*Masuk Surga Bersama Keluarga* (bag-04)
📄Lanjutan faedah kajian Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA.
🏨Hotel Merdeka, Madiun, 06 Muharram 1440 H.
Setelah mengetahui bahwa semua perkara yang menghantarkan suami istri agar bisa menundukkan pandangan bisa berbuah pahala. Dan mengetahui bahwa semua perkara yang menghantarkan suami istri agar terjalin cinta kasih sayang diantara keduanya juga berpahala.
*Maka yang terakhir... tujuan ke-3 dari pernikahan* adalah memiliki anak / keturunan dan menjadikannya anak² yang sholih sholehah, agar bisa MASUK SURGA BERSAMA KELUARGA.
- ini perkara yang sangat penting dan memerlukan kerjasama yang luar biasa antara suami istri, untuk mewujudkan tujuan pernikahan yang ketiga ini.
- Perlu kesabaran yang luar biasa, perlu pengorbanan yang besar pengorbanan fisik, harta, waktu untuk mendidik mereka menjadi anak² yang sholeh.
*Kenapa ?*
Karena anak sholeh adalah aset paling berharga yang kita miliki.
- kalau kita punya anak sholeh di dunia kita bahagia luar biasa. melihat anak² membaca Al Quran, melihat anak² pergi ke masjid, melihat anak² di suruh ortunya tidak membantah nurut, itu kebahagiaan yang luar biasa, itu seakan-akan SURGA YANG DISEGERAKAN oleh Allah _subhanahu wata'ala_.
- kalau kita punya anak bandel, disuruh sholat tidak mau sholat, mencuri duwit orang tuanya, main game saja melulu, suruh murojaah tidak mau, bohong... itu NERAKA YANG DISEGERAKAN, menderita luar biasa punya anak seperti itu. _wal 'iyadzubillah_ (kita berlindung kepada Allah).
- Anak sholeh adalah aset berharga, *dan lebih berharga lagi tatkala di akherat*, anak² yang sholeh mereka bisa mengangkat derajat orang tuanya ke surga yang lebih tinggi. Bukankan dalam hadits Rasulullah _shalallahu 'alaihi wasalam_ bersabda:
ٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
*Artinya :*
Dari Abu Hurairah _radhiallahu 'anhu_ dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan *mengangkat derajat seorang hamba yang shalih* di surga,
hamba itu kemudian berkata; 'Wahai Rabb, dari mana hamba mendapatkan semua ini? '~maka Allah berfirman; *karena istighfar anakmu.'*
📚(HR. Ahmad)
- Yang sebenarnya orang tua tidak bisa mendapatkan surga yang lebih tinggi, karena amalnya tidak sebanyak itu tapi karena seringnya anak mendoakannya, senantiasa memintakan ampun untuk orang tuanya, maka orang tuanya mendapatkan manfaat dari doa anaknya.
- Percuma memiliki anak berhasil di dunia kaya raya pejabat, dokter, punya duit banyak tapi tidak sholat, dia tidak mendoakan orang tua setelah wafatnya, jangankan mendoakan orang tuanya, mendoakan dirinya sendiri saja tidak pernah. bagaimana mungkin mendoakan orang tuanya ?
Nabi bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara;
❶ sedekah jariyah,
❷ ilmu yang bermanfa'at baginya dan
❸ *anak shalih yang selalu mendoakannya."*
📚(HR. Muslim)
*JANGAN LUPA pesan kepada anak kita :*
```(( Nak kalau abi/bapak meninggal, jangan lupa doakan abi / bapak ! ))```
*Coba renungkan siapa yang paling khusyu' dan paling tulus mendoakan kita setelah kita mati ?*
```-orang yang paling khusyu'dan yang paking tulus mendoakan kita ada 3 orang :```
1. orang tua
2. istri/suami
3. anak sholeh
- saudara kita mendoakan kita ? jarang... coba tanyakan kakak adek kita pernahkah mereka mendoakan kita ? jarang,
*-Siapa orang yang paling sering kita doakan ?*
1. orang tua kita
2. istri/suami kita
3. anak² kita.
- Namun kenyataannya *Orang tua kita* walaupun tulus dan khusyu' mendoakan kita, biasanya mereka akan lebih dulu meninggal sehingga doa mereka terputus.
Sehingga tinggal 2 golongan orang yang mendoakan kita
1. istri/suami kita
2. anak² kita.
- kalau kita meninggal istri/suami kita akan mendoakan kita, tapi _wallahu a'lam_ jika dia menikah lagi, masih mendoakan kita atau tidak ? terlebih jika suami / istrinya lebih sholeh dari kita. dan tidak lama kemudian diapun akan mati juga seperti kita.
- Dan yang terakhir orang yang paling tulus mendoakan kita adalah ANAK kita. coba bayangkan jika kita punya 2 anak saja yang tulus mendoakan kita setiap hari ! betapa nikmatnya, kita di dalam kubur di alam barzah sudah tidak bisa makan minum, yang kita butuhkan hanyalah doa anak cucu kita. maka *ANAK ADALAH ASET PALING PENTING di dunia dan akherat.*
- Adapun di akherat Allah berfirman dalam Al Quran :
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
*Artinya :*
Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan *anak cucu mereka* (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.
📖(Surat Ath-Thur, Ayat 21)
- ini adalah ayat yang paling luar biasa bagi orang² yang beriman. Sungguh menakjubkan peraturan Allah di akherat, perhatikan kalimat أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُم dalam tafsir disebutkan :
anak cucu mereka itu akan diikutkan kepada mereka dalam kedudukan yang sama, sekalipun anak cucu mereka masih belum mencapai tingkatan amal mereka.
