ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

(Ibnul Qoyyim rahimahullah[Ad-Daa' wa ad-Dawaa' 94])

“”

IMAM SYAFI'I MENUTURKAN :

Siapa yang tulus menjalin persaudaraan dengan sahabatnya maka ia akan menerima kesalahan-kesalahannya,, mengisi kekuranagnnya dan memaafkan ketregelincirannya".

RASULULLAH Shalallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia". (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Seorang Muslim Adalah Bersaudara, Janganlah Mendzolimi, Merendahkan Dan Janganlah Mengejeknya. (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memudahkannya baik di dunia maupun di akherat". (HR. Muslim)

Imam Syafi'i pernah berkata :

"Aku berangan-angan agar orang-orang mempelajari ilmuku ini dan mereka tidak menisbahkan sedikitpun ilmuku kepadaku selamanya, lalu akupun diberi ganjaran karenanya dan mereka tidak memujiku" (Al-Bidaayah wa An-Nihaayah 10/276)

Ibnul Qayyim (Al Fawaid 1/147)

el kanzu

Selasa, 26 Maret 2013

Sukses Seungguhnya . . . ?

http://static5.depositphotos.com/1009659/496/i/950/depositphotos_4967632-Golden-succes.jpgJudul : Sukses Sesungguhnya
Bab : Satus Facebook

Jika jabatan dan harta yang menjadi tolak ukur kesuksesan...
maka rasanya tidak adil...
betapa banyak orang yang tidak punya harta yang melimpah dan tidak memiliki jabatan dihadapan manusia
justru :
mereka lebih qonaah....
mereka lebih tenang hatinya...
mereka lebih bahagia hidpnya
mereka lebih rajin beribadah...
mereka lebih bersih hatinya...
mereka lbih tawadhu'...
mereka lebih takut kepada Allah...
mereka lebih dan lebih.....
dari orang yang diberikan jabatan dan kedudukan... dari pegawai negri atau konglomerat....
maka orang seperti itu sudah pasti bisa disebut sukses......

tetapi jika ada orang kaya atau yang berkedudukan tinggi bisa lebih baik dalam agama dan hatinya maka itulah kesuksesan yang luar biyasa


sebuah pendapat...........
Kesuksesan itu bukan diukur dari jabatan atau harta yang didapat.....
Tetapi dari bisa atau tidaknya ia menyelesaikan permasalahan yang ia hadapi dan kesabarannya dalam menghadapinya...
serta adanya perubahan kearah yang lebih baik pada dirinya.

admin
Publish : 26 Maret 2013, 03:48

Madiun City
el-sanawy 

Minggu, 24 Maret 2013

Hikmah

“Ketahuilah, bahwa anda bukan satu-satunya orang yang mendapat ujian. Tidak seorangpun yang lepas dari kesedihan. Dan tidak seorangpun yang luput dari kesulitan.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1tISBDyIJl7Rz92U7wJXnJsMvv9T9zUe8FtQkq0nBtT7Rl6eOWdJ6UQZKPaKpkNBpQc0ogBrsxMt6z0bGhSwvGiLQL88CtjF4cmrtShkcA0rF0i4hHnIbPqng10XLwzDf5F64kNAUMrIC/s1600/lapang+dada.jpg“Salah satu pintu kebahagiaan terbesar adalah doa kedua orangtua. Berusahalah mendapatkan doa itu dengan berbakti kepada mereka berdua agar doa mereka menjadi benteng yang kuat yang menjagamu dari semua hal yang tidak Anda sukai.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

Berbuatbaiklah kepada sesama, dan baktikan kebaikan kepada semua orang agar Anda akan mendapatkan kebahagiaan dari menjenguk orang sakit, dan memberi sesuatu kepada orang yang membutuhkannya, dan dari mengasihi anak yatim.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Tersenyumlah kepada siapa saja, niscaya Anda akan mendapatkan cinta kasih mereka, Haluskan turur kata Anda niscaya mereka akan mencintaimu. Dan rendahkan hati kepada mereka niscaya mereka akan menghormati Anda.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Ujian itu akan mendekatkan jarak antara diri Anda dengan Rabb. Akan mengajarkan kepada diri Anda, bagaimana berdoa, dan akan menghilangkan kesombongan, ujub, dan rasa bangga diri pada diri Anda.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Optimislah, jangan pernah berputus asa dan menyerah tanpa usaha. Berbaik sangkalah kepada Rabb. Dan, tunggulah segala kebaikan dan keindahan dari-Nya.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Terimalah pilihan Allah dengan gembira. Sebab, Anda tidak tau kemashlahatan. Bisa jadi kesulitan itu baik daripada kemudahan.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Bertawakallah kepada Allah, dan serahkan semua perkara kepada-Nya. Terimalah semua ketentuann-Nya dengan sepenuh hati, berlindunglah kepada-Nya, dan bergantunglah kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia cukup sebagai pelindungmu.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Maafkanlah orang yang pernah melakukan kezaliman kepada anda. Sambunglah tali silaturahmi orang yang memutskannya dari anda. Berilah orang yang tidak pernah memberi kepada anda. Bersabarlah terhadap orang yang berbuat jahat kepada anda, niscaya Anda akan memperoleh rasa bahagia, dan aman dalam diri Anda.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Hiduplah bersama Al Qur’an, baik dengan cara menghapal, membaca, mendengarkan, atau merenungkan. Sebab, ini merupakan obat paling mujarab untuk mengusir kesedihan dan kedukaan.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Ketika waktu pagi tiba, janganlah menunggu sampai sore. Hiduplah dalam batasan hari ini. Kerahkan seluruh semangat yang ada untuk menjadi lebih baik di hari ini.” ~Dr. Aidh al Qarni~

