ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

(Ibnul Qoyyim rahimahullah[Ad-Daa' wa ad-Dawaa' 94])

“”

IMAM SYAFI'I MENUTURKAN :

Siapa yang tulus menjalin persaudaraan dengan sahabatnya maka ia akan menerima kesalahan-kesalahannya,, mengisi kekuranagnnya dan memaafkan ketregelincirannya".

RASULULLAH Shalallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia". (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Seorang Muslim Adalah Bersaudara, Janganlah Mendzolimi, Merendahkan Dan Janganlah Mengejeknya. (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memudahkannya baik di dunia maupun di akherat". (HR. Muslim)

Imam Syafi'i pernah berkata :

"Aku berangan-angan agar orang-orang mempelajari ilmuku ini dan mereka tidak menisbahkan sedikitpun ilmuku kepadaku selamanya, lalu akupun diberi ganjaran karenanya dan mereka tidak memujiku" (Al-Bidaayah wa An-Nihaayah 10/276)

Ibnul Qayyim (Al Fawaid 1/147)

el kanzu

Selasa, 20 Oktober 2015

Berlindung Dari Kemiskinan

💌 Para Fakir Miskin... Sungguh beruntungnya mereka, bila sabar menjalaninya.

======

Seringkali orang yg hidup miskin merasa sangat rugi dan kecewa dg keadaan hidupnya. 

Tapi sungguh perasaan itu akan sirna bila dia melihat bagaimana Agama Islam memuliakannya, lihatlah beberapa poin berikut:

1. Keberadaan orang miskin sangat penting dalam masyarakat, sebagaimana sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-:

"Tidakkah kalian diberi pertolongan dan diberi REZEKI, melainkan dengan orang-orang lemah kalian". [HR. Bukhori: 2896]. Dan termasuk dalam kriteria orang lemah adalah mereka yg miskin sebagaimana dijelaskan para ulama.

2. Nabi -shollallohu alaihi wasallam- berharap hidup miskin dan digiring di akherat bersama para fakir miskin, Beliau dahulu berdoa:

اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مِسْكِينًا وَأَمِتْنِي مِسْكِينًا وَاحْشُرْنِي فِي زُمْرَةِ الْمَسَاكِينِ يَوْمَ القِيَامَةِ

"Ya Allah hidupkanlah aku sebagai seorang miskin, matikanlah aku sebagai seorang miskin, dan giringlah aku pada hari kiamat bersama kelompoknya orang-orang miskin". [HR. Attirmidzi: 2352 dan yg lainnya, hadits ini dihasankan oleh Syeikh Albani].

3. Mayoritas penduduk SURGA adalah kaum fakir miskin, sebagaimana sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-: 

"Aku telah berdiri di depan pintu surga, maka (kulihat) mayoritas orang yg memasukinya adalah orang-orang miskin". [Muttafaqun Alaih, Bukhori: 6547, Muslim: 2736].

---------

Sungguh begitu mulia, para fakir miskin dalam pandangan Islam.

Semoga kita bisa mensyukuri hidup ini apapun keadaannya... dan bisa memanfaatkan kehidupan ini untuk mengumpulkan bekal akherat dg sebaik-baiknya... amin. Ingatlah selalu firmanNya: 

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

"Carilah bekal, dan sebaik-baik bekal adalah ketakwaan" [QS. Albaqoroh: 197]. Ketakwaan adalah melakukan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan.

✏ Ditulis oleh Ustadz Musyafa Ad Dariny, MA حفظه الله تعالى

- - - - - - - - - - -  - - - - - - - - - - - - - - - -♡♥♡ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Benarkah kemiskinan yang perlu kita takutkan?
Benarkah kemiskinan yang dikhawatirkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam atas ummatnya?

عَنْ عَمْرو بْنِ عَوْفٍ الأَنْصَارِيِّ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ بَعَثَ أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ الْجَرَّاحِ إِلَى الْبَحْرَيْنِ يَأْتِي بِجِزْيَتِهَا، فَقَدِمَ بِمَالٍ مِنَ الْبَحْرَيْنِ، فَسَمِعَتِ الأَنْصَارُ بِقُدُوْمِ أَبِي عُبَيْدَةَ، فَوَافَوْا صَلاَةَ الْفَجْرِ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ، فَلَمَّا صَلَّى رَسُوْلُ اللهِ، اِنْصَرَفَ، فَتَعَرَّضُوْا لَهُ، فَتَبَسَّمَ رَسُوْلُ اللهِ حِيْنَ رَآهُمْ، ثُمَّ قَالَ: ((أَظُنُّكُمْ سَمِعْتُمْ أَنَّ أَبَا عُبَيْدَةَ قَدِمَ بِشَيْءٍ مِنَ الْبَحْرَيْنِ)) فَقَالُوْا: أَجَل يَا رَسُوْلَ اللهِ، فَقَالَ: ((أَبْشِرُوْا وَأَمِّلُوْا مَا يَسُرُّكُمْ، فَوَاللهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوْهَا كَمَا تَنَافَسُوْهَا، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ))

Dari ‘Amr bin ‘Auf Al-Anshariy radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Abu ‘Ubaidah Ibnul Jarrah radhiyallahu ‘anhu ke negeri Bahrain untuk mengambil upeti dari penduduknya (karena kebanyakan mereka adalah Majusi pent).

Lalu dia kembali dari Bahrain dengan membawa harta.
Maka orang-orang Anshar mendengar kedatangan Abu ‘Ubaidah. Lalu mereka bersegera menuju masjid untuk melaksanakan shalat shubuh bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat beliau pun berpaling (menghadap ke arah mereka). Lalu mereka menampakkan keinginannya terhadap apa yang dibawa Abu ‘Ubaidah dalam keadaan mereka butuh kepadanya.

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tersenyum ketika melihat mereka. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Aku menduga kalian telah mendengar bahwa Abu ‘Ubaidah telah datang dengan membawa sesuatu (harta) dari Bahrain.” Maka mereka menjawab, “Tentu Ya Rasulullah.”

Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Bergembiralah dan harapkanlah apa-apa yang akan menyenangkan kalian.
Maka demi Allah! Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian. Akan tetapi aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba padanya.
Kemudian dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka.”

(HR. Al-Bukhariy no.3158 dan Muslim no.2961)

Hadits di atas mirip dengan hadits berikut:

عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: جَلَسَ رَسُوْلُ اللهِ عَلَى الْمِنْبَرِ، وَجَلَسْنَا حَوْلَهُ، فَقَالَ: ((إِنَّ مِمَّا أَخَافُ عَلَيْكُمْ مِنْ بَعْدِي مَا يُفْتَحُ عَلَيْكُمْ مِنْ زَهْرَةِ الدُّنْيَا وَزِيْنَتِهَا))

Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu dia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk di atas mimbar dan kami pun duduk di sekitar beliau.
Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya di antara yang paling aku takutkan atas kalian sepeninggalku adalah ketika dibukakan atas kalian keindahan dunia dan perhiasannya.”
(HR. Al-Bukhariy no.1465 dan Muslim no.1052)

Dunia Itu Manis dan Hijau

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan tentang keadaan dunia sekaligus memperingatkan ummatnya dari fitnahnya.

عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: ((إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللهَ تَعَالَى مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيْهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ))

Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau. Dan sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan kalian pemimpin padanya. Lalu Dia akan melihat bagaimana amalan kalian. Maka takutlah kalian dari fitnahnya dunia dan takutlah kalian dari fitnahnya wanita.
(HR. Muslim no.2742)

يَدخُلُ فُقراءُ المسلِمينَ الجَنةَ قَبلَ أغنيائِهم بِنصفِ يَومٍ وهُو خَمسُمِائةِ عَامٍ

“Orang-orang miskin diantara kaum muslimin masuk surga lebih dulu dari orang-orang kayanya dengan selisih lamanya setengah hari akhirat, yaitu lima ratus tahun dunia” (HR. Tirmidzi 2354, ia berkata: “Shahih”)

Minggu, 18 Oktober 2015

Banyak Instrospeksi

📝SAJAK

Ketika aku berpikir negatif pd seseorg.
Tanpa sadar, aku telah menghakimi orang itu.

Lebih mudah mana?
Berusaha menyingkirkan semua kerikil tajam di setiap jalanan,
atau memakai sepatu agar kaki kita tidak terluka.

Lebih mungkin mana?
Berusaha mensteril semua tempat agar tak ada kuman
atau memperkuat daya tahan tubuh kita sendiri..?

