara lainnya. Dan jika giliran tetanggaku tiba, ia pun melakukan hal yang sama... )

📚(HR. Bukhari no. 87 / Fathul Bari no. 89)

Semoga Allah ta'ala Memudahkan urusan-urusan kita sehingga kita bisa meluangkan waktu untuk mencari ilmu... amin ya robbal 'alamin

el kanzu ✏

Madiun,15.45 WIB.
10 Shafar 1438 H /10 November 2016 M

Senin, 07 November 2016

Tanda Takut

Al-Fawaid:
#Tanda Takut#

Abu Laits As Samarqondi berkata:
"Tanda takut kepada Allah itu akan tampak pada tujuh perkara:
1. Lisannya. Ia tak berani berdusta, berghibah, mengadu domba. ia selalu berdzikir kepada Allah.

2. Hatinya. Rasa takut mengeluarkan kedengkian dan permusuhan dari hati. Dan penyakit penyakit hati lainnya.

3. Matanya. Ia tak mau melihat yang diharamkan oleh Allah.

4. Perutnya. Ia tak memasukkan ke dalam perutnya sesuatu yang haram.

5. Tangannya. Ia tak menggunakannya untuk yang haram tapi ia gunakan untuk ketaatan.

6. Kakinya. Ia tak melangkahkan kakinya ke tempat maksiat. Namun ia langkahkan untuk ketaatan.

7. Ketaatannya. Ia jadikan ketaatannya benar benar ikhlas mengharapkan wajahnya semata.

(Tanbihul Ghofilin hal. 256)

Sifat Fitnah

Al-Fawaid:
#Sifat Fitnah#

1. Ia terlihat indah di awalnya.

Sufyan bin Uyainah berkata dari Kholaf bin Hausyab: Dahulu mereka suka membawakan sya'ir ini di saat terjadi fitnah:
الحرب أول ما تكون فتية
perang (fitnah) itu di awalnya bagaikan gadis
تسعى بزينتها لكل جهول
yang memperlihatkan kecantikannya bagi orang yang bodoh
حتى إذا استعلت وشب ضرامها
Sehingga ketika fitnah telah menyala dan menjadi besar
ولت عجوزا غير ذات حليل
Ia berubah menjadi janda yang tua
شمطاء ينكر لونها وتغيرت
Rambutnya memutih dan warna kulitnya berubah
مكروهة للشم والتقبيل
baunya tak enak dan tidak enak dicium.
(Shahih Bukhari)

Fitnah di awalnya terlihat indah dan cantik, menggunakan nama nama yang indah atas nama amar ma'ruf nahi munkar atau lainnya. Sehingga orang orang yang tak berilmu tertipu dengannya.

2. Fitnah menghilangkan akal lelaki yang cerdas.

Abdullah bin Mas'ud berkata: "Aku mengkhawatirkan fitnah atas kalian bagaikan asap. hati seseorang mati padanya sebagaimana mati badannya. (Kitab Fitan karya Nu'aim bin Hammad no 117)

Karena fitnah itu diberikan slogan slogan yang mentereng sehingga akalpun hilang dan yang berbicara adalah perasaan dan emosi.

3. Ia amat cepat menjadi besar sehingga sulit dipadamkan.

Syaikhul Islam ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
Fitnah apabila telah menyala membuat lemah orang orang yang berakal untuk mencegah orang orang yang lemah akalnya. (Minhajussunnah 4/343)

Maka berhati hatilah saudaraku dari fitnah..
jangan dahulukan perasaan dan emosi..
tanyalah para ulama kibaar sebelum bersikap..
Lihatlah dengan hati yang bening dan ilmu yang dalam..

Sifat Fitnah

Al-Fawaid:
#Sifat Fitnah#

1. Ia terlihat indah di awalnya.

Sufyan bin Uyainah berkata dari Kholaf bin Hausyab: Dahulu mereka suka membawakan sya'ir ini di saat terjadi fitnah:
الحرب أول ما تكون فتية
perang (fitnah) itu di awalnya bagaikan gadis
تسعى بزينتها لكل جهول
yang memperlihatkan kecantikannya bagi orang yang bodoh
حتى إذا استعلت وشب ضرامها
Sehingga ketika fitnah telah menyala dan menjadi besar
ولت عجوزا غير ذات حليل
Ia berubah menjadi janda yang tua
شمطاء ينكر لونها وتغيرت
Rambutnya memutih dan warna kulitnya berubah
مكروهة للشم والتقبيل
baunya tak enak dan tidak enak dicium.
(Shahih Bukhari)

Fitnah di awalnya terlihat indah dan cantik, menggunakan nama nama yang indah atas nama amar ma'ruf nahi munkar atau lainnya. Sehingga orang orang yang tak berilmu tertipu dengannya.

2. Fitnah menghilangkan akal lelaki yang cerdas.

Abdullah bin Mas'ud berkata: "Aku mengkhawatirkan fitnah atas kalian bagaikan asap. hati seseorang mati padanya sebagaimana mati badannya. (Kitab Fitan karya Nu'aim bin Hammad no 117)

Karena fitnah itu diberikan slogan slogan yang mentereng sehingga akalpun hilang dan yang berbicara adalah perasaan dan emosi.

3. Ia amat cepat menjadi besar sehingga sulit dipadamkan.

Syaikhul Islam ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
Fitnah apabila telah menyala membuat lemah orang orang yang berakal untuk mencegah orang orang yang lemah akalnya. (Minhajussunnah 4/343)

Maka berhati hatilah saudaraku dari fitnah..
jangan dahulukan perasaan dan emosi..
tanyalah para ulama kibaar sebelum bersikap..
Lihatlah dengan hati yang bening dan ilmu yang dalam..

Bagaimana Al Qur’an dihati Kita ? 

Tausiyah Bimbingan Islam:
📢 @TausiyahBimbinganIslam
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📆  Senin, 01 Safar 1438 H / 31 Oktober 2016 M

📖 Bagaimana Al Qur’an dihati Kita ? 

Saudaraku, seberapa mesra kita dengan Al-Quran?
Seberapa bahagianya kita dengan Al-Quran?
Dan, seberapa rindunya kita dengan Al-Quran?

Jika kita kurang dekat, kurang bahagia, serta kurang rindu dengan Kalamullah, maka kita kurang peka dalam memaknai Al-Quran itu sendiri. Kita perlu merasakan keagungannya dari keagungan Dzat yang menurunkannya, merasakan kesempurnaannya dari kesempurnaan Dzat yang menurunkannya. 

Saudaraku, peka lah bahwa Al-Quran turun dari Raja, Pemelihara, Sesembahan yang Maha Perkasa, Maha Mengetaui, Maha Kasih Sayang, sebagaimana ditekankan oleh Allah dalam beberapa permulaan surat :

تَنزِيلُ ٱلۡكِتَٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ 

Kitab (Al Quran ini) diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana  (QS Az-Zumar :1)

تَنزِيلُ ٱلۡكِتَٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ 

Diturunkan Kitab ini (Al Quran) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (QS Ghofir : 2)

تَنزِيلٞ مِّنَ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ 

Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (QS Fushilat : 2)

Dan juga surat-surat lain yang semakna dengan ini semua.

