ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

(Ibnul Qoyyim rahimahullah[Ad-Daa' wa ad-Dawaa' 94])

“”

IMAM SYAFI'I MENUTURKAN :

Siapa yang tulus menjalin persaudaraan dengan sahabatnya maka ia akan menerima kesalahan-kesalahannya,, mengisi kekuranagnnya dan memaafkan ketregelincirannya".

RASULULLAH Shalallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia". (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Seorang Muslim Adalah Bersaudara, Janganlah Mendzolimi, Merendahkan Dan Janganlah Mengejeknya. (HR. Muslim)

RASULULLAH shlallahu 'alaihi wasalam bersabda :

"Barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memudahkannya baik di dunia maupun di akherat". (HR. Muslim)

Imam Syafi'i pernah berkata :

"Aku berangan-angan agar orang-orang mempelajari ilmuku ini dan mereka tidak menisbahkan sedikitpun ilmuku kepadaku selamanya, lalu akupun diberi ganjaran karenanya dan mereka tidak memujiku" (Al-Bidaayah wa An-Nihaayah 10/276)

Ibnul Qayyim (Al Fawaid 1/147)

el kanzu

Sabtu, 24 Juni 2023

Jangan Meremehkan atau Merendahkan! !

Dari Ibnul Mubarak الله رحمه beliau berkata:
"من استخف بالعلماء ذهبت آخرته، ومن استخف بالأمراء ذهبت دنياه، ومن استخف بالإخوان
ذهبت مروءته "

Barang siapa meremehkan ulama, maka akan hilang akhiratnya. Barang siapa meremehkan umaro (pemimpin), maka akan hilang dunianya. Barang siapa meremehkan saudara (atau teman), maka akan hilang muruahnya (harga dirinya). (Siyar A’laamin Nubalaa’: 15/425)
Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq الله حفظه berkata:

النظر إلى الناس بعين الاستخفاف ضرب من ضروب الكبر والخيلاء، والعاقل لا يستخفف بأحد، ومن
كان مستخًفا بالناس فهذه عقباه.

Memandang orang lain dengan pandangan meremehkan merupakan contoh dari contoh-contoh keangkuhan dan kesombongan. Orang yang berakal tidak akan meremehkan seorangpun dan barang siapa memandang remeh orang lain, maka inilah akibat buruknya.

(Dinukil dari: https://al-badr.net/muqolat/2641)

📝Copas dari grup WA alumni hasanat

✍🏼MHA El kanzu

🏡 Dadapan - Kendal - Ngawi - JATIM Indonesia Raya 🇮🇩

⌚ 19 : 45 WIB

📝 06 Dzulhijjah 1444 H / 24 juni 2022 M

SUMBER PENGHASILAN IMAM AHMAD


SUMBER PENGHASILAN IMAM AHMAD

Oleh: Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R. Rozikin, Dosen di Universitas Brawijaya)
Imam Ahmad termasuk imam besar, mujtahid mutlak dan ulama saleh yang sangat berilmu tetapi diuji dengan kemiskinan. Walaupun demikian beliau tetap rida dengan harta yang sempit.

Saya ceritakan kondisi ekonomi beliau dalam catatan ini untuk membuktikan bahwa sempit-lapangnya rezeki tidak terkait dengan kesalehan-kefasikan, banyak-sedikitnya sedekah, tinggi-rendahnya ilmu atau persangkaan-persangkaan batil lainnya. Yang benar adalah luas sempitnya harta itu keputusan Allah, ketentuanNya dan kebijaksanaanNya atas pertimbangan dan hikmah yang dikehendakiNya.

Juga agar menjadi pelajaran dan teladan praktis terkait sumber rezeki seorang dai dan ulama besar di masa lalu. Melengkapi catatan-catatan sebelumnya. 

*** 

Pekerjaan, profesi dan sumber rezeki imam Ahmad itu jika mau disebut dengan satu kata maka diksi yang paling mewakili adalah SERABUTAN.

Jadi kerja beliau itu memang tidak tetap.

Kerja beliau serabutan.

Apapun yang penting halal dan bisa dilakukan untuk mengais rezeki, maka akan beliau lakukan.