“Ketahuilah, bahwa dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tentram, dosa akan diabaikan, Allah akan menjadi ridho, dan tekanan hidup akan terasa ringan. (Dr. Aidh Al Qorni)

“Terimalah qadha’ yang telah pasti dan rezeki yang telah dibagi itu dengan hati terbuka. Segala sesuatu itu ada ukurannya. Karenanya, enyahkan kegelisahan” (Dr. Aidh Al Qorni)

“Keimanan menghapuskan keresahan, dan melenyapkan kegundahan. Keimanan adalah kesenangan yang diburu oleh orang-orang yang bertauhid dan hiburan bagi orang-orang yang ahli ibadah.” (Dr. Aidh Al Qarni)


Judul : Hikmah
Bab : Kata Mutiara
Diterbitkan : 25 March 2013
From : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=520906204626600&set=a.374578772592678.104785.353823951334827&type=1&theater 

Madiun City

el-sanawy

Jeritan Hati


Ya Allah,, Ya ‘Alim sesungguhnya Engkau maha mengetahui apa yang terjadi pada diri hamba ini. hamba yang masih begitu lemah masih belum sanggup menahan nafsu syahwat yang kian hari kian bergejolak bahkan terkadang membludak.
 
Ya Allah,, Ya Bashir,, Engkau maha melihat apa yang terjadi pada diri hamba ini. berbagai usaha sudah hamba lakukan demi meredupkan gejolak syahwat ini. akan tetapi usaha itu tak banyak membuahkan hasil, karena mungkin hamba belum ikhlas 100% dalam mengupayakannya.
Ya Allah,,

http://sphotos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/581603_521521354565085_1916056379_n.jpgYa Ghofur,, Engkau maha pengampun, maha luas pengampunan_Nya. Sungguh hamba tidak pernah bermaksud menyandarkan diri hamba pada sifat_Mu yang mulia ini “al ghofur”. Hanya saja hamba tidak berdaya, hamba begitu lemah Ya Rabb………….. 

Hamba masih sering terjerumus kedalam lubang nista yang membinasakan, hamba masih sering bermaksiat kepada_Mu, hamba masih sering melalaikan kewajiban-kewajiban hamba sebagai seorang hamba_Mu.
 

Ya Allah,, Ya Muqallibal qulub,, hamba sangat takut sekali jikalau Engkau meninggalkan hamba dalam keterpurukan jiwa, hamba takut sekali jikalau Engkau membiarkan hamba tersesat dari jalan_Mu. Ya Rabbiyal karim,, lantas jalan manakah yang akan hamba tempuh jikalau Engkau tidak menunjuki hamba…… 

Ya Allah,, mungkin memang neraka-lah yang pantas untuk hamba yang kotor penuh dosa ini, dosa hamba yang mungkin sudah meliputi langit dan bumi. Bahkan mungkin meliputi alam jagad raya ini. ya Allah,,, Tapi hamba ini yakin tak akan mampu berada di neraka walaupun hanya sebentar. maka anugrahkanlah rahmat dan maghfirohMU ya Allah.

Tetapkan-lah hati hamba pada keimanan dan ketakwaan hanya kepada_Mu…. Izinkan-lah hamba memperbaiki jiwa nista ini, jiwa penuh dosa ini. maka oleh karena itu ya Allah,,,

Jangan-lah Engkau tutup jalan_Mu, biarkan-lah kaki yang tak beralas ini menyusuri jalan menuju kemaharibaan_Mu.
 

Ya Allah,, Engkau-lah maha kuasa atas segala sesuatu. Sedangkan hamba hanyalah mahluk lemah yang tidak mempunyai kekuasaan tidak pula kekuatan kecuali apa yang telah Engkau anugerahkan kepada hamba.

Puji syukur-ku kepada_Mu ya Rabb atas segala ni’mat. Kalau-lah bukan karena tanggungan dan hak-hak yang belum aku penuhi dan tunaikan tentulah aku ingin segera kembali menuju kemaharibaan_Mu ya Rabb…. Hamba sangat hawatir akan lebih tenggelam lagi kedalam lautan fitnah dunia yang membawa penderitaan abadi di negeri akhirat. 

Judul : Instropeksi
Kategori : Renungan
Diterbitkan : 25 March 2013
From : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=521521354565085&set=a.374578772592678.104785.353823951334827&type=1&theater

Madiun City
el-sanawy

Ayo Semangat Berdoa (status)

Umar bin al-khottob berkata:

(أنا لا أحمل همَّ الإجابة ولكن أحمل همَّ الدعاء، فإذا ألهمت الدعاء فإن معه الإجابة)

"Aku tdklah memikul urusan dikabulkannya doa, akan tetapi aku memikul keinginan berdoa. Jika aku diilhamkan untuk berdoa maka pengkabulan akan menyertainya"

Yang jadi masalah adalah malasnya seseorang untuk berdoa....