Dengan kepekaan hati ini kita akan menerima Al-Qur’an dengan perasaan bahagia campur perasaan hormat, siap melaksanakan perintah, juga dengan perasaan cemas dan harap, serta kerinduan yang amat dalam, kok bisa?

Karena orang yang membaca Al-Qur’an berarti seakan mendapat kehormatan bermunajat dengan Allah, sekaligus seperti seorang prajurit yang menerima perintah dari atasan dan seorang yang mencari pembimbing mendapat pengarahan dari Dzat yang maha mengetahui.

Dan perasaan inilah yang digambarkan oleh Allah dalam Firmannya :

أولئك الذين أنعم الله عليهم من النبيين من ذرية آدم وممن حملنا مع نوح ومن ذرية إبراهيم وإسرائيل وممن هدينا واجتبينا إذا تتلى عليهم آيات الرحمن خروا سجدا وبكياً   (سورة مريم الآية : 58 )

"Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis" (QS. Maryam: 58)

إن الذين أوتوا العلم من قبله إذا يتلى عليهم يخرون للأذقان سجداً ويقولون سبحان ربنا إن كان وعد ربنا لمفعولاً ويخرون للأذقان ويزيدهم خشوعاً   (سورة الإسراء: 107-109)
 

"Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud  dan mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi"(108) Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu' " ( QS. Al-Israa: 107-109)

Maka, sekali lagi, Saudaraku..

Bagaimana Al-Quran di hati kita?
Sudahkah kita mesra dengan Al-Quran?

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
👥 Facebook Page :
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
📣 Telegram Channel :
Telegram.me/TausiyahBimbinganIslam

Nasehat Diri dan Saudara

bbg_alilmu:
Sambil Memberi Nasehat, Berusahalah Untuk Sedikit Demi Sedikit Memperbaiki Diri...

Sebagian ulama mengatakan: 
"Ada tiga ayat dalam Al Qur'an yang hendaknya selalu ada di depan mata seorang penuntut ilmu"

Ayat pertama:

وَمَا أُرِيدُ أَنْ أُخَالِفَكُمْ إِلَى مَا أَنْهَاكُمْ عَنْهُ

"Aku tidaklah ingin melanggar larangan yang telah kusampaikan kepada kalian"[QS. Hud: 88]

Ayat kedua:

لِمَ تَقُولُونَ مَا لا تَفْعَلُون

"Mengapa kalian katakan; apa yang tidak kalian lakukan" [QS. Ash-Shoff:2]

Ayat ketiga:

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلاَ تَعْقِلُون

"Apakah kalian memerintahkan manusia berbuat kebaikan, namun kalian lupakan diri kalian sendiri, padahal kalian membaca Alkitab?! Tidakkah kalian berpikir?!" [QS. Albaqoroh: 44]

[Oleh: Syeikh Abdurrozzaq Al-Badr hafizhohulloh, dalam Syarah Kitab Kabair, 35].

---------

Janganlah Anda gunakan pesan ini sebagai penghalang menasehati orang lain... Tapi manfaatkanlah sebagai penyemangat dalam mengubah diri ke arah yang lebih baik.

Semoga Allah memberikan taufiqNya kepada kita semua, baik dalam menuntut ilmu, mengamalkan, maupun menyebarkannya, aamiin.

oleh :
Musyaffa Ad Dariny, حفظه الله تعالى


kendal 16.26 wib
7 november 2016

abu hafsin

Minggu, 06 November 2016

Doa Untuk Penguasa

SOBAT MUSLIM:
✍🏻 Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri berkata, "Sesungguhnya bila fitnah itu datang maka diketahui oleh setiap Ulama dan apabila telah berlalu maka baru diketahui oleh setiap orang yang jahil." (Ath-Thabaqatul Kubra 7/166)

Hendaknya kita perbanyak istighfar dan bertaubat kepada Allah atas segala dosa, kejahilan kita dan kesombongan kita yang mengabaikan nasehat para Ulama. Banyak doa agar Allah selamatkan negeri ini, menindak para penista Al-Qur'an, serta memunculkan para pemimpin yang adil dan menegakkan syari'at Allah di muka bumi.

Al-Ustâdz Fikri Abul Hasan

Telegram Channel
Join: @manhajulhaq

manhajul-haq.blogspot.com | Salafy Indonesia

---

# Doa untuk Pemimpin Negeri #

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا،

Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang yang baik.

اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ،

Ya Allah berikanlah taufik kepada mereka untuk melaksanakan perkara terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin.

اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Ya Allah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya, sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam.

اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ

Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang jelek dan teman yang merusak.

وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yang baik kepada mereka, wahai Rabb semesta alam.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ

Ya Allah, jadikanlah pemimpin kaum muslimin sebagai orang yang baik, di mana pun mereka berada.

( https://facebook.com/adika.mianoki ) | [5/11/2016]

Al-Ustâdz Adika Mianoki

kesehatanmuslim.com | Solusi Islami Sehat Jasmani Rohani

♻ Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
📁 Grup WA & TG : Dakwah Islam
🌐 TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Selasa, 25 Oktober 2016

Ketika Bermasalah

Kalau ribut dengan pelanggan,
Walaupun kita menang,
Pelanggan tetap akan lari.

Kalau ribut dengan rekan sekerja,
Walaupun kita menang,
Tiada lagi semangat bekerja dalam tim.

Kalau kita ribut dengan boss,
Walaupun kita menang,
Tiada lagi masa depan di tempat itu.

Kalau kita ribut dengan keluarga,
Walaupun kita menang,
Hubungan kekeluargaan akan renggang.

Kalau kita ribut dengan guru,
Walaupun kita menang,
Keberkahan menuntut ilmu dan kemesraan itu akan hilang

Kalau ribut dengan kawan,
Walaupun kita menang,
Yang pasti kita akan kekurangan kawan.

Kalau ribut dengan pasangan,
Walaupun kita menang,
Perasaan sayang pasti akan berkurang.

Kalau kita ribut dengan siapapun,
Walaupun kita menang,
Kita tetap kalah…

✅Yang menang cuma ego diri sendiri, itu hanyalah kemenangan semu.
Yang susah adalah mengalahkan ego diri sendiri.

Namun, jika kita mampu menaklukan diri sendiri, ialah pemenang sejati.
Apabila menerima teguran, tidak perlu marah, bersyukurlah, masih ada yang mau menegur kesalahan kita.⛅


☕ Disalin dari :
http://didekatnya.blogspot.com

Nangkas - Jogorogo - Ngawi - JATIM,
07 : 10 WIB
25 Muharram 1438 H / 26 Oktober 2016 M


✏abu hafsin

Ucapan Selamat Pagi

Bunga sekuntum bunga melati
Putih berseri harum baunya
Assalamualaikum dan selamat pagi
⛅Semoga hari ini sehat dan bahagia.