Beliau lebih memilih bekerja menggunakan kedua tangannya atau berakad yang tidak terkait dengan aktivitas dakwahnya daripada menggantungkan pemasukan dari pemberian orang. Sikap hidup menonjol Imam Ahmad di antaranya memang benar-benar anti dengan pemberian. Jangankan pemberian yang haram atau syubhat. Yang jelas-jelas halal sekalipun beliau tetap tegas menolaknya!

Jika ada ulama atau ustaz atau dai di zaman sekarang yang pekerjaannya serabutan, maka beliau mendapatkan teladan mulia di masa lalu, yakni imam Ahmad ini.

*** 

Kajian terhadap biografi beliau yang terkait dengan sumber penghasilan akan memberi kita beberapa data sebagai berikut.

Di antara sumber penghasilan beliau adalah hasil kebun. Tidak diterangkan dalam kitab biografi apa isi hasil kebunnya. Yang jelas jumlahnya sedikit. Kebun itu adalah warisan dari ayahnya.

Ada juga hasil menyewakan toko tenun yang kecil sekali. Toko tenun itu juga warisan dari sang ayah. Harga sewanya juga tidak besar. Ada riwayat yang menunjukkan beliau hanya dapat 1,5 dirham saja dari hasil sewa!

Terkadang beliau juga bekerja sebagai penyalin naskah. Pernah terjadi saat baju beliau dicuri orang di masa menuntut ilmu, maka beliau membeli baju baru dengan cara menyalin naskah.

Pernah juga beliau menjadi kuli panggul. Ini terjadi di masa menuntut ilmu juga. Dalam safar, saat beliau kehabisan bekal, maka beliau mengontrakkan dirinya untuk menjadi kuli panggul barang-barang dengan upah tertentu.

Pernah juga beliau menenun baju lalu menjualnya.Itupun hanya mau dengan harga wajar. Tidak mau diberi harga berlebihan.

Terkadang juga beliau mencari nafkah dengan NGREMPES! Istilah ngrempes dalam bahasa Jawa jika di Batu (kota kelahiran saya) bermakna memunguti sisa-sisa sayuran dari kebun/sawah setelah panen atas izin pemilik kebun/sawah. Bisa juga ngrempes ini dilakukan di pasar pada sisa sayuran pedagang.

*** 

Ibnu Kaṡīr melaporkan bahwa nafkah utama Imam Ahmad adalah dari hasil kebun dan menyewakan itu. Sebulan hanya menghasilkan 17 dirham dan itulah yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan beliau dan keluarganya. Ibnu Kaṡīr menulis,

«وَكَانَتْ ‌غَلَّتُهُ ‌مِنْ ‌مِلْكٍ ‌لَهُ ; ‌فِي ‌كُلِّ ‌شَهْرٍ ‌سَبْعَةَ ‌عَشَرَ ‌دِرْهَمًا يُنْفِقُهَا عَلَى عِيَالِهِ، وَيَتَقَنَّعُ بِذَلِكَ، رَحِمَهُ اللَّهُ، صَابِرًا مُحْتَسِبًا». «البداية والنهاية» (14/ 412 ت التركي)

Artinya,

“Penghasilan beliau dari properti yang beliau miliki setiap bulannya 17 dirham. Itulah yang beliau nafkahkan untuk keluarganya. Beliau qanaah/nrimo dengan rezeki tersebut rahimahullah. Beliau juga bersikap tabah seraya mengharap pahala dari Allah” (al-Bidāyah wa al-Nihāyah, juz 14 hlm 412)

*** 
Sekarang kita akan mencoba menghitung penghasilan Imam Ahmad jika dikonversikan ke rupiah.

1 dirham setara dengan 2,979 gram perak. 

Harga perak per ram pada Sabtu, 24 Juni 2023 menurut situs harga-emas.org adalah Rp 10.826. Dengan demikian 1 dirham setara dengan Rp. 32.250,654. Jika ini yang kita jadikan ukuran, berarti penghasilan Imam Ahmad sebulan adalah 17 x 32.207,35 = Rp 548.261,118,- !

Andai 1 dirham nilainya kita naikkan menjadi 100 rb sekalipun, maka penghasilan imam Ahmad perbulan hanyalah Rp 1.700.000,-!

Andai nilai 1 dirham nilainya kita naikkan menjadi 250 rb sekalipun, maka penghasilan imam Ahmad perbulan adalah Rp 4.250.000! 