Lebih mudah mana?
Berusaha mencegah setiap mulut agar tak bicara sembarangan
atau menjaga hati kita sendiri agar tak mudah tersinggung?

Lebih penting mana?
Berusaha menguasai orang lain
atau belajar menguasai diri sendiri?

Yang penting bukan bagaimana orang harus baik padaku,
melainkan bagaimana aku berusaha baik pada orang lain.

Bukan orang lain yang bikin aku bahagia,
melainkan sikap diriku sendiri-lah yang menentukan, apakah aku bahagia atau aku tidak bahagia

✏Ustadz Zaenal Abidin

Disalin dari : WA Ustadz Taufiq Badri Lc. hafidzohullau ta'ala

Madiun
٣  محرم ١٤٣٧هـــ
13 : 19 WIB

الكنز

Jumat, 16 Oktober 2015

Hikmah Batik & Songkok Hitam

Baju Batik & Songkok Hitam

Banyak kalangan yang mencibir penampilan saya yang sering mengenakan songkok hitam dan berbaju batik. Namun demikian, saya tidak bergeming dengan cibiran tersebut, karena saya meyakini bahwa banyak maslahat besar yang ingin saya capai dari keduanya. Selain secara tinjauan syariat tidak ada masalah dengan keduanya.

Berikut salah satu maslahat besar yang terbukti dan semakin mengukuhkan pendirian saya untuk tetap berpenampilan sewajarnya masyarakat muslim Indonesia.

Suatu hari Lembaga pendidikan saya, yaitu STDI ( Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah) Imam Syafii mendapat fitnah keji dari sebagian orang. Disebarkan isu bahwa kami tidak memiliki loyalitas kepada bangsa atau yang sering disebut dengan jiwa nasionalisme. Fitnah tersebut sengaja disebarkan secara masif, terutama kepada level pejabat pemerintah daerah Kabupaten Jember. Hingga akhirnya kami diundang oleh BAKESBANGPOL ( Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik) untuk mempertanggung jawabkan masalah ini.

Pertemuan formal itu dihadiri oleh semua unsur muspida sekabupaten Jember, ada dari kehakiman, polres, militer, MUI, diknas, dan juga FKUB.

Pada awal acara, setelah kepala Bakesbangpol membuka acara secara resmi dan menyampaikan tema pertemuan, beliau memberikan kesempatan kepada Ketua FKUB ( Forum Kerukunan Umat Beragama) untuk menyampaikan temuannya di lapangan.

Segera ketua FKUB berbicara dan menyampaikan apa yang selama ini sampai kepada beliau perihal keluhan masyarakat bahwa kami tidak memiliki nasionalisme.

Di tengah tengah ia menyampaikan apa yang ia dengarkan, saya meminta izin untuk sedikit menyela dan akhirnya diizinkan.
Saya berkata :

“Maaf, para hadirin sekalian, yang saya fahami forum ini adalah forum resmi yang difasilitasi oleh instansi pemerintah. Kita membicarakan tuduhan seputar nasionalisme. Dan sebatas yang saya fahami nasionalisme dalam forum resmi disimbulkan dengan dua hal:

Pembukaan acara yang ditandai dengan pemukulan gong.
Seragam nasionalisme berupa baju nasional yang berupa baju batik.

Dan kebetulan acara kita ini tidak dibuka dengan pemukulan gong, sehingga tersisa satu indikator, yaitu pakaian batik.
Bila pemahaman saya ini benar, maka saya mohon kepada hadirin sekalian untuk melihat baju masing masing, siapakah yang pada acara ini benar benar mencerminkan seorang yang nasiolanis?

Segera semua hadirin clingukan kanan dan kiri, dan ternyata hanya saya yang mengenakan baju batik dan songkok hitam. Seakan mereka terpukul, sehingga semuanya terdiam seribu bahasa.

Setelah menyampaikan hal di atas, saya kembalikan kesempatan berbicara kepada ketua FKUB. Bukannya meneruskan penyampainnya tentang laporan dan keluhan masyarakat tentang nasionalisme, ketua FKUB berbalik 180 drajat.

Ia berkata : betul, betul, sekarang saya sudah paham, dan nampaknya tema ini telah terjawab dengan jelas. Bila demikian saya rasa tidak ada perlunya kita melanjutkan pembahasan ini. Kita sudah bisa membuat laporan kepada bapak Bupati bahwa tuduhan ini tidak benar dan fitnah belaka.

Majlis yang sedianya disiapkan untuk terjadi tarik ulur, adu argumen dan data, ternyata segera ditutup tanpa ada adu argumen sedikitpun. Semua selesai gara gara seluruh hadirin merasa malu, mereka berbicara tentang nasionalisme namun tidak mengenakan pakaian nasional, justru orang yang dituduh tidak berjiwa nasionalismelah yang mengenakan baju nasional.

Saudara bisa bayangkan, tema yang begitu gawat dan serius, ternyata terselesaikan dengan begitu mudah, berkat pertolongan Allah, kemudian baju batik dan songkok hitam.

Kisah ini, adalah sekelumit contoh dari sekian banyak kejadian yang saya alami menghadapi berbagai tuduhan atau fitnah masyarakat kepada saya. Dan kisah di atas semakin mengukuhkan tekad saya untuk tetap menjaga penampilan yang memasyarakat, berpeci hitam dan mengenakan pakaian yang biasa dipakai oleh masyarakat.

Disalin dari : http://arifinbadri.com/negosiasi-baju-batik-dan-songkok-hitam/

Madiun
٣  محرم ١٤٣٧هـــ
08:50 WIB

الكنز

Rabu, 14 Oktober 2015

Semangat Shalat Berjamaah

Keutamaan mendapati takbir bersama imam

Dari Anas Radhiyallahu anhu, ia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَلَّى ِللهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا فِيْ جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيْرَةَ اْلأُوْلَى كُتِبَ لَهُ بَرَاءَتَانِ: بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ.

"Barangsiapa shalat jama'ah ikhlas karena Allah selama empat puluh hari dengan mendapati takbir pertama, maka dibebaskan dari dua perkara: dari Neraka dan kemunafikan."
Hasan: [Shahiih Sunan at-Tirmidzi (no. 200)], Sunan at-Tirmidzi (I/152 no. 241).

Sudahkan kita berusaha sekuat tenaga untuk terhindar dari neraka ? ...
Apakah kita tidak ingin dijauhkan dari kemunafikan ? ...

40 Hari...
iya 40 hari,  terlihat mudah tapi sesungguhnya sulit tanpa taufiq, hidayah dan inayah dari Allah...

Dengan rutinitas yang ada, kesibukan bekerja, safar (bepergian), sakit, dan berbagai macam ujian akan datang... untuk menguji ketulusan dan kesungguhan seorang hamba...

Karena kebahagiaan tidak didapatkan dengan kemalasan...
Tapi dengan perjuangan ☁

Mari berusaha ... 40 hari ... jika sudah tercapai, semoga bisa istiqomah (langgeng / continue) sampai mati...

Semoga Allah memudahkan niat kita...

Disalin dari :
📝 http://almanhaj.or.id/content/1260/slash/0/shalat-berjamaah/

Madiun
٢  محرم ١٤٣٧هـــ
١٢:٥٠ WIB

الكنز

Datang Ke Masjid Lebih Awal ? ? ?

🔴 Sebuah peringatan bagi siapa saja yang datang ke masjid lebih awal🔴

💫 تنبيه لمن ياتي المسجد مبكرا ..💫
تقدم للصف الأول فانت احق الناس به وجعل همتك عالية .

🌱 قال ابن تيمية ت(٧٢٨ هــ)

《 فمن جاء إلى المسجد أول الناس،
وصف في غير الصف الأول؛
فقد خالف الشريعة 》⭕

📕[ الفتاوى (٢٦٢/٢٢)]

ــــــ ❁ ❁❁ ❁ ـــــــ

Majulah kedepan shof pertama karena engkau adalah manusia yang paling berhak dan hendaknya engkau memiliki semangat yang tinggi.

🔹Berkata Ibnu Taymiyyah rahimahullah:
maka barang siapa yang datang ke masjid paling pertama, dan ia masuk barisan bukan barisan pertama; maka sungguh ia telah menyelisihi syariat.

📕 [ الفتاوى (٢٦٢/٢٢)]

Disalin dari :
📝 Abdurrahman hanan bahanan
PIN 56F2A547
WA 087855734370

Madiun
٢  محرم ١٤٣٧هـــ
١٢:٣٨ WIB

الكنز

Wahai Rosulullah Aku Merindukan-Mu

Surat yang indah...

Wahai yang tercinta Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam.