Carilah harta setinggi gunung...
Gunung tinggi di pulau sumatra
Pagi pagi hati sudah bingung
Lihat sarapan tak ada di meja

Sungguh indah kota Cianjur
Dimana-mana terbentang sawah
Seharusnya kita bersyukur
☀Masih bertemu pagi yang cerah.

Burung tekukur hinggap di dahan
Mencari makan mematuk-matuk
Bersyukur kita kepada Tuhan
Masih menghirup pagi yang sejuk.

Pagi hari kita sarapan
Secangkir kopi sebagai teman
Senyuman pagi dibiasakan
Agar kita diberkahi Tuhan.

Tanam padi biar berisi..
Sudah berisi jadikan beras
Selamat pagi kawan di sini...
⛵Semangat beraktivitas

Jangan Lupa Berdoa Sobat... !

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ

Segala puji bagi Allah, Yang menghidupkan kami setelah Dia mematikan kami dan kepadaNya kami dibangitkan
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.

Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang manfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima. (Dibaca setelah shalat subuh).

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.

“Ya Allah, dengan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan-Mu kami hidup dan dengan-Mu kami mati. Dan hanya kepada-Mu kebangkitan (semua makhluk).”

Amiin ya Robbal 'alamin

☕ Disalin dari :
http://neupak-tarang.blogspot.com &
Aplikasi Hisnul Muslim

Nangkas - Jogorogo - Ngawi - JATIM,
06:47 WIB
25 Muharram 1438 H / 26 Oktober 2016 M


✏abu hafsin

Selasa, 18 Oktober 2016

Doa Sapu Jagad

Dibalik DOA Sapu Jagad

(وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ)

Artinya :
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa:
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".
 [Surat Al-Baqarah 201]

Agar ketika berdoa bisa lebih khusyu' dan menghayati doa ini, mari kita lihat tafsir penjelasan Ibnu Katsir rohimahullah :

فجمعت هذه الدعوة كل خير في الدنيا وصرفت كل شر فإن كل الحسنة في الدنيا تشمل كل مطلوب دنيوي من عافية ودار رحبة وزوجة حسنة ورزق واسع وعلم نافع وعمل صالح ومركب هين وثناء جميل
إلى غير ذلك مما اشتملت عليه عبارات المفسرين
ولا منافاة بينها فإنها كلها مندرجة في الحسنة في الدنيا.
وأما الحسنة في الآخرة فأعلى ذلك دخول الجنة وتوابعه من الأمن من الفزع الأكبر في العرصات وتيسير الحساب وغير ذلك من أمور الآخرة الصالحة. وأما النجاة من النار فهو يقتضي تيسير أسبابه في الدنيا من اجتناب المحارم والآثام وترك الشبهات والحرام.
تفسير ابن كثير

Penjelasan tentang doa populer ini :
"Doa ini mencakup semua kebaikan di dunia dan memalingkan semua keburukan, karena sesungguhnya kebaikan di dunia itu mencakup semua yang didambakan dalam kehidupan dunia, seperti kesehatan, rumah yang luas, istri yang cantik, rezeki yang berlimpah, ilmu yang bermanfaat, amal saleh, kendaraan yang mudah, dan sebutan yang baik serta lain-lainnya;

semuanya itu tercakup di dalam ungkapan mufassirin.

Semua hal yang kami sebutkan tadi termasuk ke dalam pengertian kebaikan di dunia.
Adapun mengenai kebaikan di akhirat, yang paling tinggi ialah masuk surga dan hal-hal yang berkaitan dengannya, seperti aman dari rasa takut yang amat besar di padang mahsyar, dapat kemudahan dalam hisab, dan lain sebagainya.

Bagi orang yang menghendaki keselamatan, dituntut mengerjakan hal-hal yang membawa dirinya ke jalan keselamatan itu, misalnya menjauhi hal-hal yang diharamkan, perbuatan-perbuatan yang berdosa, serta meninggalkan hal-hal yang syubhat dan yang diharamkan".
(Tafsir Ibnu Katsir)


Renungan :

Contoh Kasus
Ucapan salam kepada saudara sesama muslim, sejatinya adalah 3 doa : Keselamatan - Kasih Sayang - Keberkahan (kebaikan) 

‎وَبَرَكَاتُهُ ‎السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Tapi kondisi dan maknanya tergantung siapa yang mengucapkan :
1⃣ Diucapkan oleh burung beo di depan rumah atau hanya dijadikan bunyi bel, dan kadang tuan rumahnya pun lupa / tidak mengucapkan salam.
2⃣ Diucapkan oleh orang non muslim, apakah ia tahu maknanya ? dan ternyata orang islam dilarang menjawab dg yg semisalnya.
3⃣ Diucapkan oleh seorang muslim, tapi tidak tahu Bahasa Arab (berarti hanya sekedar di lisan tidak paham artinya).
4⃣ Diucapkan oleh seorang muslim yang paham Bahasa Arab tapi hanya sekedar di lisan tidak menghayati.
5⃣ Diucapkan oleh seorang muslim yang paham arti dan maksudnya, ketika mengucapkan salam ia benar bertujuan mendoakan saudaranya dg 3 doa tersebut.

Apakah sama ?

(....... ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ)

Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. [Surat Az-Zumar 9]

Semoga ketika kita berdoa, kita bisa berdoa dengan tulus ikhlas, sepenuh hati, memahami maknanya dan tidak mengucapkan kalimat / doa seperti burung beo... amiin ya robbal 'alamin.

Baca juga
http://www.kisahislam.net/2013/12/30/cerita-burung-beo-yang-bersyahadat/

☕ Referensi :
Aplikasi Quran & Aplikasi Tafsir Ibnu Katsir Lengkap

Nangkas - Jogorogo - Ngawi - JATIM,
06 : 40 WIB
 18 Muharram 1438 H / 19 Oktober 2016 M


✏abu hafsin

Sabtu, 30 Juli 2016

Tahap Pertama Tipu Daya Iblis

Bismillaahirrahmaanirrahiim
 PERANGKAP IBLIS PERTAMA ADALAH MENGHALANGI MANUSIA MENUNTUT ILMU AGAMA
➡ Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata,

اعلم أن أول تلبيس إبليس عَلَى الناس صدهم عَنِ العلم لأن العلم نور فَإِذَا أطفا مصابيحهم خبطهم فِي الظُلَم كيف شاء

 “Ketahuilah bahwa, perangkap iblis pertama atas manusia adalah menghalangi mereka menuntut ilmu agama, karena ilmu adalah cahaya, apabila telah padam lentera-lentera mereka maka dengan mudah iblis menjerumuskan mereka dalam kegelapan.”,

 [Talbis Iblis, dalam Pasal Tentang Perangkap Iblis Terhadap Kaum Sufi (Ahli Tarekat, Tasawuf, Shufiyyah) Agar Tidak Sibuk dengan Ilmu, hal. 283]

 Sumber: https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/642080235941462:0
BBG THOLABUL ILMI


Nangkas - Jogorogo - Ngawi
Syawal 1437 H / 31 Juli 2016 M
06:06 WIB



El Kanzu

Selasa, 31 Mei 2016

Batasan Dalam Berinteraksi Sesama Muslim [Bag 2]

⚙Perintah Allah -Ta’ala- untuk menjauhi orang-orang yang menyimpang, bahkan telah menjadi ijma’ Salaf untuk menghindari orang-orang yang dikhawatirkan penyimpangannya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آَيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَإِمَّا يُنْسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

“Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaithan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zhalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)”.
📖(QS. Al-An’am : 68)

💡Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah menerangkan,

“Dalam ayat ini terkandung nasehat yang agung bagi mereka yang mentolerir duduk bermajelis dengan al-mubtadi’ah, orang-orang yang suka mengubah-ubah perkataan Allah Subhanahu wa Ta’ala, mempermainkan Kitab-Nya dan sunnah Rasul-Nya, serta mengembalikan pemahaman al-Qur’an dan as-Sunnah kepada hawa nafsu mereka yang menyesatkan dan bid’ah mereka yang rusak.

