Terkadang kita lupa Bahwa Allah senantiasa mengawasi kita dalam setiap keadaan, atau bahkan dengan kesadaran kita berani melanggar dan menerjang larangan Aallah.. maka marilah kita sedikit merenungkan firman Allah subhanahu wata'ala dan hadits Nabi shalallahu 'alaihi wasalam berikut ini... semoga kita tidak tergolong hamba yang menturutkan hawa nafsunya:
عَنْ ثَوْبَانَ رَضِيَ الله عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا
مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ
تِهَامَةَ بِيضًا فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا. قَالَ
ثَوْبَانُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لَا نَكُونَ
مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ قَالَ: "أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ
وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ
أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا”
“Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari ummatku
yang datang pada hari Kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung Tihamah
yang putih, lantas Allah menjadikannya sia-sia.” Tsauban berkata; “Wahai
Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka kepada kami, dan jelaskanlah tentang
mereka kepada kami, supaya kami tidak menjadi seperti mereka sementara kami
tidak mengetahuinya.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya mereka adalah
saudara-saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka shalat malam
sebagaimana kalian mengerjakannya, tetapi mereka adalah kaum yang jika menyepi
(tidak ada orang lain yang melihatnya) dengan apa-apa yang di haramkan Allah,
maka mereka terus (segera) melanggarnya.” (HR Ibnu Majah – 4235, berkata
Al-Mundziri: para periwayatnya tsiqot/ kuat-terpercaya, dan dishahihkan oleh
Al-Albani)
Abu Qatadah Al Harits bin Rib’i
(salah seorang sahabat Nabi Muhammad صلى الله
عليه وسلم yang bernama asli Abdul Khatib dan tinggal di Madinah) berpesan
kepada kita semua:
ابن
آدم، والله، إن عليك لَشُهودًا غيرَ متهمة من بدنك فراقبهم، واتق الله في سرك
وعلانيتك، فإنه لا يخفى عليه خافية، والظلمة عنده ضوء والسر عنده علانية، فمن
استطاع أن يموت وهو بالله حسن الظن فليفعل، ولا قوة إلا بالله.
“Wahai anak Adam, demi Allah, ada
saksi-saksi yang tidak diragukan di tubuhmu, maka waspadailah mereka. Takutlah
kepada Allah dalam keadaan tersembunyi maupun nampak, karena sesungguhnya tidak
ada yang tersembunyi dari-Nya. Bagi-Nya, kegelapan adalah cahaya, dan yang tersembunyi
sama saja dengan yang nampak. Maka barangsiapa yang bisa meninggal dalam
keadaan berbaik sangka kepada Allah, hendaklah ia melakukannya, dan tidak ada
kekuatan kecuali dengan izin Allah.” [Tafsir Ibnu Katsir, 6/34]
Ingatlah bahwa Allah subhanahu wa ta
a’la berfirman:
وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ
أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ
وَلَكِنْ ظَنَنْتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِمَّا تَعْمَلُونَ (22)
وَذَلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِي ظَنَنْتُمْ بِرَبِّكُمْ أَرْدَاكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ
مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Kalian sekali-kali tidak dapat bersembunyi
dari persaksian pendengaran, penglihatan, dan kulit kalian terhadap kalian,
tetapi kalian mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang
kalian kerjakan. Yang demikian itu adalah prasangka kalian yang telah kalian
sangka terhadap Rabb kalian. Prasangka itu telah membinasakan kalian, maka
jadilah kalian termasuk orang-orang yang merugi.” [QS Fushshilat : 22-23]
0 komentar:
Posting Komentar