Hari ini di sekolah, guru meminta kami melukis wajahmu.
Aku suka melukis, tapi aku tidak pernah melihatmu.
Lalu aku menutup kedua mataku.
Dan aku melihat air mata ibu saat membaca kisahmu.
Aku melihat ayah shalat sepanjang malam.
Aku melihat kakak tersenyum meski dia baru mendapat penghinaan di jalan.
Aku melihat sahabatku meminta maaf meski aku yang bersalah.

Aku ingin melukiskan semua gambaran ini. Di sini orang-orang ingin melihat semuanya, menyaksikan semuanya. Tapi aku menutup kedua mataku. Dan aku melihatmu datang kepadaku, kepada kami semua, dengan senyum yang paling sempurna. Bagaimana mungkin aku bisa melukiskan senyum yang sempurna?

Guru tidak memberiku kesempatan bicara saat aku ingin menjelaskan. Aku tidak menyalahkannya. Dia mungkin tidak pernah belajar mencintai seseorang yang tidak dilihatnya. Tapi aku, aku mencintaimu meski tak pernah melihatmu.

Aku tak begitu pintar melukis tapi aku ingin menulis. Aku ingin menulis kepadamu Ya Rasulullah. Jika saja kau bisa kembali hadir pada kami selama beberapa jam, beberapa detik, atau beberapa saat saja, mungkin dia akan mengerti.

---------------------------••••••••••••••••♡♥♡ •••••••••••••••• ---------------------------

indah...
shalallahu 'alaihi wasalam

Dari : Fb. Wildan Baker
Madiun
1 محرم ١٤٣٧هـــ
١٦ : ١٥ WIB
✎ el kanzu

Shalatlah Di Masjid

Sholatlah di masjid wahai para lelaki, walaupun Anda sudah ketinggalan jama'ah.

Karena Nabi -shollallohu alaihi wasallam- pernah bersabda:

"Barangsiapa telah berwudhu dan dia membaguskan
wudhunya, kemudian dia pergi (ke masjid), tapi dia
dapati orang-orang telah selesai melakukan sholat
(berjama'ah); maka Allah azza wajall berikan padanya
pahala seperti pahala orang yg melakukan sholat
tersebut secara berjama'ah, tanpa berkurang
sedikitpun dari pahala mereka".
[Shohih Sunan Abi Dawud: 564].

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia mengatakan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وُضُوْءَهُ ثُمَّ رَاحَ فَوَجَدَ النَّاسَ قَدْ صَلَّوْا، أَعْطَاهُ اللهُ مِثْلَ أَجْرِ مَنْ صَلاَّهَا وَحَضَرَهَا، لاَ يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا.

"Barangsiapa wudhu' lalu membaguskan wudhu'nya. Kemudian menuju masjid tapi dia dapati orang-orang telah selesai shalat, maka Allah Azza wa Jalla memberinya pahala orang yang melaksanakan dan menghadiri shalat jama’ah tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun."
Shahih: [Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 528), Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud) (II/272 no. 560), Sunan an-Nasa-i (II/111).

Sungguh betapa luasnya rahmat dan karunia Allah.
Hadits di atas juga menunjukkan anjuran untuk berwudhu
di rumah kita...

Mungkin ini juga merupakan tuntunan
yg kurang diperhatikan oleh orang-orang, padahal dengan
menerapkan sunnah ini, kita dapat menghidupkan
rumah dengan ibadah, dan meringankan beban kebutuhan
air di masjid,

wallohu a'lam.

Via : ustadz Ad Dariny

Disalin dari : Fb. Pendi Abu Mohammad Al-Madiuny

Madiun
1 محرم ١٤٣٧هـــ
١٦ : ٠٢ WIB
✎ el kanzu

Selasa, 13 Oktober 2015

Esok Tahun Baru (1437 H)

Ya Robbi ya Rohman ya Rohiim ya Hayyu ya Qoyyum ...

Allahumma inni asaluka biasmaikal husna wa sifaatikal 'ulya...

Allahumma sholli 'ala muhammad wa 'ala aali muhammad kama shollaita 'alaa aali ibrohim wa 'ala aali ibrohim, wa baarik 'ala muhammad wa 'ala aali muhammad kama baarokta 'alaa aali ibrohim wa 'ala aali ibrohim innaka hamidum majiid...

ya mujibas saailin...

Ampunilah semua dosa kami ditahun ini (1436 H) dan tahun2 yang telah berlalu,,,
ya ghofurur rohim..

Terimalah semua amal ibadah dan kebaikan kami,,,
ya samiiul aalim, ..

Jadikanlah esok lebih baik dari tahun ini...
innaka 'ala kulli syaiin qodiir...

Tambahkan ilmu kepada kami...
ya aliimul hakim..

Berilah kami kemudahan berbekal untuk kehidupan abadi kami...

Jangan jadikan kami orang-orang yang merugi, munafiq, berpura-pura, sombong...

Masuk kan kami kedalam surga, jauhkan kami dari neraka...

Hanya kepada-Mu kami meminta...

birohmatika wafadhlika ya karim

robbana aatina fiddunya hasanah wa fil aakhiroti hasanah waqina adzabannar...

Innakan Rouufur Rohiim... Innaka 'Aliimun hakiim... innaka ghofuurun rohiim... Innaka 'Ala kulli syaiin qodiir...

subhana robbika robbil 'izzati 'amma yasiifun, wasalamun 'alal mursalin, wal hamdulillahi robbil 'alamiin...



Madiun
٢٩ زو الحجة ١٤٣٦ هــ
13 Oktober 2015 M
 13 : 08 WIB
✏el kanzu

Nikmat ---> Syukur

Diantara manusia ada yang Allah subhanahu wata'ala berikan karunia dan kelebihan...

Harta, jabatan, kecerdasan, wajah yang tampan / cantik, postur tubuh yg ideal, suara yang merdu, rambut yang indah, kulit yang menarik...
Dan berbagai kelebihan yang lain...

Normalnya manusia akan senang ketika dipuji...
Bahagia, berbunga-bunga bahkan kadang pujian itu ia kenang dan menjadi rekomendasi diri dihadapan orang lain...

Karena karunia dan kelebihan yang Allah ta'ala berikan kepadanya...
Maka ia mudah dikenal, ia terpandang, ia di sukai banyak orang ia menjadi publik figur...
Pujian dan sanjungan pun datang silih berganti...

Sungguh terkadang pujian itu bisa melalaikan... bahkan menghancurkan...
Karena ia lalai dan sombong... lupa bahwa semuanya adalah pemberian Allah jalla jalaluh...

Allah subhanahu wata'ala berfirman :

(وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ)

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka itu (datangnya) dari Allah, dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.
[Surat An-Nahl 53]
Bagaimana tidak, seorang yang dipuji karena kecantikannya, sejatinya ia tidak pernah berusaha menjadi cantik, karena dia memang ditakdirkan cantik...
Orang yang memiliki suara merdu, pada asalnya memang suaranya merdu ia hanya melatihnya, tanpa pemberian Allah suara itu tidak akan ia miliki... dan berbagai contoh yang lain...
Intinya semua adalah pemberian dan karunia dari Allah...

Oleh karena itu tidak selayaknya manusia menyombongkan diri...
Mungkin selama ini kita hanya sedikit berlatih, sedikit berusaha dan sisanya adalah anugrah dan kemudahan yang Allah berikan...

Bahkan kita bisa berusaha adalah nikmat dari Allah 'azza wajalla...
Bahkan ketika dipuji, banyak manusia yang lalai, karena ia senang dengan pujian yang seharusnya tidak  ia dapatkan, pujian yang harusnya ditujukan kepada Tuhan semesta alam...

Lantas apa yang kita banggakan ? ...
Apa yang kita sombongkan ? ...
Apakah kita akah mendustakan nikmat dari Sang Maha Pencipta ?

(فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ)
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah, yang kamu dustakan?
[Surat Ar-Rahman 13]

(وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ)
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
[Surat Al-Mursalat 15]

Bayangkan jika ada sebuah jembatan yang bagus telah dibuat oleh seorang dermawan, kemudian kita dipuji padahal kita tidak membuatnya, lantas bagaimana perasaan kita...

Ketika anda dipuji... Jangan lupa berdoa dengan doa ini :

Bacaan Bila Mendapat Pujian Orang Lain

اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا يَقُوْلُوْنَ، وَاغْفِرْلِيْ مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ [وَاجْعَلْنِيْ خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ]

Ya Allah, janganlah Engkau menghukumku disebabkan apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui. [Dan jadikanlah aku lebih baik dari pada yang mereka sangka].