Jadi, jika seorang tidak mampu mengingkari atau mengubah kebid’ahan mereka,
paling tidak dia harus meninggalkan majelis mereka,
dan tentu ini mudah baginya, tidak susah”.

📜Kemudian Al-Imam Asy-Syaukani menjelaskan diantara bahaya duduk bersama orang-orang yang menyimpang,

“Terkadang orang-orang yang menyimpang tersebut menjadikan kehadiran seseorang bersama mereka (meskipun orang tersebut bersih dari kebid’ahan yang mereka lakukan) sebagai syubhat,
dengannya mereka mengaburkan (permasalahan) atas orang-orang awam.

Jadi, dalam kehadirannya (di majelis mereka) terdapat tambahan mudharat dari sekedar mendengarkan kemungkaran”.

📚(Lihat Fathul Qodir, 2/185).

📜Pembaca yang budiman, sekarang kami akan menukilkan beberapa atsar yang menunjukkan sikap para salaf dalam bermajelis dengan ahli bid’ah yang dikutip dari Kitab Lamud Durril Mantsur Minal Qoulil Ma’tsur (hal. 36-37) :

💡
“Dua orang dari kalangan pengikut hawa nafsu mendatangi Ibnu Sirin seraya berkata
, "Wahai Abu Bakr, bolehkah kami menyampaikan satu hadits kepadamu?"

Beliau menjawab, "Tidak.

Keduanya berkata lagi : Kalau begitu kami bacakan satu ayat Al-Qur’an kepadamu?"

Beliau menjawab, "Tidak, kalian pergi dari sini atau saya yang pergi". Lalu keduanya pun keluar.

Sebagian orang berkata, "Wahai Abu Bakr, mengapa engkau tidak mau mereka membacakan ayat Al-Qur’an kepadamu?"

Beliau menjawab, "Sungguh saya khawatir mereka bacakan kepadaku satu ayat lalu mereka selewengkan maknanya sehingga tertanam dalam hatiku”.

📚[HR. Ad Darimy (1/120/no. 397)]

💡Sallam -rahimahullah- berkata,

"Seorang pengikut kesesatan berkata kepada Ayyub, “Saya ingin bertanya kepadamu tentang satu kalimat?"
Maka Ayyub segera berpaling dan berkata, “Tidak, meski setengah kalimat, meski setengah kalimat"
Beliau mengisyaratkan jarinya”.

📚[HR. Ibnu Baththoh dalam Al-Ibanah (2/447 no. 402), Al-Lalika'iy dalam Syarh Ushul Al-I'tiqod (1/143/no. 291), Abdullah bin Ahmad dalam As Sunnah (1/138/no. 101), dan Ad Darimy dalam Sunan-nya (1/121 no. 398)]

💡Al Fudlail bin Iyyadhrahimahullah berkata,

“Jauhilah olehmu duduk dengan orang yang dapat merusak hatimu (aqidahmu) dan janganlah engkau duduk bersama pengekor hawa nafsu (ahli bid’ah) karena sungguh saya khawatir kamu terkena murka Allah”.

📚 [HR. Ibnu Baththoh dalam Al-Ibanah(2/462-463 no. 451-452), dan Al-Lalika'iy dalam Syarhul Ushul (262)]

Madiun 24 sya'ban 1437 H [31/5/2016 16:15 WIB]

☕ di salin dari :
http://alfirqatunnajiyyah.blogspot.co.id/2010/03/mengapa-saya-keluar-dari-wahdah_23.html?m=1

el kanzu

Batasan Dalam Berinteraksi Sesama Muslim [Bag 1]

🌿🌾Mutiara nasehat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyahrahimahullah tentang al-wala wal bara’ yang syar’i, semoga bisa direnungi,

💡Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah–rahimahullah- menerangkan,

“Hendaklah diketahui bahwa seorang mukmin wajib engkau cintai, meskipun dia berbuat zhalim kepadamu.

Orang kafir harus engkau benci, meskipun dia menghadiahkan sesuatu dan berbuat baik kepadamu.

Karena sesungguhnya Allah -Ta’ala- mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab agar agama ini seluruhnya hanya diikhlaskan kepada Allah -Ta’ala-,

sehingga kecintaan itu kepada wali-wali-Nya dan kebencian kepada musuh-musuh-Nya”.

“Apabila terkumpul pada diri seseorang kebaikan dan keburukan, kemaksiatan dan ketaatan, sunnah dan bid’ah, maka ia berhak mendapatkan wala` dan ganjaran sebatas kebaikan yang ada padanya, dan berhak menerima bara` dan hukuman sebatas keburukan atau kejahatan yang ada padanya.

Demikianlah apabila terkumpul pada diri seseorang penyebab kemuliaan, dan kehinaan, maka dia mendapatkan sesuai kadar kemuliaan dan kehinaannya.

Seperti seorang fakir yang mencuri, harus dipotong tangannya sebagai hukuman, namun dia tetap disantuni dengan menerima bagian dari kas negara untuk mencukupi kebutuhannya.

Maka inilah salah satu prinsip pokok Ahlus Sunnah wal Jamaah yang berbeda dengan Khawarij, Mu’tazilah dan yang mengikuti jalan mereka."

📚[Lihat Majmu’ Fatawa (28/209)]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah–rahimahullah- juga menerangkan,

“Tidak boleh ada pembelaan terhadap tokoh tertentu secara umum (totalitas) dan mutlak, kecuali hanya kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-.

Tidak pula kepada kelompok tertentu, kecuali kepada para Sahabat -radhiyallahu’anhum-. Karena sesungguhnya petunjuk itu senantiasa ada bersama Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- di manapun beliau berada, demikian pula para sahabatnya radhiyallahu’anhum”.