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOiSe0Ci1V-21bkKPGjw84f1RPtX_r09jHxJVZimV4ELowBJCdl63evzgr-RMH6XEuVP_gbf6UexGwe3iubjkll2MyjWUohYplStPnVtC7pMyRWAGKaj2Yg95G_yONBgjIeaTnSQLufeY/s1600/doa-mustajab.pngSungguh berbahagia seorang yg sering mengangkat kedua tangannya dengan penuh kerendahan dan kehinaan, mengakui kelemahannya, berharap dan menangis meminta kepada Robnya,

Seraya berbaik sangka kpd Robnya bahwa Robnya Maha mendengar dan mengabulkan permohonan hambaNya
Diterbitkan pada 10 February 2013

From :http://www.firanda.com/index.php/artikel/status-facebook/381-ayo-semangat-berdoa?

Kategori: Status facebook-twitter-ym
Diterbitkan pada 24 March 2013

Madiun City
el-sanawy

Jumat, 22 Maret 2013

Taqwa adalah Solusi (status)

Allah berfirman :

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا.

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar" (QS At-Tholaq:2)

http://iqramahbaraputra.files.wordpress.com/2011/11/solusi2.jpgAyat ini mengisyaratkan bahwa Allah itdaklah mencegah dan menghalangi seorang mukmin terjebak dalam kesulitan

Akan tetapi Allah menjanjikan solusi dan jalan keluar bagi yang bertakwa.


Maka janganlah kaget jika anda terjebak dlm kesulitan,

akan tetapi kagetlah jika anda tdk menemukan solusi, maka perbaikilah ketakwaan anda.

Betapapun besar kesulitan, dgn ketakwaan maka akan datang kemudahan
From : http://www.firanda.com/index.php/artikel/status-facebook/395-solusi-dan-jalan-keluar-bagi-yang-bertakwa
05 March 2013  
 el-sanawy

Belajar Jadi Pendengar Yang Baik (status)

Banyak orang yang lebih suka jika dialah sang pembicara, sementara yang lain mendengarkan perkataannya…

Banyak diantara kita tatkala mendengarkan saudaranya berbicara maka segera dia potong…padahal saudaranya belum selesai berbicara…

Bahkan ia membantah pembicaraan saudaranya sebelum saudaranya selesai menyampaikan argumentasinya…

Diantara adab yang tinggi yang diajarkan oleh salaf adalah mendengarkan pembicaraan saudara dengan baik…

عن عطاء: إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحَدِّثُنِي بِالْحَدِيْثِ، فَأُنْصِتُ لَهُ كَأَنِّي لَمْ أَسْمَعْهُ، وَقَدْ سَمِعْتُهُ قَبْلَ أَنْ يُوْلَدَ

'Atoo rahimahullah berkata, "Sesungguhnya seseorang menyampaikan kepada tentang suatu pembicaraan, maka akupun seksama mendengarkannya seakan-akan aku tidak pernah mendengarnya, padahal aku telah mengetahuinya sebelum ia dilahirkan" (Siyar A'laam An-Nubalaa 5/86)

Tidak semua orang bisa sabar mendengar pembicaraan orang lain, terutama pembicaraan yang muter-muter (mbuleti), terlebih lagi pembicaraan yang sudah ia ketahui dan telah ia dengarkan sebelumnya…
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrGWt8Z5d2i1Cro6C62q629j2ZtXe50fJAj0NQMgUmcMxIXw3coND94uw3_5z_dA8qAF65SIPtkjfbTkrjvMEF1deT4aL4YD6K8kJ44lzdP9uJwjhnNRNrYoVOaoKaQKs6iCa9Bv0MDa0/s1600/listen.jpg
Belajar mendengarkan pembicaraan saudara dengan baik merupakan akhlak yang sangat mulia, karena

- Sikap ini menunjukan tawadhu' seseorang…
- Menunjukan penghargaannya terhadap saudaranya…
- Menjaga perasaan saudaranya…
- Menyenangkan hati saudaranya yang tentunya senang jika pembicaraannya didengarkan dengan seksama

From : http://www.firanda.com/index.php/artikel/status-facebook/406-belajar-menjadi-pendengar-yang-baik

20 March 2013
el-sanawy 

Rabu, 20 Maret 2013

Berhati-hati Dengan Internet Dalam Kesendirian

Terkadang kita lupa Bahwa Allah senantiasa mengawasi kita dalam setiap keadaan, atau bahkan dengan kesadaran kita berani melanggar dan menerjang larangan Aallah.. maka marilah kita sedikit merenungkan firman Allah subhanahu wata'ala dan hadits Nabi shalallahu 'alaihi wasalam berikut ini... semoga kita tidak tergolong hamba yang menturutkan hawa nafsunya:

عَنْ ثَوْبَانَ رَضِيَ الله عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا. قَالَ ثَوْبَانُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لَا نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ قَالَ: "أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا
“Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari ummatku yang datang pada hari Kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih, lantas Allah menjadikannya sia-sia.” Tsauban berkata; “Wahai Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka kepada kami, dan jelaskanlah tentang mereka kepada kami, supaya kami tidak menjadi seperti mereka sementara kami tidak mengetahuinya.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya mereka adalah saudara-saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka shalat malam sebagaimana kalian mengerjakannya, tetapi mereka adalah kaum yang jika menyepi (tidak ada orang lain yang melihatnya) dengan apa-apa yang di haramkan Allah, maka mereka terus (segera) melanggarnya.” (HR Ibnu Majah – 4235, berkata Al-Mundziri: para periwayatnya tsiqot/ kuat-terpercaya, dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Abu Qatadah Al Harits bin Rib’i (salah seorang sahabat Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم yang bernama asli Abdul Khatib dan tinggal di Madinah) berpesan kepada kita semua:
ابن آدم، والله، إن عليك لَشُهودًا غيرَ متهمة من بدنك فراقبهم، واتق الله في سرك وعلانيتك، فإنه لا يخفى عليه خافية، والظلمة عنده ضوء والسر عنده علانية، فمن استطاع أن يموت وهو بالله حسن الظن فليفعل، ولا قوة إلا بالله.
“Wahai anak Adam, demi Allah, ada saksi-saksi yang tidak diragukan di tubuhmu, maka waspadailah mereka. Takutlah kepada Allah dalam keadaan tersembunyi maupun nampak, karena sesungguhnya tidak ada yang tersembunyi dari-Nya. Bagi-Nya, kegelapan adalah cahaya, dan yang tersembunyi sama saja dengan yang nampak. Maka barangsiapa yang bisa meninggal dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah, hendaklah ia melakukannya, dan tidak ada kekuatan kecuali dengan izin Allah.” [Tafsir Ibnu Katsir, 6/34]
Ingatlah bahwa Allah subhanahu wa ta a’la berfirman:
وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَكِنْ ظَنَنْتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِمَّا تَعْمَلُونَ (22) وَذَلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِي ظَنَنْتُمْ بِرَبِّكُمْ أَرْدَاكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
 “Kalian sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan, dan kulit kalian terhadap kalian, tetapi kalian mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kalian kerjakan. Yang demikian itu adalah prasangka kalian yang telah kalian sangka terhadap Rabb kalian. Prasangka itu telah membinasakan kalian, maka jadilah kalian termasuk orang-orang yang merugi.” [QS Fushshilat : 22-23]

Selasa, 19 Maret 2013

Meremehkan Maksiat Karena Merasa Tauhid Sudah Benar...? (status)

 
Sebagian orang menyangka telah mantap tauhidnya, padahal ia terjerumus dalam beraneka ragam kemaksiatan. Dalam hatinya berkata, "Yang penting saya tidak berbuat kesyirikan…!!! Yang penting saya tidak melakukan bid'ah…!!!.
Padahal bukankah para ulama telah menjelaskan bahwasanya yang melunturkan tauhid seseorang adalah 3 perkara, syirik, bid'ah dan dosa.
Lihatlah para sahabat yang memiliki tauhid yang tinggi, apakah mereka adalah kaum yang menyepelekan dosa-dosa?? Bahkan mereka adalah kaum yang sangat takut kepada dosa-dosa.
Barang siapa yang sering terjerumus dalam dosa menunjukan lemahnya tauhidnya…
Ibnu Rojab Al-Hanbali berkata :

وإنما تنشأ الذنوب من محبة ما يكرهه الله أو كراهة ما يحبه الله وذلك ينشأ من تقديم هوي النفس على محبة الله تعالى وخشيته وذلك يقدح في كمال التوحيد الواجب فيقع العبد بسبب ذلك في التفريط في بعض الواجبات وارتكاب بعض المحظورات
"Hanyalah timbul dosa-dosa dikarenakan mencintai apa yang dibenci oleh Allah atau membenci apa yang dicintai oleh Allah, yang hal ini timbul dari sikap mendahulukan hawa nafsu daripada kecintaan dan rasa takut kepada Allah ta'aala. Hal ini mencoreng kesempurnaan tauhid yang wajib, maka dikarenakan hal ini terjatuhlah seorang hamba pada bentuk meninggalkan sebagian kewajiban dan melakukan sebagian hal-hal yang dilarang" (Jaami'ul 'Uluum wal Hikam, 2/347)

from : http://firanda.com/index.php/artikel/status-facebook/401-janganlah-terpedaya

el-asnawi

Khutbah Jumat Bahasa Jowo 4 "

Judul : Anggayuh Kabegjan Fi ad-Dunya wa al-Akhirat
Bab :Khutbah Jumat Bahasa Jawa 4

Dipublikasikan : 19 Maret 2013

>>>>>>>>>>>>
 
Mangga para sedherek kita ngaturaken taqwa lan syukur ing ngarsaning Allah SWT. Ingkang sampun maringi kanikmatan, kesenengan, rizki, lan panggesangan datèng kawulanipun sahingga kanthi rahmating Allah ugi kita sedaya tetep wonten ing salebeting iman lan Islam.

Mugi rahmat saha salam kaparingna dateng panutan kita Nabi Muhammad SAW ingkang sampun kautus dening Allah supados nuntun umat manungsa nuju dateng margi ingkang leres.

Mugi-mugi kita sedaya kagolong ewoning para Muttaqin ingkang estu-estu taqwa dateng Allah tansah nindakaken dhawuhing Allah sarta nebihi awisanipun. 

Mangga kita sami tansah berjuang lan beramal kados dene ingkang sampun kagarisaken dening Allah SWT wonten syare’at agami Islam.

Sampun ngantos tumindak kita wonten ingkang nyimpang saking tuntunan agami ingkang suci supados gesang kita pikantuk rahmat sarta pangayomaning Allah SWT, wilujeng tentrem lan manggih kabegjan fid dun yaw al akhirah.Sampun dipun sebataken wonten ing Al Qur’an :
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُون
Ingkang jawinipun : “Elinga, satemene wong-wong kang dikasihi dening Allah iku ora ana rasa kuwatir tumrape wong-wong mau lan ora sedhih.”( Q.S. Yunus : 62) 

Para sedherek hadlirin ingkang minulya.