Madiun
٢٩ زو الحجة ١٤٣٦ هــ
 16 : 08 WIB
✏el kanzu

Senin, 12 Oktober 2015

Kesulitan -> Kemudahan

Alhamdulillahi robbil 'alamiin wasolatu wasalamu 'ala rosulina wa ahlihi wa ashabihi ajma'in... amma ba'du :
Ikhlas ... Sabar ... Istiqomah
Satu kata yang mudah diucapkan sulit dipraktekkan...
Berbagai ujian akan datang jika hati telah berikrar...
Musuh bebuyutan manusia terus berusaha menggelincirkan...
Setan...
Iya... dia adalah musuh yang membisiki ibarat teman...
Permusuhan tak akan berakhir, sampai manusia masuk neraka...
Selain hati yang berbolak-balik dengan bisikan dan godaan...
lisan terus digelincirkan untuk membicarakan amal kebaikan yang sudah dilakukan...
Jika tidak maka anggota badan akan berusaha mempublikasikan  kebaikan diri...
Terus berusaha dan berdoa agar diberi kepandaian menyembunyikan kebaikan...

Diberi kekuatan dan kemudahan menahan lisan agar tidak menceritakan ibadah atau kebaikan yang sudah dilakukan...
Semoga Allah ta'ala memberikan kita amal ibadah dan kebaikan yang tidak diketahui manusia...
Cukup diri sendiri yang mengetahui, dan Allah subhanahu wata'ala sebagai saksinya...
Semoga... walaupun sedikit, kecil dan remeh dimata manusia...
Semoga bernilai istimewa disisi Sang Maha Kuasa...
Dan kelak bisa menuai hasilnya...
Memang semua ini sulit, tapi yakin setelah kesulitan pasti datang kemudahan...
biidznillah....
Allahumma inni asaluka bi asmaaikal husna, wa sifaatikal 'Ulya...
Ya Allah engkau mengetahui hati setiap hamba, turunkanlah kasih sayang-Mu kepada kami... Curahkanlah karunia-Mu kepada Kami...
Sembunyikan ibadah kami... sembunyikan kebaikan kami... Tahanlah lisan kami... luruskan hati kami... istiqomahkan kami ketika meniti... berikan kesabaran kepada kami sampai ajal tiba... ampuni dosa-dosa kami...
Innakan Rouufur Rohiim... Innaka 'Aliimun hakiim... innaka ghofuurun rohiim... Innaka 'Ala kulli syaiin qodiir...
subhana robbika robbil 'izzati 'amma yasiifun, wasalamun 'alal mursalin, wal hamdulillahi robbil 'alamiin...
Madiun
٢٩ زو الحجة ١٤٣٦ هــ
13 Oktober 2015 M
 13 : 08 WIB
✏el kanzu

Hidayah Itu Mahal

Disalin dari fb : Kajian Yuk
Bismillaah..
.
Beberapa menit lalu ketika melihat foto ini saat baru online membuka ig, admin tertegun kemudian menangis. Terenyuh rasanya, hingga bergetar jari-jari ini mengetik sebait doa..
.
Ya Allah, berkahilah umur Ustadz Syafiq dan asatidz sunnah lainnya.. Ijinkanlah mereka menjadi jalan hidayah bagi banyak orang untuk mengenal ajaran Islam nan hanif & kaaffah yang telah dicontohkan oleh NabiMu, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallaam. Menangkanlah kami atas orang munafiq dan syiah.. Jadikanlah Indonesia negeri yang bertauhid dan menjadikan syariat Islam sebagai pedomannya, agar kami benar-benar merasakan negara ini makmur di bawah NaunganMu..
.
Ya Allah, berilah kami kekuatan untuk menjalankan sunnah NabiMu dan istiqamahkanlah kami di jalan yang lurus.. Jangan Engkau cabut hidayah sunnah ini dari dada kami, kami ingin menggenggamnya hingga liang kubur. Jadikanlah keturunan kami menjadi penyejuk pandangan yang terus melahirkan generasi yang membela sunnah dan menegakkan kalimat Tauhid di bumi Indonesia tercinta..
.
Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin..
.
Jakarta, 28 Dzulhijjah 1436 H / 12 Oktober 2015
.
@KajianYuk ‪#‎KajianYuk‬ ‪#‎YukNgaji‬ ‪#‎NgajiYuk‬ ‪#‎Ustadz_SyafiqBasalamah‬
.
.
Repost @caisar_aditya:
"Berkumpul dengan orang-orang yg sholeh akan mengubahmu dari enam hal kpd 6 hal:
1. Dari keraguan (dalam perkara agama) menjadi yakin.
2. Dari sikap riya' menjadi ikhlas dalam beribadah.
3. Dari lalai untuk berdzikir menjadi senantiasa berdzikir.
4. Dari ambisius dunia menjadi cinta akhirat.
5. Dari sifat sombong menjadi penuh tawadhu'.
6. Dari niat yg buruk dalam berbicara menjadi senantiasa ikhlas memberi nasihat."
(Imam Ibnul Qayyim)

Madiun
٢٩ زو الحجة ١٤٣٦ هــ
12 Oktober 2015 M
 19 : 31 WIB
✏el kanzu

Dewasa Setelah Berkeluarga

Dewasa Setelah Berkeluarga
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ,
أَمَّا بَعْدُ:
Jika anda sudah menikah ...
Jangan suka membuli (mencibir) bujangan ...
Karena saat ini anda sedang berada di samudra yang luas ...
Dan seorang bujang masih berada di daratan yang luas ...
Berhati-hatilah dengan ombak, batu karang, dan badai...
Jika terjatuh maka bahtera-mu akan karam...

Sedangkan yang di daratan hanya bisa mengambil pelajaran...
Berhati-hati agar kelak tidak bernasib sama ketika berlayar...

Jika anda suka menyakiti orang yang berada di daratan...
Bagaimana akan menolong jika anda sudah berada ditengah lautan...

Sedangkan yang di daratan belum pernah merasakan berada diatas bahtera...

Jangan sampai orang lain tertawa dengan kesedihan seorang nahkoda...
Di karenakan ulah lisan...

Seharusnya seorang yang sudah berkeluarga ia menjadi bijaksana...
Arif dan bijaksana dalam bersikap dan berkata...

Karena ia tak lagi hanya memimpin diri sendiri...
Tapi sudah menjadi pemimpin bagi dirinya dan keluarganya...

Jika setelah menikah belum bisa berubah menjadi lebih baik...
Lalu kapan lagi akan memperbaiki diri...

Dan pertanyaan besar "sudah layak kah ia menjadi seoran pemimpin" ?
Jika ia tak mampu menjaga perasaan orang lain, latas bagaima dengan keluarganya...

Terkadang orang terlihat baik ketika diluar rumah, tapi tidak tahu di dalam rumah ?
Kemudian jika ia tak baik di luar rumah ? apakah ia baik di dalam rumah ?

Oleh karena itu mulai berhati-hatilah...
Jika kau mendapati saudara-mu belum bersama-mu berlayar di samudra...

Lebih baik diam atau mendoakan jika tidak memiliki solusi
Daripada menyakiti hati saudaramu...

Terkadang satu ucapan ringan bisa menyakiti hati...
Niat hati ingin bercanda tapi ternyata melukai hati...

Merenggangkan persaudaraan menggores perasaan...
Ibarat paku yang menancap di dinding, ketika paku itu sudah dicabut tetapi masih ada bekasnya....

Memang daratan cenderung lebih aman dari lautan...
Walaupun realitanya yang di daratan ingin segera berlayar di lautan...

Betapa banyak kapal yang karam, karena kelalaian seorang nahkoda...
Terkadang ujian bukan hanya menunggu di daratan...

Tapi indahnya berlayar juga merupakan ujian...
Badai, hujan, ombak, batu karang dan gumpalan es menanti...

Betapa banyak manusia yang lulus ujian ketika dihimpit kesulitan...
Tapi ia tak lulus dengan ujian kenikmatan dan keamanan...

Persiapkan bekal yang cukup sebelum berangkat berlayar di samudra kehidupan bersama awak kapal, selalu sandarkan hati kepada Sang Maha Pencipta,,, Hindari sifat angkuh dan sombong & jangan mudah meremehkan, mengejek, mencibir orang lain, perhatikanlah selalu bahtera pribadi, awak kapal dan penumpang-mu sendiri... karena sebagai nahkoda dan awak kapal, kelak kau akan dimintai pertanggung jawaban

Ingatlah Allah di saat merasakan kenikmatan dan kebahagiaan, dan Allah tidak akan melupakan mu ketika bahteramu dihantam badai atau diterjang ombak laut yang menakutkan....