📚[Lihat Minhajus Sunnah (5/261)]

Madiun 24 Sya'ban 1437 H [31/5/2016 16:30 WIB]

☕ di salin dari : http://alfirqatunnajiyyah.blogspot.co.id/2010/03/mengapa-saya-keluar-dari-wahdah_3288.html?m=1

El kanzu

Jumat, 29 April 2016

BERJUANG DI JALAN ALLAH AZZA WAJALLA Bag-2


2⃣ Ketika berjuang di jalan Allah, jangan mengharapkan hasil... yakinlah dan bersabarlah... manusia hanya berusaha dan Allah yang memberikan hasilnya...

selama kita sudah memulai, melangkah, merintis, memberikan pondasi yang baik... suatu saat pasti akan ada orang yang akan meneruskannya... kita tidak akan hidup abadi, kita akan mati.. tapi kita berharap apa yg kita kerjakan, yang kita rintis, yang kita mulai pondasinya akan menjadi AMAL JARIYAH yang akan terus mendapatkan pahala walaupun mulut sudah dipenuhi dengan tanah...

jangan berkecil hati atau sedih atau marah atau putus asa jika orang tidak memuji usaha kita atau tidak menganggap kita atau tidak berterima kasih kepada kita...

ingat firman Allah :

(إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا)
[Surat Al-Insan 9]
Artinya :
Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu HANYALAH untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami TIDAK MENGHENDAKI balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.

ketahuilah jika kita bisa berada dalam barisan perjuangan di jalan Allah (menjadi donatur, pendiri, perintis, penasehat, bendahara, sekertaris, pengajar dst...) itu semua adalah anugrah, iya ANUGRAH dari Allah... tidak semua Allah jadikan setiap muslim untuk berjuang dijalannya....

kalau bukan karena (pertolongan) Allah, kita bukanlah apa-apa...

sebagaimana perkataan para sahabat dahulu ketika bersama Rosulullah shalallahu alaihi wa salam :

والله لو لا اللّٰه ما اهتدينا  #  ولا تصدقنا ولا صلينا
"Demi Allah, kalau bukan karena Allah, kita tidak akan mendapatkan petunjuk # kita tidak akan mampu  bersedekah, kita tidak akan mampu shalat "

Allah ta'ala berfirman menegaskan :

(يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا ۖ قُلْ لَا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُمْ ۖ بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ)
[Surat Al-Hujurat 17]
Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka.
Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, SEBENARNYA ALLAH, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar".

Dialah yang menjadikan kita sebagai orang muslim, beriman, mengenal sunnah, mengenal Aqidah yang benar dialah Allah yang memberikan nikmat kepada kita untuk bisa bersedekah, puasa, umroh, haji, membangun pondok, dll....

jangan mengatakan dg sombong / ujub bangga dalam diri, masjid ini dulu saya yang bangun, pondok ini dulu saya yang merintis... kalau bukan karena saya mungkin tidak ada sekarang... subhanallah, na'udzubillah... KEMANA ALLAH ?

Semua adalah anugrah dari Allah yang telah menjadikan kita terlibat di dalam investasi akherat...
dan Allah mengetahui apa yang ada dalam hati...

(يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ)
[Surat Ghafir 19]
Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.

( .... ۚ أَوَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِي صُدُورِ الْعَالَمِينَ)
[Surat Al-Ankabut 10]
..... Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?

📚diringkas dari kitab : رسالة ابن القيم إلى أحد إخوانه

Madiun, 06:48 WIB
⌚ 23 Rajab 1437 H, 30 April 2016 M

✏el kanzu

BERJUANG DI JALAN ALLAH AZZA WAJALLA Bag-1

(وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ)
📖[Surat Al-Ankabut 69]
Artinya :
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

Faedah :
1⃣. jika kita berniat berjihad untuk mendapatkan keridhoaan Allah, untuk berdakwah, menolong agama Allah dst...
maka kita harus berjalan terlebih dahulu, kita harus melangkah terlebih dahulu, jangan hanya niat atau angan2....

kenapa ?
karena kata جَاهَدُوا dalam ayat tersebut, adalah fiil madhi (kata KERJA bentuk lampau/telah terjadi/past tense)....
jika hanya niat atau hanya angan2 maka tidak akan Allah bantu... karena konteks kalimatnya telah berjihad/berusaha.... jadi melangkah terlebih dahulu baru insyallah Allah akan menunjukkan jalan2nya...
bahkan...
Allah memberikan penekanan لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا  ada 2 kali taukid/ penekanan huruf ل dan نّ
---"sungguh" dan benar2 kami akan menunjukkan---

bukan satu jalan tapi Allah mengatakan سُبُلَنَا ...
kata ini adalah bentuk jamak (banyak - lebih dari satu) ...
maka Allah berjanji akan menunjukkan banyak jalan untuk mencapai keridhoaannya...

kemudian beliau ustadz Asmuji memberikan contoh perjuangan beliau merintis pondok mais mahad imam syafii cilacap... dulu hanya punya masjid kecil lahan sempit ditengah kota... qodarullah dg izin Allah dan berjalannya waktu, pondok semakin luas... qodarullah tanah2 yg disampingnnya dijual dan mampu dibeli pondok... hingga sekarang pondok menjadi luas dan mampu menampung banyak santri...

Perbaiki niat dan melangkah... apa tujuannya ?

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ)
[Surat Muhammad 7]
Artinya :
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

To be continue____🖌

Diantara Faedah Kajian ustadz Asmuji Muhayyat Lc.
Ahad 16 Rajab 1437 H, , 24 April 2016 M

el kanzu
Madiun,  06:44 WIB
23 Rajab 1437 H, 30 April 2016

Rabu, 27 April 2016

Diantara Cara Menghafal Al Quran

🌿KISAH YANG MEMBUAT KITA MALU🌿

Kisah berikut ini benar-benar membuat kita malu. Kisah ini disampaikan oleh Dr. Sa'id Harib, Wakil Ketua Lembaga Tahfizhul Quran Dubai.

Beliau mengatakan:

Salah satu juara pemenang lomba di Dubai adalah seorang anak kecil dari negara bekas jajahan Uni Soviet. Umurnya sekitar 12 tahun. Hafalannya benar-benar membuat semua orang tercengang.

Kami bertanya kepada anak itu tentang bagaimana ia bisa memiliki hafalan sekuat itu? Siapa yang telah membimbingnya menghafal Al-Quran dengan hafalan yang kuat dan tajwid yang bagus seperti itu?

Anak itu menjawab, "Ayah saya. Beliau yang telah melakukan semua itu."

Kami bertanya lagi, "Lalu siapa yang mengajari ayahmu dan menjadikannya hafal Al-Quran?"

Anak itu menjawab, "Kakek saya."

Kami semakin terheran dengan jawabannya. Kami bertanya lagi, "Bagaimana kakekmu bisa mengajari ayahmu Al-Quran di bawah tekanan penjajahan Uni Soviet yang berpaham Komunis dan mengancam akan langsung membunuh setiap muslim yang berpegang teguh dengan agamanya?"

Anak itu lalu menceritakan:

"Kata ayahku, dulu ketika ayah masih kecil, kakek selalu membawanya naik keledai menempuh jarak yang jauh di luar kampung dan kakek selalu mengikatkan kain penutup di kedua mata ayah. Kakek membawa ayah ke sebuah tempat di gunung lalu masuk ke sebuah gua yang di dalamnya ada ruang yang cukup luas.