Demikian itu agar hati dan pandangan para ayah merasa sejuk dengan berkumpulnya mereka bersama anak-anak mereka, sehingga mereka dapat bergabung bersama-sama dalam keadaan yang sebaik-baiknya dari segala segi.
Yaitu Allah telah melenyapkan kekurangan dari amal dan menggantinya dengan amal yang sempurna, tanpa mengurangi amal dan kedudukan yang sempurna, mengingat adanya kesamaan di antara mereka.
sebagaimana firmannya وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ _Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka._
- Adapun masalah maksiat anaknya, Allah berfirman :
كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
_Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya._
-Maksudnya masalah kemaksiatan dan dosa masing² menanggung, orang tua tidak menanggung maksiat dosa anaknya. _(tentu ini *setelah* orang tua berusaha sekuat tenaga mendidik dan memerintahkan mereka kepada ketaatan kepada Allah dan RasulNYA)_
- Ayat ini tentang kesholehan orang tua yang bermanfaat bagi anak²nya, tetapi ayat ini juga mencakup sebaliknya yaitu kesholehan anak bisa bermanfaat untuk orang tuanya.
hal ini karena kata ذُرِّيَّتَهُمْ dalam bahasa arab terkadang bisa berarti *keturunan* sebagaimana dalam firman Allah
وَآيَةٌ لَهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ
*Artinya :*
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut *keturunan* mereka dalam kapal yang penuh muatan,
📖(Surat Ya-Sin, Ayat 41)
- Sehingga kesolehan keturunan (anak) dan tingginya derajat anak akan bisa mengangkat derajat bapaknya kelak di surga, Allah akan mengumpulkan orang tua bersama anaknya yang jauh lebih tinggi derajat surganya, tanpa mengurangi amalan anaknya tersebut.
- Dan Masalahnya sekarang banyak orang tua yang tidak sholeh karena sudah kadung tuek. makanya harus mengusahakan anak² menjadi sholeh, memerintahkannya rajin sholat berjamaah, hafal Al Quran, murojaah, belajar agama, hadir kajian, menutup aurat dll... *AGAR derajat mereka tinggi di surga* dan bermanfaat bagi kita, sehingga kita ikut serta mengangkat derajat kita.
```MAKA ASET APA YANG LEBIH BERHARGA DARI ANAK SHOLEH``` ???
*percuma kita memiliki anak berhasil kaya raya tapi tidak mendoakan kita, percuma..*
- tapi kalau kita punya anak walaupun miskin tapi dia rajin shalat 5 waktu sehabis shalat dia berdoa :
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
_“Wahai, Rabb-ku, Ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan sayangilah mereka berdua seperti mereka menyayangiku waktu aku kecil”
itulah yang kita cari setelah meninggal dunia, walaupun mereka tidak bisa memberikan dunia sama sekali, akan tetapi mereka memberikan kita akherat.
- jika kita sudah mengetahui anak adalah aset berharga dan penting di dunia dan akherat maka perjuangan untuk menjadikan mereka anak sholeh membutuhkan perjuangan pengorbanan yang besar, butuh tenaga, butuh biaya, butuh waktu, butuh fisik. SABAR mendidik anak² ini butuh kerjasama suami istri.
- Apalagi sebagian Ulama' berpendapat *"apabila seorang anak sholeh berkat didikan orang tuanya, maka semua amal sholeh yang dilakukan anaknya, orang tuanya akan mendapatkan bagian pahalanya"*
karena Nabi bersabda :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
*Artinya :*
Rasulullah _shalallahu 'alaihi wasalam_ bersabda: "Barangsiapa dapat menunjukkan suatu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya."
📚(HR. Muslim)
- Maka orang tua yang memondokkan anaknya, memanggil guru privat mengajari anaknya, agar rajin ngaji, maka orang tuanya juga akan mendapatkan pahala amal sholeh yang dilakukan anaknya tanpa mengurangi pahala anaknya.
- Bayangkan jika kita punya anak 5... *anak itu ibarat umur kedua bagi kita...* punya anak 5 kita didik semua menjadi sholeh... kita meninggal anak pertama masih hidup 50 tahun lagi... anak ke-2, 3, 4, dan 5...
- Anggap anak kita setelah meninggal masih hidup selama 50 tahun, maka seakan kita punya tambahan umur 250 tahun penuh dengan amal sholeh...
- Bayangkan jika kita telah meninggal yang mendoakan banyak, mungkin ada yang menghajikan kita, ada yang mengumrahkan kita, ada yang bersedah atas nama kita, LUAR BIASA... maka jangan mudah marah² emosi kepada anak, karena anak adalah aset berharga, sabar.
- Maka perlu kerjasama suami-istri, ayah dan ibu agar bisa masuk surga bersama-sama suami istri dan juga anak².
-----------
ini yang bisa kami tuliskan faedah berharga dari kajian beliau ustadz Dr. Firanda Andirja, MA. semoga bermanfaat, mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan, semoga Allah mengampuni.
Semoga Allah _subhanahu wata'ala_ memasukkan kita kesurgaNYA bersama keluarga kita tercinta, bersama karib kerabat, orang tercinta, tetangga, sahabat, guru² kita, murid² kita dan orang² yang beriman semuanya. dan terkhusus semoga Allah juga mengumpulkan kita bersama ustadz Dr. Firanda Andirja, MA di surgaNYA sebagaimana kita telah di kumpulkan bersama beliau di majelis ilmu dan juga bersama semua pembaca tulisan ini... Allahu amiin...
_selesai,_ ```wallahu ta'ala a'lam```
الحمد لله بنعمته تتم الصالحات، والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين، والحمد لله رب العالمين
☕Akhukum fillah, al faqiir ilallah
🖋mha_el kanzu
📑diselesaikan 07 Muharam 1440 H, AE-LN.