Manawi kita setitekaken kawontenan gesangipun manungsa ing donya punika kenging kita umpamakaken kados dene tiyang kekesahan ingkang tebih nyabrang seganten ingkang kebak ombak nuju dateng pantai bahagia ingkang dipun idham-idhamaken , wonten ing margi wonten prahara lan angin ageng ingkang nggegirisi, sahingga manawi musafir kala wau boten ngatos-atos mesthi praunipun badhe kandhas lan kerem wonten ing tengahing samodro pungkasanipun boten saged dumugi tujuan ingkang dipun idam-idamaken. 

Mila, jalaran manungsa punika inggih naming manungsa boten aneh manawi kathah idaman-idamanipun manungsa ingkang boten saged kadumugen boten sedaya ingkang dipun kajengaken dening manungsa mesthi kaleksanan boten sedaya ikhtiyaring manungsa ugi mesthi kasil.
Punapa sebabipun para sedherek. Inggih jalaran sak inggiling manungsa taksih wonten dzat ingkang kuwaos ingkang nemtokaken sedaya samukawis ing donya punika, inggih punika Allah SWT. Jalaran miturut ajaran Islam donya punika wonten ing panguwaosipun Allah manungsa boten saged uwal saking panguwaosing Allah SWT.

Awit saking punika para sedherek. Kanthi perjuanganing munungsa, manungsa dipun wajibaken dening agami ikhtiyar nebihi kejahatan lan kemungkaran. Sampun ngantos manungsa nekat anglampahi bab-bab ingkang boten sae jalaran ingkang makaten punika boten cocok kaliyan fitrahing manungsa.

Para sedherek ingkang minulya. 

Manungsa kepengin pinter kedah berjuang ngupados ngelmu, kepingin sandhang tedha kedah ngetog kekiyatan ngupados sandhang tedha kanthi margi ingkang halal boten kenging ngalamun namung ngajeng-ajeng dhawahing emas saking langit.Jalaran saestunipun langit boten badhe jawah emas lan perak. Para sedherek dipun sebataken wonten ing Al Qur’an :
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ[10]
            Ingkang jawinipun : “Samangsa wis rampung shalat mula banjur padha sumebara kowe kabeh ana ing bumi lan padha goleka anugerah rizkining Allah lank owe kabeh akeh anggone eling marang Allah SWT. supaya kowe kabeh oleh kabegjan.” (Q.S. Al Jumu’ah )
          إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ
Ingkang jawinipun : “Satemene Allah ora bakal ngowahi apa kang disandhang dening sawijining kaum sahingga kaum mau ngreka daya ngrobah apa kang wis di alami mau.” (Q.S. Al Ro’du :11)
Wal hasil para sedherek.
Manungsa dipun wajibaken ikhtiyar wonten ing ikhtiyar para manungsa samiya tansah enget dateng Allah SWTtegesipun enget bilih “Boten wonten ingkang saged ngalang-ngalangi punapa ingkang paduka paringaken, lan boten wonten ingkang saged maringi punapa ingkang paduka alang-alangi”.
 Sedaya naming gumantung Allah piyambak. Manawi usahaning manungsa punika saged kadumugen punika hakekatipun saking keparengipun Pangeran, tegesipun atas kamirahaning Allah ugi. Sebab para sedherek, manawi Allah dereng marengaken kadumugen sedyanipun temtu boten saged kelampahan.
Kajawi punika para sedherek. Salebetipun ikhtiyar sampun ngantos wonten raos putus asa utawi nglokro saking rahmating Allah ingkang Maha Kuwaos.Manawi usaha kaping sepisan dereng kasil saged ugi usaha kita dereng trep mila sasaged-saged ngudiya usaha malih sebab sinten mangertos para sedherek manawi Allah sampun nakdiraken Insya Allah badhe Kabul jalaran Allah Maha Pengasih lan Penyayang.saksampunipun kito iktiyar ,kito kedah tawakkal lan do'a dumateng Alloh supados punopo ingkang kito karepakan saget kagayuh.
 Kasebat wonten ing salah satunggaling kitab, dipun terangaken ingkang maksudipun mekaten “Bilih kangge nggayuh Al Falah “ utawi kabegjan ingkang sejatos wonten ing donya lan akherat manungsa wonten ing gesangipun kedah nindakaken sewelas perkawis, inggih punika :
Satunggal. Manungsa samiya “zuhud” wonten ing donya sampun ngantos kapusan dening pambujuking kadonyan; mendhem kadonyan sahingga piyambakipun nyupekaken sedaya-sedayanipun, supe dating Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW nate ngendika kasebat wonten Hadits Bukhari :
Jawinipun : “Manawa salah sawiji saka kowe kabeh weruh wong kang diluwihake dening Allah ana ing bab bandha lan pribadhine supaya enggal ndelenga marang wong kang sangisore.” (Bukhari)
Boten sanes inggih punika kanthi ningali dateng tiyang ingkang sangandhapipun punika, manungsa badhe tansah syukur dateng Allah SWT, jiwanipun badhe tentrem dipun tebihaken saking sifat kethawa lan tamak.
Kalih. Manungsa samiya rajin ngibadah sarta maos Al Qur’an kanthi ngangen-angen maknanipun lajeng dipun lampahi. Sebab pancen saestunipun Al Qur’an estu-estu dados pitedah tumrap tiyang ingkang taqwa dating Allah SWT.
Tiga. Sekedhik pangandikanipun wonten prekawis ingkang boten perlu,  boten pantes, lan boten sopan.
Sekawan. Nebihi saking bab-bab ingkang haram lan syubhat sahingga perkawis ingkang dereng terang halal lan haramipun sae dipun tebihi supados badhanipun resik saking dosa.
Gangsal. Nindakaken shalat gangsal wekdal kanthi khusyu’ sebab shalat ingkang khusyu’ saged ngiyataken jiwa lan nebihaken manungsa saking tumindak kemungkaran.
Enem. Anggadhahana budi pekerti luhur remen srawung kaliyan tiyang-tiyang ingkang saleh jalaran piyambakipun kepengin ugi dados tiyang saleh.
Pitu. Tangkepipun sopan lan andhap asor boten nate ngumukaken sarira sedaya sedayanipun sarwa bares sederhana.
8. Kebak raos katresnan (mahabbah) dating sesamining mukmin boten remen paben lan memengsahan.
9.      Berjuang kanthi saestu ingkang supados gesangipun migunani dating sedoyo kemawon
  10. Mangertosi kanthi saestu lan yakin dating wontenipun pejah ngathah-ngathahaken ngamal ingkang badhe kabekta sowan ngadhep wonten ing ngarsaning Allah Akhiripun pejahipun wonten ing “Husnul Khotimah” pejah ingkang sae,pungkasan ingkang sae.
Insya Allah kanthi makaten manungsa enggal saged wangsul dating margi ingkang leres nyingkiri perkawis ingkang boten sae lan mangga kita nyuwun wonten ngarsaning Allah SWT mugi-mugi gesang kita dipun jembaraken dening Allah SWT saget ngamalaken tuntunan agami kanthi sasae-saenipun mugi-mugi gesang kita manfaat maslahat fid dun ya wal akhirah. 
 أقول قولي هذا واستغفر الله العظيم لي ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