Sesampai di sana, kain penutup mata ayah baru dilepas. Setelah itu kakek mengeluarkan lembaran-lembaran yang berisi surat-surat Al-Quran. Di situ kakek membimbing ayah menghafal Al-Quran sedikit demi sedikit.

Setelah itu kakek menutup kembali kedua mata ayah dengan kain, lalu mereka pulang ke rumah. Begitu seterusnya sampai ayah hafal seluruh Al-Quran."

Kami semakin takjub dengan kisah itu. Kami bertanya, "Mengapa kakekmu menutup kedua mata ayahmu?"

Anak itu menjawab, "Kami juga pernah bertanya tentang itu. Ayah menjawab: kakek melakukan itu karena takut kalau Rezim Soviet menangkap ayah lalu menyiksanya sampai lemah kemudian membocorkan tempat rahasia yang digunakan sebagai madrasah tahfizh di gua itu. Madrasah itu digunakan oleh sejumlah warga muslim yang ingin menjaga anak-anak mereka agar tetap berpegang teguh dengan Al-Quran, sedangkan mereka hidup di bawah tekanan Rezim Komunis dan Atheis yang mengatur rakyatnya dengan tangan besi dan api."

🌴🌴🌴

Ya Allah...

Di mana posisi kita dari mereka?!

Kisah nyata yang benar-benar membuat malu siapapun yang hidup bertahun-tahun di dekat masjid tapi tidak ikut shalat berjamaah di situ, apalagi menghafal Al-Quran.

Ya Allah, ampunilah semua dosa dan kesalahan kami. Aamiin.

Kebalikan dgn kita, cari ilmu/ ibadah kadang hanya sisa waktu kerja 😭

___
La Ode Abu Hanifa

Disalin dari Group Wa Nashrus Sunnah, wa Pak Antok
Madiun 08:15 WIB
Rajab 1437 H / 28 April 2016

El Kanzu

Ucapan Yang Pantas Direnungkan

Bismillah

🍄 Kata Bijak Dari Para Ustadz 📋

"Tidak Mungkin kecerdasan anda melebihi kebenaran yang diajarkan Allah, melebihi kebenaran yang diajarkan Rasulullah, tak Mungkin."

👤 ~Ust Maududi Abdullah~ "Jika engkau tidak mampu merangkul saudaramu ke surga, paling tidak jangan menjadi jembatan baginya menuju neraka."

👤 ~Ust Maududi Abdullah~
"Jika menurutmu ia tidak bisa menjadi sahabat bagimu maka tinggalkanlah dia, namun tidak perlu sampai engkau menjadikannya sebagai musuhmu."

👤 ~Ust Firanda Andirja~ "
Jangan sampai mengejar rizki menjadikan engkau lalai dari Yang Maha Pemberi Rizki."

👤 ~Ust firanda Andirja~
"Agama Islam Agama Dalil, Bukan Dongeng Bukan cerita, Bukan kata Orang, Bukan banyaknya Orang,  Kita Gak mengikuti nenek Moyang , yang kita ikuti adalah dalil."

👤 ~Ust Yazid Bin Abdul Qodir Jawas~ "Semakin seseorang sibuk memikirkan kebahagian saudaranya, maka ia semakin dibahagiakan Allah

👤 ~Ust Firanda Andirja~
"Akhlak yang mulia adalah membalas keburukan dengan kebaikan, Kalau hanya berbuat baik kepada yang baik maka itu sudah merupakan keharusan."

👤 ~Ust Firanda Andirja~
" Jika orang ingin berubah, temannya juga harus berubah."

👤 ~Ust Syafiq Reza Basalamah~ "Sibukkanlah diri dengan menuntut ilmu. Jangan menyibukan diri dengan mengurusi Fitnah. Berapa banyak kitab ulama yang belum kita baca???Ribuan!"

👤 ~Ust Yazid Abdul Qodir Jawas~
"Masuk Ramadhan ini antara berharap dan cemas, Berharap Mendapat ampunan Allah dan cemas bila keluar ramadhan dosa belum mendapat ampunan-Nya."

👤 ~Ust Badru salam~ "Penyesalan di dunia adalah suatu awal yang baik untuk kembali ke jalan Allah dan meraih ampunan-Nya. Penyesalan di akhirat kelak tak akan berguna lagi."

👤 ~Ust Abdullah Zaen~
"Sekeras apapun teriakan orang bila anda menyikapinya dengan diam dan bahkan tersenyum maka ia segera diam."

👤 ~Ust Arifin Badri~
"Kita takut mati? padahal mati lebih baik dari pada fitnah, Kita takut miskin? padahal miskin lebih ringan untuk hisab

Disalin dari Wa Pak Antok di Group Wa Nashrus sunnah
Madiun 04.26 WIB
Rajab 1437 H / 28 April 2016

el kanzu

Minggu, 24 April 2016

Dzikir istimewa

DZIKIR YANG SANGAT DAHSYAT PAHALANYA

Suatu saat Nabi -shollallohu alaihi wasallam- melihat Abu Umamah -rodhiallohu anhu- menggerakkan bibirnya, maka beliau bertanya: “Apa yang sedang kau baca wahai Abu Umamah”.
Dia menjawab: “Aku sedang berdzikir kepada Allah”.

Beliau mengatakan: “Maukah aku tunjukkan kepadamu dzikir yang pahalanya LEBIH BANYAK dari dzikirmu selama SEHARI SEMALAM?

Kemudian beliau mengajarinya dzikir di bawah ini, dan beliau berpesan ajarkanlah dzikir ini kepada orang-orang setelahmu.

[Hadits dishohihkan oleh Syeikh Albani dlm Shohihul Jami’: 2615].

Mari kita berdzikir dengannya, dan mari kita ajarkan kepada orang lain.

الْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ مَا خَلَقَ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ كُلِّ شَيْءٍ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ كُلِّ شَيْءٍ.

سُبْحَان الِله عَدَدَ مَا خَلَقَ، وَسُبْحَان الِله مِلْءَ مَا خَلَقَ،
وَسُبْحَان الِله عَدَدَ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ،
وَسُبْحَان الِله عَدَدَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ، وَسُبْحَان الِله مِلْءَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ،
وَسُبْحَان الِله عَدَدَ كُلِّ شَيْءٍ، وَسُبْحَان الِله مِلْءَ كُلِّ شَيْءٍ.