Dalam riwayat al-Bukhārī ada kesan bahwa harga seekor kambing adalah 10 dirham. Harga kambing tahun 2023 menurut berita antara 2.650.000- 3.850.000. Artinya rata-rata Rp 3.250.000,-. Dengan kata lain, jika memakai standar harga kambing di zaman Nabi ﷺ diperkirakan 10 dirham setara dengan Rp 3.250.000,-. Dengan demikian penghasilan 17 dirham kondisi terbaiknya diperkirakan setara dengan Rp.5.525.000,-! 

Uang segitu dipakai untuk menafkahi dirinya dan anak istrinya!

Ingat, Imam Ahmad hidup di kota besar, yakni Bagdad. Bahkan, di zaman beliau Bagdad adalah ibukata Khilafah Abbasiyyah. Anda yang hidup di kota-kota besar semisal Jakarta, Surabaya, Bogor dan semisalnya bisa memperkirakan bagaimana perjuangan sebuah keluarga bertahan hidup jika penghasilannya sekitar 3-5 jutaan. 

Wajar jika imam Ahmad juga dikenal punya utang! Pernah sampai berutang dan menggadaikan sandalnya pada tukang roti!

Sudah begitu beliau anti sekali dengan pemberian siapapun, dari khalifah sekalipun!

Pernah menolak juga jabatan hakim yang sekarang mungkin setara dengan jabatan menteri!

رحم الله الإمام أحمد رحمة واسعة
اللهم اجعلنا من محبي العلماء الصالحين

📝Copas dari WA Ustadz Ahmad Taufiq hafidzahullahu ta'ala

✍🏼MHA El kanzu

🏡 Dadapan - Kendal - Ngawi - JATIM Indonesia Raya 🇮🇩

⌚ 19 : 38 WIB

📝 06 Dzulhijjah 1444 H / 24 juni 2022 M



GAJI GURU AGAMA & GURU NGAJI

GAJI GURU AGAMA & GURU NGAJI DI MASA DAULAH ABASIYAH

Di masa puncak kejayaan kekhalifahan Abasiyah gaji para pengajar dan ulama saat itu benar-benar sangat fantastis.

وأما رواتب المعلمين فكانت رواتب المؤذنين ألف دينار في السنة

Gaji para pengajar di masa itu sama dengan gaji para mu'adzin yakni 1000 dinar pertahun (3,9 M, berarti perbulan 325 juta ) 
والمشتغلين بجمع القرآن والعاملين على التعليم والمقبلين على طلب العلم ألفين دينار بالسنة

Sedangkan para ulama yang sibuk dengan al Qur'an, mengajar ilmu al Qur'an dan juga mengurusi para penuntut ilmu gajinya 2.000 dinar (7,8 M, berarti perbulan 650 juta)

 والمشتغلين بجمع القرآن ورواة الحديث والفقهاء 4 آلاف دينار بالسنة

Sedangkan ulama dengan kemampuan khusus yang mengurusi ilmu-ilmu al Qur'an, mengumpulkan riwayat hadits dan juga ahli dalam fiqih memperoleh gaji 4.000 dinar pertahun ( 15.6 M, berarti gaji perbulan 1,3 M)

Selain gaji umum, tercatat ada beberapa ulama yang diberi gaji khusus oleh negara karena jasanya yang dianggap besar, semisal di masa Khalifah al Watsiq, ia memberi gaji seorang ulama yang bernama al Jari awalnya 100 dinar perbulan (390 juta), lalu ia menaikannya menjadi 500 Dinar !

Di masa Harun ar Rasyid lebih "kacau" lagi, pernah diberlakukan aturan untuk kitab -kitab karya ulama bayarannya adalah dengan ditimbang dengan emas ! 

Inilah diantara rahasia mengapa ilmu dan peradaban umat Islam berjaya di masa itu, karena para guru dan ulama diposisikan sebagai pahlawan dengan tanda jasa sepenuhnya !

📜النفقات وإدارتها في الدولة العباسية ، ص 202.




📝Copas dari WA Ustadz Ahmad Taufiq hafidzahullahu ta'ala

✍🏼MHA El kanzu

🏡 Dadapan - Kendal - Ngawi - JATIM Indonesia Raya 🇮🇩

⌚ 19 : 35 WIB

📝 06 Dzulqa'dah 1444 H / 24 juni 2022 M



Recent Post