Bulu, Sukoharjo City
el-sanawy

Pantaskah kita berbangga dengan Ilmu dan amal...? (status)

Syair Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah Al-Imam Asy-Syaukaani rahimahullah (wafat 1250 H)
berkata dalam sya'irnya :

فَكَّرْتُ فِي عِلْمِي وَفِي أَعْمَالِي .... وَنَظَرْتُ فِي قَوْلِي وَفِي أَفْعَالِي
Aku merenungkan tentang ilmuku dan amalanku…. Aku mengamati perkataanku dan perbuatanku…

فَوَجَدْتُ مَا أَخْشَاهُ مِنْهَا فَوْقَ مَا .... أَرْجُو فَطَاحَتْ عِنْدَ ذَا آمَالِي
Maka aku dapati apa yang aku takutkan darinya melebihi apa yang aku harapkan darinya…maka sirnalah saat itu harapan-harapanku…

وَرَجَعْتُ نَحْوَ الرَّحْمَةِ الْعُظْمَى إِلَى ... مَا أَرْتَجِي مِنْ فَضْلِ ذِي الأَفْضَالِ
Akupun kembali menuju rahmat (kasih sayang) yang luas… kepada karunia yang aku harapkan dari Dzat pemilik segala karunia…

فَغَدَا الرَّجَا وَالْخَوْفُ يَعْتَلِجَانِ فِي ... صَدْرِي وَهَذَا مُنْتَهَى أَحْوَالِي
Jadilah harapan dan ketakutan berseteru dalam dadaku…inilah kesudahan kondisiku
........
(Nailul Wathor min taroojumi rijaalil yaman fi al-qorni ats-tsaalits 'asyar karya Muhammad Zabaaroh As-Shon'aani, 2/302)

Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah seorang ulama yang sangat terkenal penulis buku Nailul Authoor, menjelaskan bahwa setelah menimbang-nimbang ilmu, amalan, perkataan, dan perbuatannya maka beliau mendapati bahwa semuanya tidak bisa diandalkan. Apa yang beliau takutkan dari ilmu, amal, perkataan, dan perbuatan jika dihisab kelak lebih besar dari apa yang beliau harapkan...
Karenanya beliau hanya bisa mengharapkan kasih sayang yang luas dari Allah ta'aala agar merahmati beliau…
Jika Al-Imam Asy-Syaukani tidak ujub dan tidak bangga dengan ilmu dan amal beliau bagaimana lagi dengan sebagian kita yang pas-pasan?? Atau sudah jelas pailit, minus, dan defisitnya??
Hanya ramhat Allah yang luas yang bisa kita andalkan…
Ya Allah berilah taufiq kepada kami agar senantias bersyukur dan beramal sholeh…senantiasa takut kepada adzabMu dan senantiasa berharap akan rahmatMu…

from: http://firanda.com/index.php/artikel/status-facebook/402-syair-al-imam-asy-syaukani-rahimahullah 
el-asnawi

Minggu, 17 Maret 2013

Khutbah Idhul Adha 2 basa Jowo

Judul : Pelajaran Saking Nabi Ibrahim
Bab : Khutbah Idhul Adha 2
Dipublikasikan : 17 Maret 2013

>>>>>>>>

Para sederek Kaum Muslimin  Muslimat, Rahimakumullah.
Minangka purwakaning atur mangga kita sesarengan ngunjukaken syukur dateng ngarsa dalem Allah, awit peparing kanugrahan lan nikmat ingkang tanpa kawical wical, langkung langkung rahmat kawilujengan lan yuswa panjang dateng kita sedaya , sahingga enjang punika kita tasih saget menangi malih dinten riyaya Iedul Adha, lan saget makempal ing masjid punika kanti tanpa manggih rubeda satunggal punapa. 
Saklajengipun keparenga kula ngajak dateng awak kula piyambak lan panjenengan sedaya, mangga tansah sami netepi taqwa lan ajrih dateng Allah ing sakdengah kawontenan, sami ugi wonten ing kawontenan bingah utawi sisah, longgar jembar utawi rupeg, kawontenan rame utawi sepi, terang terangan utawi sesideman,  kanthi tansah  nindakaken perintah lan nebihi sedaya cegah lan awisanipun Allah, supados kita tansah pinaringan kabegjan  dunya ngantos akhirat saking ngarsa dalem Allah Subhanahu wa Ta’ala ,  Kados dawuhipun Allah