NB:

Alhamdulillahi ‘Adada Maa Kholaqo
Walhamdulillahi Mil-a Maa Kholaqo
Walhamdulillahi ‘Adada Maa Fis-samaa-waati Wa Maa Fil-Ardhi
Walhamdulillahi ‘Adada Maa Ahsho Kitaabuhu
Walhamdulillahi Mil-a Maa Ahsho Kitaabuhu
Walhamdulillahi ‘Adada Kulli Syai-in
Walhamdulillahi Mil-a Kulli Syai-in

Subhanallahi ‘Adada Maa Kholaqo
Wa Subhanallahi Mil-a Maa Kholaqo
Wa Subhanallahi ‘Adada Maa Fis-samaa-waati Wa Maa Fil-Ardhi
Wa Subhanallahi ‘Adada Maa Ahsho Kitaabuhu
Wa Subhanallahi Mil-a Maa Ahsho Kitaabuhu
Wa Subhanallahi ‘Adada Kulli Syai-in
Wa Subhanallahi Mil-a Kulli Syai-in

Artinya :
ALHAMDULILLAH sebanyak semua ciptaanNya,
dan ALHAMDULILLAH sepenuh semua ciptaanNya,
dan ALHAMDULILLAH sebanyak seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi
dan ALHAMDULILLAH sebanyak semua yang dicatat kitabNya,
dan ALHAMDULILLAH sepenuh apa yang dicatat kitabNya,
dan ALHAMDULILLAH sebanyak segala sesuatu,
dan ALHAMDULILLAH sepenuh segala sesuatu.

SUBHANALLAH sebanyak semua ciptaanNya,
dan SUBHANALLAH sepenuh semua ciptaanNya,
dan SUBHANALLAH sebanyak seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi
dan SUBHANALLAH sebanyak semua yang dicatat kitabNya,
dan SUBHANALLAH sepenuh apa yang dicatat kitabNya,
dan SUBHANALLAH sebanyak segala sesuatu,
dan SUBHANALLAH sepenuh segala sesuatu.

Oleh Ustadz Musyaffa Ad Dariny, MA, حفظه الله تعالى

WAGroup Madinatulquran : 0852-0023-6000

☕Disalin dari :
http://www.madinatulquran.or.id/dzikir-yang-sangat-dahsyat-pahalanya/

el kanzu

Nganjuk, 06:53 WIB
17 Rajab 1437 H / 25 April 2016 M

Kamis, 14 April 2016

Umur 40 tahun

(إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ)
[Surat Aal-E-Imran 190]

(وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ)
[Surat Fussilat 37]

(وَهُوَ الَّذِي ذَرَأَكُمْ فِي الْأَرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ * وَهُوَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ وَلَهُ اخْتِلَافُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ * بَلْ قَالُوا مِثْلَ مَا قَالَ الْأَوَّلُونَ * قَالُوا أَإِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ * لَقَدْ وُعِدْنَا نَحْنُ وَآبَاؤُنَا هَٰذَا مِنْ قَبْلُ إِنْ هَٰذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ)
[Surat Al-Mu'minun 79 - 83]

(وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ)

حتى إذا بلغ أشده" أي قوي وشب وارتجل "وبلغ أربعين سنة" أي تناهى عقله وكمل فهمه وحلمه

حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ}
sehingga apabila dia telah dewasa. (Al-Ahqaf: 15)
Yakni telah kuat dan menjadi dewasa.
{وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً}
dan umurnya sampai empat puluh tahun. (Al-Ahqaf. 15)
Yaitu akalnya sudah matang dan pemahaman serta pengendalian dirinya sudah sempurna.
ويقال إنه لا يتغير غالبا عما يكون عليه ابن الأربعين
Menurut suatu pendapat, biasanya seseorang tidak berubah lagi dari kebiasaan yang dilakukannya bila mencapai usia empat puluh tahun.

وقد قال الحجاج بن عبدالله الحكمي أحد أمراء بني أمية بدمشق تركت المعاصي والذنوب أربعين سنة حياء من الناس ثم تركتها حياء من الله عز وجل

Al-Hajjaj ibnu Abdullah Al-Hakami, salah seorang amir dari kalangan Bani Umayyah di Dimasyq telah mengatakan, "Aku telah meninggalkan kemaksiatan dan dosa-dosa selama empat puluh tahun karena malu kepada manusia, kemudian aku meninggalkannya (sesudah itu) karena malu kepada Allah."
وما أحسن قول الشاعر
Alangkah indahnya apa yang dikatakan oleh seorang penyair dalam bait syairnya:

صَبَا مَا صَبَا حَتى عَلا الشَّيبُ رأسَهُ ... فلمَّا عَلاهُ قَالَ لِلْبَاطِلِ: ابعد
Diturutinya semua yang disukainya sehingga uban telah menghiasi kepalanya.
Dan manakala uban telah memenuhi kepalanya, ia berkata kepada kebatilan, "Menjauhlah dariku!"
*******************

  قال أبو بكر بن عياش عن الأعمش عن القاسم بن عبد الرحمن قال: قلت لمسروق متى يؤخذ الرجل بذنوبه قال إذا بلغت الأربعين فخذ حذرك
Abu Bakar ibnu Iyasy mengatakan dan Al-A'masy, dan Al-Qasim ibnu Abdur Rahman, bahwa ia pernah bertanya kepada Masruq, "Bilakah seseorang dihukum karena dosa-dosanya?" Masruq menjawab, "Bila usiamu mencapai empat puluh tahun, maka hati-hatilah kamu dalam berbuat."

وهذا فيه إرشاد لمن بلغ الأربعين أن يجدد التوبة والإنابة إلى الله عز وجل ويعزم عليها
Ini adalah panduan bagi yang sudah berusiah empat puluh tahun untuk memperbaharui tobat dan berserah diri kepada Allah.

العلم قبل القول والعمل

Sabtu, 02 April 2016

Senantiasa Muhasabah Diri

بسم الله الرحمن الرحيم

صباح الخير للجميع...✋🏼✋🏼✋🏼
☄RENUNGAN BUAT SEMUA☄j

Wahai Syaikh..!"
ujar seorang pemuda,
"Manakah yang lebih baik, seorang muslim yang banyak ibadahnya tetapi akhlaqnya buruk ataukah seorang yang tak beribadah tapi amat baik perangainya pada sesama."

"Subhaanallah, keduanya baik", ujar sang Syaikh sambil tersenyum.

"Mengapa bisa begitu?"

"Karena orang yang tekun beribadah itu boleh jadi kelak akan dibimbing Allah untuk berakhlaq mulia bersebab ibadahnya. Dan karena orang yang baik perilakunya itu boleh jadi kelak akan dibimbing Allah untuk semakin taat kepadaNya."

"Jadi siapa yang lebih buruk?", desak si pemuda.

Airmata mengalir di pipi sang Syaikh. "Kita Anakku", ujar beliau. "Kitalah yang layak disebut buruk sebab kita gemar sekali menghabiskan waktu untuk menilai orang lain dan melupakan diri kita sendiri."
Beliau terisak-isak. "Padahal kita akan dihadapkan pada  Allah dan ditanyai tentang diri kita, bukan tentang orang lain.

Happy weekend🤓

Disalin dari Wa ardiansyah
06.22 WIB, Madiun 24 Jumada Tsany 1437 H
el kanzu

Kamis, 31 Maret 2016

Terhalang Dari Nikmat Bermunajat

Izin share dr copas group sebelah ya....