وَفِي رِوَايَةٍ غَيْرِ التِّرْمِذِيِّ :
«اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ ،
تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّ ةِ.
وَاعْلَمْ أَنَّ مَاأَخْطَأَكَ ؛ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ،
وَمَا أَصَابَكَ ؛ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ ،
وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ،
وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ ،
وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا».

Dalam riwayat selain At-Tirmidzi disebutkan, Rosulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda :
“Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah ketika senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah.
Ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu,
dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu.
Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran,
kelapangan bersama kesempitan,
dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.”

el kanzu
___________________--------------♡♥♡ -------------- ___________________

Sungguh indah sabda Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wasalam :

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Seorang muslim (yang baik) adalah yang tangan dan lisannya tidak menyakiti orang lain”
(HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40).

Menjaga Lisan, Tanda Baiknya Islam Seseorang

Kata Ibnu Rajab rahimahullah :

“Mayoritas perkara yang tidak bermanfaat muncul dari lisan yaitu lisan yang tidak dijaga dan sibuk dengan perkataan sia-sia”
(Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 290).

Tentang keutamaan menjaga lisan ini diterangkan dalam ayat berikut yang menjelaskan adanya pengawasan malaikat terhadap perbuatan yang dilakukan oleh lisan ini. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ (16)
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17)
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,
(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”
(QS. Qaaf: 16-18).
Ibnu ‘Abbas mengatakan :

“Yang dicatat adalah setiap perkataan yang baik atau buruk. Sampai pula perkataan “aku makan, aku minum, aku pergi, aku datang, sampai aku melihat, semuanya dicatat. Ketika hari Kamis, perkataan dan amalan tersebut akan dihadapkan kepada Allah”
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 13: 187).

Dalam hadits Al Husain bin ‘Ali disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ قِلَّةَ الْكَلاَمِ فِيمَا لاَ يَعْنِيهِ
“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah mengurangi berbicara dalam hal yang tidak bermanfaat”
(HR. Ahmad 1: 201. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dengan adanya syawahid –penguat-).
Abu Ishaq Al Khowwash berkata,

إن الله يحب ثلاثة ويبغض ثلاثة ، فأما ما يحب : فقلة الأكل ، وقلة النوم ، وقلة الكلام ، وأما ما يبغض : فكثرة الكلام ، وكثرة الأكل ، وكثرة النوم
“Sesungguhnya Allah mencintai tiga hal dan membenci tiga hal. Perkara yang dicintai adalah sedikit makan, sedikit tidur dan sedikit bicara. Sedangkan perkara yang dibenci adalah banyak bicara, banyak makan dan banyak tidur”
(HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 5: 48).

‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,

من عدَّ كلامه من عمله ، قلَّ كلامُه إلا فيما يعنيه

“Siapa yang menghitung-hitung perkataannya dibanding amalnya, tentu ia akan sedikit bicara kecuali dalam hal yang bermanfaat” Kata Ibnu Rajab, “Benarlah kata beliau. Kebanyakan manusia tidak menghitung perkataannya dari amalannya”

(Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 291).

✈Yang kita saksikan di tengah-tengah kita, “Talk more, do less (banyak bicara, sedikit amalan)”.
Ibnu Rajab berkata :

“Jika seseorang meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat, kemudian menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat, maka tanda baik Islamnya telah sempurna”
(Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 295).

Disalin dari: http://rumaysho.com/2322-meninggalkan-hal-yang-tidak-bermanfaat.html
Saudaraku seiman…

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ » .

Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau hendaklah ia diam.”
HR. Bukhari
.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ صَمَتَ نَجَا ».
Artinya: “Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang diam niscya ia selamat.”
HR. Tirmidzi
.
علي رضي الله عنه: بكثرة الصمت تكون الهيبة
.
“Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Dengan banyaknya diam, disitulah terdapat harga diri/wibawa.”
lihat kitab Rabi’ Al Abrar, 1/124.

عن أبي حبيب القاضي أن أبا الدرداء كان يقول : " تعلموا الصمت كما تتعلمون الكلام فإن  الصمت حكم عظيم وكن إلى أن تسمع أحرص منك إلى أن تتكلم ولا تتكلم في شيء لا يعنيك ولا تكن مضحاكا من غير عجب ولا مشاء إلى غير أرب يعني إلى غير حاجة " .
“Abu Habib Al Qadhi meriwayatkan bahwa Abu Darda sering mengatakan:
“Belajarlah dia sebagaimana kalian belajar berbicara, karena sesungguhnya diam adalah hukum yang agung. Jadilah seorang yang lebih suka mendengar daripada lebih suka berbicara, dan janganlah berbicara tentang sesuatu yang tidak bermanfaat untukmu, dan janganlah menjadi seorang yang menjadi tertawaan tanpa selain rasa takjub, dan janganlah berjalan ke tempat yang tidak ada keperluan.”.
Lihat kitab Makarim Al Akhlak dan Ma’aliha, karya Al Kharaithi, 1/2
.
وقال علي بن أبي طالب كرم الله تعالى وجهه أفضل العبادة الصمت وانتظار الفرج

“Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata:
“ibadah yang paling utama adalah diam dan menunggu jalan keluar.”
Lihat Kitab Al Bayan wa At Tabyiin, hal: 157.

Disalin dari : http://www.dakwahsunnah.com/artikel/targhibwatarhib/342-diam-kecuali-berkata-baik-tips-menjaga-lisan-bag-02

Madiun
٢٨ زو الحجة ١٤٣٦ هــ
12 Oktober 2015 M
 16 : 37 WIB
✏el kanzu

Jumat, 09 Oktober 2015

Romantis (II)

ROMANTIKA, HARMONI, KASIH SAYANG DAN CINTA DALAM KEHIDUPAN RASULULLAH
❤❤

1. Berapa banyak kita terpukau melihat bintang film barat atau bintang film india ketika menyuapi kekasihnya dengan tangannya.

Tapi jarang di antara kita yang terpesona dengan sabda nabi:

إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللهِ إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فِي امْرَأَتِكَ
“Sesungguhnya engkau, tidaklah memberikan nafkah yang dengannya engkau mengharapkan wajah Allah kecuali engkau diberi pahala karenanya, sampai makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Kita terkesima dan meyakini bahwa memberi mawar indah kepada sang kekasih adalah budaya barat, budaya dari kaum eropa yang berkemajuan.

Tetapi kita melupakan hadits Nabi:

من عرض عليه ريحان فلا يرده فانه خفيف المحمل طيب الريح.
Barangsiapa ditawarkan kepadanya bunga rayhan maka janganlah ia menolaknya, sesungguhnya ia mudah dibawa dan harum aromanya. (HR. Muslim: 20, 2253).

3. Kita sangat kagum melihat lelaki barat membukakan pintu mobil untuk sang kekasih, tapi kita melupakan salah satu riwayat dari kisah rasulullah dalam perang khaibar beliau duduk sambil menjadikan paha beliau sebagai tumpuan sang istri tercinta Shafiyah radhiyallahu 'anha untuk menaiki untanya. Itulah romantisme nabi disaat peperangan bagaimana lagi ketika berduaan.

4. Rasulullah adalah seorang nabi, Ksatria, pemimpin besar ummat Islam, pengemban risalah agung kemanusiaan, pikirannya tercurahkan untuk memperjuangkan kejayaan Islam, tapi dari sisi lain beliau adalah seorang suami yang romantis, tangannya yang mulia tidak segan-segan untuk menyuapi istrinya.
 
Dan agar romantisme senantiasa mekar dan berbunga, rasulullah seringkali mencium istrinya bahkan dalam kondisi sedang berpuasa.