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ
"Temenan Allah iku tansah anyertani wong kang pada taqwa lan wong wong kang pada agawe becik” . (QS. An Nahl :128).
Jama'ah shalat Idhul Adha ingkang minulyo
Wekdal puniko kita taksih wonten ing nuansa bulan zhulhijah inggih nuansa wulan riyaya haji, sakwetawis monggo kita mendet ibrah saking kisahipun kluarga Nabi Ibrahim 'Alaihissalam. 
Pangorbanan ageng saking Nabiyullah Ibrahim Alaihis salam kados ingkang kasebat ing Al-Qur’an, punika mboten namung sekedar minangka sejarah lan carios kemawon, ananging dados tulada tumrap kita sedaya. Nalika panjenenganipun pinaringan pacoben dening Allah, supados nyembelih putranipun inggih Nabi Ismail Alaihis salam, dawuh kasebat katampi kanti sabar  lan ridla, saha katindakaken kanthi ikhlas murih karidlan saking ngarsa dalem Allah.
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,

Mangga sak wetawis kita gatosaken menggah ingkang putra, pun Nabi Ismail Alaihis salam, Panjenenganipun ngrupekaken patuladan ingkang kedah dipun damel kiblat dening para putra remaja lan pemuda. Panjenenganipun satunggaling putra ingkang sholih lan bektos dateng tiyang sepuh. Kanti sabar lan ridla nampi qadla ipun Allah, sahingga ikhlas lila legawa berqurban nyembadani dawuhipun ingkang rama, sinaosa kedah nyawa ingkang namung setunggal setunggalipun ingkang kedah dipun qurbanaken. Nabi Ismail tanpa suwala, kanti tawakkal lan tatag manahipun matur dateng ingkang rama:
 
 قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللهُ مِنْ الصَّابِرِينَ
 “Duh Kanjeng Rama, sumangga kawula aturi enggal nindakaken menapa ingkang kadawuhaken dumateng Rama, Insya Allah Rama bade manggihaken kawula kalebet golonganipun tiyang tiyang ingkang sami sabar”
 (Ash Shaffat 102)
       Inggih wujudipun putra ingkang setya tuhu mbangun miturut dateng tiyang sepuh, ikhlas lan ridla labuh labet dateng agami, nadyan kedah ngorbanaken jiwa. Ngaten punika, ingkang kawastanan putra ingkang sholih, ingkang dados kekudanganipun saben saben tiyang sepuh. Putra ingkang mekaten kedah kadamel tulada tumrap para putra remaja lan pemuda, minangka putra lan generasi ingkang sholih lan sholihat. Lajeng wonten pitakenan tumrap kito sedoyo inggih puniko 
       Punopo ketulusan lan ketaatanipun Nabi Ismail Alaihissalam netepi perintah Agami lan tiyang sepuh sampun kapraktekkaken tumrap para pemuda ing zaman puniko?? Inggih Alloh lan diri pribadi kito ingkang langkung mangertosi. 

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah, 
Mbok bilih inggih namung  kanti pangorbanan ingkang ageng, kabahagyianing gesang punika bade saget dipun gayuh, kasebat ing setunggaling pangandikan ingkang mengku hikmah

لَنْ تنُاَلَ الْعِزَّةُ إِلاَّ بِمُرُوْرِ الْبَلِيَّةِ
ora bakal kagayuh kamulyan, kejaba kanti ngliwati sengsaraning pangurbanan”
Ananging pangorbanan punika kedah kanti linandesan keyakinan iman lan i’tikad ingkang kiyat, jalaran pangorbanan ingkang tanpa kadasaraken dateng keimanan tentu namung bade siya-siya  muspra tanpa tanja. Allah sampun paring dawuh :
وَمَا أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا زُلْفَى إِلاَّ مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً فَأُوْلَئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا وَهُمْ فِي الْغُرُفَاتِ آمِنُونَ
“Dudu banda banda lan anak anak ira kabeh kang bisa nyaketake sira marang Ingsun senajan sithik wae, kejaba wong kang iman lan ngamal sholih,  iya  wong wong kang kaya mengkono iku kang bakal merkoleh piwale skang tikel-matikel, sebab olehe pada ngamal wong wong mahu, lan wong-wong mahu bakal sentosa ing panggonan kang luhur” (As Saba’ 37).
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,

Panjenenganipun Nabi Ibrahim minangka jejering tiyang sepuh, ingkang wicaksana lan wibawa, ugi ta’at lan patuh, kanti ikhlas lan ridla mundi dawuhipun Allah, sinaosa kedah ngorbanaken putra. Nabi Ibrahim setya dateng garwa, lan tresna dateng putra, tabah lan tawakkal nampi kasunyatan pacobenipun Allah.
Ismail minangka putra ingkang sholih, tha’at ngestokaken dawuhipun Allah  Pangeranipun, bektos lan mbangun miturut dateng tiyang sepuh.
Lajeng wonten pitakenan punopo rahasia kesuksesan Nabi Ibrahim As ingkang saget ndidik Putranipun Ismail  ingkang setio tuhu, menawi kito maos Al-Qur’an kito bade manggihi kunci suksesipun: 