Introspeksi:

💠 ﻗﺎﻝ ﺍﺣﺪ ﺍﻟﻄﻼﺏ ﻟﺸﻴﺨﻪ : ﻛﻢ ﻧﻌﺼﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﻳﻌﺎﻗﺒﻨﺎ

.. Seorang Santri bertanya kepada Syeikhnya: Berapa kali kita durhaka kepada Alloh dan Dia tidak menghukum kita?

ﻓﺮﺩ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ :

Maka Syaikh menjawab:

ﻛﻢ ﻳﻌﺎﻗﺒﻚ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺃﻧﺖ ﻻ ﺗﺪﺭﻱ .. ﺃﻟﻢ ﻳﺴﻠﺒﻚ ﺣﻼﻭﺓ ﻣﻨﺎﺟﺎﺗﻪ .. ﻭﻣﺎ ﺍﺑﺘﻠﻲ ﺍﺣﺪ ﺑﻤﺼﻴﺒﺔ ﺃﻋﻈﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻦ ﻗﺴﻮﺓ ﻗﻠﺒﻪ ..

Berapakali Alloh menghukummu sedangkan kamu tidak mengetahuinya? Bukankah dihilangkan darimu rasa manis Munajah kepada-Nya? Tidak ada cobaan yang lebih besar menimpa seseorang dari kerasnya hati...

ﺍﻥ ﺍﻋﻈﻢ ﻋﻘﺎﺏ ﻣﻤﻜﻦ ﺍﻥ ﺗﺘﻠﻘﺎﻩ ﻫﻮ ﻗﻠﺔ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﺍﻟﻰ ﺍﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺨﻴﺮ ..

Sesungguhnya hukuman yang paling besar dan mungkin kamu temui adalah sedikitnya Taufik kepada perbuatan baik...

ﺍﻟﻢ ﺗﻤﺮ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻻﻳﺎﻡ ﺩﻭﻥ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﻟﻠﻘﺮﺍﻥ ..

Bukankah telah berlalu hari-harimu tanpa bacaan Al Quran?

ﺍﻟﻢ ﺗﻤﺮ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﻠﻴﺎﻟﻲ ﺍﻟﻄﻮﺍﻝ ﻭﺃﻧﺖ ﻣﺤﺮﻭﻡ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ..

Bukankah telah berlalu malam malam yang panjang sedangkan engkau terhalang dari shalat malam?

ﺍﻟﻢ ﺗﻤﺮ ﻋﻠﻴﻚ ﻣﻮﺍﺳﻢ ﺍﻟﺨﻴﺮ .. ﺭﻣﻀﺎﻥ .. ﺳﺖ ﺷﻮﺍﻝ .. ﻋﺸﺮ ﺫﻱ ﺍﻟﺤﺠﺔ .. ﺍﻟﺦ ﻭﻟﻢ ﺗﻮﻓﻖ ﺍﻟﻰ ﺍﺳﺘﻐﻼﻟﻬﺎ ﻛﻤﺎ ﻳﻨﺒﻐﻲ .. ﺍﻱ ﻋﻘﺎﺏ ﺍﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ؟

Bukankah telah berlalu musim-musim kebaikan, Ramadhan, enam hari Syawwal, sepuluh hari Dzulhijjah, dan lainnya..., sedangkan engkau tidak mendapatkan taufik untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya... hukuman manalagi yang lebih banyak dari ini...?

ﺍﻻ ﺗﺤﺲ ﺑﺜﻘﻞ ﺍﻟﻄﺎﻋﺎﺕ ..

Tidakkah engkau merasakan beratnya ketaatan?

ﺍﻻ ﺗﺤﺲ ﺑﻀﻌﻒ ﺍﻣﺎﻡ ﺍﻟﻬﻮﻯ ﻭﺍﻟﺸﻬﻮﺍﺕ ..

Tidakkah engkau merasa lemah dihadapan hawa nafsu dan syahwat?

ﺍﻟﻢ ﺗﺒﺘﻠﻰ ﺑﺤﺐ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻭﺍﻟﺠﺎﻩ ﻭﺍﻟﺸﻬﺮﻩ ..

Bukankah engkau diuji dengan cinta harta, kedudukan, dan popularitas..?

ﺃﻱ ﻋﻘﺎﺏ ﺍﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ..

Hukuman mana yang lebih banyak dari itu?

ﺍﻟﻢ ﺗﺴﻬﻞ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﻐﻴﺒﺔ ﻭﺍﻟﻨﻤﻴﻤﺔ ﻭﺍﻟﻜﺬﺏ ..

Bukankah engkau merasa ringan untuk berghibah, namimah dan dusta..?

ﺍﻟﻢ ﻳﺸﻐﻠﻚ ﺑﺎﻟﻔﻀﻮﻝ ﻭﺍﻟﺘﺪﺧﻞ ﻓﻴﻤﺎ ﻻ ﻳﻌﻨﻴﻚ ..

Bukankah engkau tersibukkan untuk campur tangan pada hal yang tidak bermanfaat untukmu..?

ﺍﻟﻢ ﻳﻨﺴﻴﻚ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻭﻳﺠﻌﻞ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺍﻛﺒﺮ ﻫﻤﻚ ..

Bukankah akhirat dilupakan dan dunia dijadikan sebagai tujuan utama?

ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺨﺬﻻﻥ ﻣﺎ ﻫﻮ ﺍﻻ ﺻﻮﺭ ﻣﻦ ﻋﻘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ..

Ini adalah tipuan,,, tidaklah itu semua kecuali bentuk hukuman dari Alloh...

# ﺇﺣﺬﺭ ﻳﺎ ﺑﻨﻲ ﻓﺎﻥ ﺍﻫﻮﻥ ﻋﻘﺎﺏ ﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻣﺤﺴﻮﺳﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﺃﻭ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺃﻭ ﺍﻟﺼﺤﺔ ..

Hati-hatilah anakku, sesungguhnya HUKUMan Alloh yang paling RINGAN adalah yang terletak pada MATERI, harta, anak, kesehatan ...

ﻭﺍﻥ ﺍﻋﻈﻢ ﻋﻘﺎﺏ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﺐ ..

Sesungguhnya HUKUMan terBESAR adalah yang ada pada HATI...

ﻓﺎﺳﺄﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﺎﻓﻴﺔ ﻭﺍﺳﺘﻐﻔﺮ ﻟﺬﻧﺒﻚ ..

Maka, mintalah keselamatan kepada Alloh, dan mintalah ampunan untuk dosamu...

ﻓﺎﻥ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻳﺤﺮﻡ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﻟﻠﻄﺎﻋﺎﺕ ﺑﺴﺒﺐ ﺍﻟﺬﻧﺐ ﻳﺼﻴﺒﻪ

Sesungguhnya seorang hamba diHARAMkan TAUFIQ untuk melakukan keTAATan karena sebab DOSA yang menimpanya.

Disalin dari group wa fawaid berkah bersama
09.34 WIB 23 Jumadhi Tsany 1437 H
Madiun
el kanzu

Recent Post