Aisyah radhiyallahu 'anha menuturkan: “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mendekatiku untuk menciumku. Aku katakan bahwa aku sedang berpuasa. Beliau bersabda, ‘Aku juga sedang berpuasa.’ Beliau menghampiriku lalu menciumku.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya dan dishahihkan al-Albany dalam ash-Shahihah)

5. Rasulullah tidak malu menyebut nama istri tercinta di depan publik di saat banyak suami  menganggap sekedar menyebut nama istri di depan umum mengurangi harga dirinya bahkan malu mengakui sebagai istrinya. Tapi rasulullah justru menujukkan cintanya kepada sang istri
Simak kisah indah berikut:

Shafiyah binti Huyay mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sewaktu beliau beri’tikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Kemudian ia berbincang dengan beliau beberapa waktu. Ia berdiri untuk pulang. Rasulullah pun ikut berdiri mengantarkan Shafiyah pulang. Ketika Shafiyah dan Rasulullah sampai di depan pintu Ummu Salamah, dua orang Anshâr lewat dan memberi salam kepada Rasulullah. Kepada dua orang Anshâr itu beliau bersabda, “diamlah tunggu sebentar...Perhatikanlah baik-baik oleh kamu berdua, dia ini tidak lain adalah Shafiyah binti Huyay Istriku ”
(HR. Bukhari: 2035 Muslim: 2175)

Lihatnya dalam keadaan i'tikaf rasulullah menyempatkan diri berbincang-bincang dan mengantar sang istri tercinta dan menyebut nama istri di depan sahabat-sahabatnya...padahal bisa saja beliau sekedar berkata: wanita ini adalah istriku.....tapi beliau berkata dia adalah Shafiyyah radhiyallahu 'anha.

6. Rasulullah memanggil istrinya dengan panggilan kesayangan, panggilan yang menggembirakan sang istri, panggilan yang menunjukkan betapa dalam cinta beliau kepada sang istri.

Beliau memanggi Aisyah dengan sebutan kesayangan " Ya Humaira" (si cantik yang pipinya merah merona).
Terkadang beliau juga memanggilnya: Ya A-isy panggilan kasih sayang untuk Aisyah
Aisyah bercerita tentang hal ini:

Sekelompok orang Habasyah masuk masjid dan bermain di dalamnya.
 Ketika itu Rasulullah. berkata kepadaku, “Wahai Humayrâ`, apakah kamu senang melihat mereka?” 
Aku menjawab, “Ya.”
Maka beliau berdiri di pintu rumah.
Aku menghampirinya. Kuletakkan daguku di atas pundaknya dan kusandarkan wajahku ke pipinya. Di antara ucapan mereka (orang-orangHabasyah) waktu itu,
‘Abû al-Qâsim (Rasulullah) orang baik.’ 
Lalu Rasulullah berkata, “Cukup.” 
Aku berkata, “Ya Rasulullah, jangan tergesa-gesa.”
Beliau pun berdiri lagi untukku.
Kemudian beliau berkata lagi, “Cukup.” Aku berkata, “Jangan tergesa-gesa, ya Rasulullah.”
 Bukan melihat mereka bermain yang aku suka, melainkan aku ingin para perempuan tahu kedudukan Rasulullah bagiku dan kedudukanku dari beliau (HR. Ahmad)

Liahtlah bagaimana Aisyah meletakkan dagunya di atas pundak nabi dan menyandarkan wajahnya di pipi nabi....
Masya Allah....kehidupan indah nan romantis.....

7. Rasulullah adalah suami yang menyayangi istri, pelipur dikala duka, membuat istri tersenyum ketika lara menyapa.
Simak kisah berikut: 

Pada suatu hari, Rasulullah mendatangi istri tercinta Shafiyah binti Huyay. Beliau menemukan Shafiyah sedang menangis. Kepadanya beliau bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Shafiyah menjawab, “Hafshah berkata bahwa aku anak orang Yahudi.” Beliau berkata, “Katakan padanya, engkau adalah keturunan nabi, pamanmu juga nabi, dan sekarang suamimu juga nabi.(suamiku Muhammad, ayahku Hârûn, dan pamanku Musa. 
(HR. Ahmad dan Tirmidzi, no. 3894. al Arna’uth berkata, “Sanadnya shahiih.”)

Lihatlah bagaimana rasulullah menghibur dan menyelasaikan masalah tanpa ada yang tersakiti dari istri-istrinya.

8. Ketika rasulullah berada di dekat Aisyah radhiyallahu 'anha, kemudian beliau ingin minum maka Aisyah memberikan gelas kepadanya, maka beliau mengambil gelas yang dipakai Aisyah dan minum tepat di bekas yang aisyah minum dengannya.

Simak kisah romantis berikut:

ِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أَشْرَبُ وَأَنَا حَائِضٌ ثُمَّ أُنَاوِلُهُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى مَوْضِعِ فِيَّ فَيَشْرَبُ وَأَتَعَرَّقُ الْعَرْقَ وَأَنَا حَائِضٌ ثُمَّ أُنَاوِلُهُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى مَوْضِعِ فِيَّ وَلَمْ يَذْكُرْ زُهَيْرٌ فَيَشْرَبُ
Aisyah menuturkan:
Aku minum ketika aku sedang dalam keadaan haid, kemudian aku memberikannya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat mulutku (ketika minum) .[HR. Muslim No.453].
Masya Allah.....
alangkah raomantisnya Nabi kita yang mulia.

9. Rasulullah sangat senang bersandar di pangkuan istri tercinta sambil membaca al-Qur'an...mungkin kisah ini sebagian orang hanya melihatnya di film2 romansa.

Aisyah radhiyallahu anha menuturkan:

ِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَّكِئُ فِي حِجْرِي وَأَنَا حَائِضٌ فَيَقْرَأُ الْقُرْآنَ
Dahulu rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersandar (dengan kepalanya) pada pangkuanku, sedangkan aku dalam keadaan sedang haid, kemudian beliau membaca al-Qur'an (dipangkuanku).
 [HR. Muslim 454)

10. Rasulullah mandi dengan istri-istrinya.
Untuk menunjukkan kasih sayang dan cintanya kepada sang istri, beliaupun tidak malu untuk mandi bersama istri tercinta.

Simak kisah romantis berikut:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ إِنَاءٍ بَيْنِي وَبَيْنَهُ وَاحِدٍ فَيُبَادِرُنِي حَتَّى أَقُولَ دَعْ لِي دَعْ لِي قَالَتْ وَهُمَا جُنُبَانِ
Aisyah bercerita: dahulu Saya mandi bersama Rasulullah pada satu bejana, lalu beliau segera mendekatiku hingga aku berkata, 'Tinggalkanlah untukku, tinggalkanlah untukku' Dia berkata lagi, 'Sedangkan keduanya dalam keadaan junub.' [HR. Muslim No.485].

Begitu juga istri beliau yang lain, Maimunah radhiyallahu anha menuturkan:

أَنَّهَا كَانَتْ تَغْتَسِلُ هِيَ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي إِنَاءٍ وَاحِدٍ
Bahwa dahulu beliau  pernah mandi bersama Nabi dalam satu bejana. 
[HR. Muslim 486)

11. Ketika ibunda Aisyah radhiyallahu 'anhu ditanya: bagaimana keadaan nabi ketika beliau berada di rumah. Maka ibunda menjawab: beliau menjahit bajunya yang sobek, memeras susu kambingnya dan beliau membantu istri-istrinya.

Kesibukan  dan tanggung jawab besar yang diembannya kepada umat manusia tidak menghalangi beliau untuk berlaku romantis kepada istri-istrinya.

Simak kisah berikut:

عَنْ عُرْوَةَ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ أي شَيْءٌ كَانَ يَصْنَعُ رَسُوْلُ اللهِ  صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ عِنْدَكِ؟ قَالَتْ: “مَا يَفْعَلُ أَحَدُكُمْ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيُخِيْطُ ثَوْبَهُ وَيَرْفَعُ دَلْوَهُ”
Urwah bertanya kepada ‘Aisyah, “Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala bersamamu (di rumahmu)?” Aisyah menjawab, “Beliau melakukan seperti apa yang dilakukan salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya. Beliau mengesol sandalnya, menjahit bajunya dan mengangkat air di ember.” 
(HR. Ahmad)

Dalam riwayat yang lain ibunda Aisyah menceritakan:

كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ تَعْنِي خِدْمَةَ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ
“Beliau selalu membantu pekerjaan istrinya, dan jika datang waktu shalat maka beliau keluar untuk melaksanakan shalat.” 
(HR. Bukhari no. 676)

12. Rasulullah adalah manusia yang paling ahli ibadah, paling bertaqwa, dan  paling tinggi keimanannya...... akan tetapi tahukah anda bagaimana keadaan beliau ketika wafat? Apakah beliau dalam kondisi sujud? Atau sholat? Tidak, beliau wafat, sedang kepala beliau yang mulia berada di dada Aisyah radhiyallahu 'anha....

Semoga Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada beliau, keluarga, istri-istri dan para sahabatnya yang mulia....

Ya Allah jadikanlah kami suami-suami yang romantis dan penyayang kepada istri-istri kami...
sebagaimana nabi kami mengajarkanya kepada kami.
Amin ya Rabbal 'alamin

Katakan kepada istrimu bahwa engkau mencintainya.....❤

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين والحمد لله رب العالمين.