1. Do’a ingkng tansah dipun panjataken Nabi Ibrahim
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (الصافات 100)
Ya Alloh karuniaken dumateng kulo keturunan ingkang shalih
Doa kolo wau dipun panjataken Nabi Ibrahim tebeh sak derengipun nikah,beliau nyuwun dumateng Allah Anak ingkang shalih, mboten nyuwun anak ingkang sugih, berjabat, cendikiawan ananging nyuwun anak ingkang shalih. Sahingga dumateng para para sederek kita ingkang cerak dating usia pernikahan monggo nyuwun dumateng Alloh kados doa nipun nabi Ibrahim kolo wau, lajeng dumateng pasangan suami istri ingkang istrinipun nembe hamil katah-katahaken nyuwun dateng Allah anak ingkang Shalih, ingkang do’a anak shalih puniko gadahi manfaat engkang ageng kagem tiang sepuhipun benjang ing alam kubur. Sahinggo mugi keparingn putra ingkang kados Nabi Ismail As.
Rasulullah bersabda: بِرُّوْا آبَاءَكُمْ تَبِرُّكُمْ أبْنَاؤُكُمْ (الطبرانى عن ابن عمر) 
Berbaktilah kepada orang tuamu niscaya anakmu akan berbakti kepadamu
 
2. Kepedulian Nabi Ibrahim as dateng  pendidikan anak-anakipun
Dalam al-Quran diceritakan:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الأَصْنَامَ (إبراهيم 35)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إَلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ (البقرة 132)
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam
Ayat-ayat kolo wau paring bukti bilih perhatianipun Nabi Ibrahim As dumateng pendidikan anak-anakipun, beliau mboten lilo menawi putranipun bodo utawi wonten jalur pendidikan ingkang klintu. Ampun ngantos jalaran ekonomi utawi alas an pekerjaan kita mengabaikan pendidikan Anak. Punopo ken putro wayah sampun ngamalaken ajaran Agami? Punopo sampun tiang sepuh paring tulodo ingkang sae tumrap putra putrinipun? Menawi dereng bersiaplah nampi pacoben Allah kanti dalan Putra purinipun.
Kedah dipun mangertosi bilih pendidikan ingkang sepindah lan utami inggih puniko pendidikan Agami, lajeng pendidikan pendukungipun inggih puniko pendidikan umum.
3. Kepedulian Ibrahim dumateng kesejahteraan anak lan keluarga
Nabi Ibrahim as puniko sosok seorang bapak ingkang sae, lan suami bertanggung jawab. Demi membahagiakan keluarganipun, Nabi Ibrahim as rela merantau ribuan kilometer dari Palestina ke Mesir, lan meniko dipun tindakkaken berkali-kali sanaoso kondisi alam ingkang tandus lan panas. Kados diungkapaken wonten doa Nabi Ibrahim as: 
رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ (إبراهيم 37)
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
Rasulullah menyatakan bilih tiang ingkang kerja keras kagem ngais rezkiningkang halal kagem kluarga, dipun nilai Allah dados shadaqah ingkang inggil bahwa seseorang yang bekerja keras guna mencari rizki yang halal untuk keluarga, dinilai oleh Allah sebagai sadaqah yang tertinggi. Dalam hadis beliau bersabda:
وَدِينَارٌ أنْفَقْتَهُ عَلَى أهْلِكَ ، أعْظَمُهَا أجْراً الَّذِي أنْفَقْتَهُ عَلَى أهْلِكَ . رواه مسلم .995
Satu dinar dari harta yang engkau nafkahkan untuk keluargamu merupakan pahala yang paling besar di sisi Allah
Kito sedoyo selaku kaum muslimin ampun ngantos putus asa, sebalikipun kito kedah bangkit singsingkan lengan kagem natap hari esok kanti penuh optimisme lan harapan langkung sae. Ampun kito supe dateng firman Allah:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6) فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ (7) وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (8)
(5) Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, (6). sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, (7) Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnDnwhlTOTr0w28h9o3OQYgMMGRwHVhtLV6XpESddy_nSxHuMREg-T22Mc1sv8mUXoImkt8WsmsRaUmh28mXyiKQMvaVm1bix5RQGtDEwqn_C3s2Px0ZJBeKas7_RnHN2zZAr8VEN6p9IW/s1600/qurban.pngKhutbah 2
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

Kaum muslimin ingkang minulyo
 Menawi kita sedaya, Bapak, Ibu lan putra saget ngalap piwucal lan tulada dateng keluarga Nabi Ibrahim punika, Insya Allah kita sedaya ugi bade kaparingan rahmat lan maghfirah saking ngarsa dalem Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mugi mugi Allah tansah midanget lan ngijabahi dunga panyuwun kita, andadosaken keluarga ingkang sakinah manggih kabegjan   dunya ngantos akhirat. Amin.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌاَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْعَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ. رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِأَنَّا نَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَاالْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
 يَامُصَرِّفَ الْقُلُوْبِ صَرِّفْ قُلُوْبَنَا إِلَى طَاعَتِكَ اللَّهُمَّ يَامُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ   
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ  أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنُا
وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلّ خَيْرٍ وَالْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَأَعِدْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ هَذَا الْيَوْمِ

رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنَا وَبَنِيْنَا أَن نَّعْبُدَ الأَصْنَامَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
 Bulu, Sukoharjo City
el-sanawy

Recent Post