Kota Riyadh KSA, 24 Dzulhijjah 1436 H
Akhukum fillah:
Abu Abdillah Fadlan Fahamsyah
al-Lamunjany

Disalin dari Whatsapp
Madiun
٢٦  زو الحجة ١٤٣٦ هــ
10 Oktober 2015 M
 10 : 55 WIB
✏el kanzu

Menikah yuuk

Kata Ulama Tentang Nikah 
 
by Ust Aan Chandra Thalib

lImam Al-Juwainy -rahimahullah- mengatakan:

"والنكاح من أسباب زوال الجنون، كما أنّ العُزْبة من أسباب الجنون".
Nikah itu termasuk penyebab hilangnya penyakit "gila", sebagaimana membujang termasuk salah satu yang dapat menyebabkan penyakit "gila".
(Nihayatul Mathlab: 12/43)

Disalin dari : http://salamdakwah.com/baca-artikel/kata-ulama-tentang-nikah.html

# Kata Ulama Tentang Nikah #

Sindiran Pedas Umar Bin Khattab Kepada Yang Sudah Layak Menikah Tetapi Belum Menikah
Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu berkata kepada seseorang yang belum menikah padahal ia sudah layak menikah (tidak ada lagi penghalang menikah baginya dan tidak ada target yang lebih penting dari menikah untuk sementara),

ما يمنعك من النكاح إلا عجز أو فجور
“Tidak ada yang menghalangimu menikah kecuali kelemahan (lemah syahwat) atau kemaksiatan (ahli maksiat)”[1]

Tentunya kita sudah pernah membaca motivasi agar segera menyempurnakan setengah agama dari Al-Quran dan Sunnah. kali ini, kita akan membawakan motivasi atau sindiran penyemangat dari ulama yang mempraktekkan Al-Quran dan Sunnah dan menjadi tauladan.

Imam Ahmad rahimahullah berkata,

ليست العزبة من أمر الإسلام في شيء وقال من دعاك إلى غير التزويج فقد دعاك إلى غير الإسلام
“Hidup membujang bukanlah termasuk ajaran Islam.” ,Beliau juga berkata, “Barangsiapa yang mengajak untuk tidak menikah, maka dia telah menyeru kepada selain Islam.”[2]

Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,

لو لم يبقَ من أجلي إلا عشرة أيام، ولي طولٌ على النكاح لتزوجت كراهية أن ألقى الله عزباً
“Seandainya aku tahu bahwa ajalku tinggal sepuluh hari lagi, dan aku mempunyai kemampuan menikah, maka aku akan menikah. Karena aku tidak suka bertemu dengan Allah dalam keadaan membujang.” [3]

Thawus (seorang tabi’in) rahimahullah berkata,

لا يتم نسك الشاب حتى يتزوج
“Tidaklah sempurna ibadah seorang pemuda sampai ia menikah.”[4]

Abdullah bin ‘Abbas berkata kepada Sa’id bin Jubair yang belum menikah setelah ditanya, ia berkata,

تزوج يا سعيد فإن خير رجال هذه الأمة أكثرهم نساءً.
“Menikahlah wahai Sa’id, karena sesungguhnya sebaik-baik ummat ini adalah yang banyak isterinya.’”[5]
Ucapan Umar dijadikan hujjah sesuai keadaan

وقال إبراهيم بن ميسرة قال لي طاوس لتنكحن أو لأقولن لك ما قال عمر لأبي الزوائد ما يمنعك من النكاح إلا عجز أو فجور
Ibrahim bin Maisarah berkata, “Thawus berkata kepadaku, ‘Engkau benar-benar menikah atau aku mengatakan kepadamu seperti apa yang dikatakan ‘Umar kepada Abu Zawaid, “Tidak ada yang menghalangimu untuk menikah kecuali kelemahan atau kemaksiatan (ahli maksiat).’”[6]

Disempurnakan di Lombok, Pulau seribu Masjid
11 Shafar 1434 H
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
silahkan like fanspage FB dan follow twitter
[1] Al-Muhalla Ibnu Hazm 9/4, Darul Fikr, Beirut, syamilah
[2] Al-Mugni Ibnu Qudamah 7/344, Darul Fikr, Beirut, cet I, 1402 H, syamilah
[3] Mushannaf ‘Abdurrazzaq (VI/170, no. 10382) dan Mushannaf Ibnu Abi Syaibah
[4] Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (VI/7, no. 16143) dan Siyar A’lamin Nubala’ (V/47).
[5] HR. Al-Bukhari (no. 5069) dan al-Hakim (II/160).
[6]  HR. ‘Abdurrazzaq (VI/170, no. 10384), Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (VI/6, no. 16142), Siyar A’lamin Nubala (V/48)

Disalin dari http://muslimafiyah.com/sindiran-pedas-umar-bin-khattab-kepada-yang-sudah-layak-menikah-tetapi-belum-menikah.html


Madiun
٢٥ زو الحجة ١٤٣٦ هــ
09 Oktober 2015 M
 :  WIB
✏el kanzu

Kamis, 08 Oktober 2015

Universitas Kehidupan

Renungan shubuh..
Kisah nyata yg diceritakan oleh Ustadz Yusuf Mansur di Kampus UI beberapa bulan lalu.
Dengan gaya khas beliau bercerita :
“Ada kawan saya yang pengen banget anaknya jadi 'Pengusaha Tambang'. Lantas sejak anak itu masuk SMA, kawan saya ini udah giatin ibadah. 
.  Tahajud oke,
.  Dzikir oke,
.  dan Wirit oke,
.  Sedekah pun oke juga...
Beliau pengen anaknya bisa kuliah di ITS atau ITB, jadi 'Ahli Tambang'.
Hingga pada saat anak ini kelas 12 (SMU kelas 3), Bapaknya jual motor satu-satunya yang beliau miliki untuk disedekahkan, berharap Rahmat dan kelancaran dari Allah untuk test anaknya.

Anaknya ikut seleksi SBMPTN ambil di ITB dan ITS, ambil mandiri juga.
Ambil jurusannya gak jauh-jauh dari 'Pertambangan & Metalurgi' sebab udah jadi cita-citanya dari dulu.
Singkat cerita, ini anak kagak lolos SBMPTN .
Masih lega sebab masih ada cadangan yang lewat mandiri. 
Mandiri ITB pun gak lolos. 

Si bapak bingung "kok Allah gak ngabulin impiannya sih?"
Dia kepengen anaknya jadi 'Ahli Tambang' biar punya manfaat buat ummat di kemudian hari.
Bapaknya pun sudah kehabisan biaya untuk ikut test dan bimbel karena untuk ini & itu pasti perlu banyak biaya. 

Akhirnya pasrah, si anak memutuskan untuk kerja.
Gak jadi tukang tambang tapi 'Jadi Supir Pribadi'...
Jauh sekali dari yang diharapkan Bapaknya.
Si anak Tawakkal kepada Allah...
Pasrah sepasrah-pasrahnya sama Allah.
Sambil yakin “Pasti Allah baek ama gue, ini semua pasti ada Hikmahnya ”.

Nah… Kebetulan si anak ini jadi 'Supir Boss Besi' di Surabaya.
Tiap hari ini anak anterin boss nya ke tempat-tempat pengumpul 'Besi Bekas' di daerah Jawa.
Dari Banten sampe ke Jatim udah di datengin semua buat ketemu klien.
Si Boss ngajarin ini anak :

» gimana memilih Besi yg Bagus,
» dimana beli Besi Bagus,
» dan kemana harus dijual.

Singkat cerita...

2 tahun sudah ini anak kerja jadi 'Supir si Boss Besi'.
Si Boss Besi gak punya anak lelaki, akhirnya si boss putuskan dgn istrinya:
“Bu, anak ini amanah, cukup cerdas, biar dia aja yg pegang usaha kita, jadi kita tinggal ngawasin dia aja!”. 

Hati anak ini bergetar.
Betapa Allah mengabulkan permintaan ayahnya.
Ia sekarang jadi 'Pengusaha Tambang Besi! Subhanallah.....

Bahkan ketika temen-temennya yang lolos di pertambangan ITS dan ITB masih kuliah, dia yg kemarin gak lolos 'Udah Jadi Pengusaha'. 
Lucunya...

Ketika si anak ini menginterview calon karyawan nya lalu melihat CV nya, ternyata si calon karyawan ini lulusan ITB yg seangkatan dengannya, gumamnya dalam hati : “ehmmm saingan gue dulu nih.”. 
Yang lolos masih jadi karyawan tapi yg gak lolos malah jadi boss. 

Heran kan?
Gak usah heran!
Inilah cara Allah yang kita tidak dapat bocorannya saat itu
Ente bisa punya mimpi jadi dokter... Lalu Allah beri ente penghalang menuju mimpi itu, tapi kalo ente jernih memandang Allah, maka :
~~~~~~~~~~~~~~~~~
          'Kegagalan'
bukanlah Penghalang.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Itu justru jalan tol ente semua menuju kesuksesan yg telah Allah rencanakan.
Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR
Biarlah ALLAH SWT yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena ALLAH TAU yang tepat untuk memberikan yang TERBAIK

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN
Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN

Tetap Semangat….
Tetap Sabar….
Tetap Tersenyum…..

Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN
ALLAH SWT menaruhmu di “tempatmu”  yang sekarang, bukan karena “KEBETULAN”……
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.
MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA……

Disalin dari Wa Group be happy
Madiun
٢٤ زو الحجة ١٤٣٦ هــ
08 Oktober 2015 M
09 : 22 WIB
✏el kanzu

Rabu, 07 Oktober 2015

Sahabat

SEPUCUK SURAT UNTUK SAHABAT. �

SAHABAT, JIKA KALIAN TIDAK MENEMUKAN DIRIKU DI DALAM SURGA

Saya MOHON DENGAN SANGAT,

Luangkan sedikit waktu untuk membaca status saya ini....

Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ Bersabda :"Apabila penghuni Surga telah masuk ke dalam Surga, lalu mereka tidak menemukan Sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia. Mereka bertanya tentang Sahabat mereka kepada ﺍَﻟﻠّﻪُ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ :

"Yaa Rabb... Kami tidak melihat Sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami...??"

Maka ﺍَﻟﻠّﻪُ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ berfirman, "Pergilah ke neraka, lalu keluarkan Sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada Iman, walaupun hanya sebesar zarrah."

[HR. Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd"]

==============================

Al Hasan Al Bashri berkata, "Perbanyaklah Sahabat-sahabat mu'minmu, karena mereka memiliki Syafa'at pada hari kiamat".Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada Sahabat-sahabatnya sambil menangis, "Jika kalian TIDAK MENEMUKAN AKU nanti di Syurga bersama kalian, maka TOLONGLAH bertanya kepada Allah tentang diriku, "Wahai Rabb Kami... Hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang ENGKAU. Maka masukkanlah dia bersama kami di Surga-Mu"."

==============================

Sahabatku fillah.... Mudah-mudahan dengan ini, aku telah Mengingatkanmu tentang ﺍَﻟﻠّﻪُ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ .... Agar aku dapat besertamu kelak di Surga & Ridho-Nya.....Yaa Rabb... Aku Memohon kepada-Mu... Karuniakanlah kepadakuSahabat-sahabat yang selalu mengajakku untuk Tunduk, Patuh & Taat Kepada Syariat-Mu... Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di Akhirat denganMu... Aamiin.....

==============================

Wahai sahabatku sekalian.. Jika kalian TIDAK MENEMUKAN DIRIKU di Surga, sudilah kiranya kalian MEMANGGIL NAMAKU dan bertanya pada Allah tentang diriku, dan semoga Allah ridha menyelamatkan diriku dan keluargaku dari siksa api neraka.... Ana uhibbukum fillaah (Aku Mencitaimu Karena Allah)

.... �Aamiin...

✒ (Cuplikan Kajian Ustadz Badru Salam Lc, -hafidzahullah-)

Terima kasih sahabat....

Semoga Allah mengumpulkan kita didalam Firdaus-Nya....Aamiin..

Disalin dari Wa ...
🚣🏻Madiun
📋٢٤ زو الحجة ١٤٣٦ هــ
08 Oktober 2015 M
🕘09 : 22 WIB

✏el kanzu

Waktu Terus Berlalu

✈ TERTIPU OLEH WAKTU

Waktu berlalu begitu halus menipu.

Tadi pagi belum sempat dzikir pagi tau-tau sudah menjelang siang.
Belum sempat sedekah pagi matahari sudah meninggi.

Rencananya jam 9.00 mau sholat Dhuha, tiba-tiba adzan Dzuhur sudah terdengar. Pengennya sih setiap pagi menghabiskan baca 1 juz Al-Qur'an, menambah hafalan satu hari satu ayat... Tapi ya itu, "pengennya itu" sudah setahun yang lalu dan kebiasaan itu belum terlaksana.

Ada sebenarnya komitmen diri, tidaklah berlalu malam kecuali dengan tahajud dan witir, sekalipun hanya 3 rakaat singkat saja. Dan komitmen itu belum dilaksanakan sejak 2 tahun lewat.

Mengetahui keutamaan puasa sunnah, senin dan kamis tapi terus berlalu, lupa dengan kalender hijriyah 13,14 dan 15 dll ... terus berlalu biasa tanpa penyesalan ? ? ?

Dulu juga pernah terpikir punya anak asuh, entah yatim apa miskin yang di santuni tiap bulannya.
Ya karena kesibukan lupa merealisasikannya, dan itu sudah berlangsung sekitar 3 tahunan yang lalu...

Akan terus beginikah nasib "hidup" kita menghabis-habiskan umur?!
Berhura-hura dengan usia?! Tiba-tiba masuklah usia di angka 30 sebentar kemudian 40 tahun.

Tak lama terasa kemudian orang memanggil kita dengan sebutan "Kek... Nek..." pertanda kita sudah tua.
Uban yang mulai menghias kepala, keriput yang menghias kulit, tenaga yang tidak lagi seberapa.
Menunggu ajal tiba…
Sejenak mengintip catatan amal yang kita ingat pernah berbuat apa. Astaghfirullooh…
Tak seberapa, sedekah dan wakaf juga sekedarnya…

Jika demikian…
Apakah ruh tidak melolong menjerit saat harus berpisah dari tubuh...?!
Tambahkan usiaku Yaa Allooh...
Aku butuh waktu untuk beramal dan berbekal …
Belum cukupkah menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun ?
Butuh berapa tahun lagi untuk mengulang pagi, sore, hari, minggu, bulan, dan tahun yang sama, tanpa pernah merasa kehilangan kesempatan untuk menghasilkan pahala di setiap detiknya. Tidak akan pernah cukup 1000 tahun bagi yang terlena...

Astaghfirullooh….

Robbanaa Taqobbal Minnaa.
Ya Allooh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.

Semoga Bermanfaat.
😊❤👍

Harus terus menabung untuk akherat, seorang teman dekat menasehati : "Tak memiliki tabungan dunia tak mengapa asalkan memiliki tabungan untuk akherat"

♥ Semangat,,, ilmu - amal - dakwah - sabar

Disalin dari Wa setya hadi di Group Wa Nashrus Sunnah (dengan sedikit tambahan).
🚣🏻Madiun
📋٢٤ زو الحجة ١٤٣٦ هــ
08 Oktober 2015 M
🕘09 : 22 WIB

✏el kanzu

Pelajaran Dari Pensil

    ✏✏✏” HIKMAH SEBUAH PENCIL “📝📝📝

🌺Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.

“Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?”

Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,

“Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai. Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si nenek lagi.

Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.

“Tapi nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya”, Ujar si cucu.

Si nenek kemudian menjawab,
“Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini”,

Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

1⃣ Pertama:
            Pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita beriman kepada Allah, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya”.

Pensil dituntun oleh tangan, Jadikan penuntun Kita adalah Allah Swt

2⃣kedua:
               Dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.

3⃣ ketiga:
          Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar”.

✂Penghapus selalu membenarkan kata kata kita dengan menghapus tulisan yg salah.

👂🏼Kita juga harus mendengar nasehat orang lain apabila kita salah dan segera introspeksi diri.

4⃣keempat:
              Bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu”.

💡Dalam hal ini yg ada dalam diri kita adalah hati dan nafsu, akal dan fikiran dan semua yg berasal dari dalam diri kita. Harus selalu kita kendalikan.

5⃣kelima:
             sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan…
Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan tinggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan”

kita pun demikian , apa yang kita perbuat akan meninggalkan goresan baik atau buruk yang nantinya akan di hisab,

✏maka berhati hatilah akan setiap goresan yg kita perbuat.

Disalin dari siti barokah di Group Wa be happy
🚣🏻Madiun
📋٢٤ زو الحجة ١٤٣٦ هــ
08 Oktober 2015 M
🕘09 : 10WIB

✏el kanzu

Recent Post