Allahumma sholli wasallim 'ala Nabiyyina Muhammad wa 'ala aalihi wa shohbih.
شرف لنا عابد لله
Sebuah kemuliaan menjadi hamba Allah, menjadi budak bagi Allah...
- jika manusia tidak menjadi budak (penyembah/mentaati) Allah niscaya dia akan jadi budak yang lain, budak bagi setan, patung, berhala, sapi, matahari, gadget, kendaraan, fashion, hobi, bahkan budak hawa nafsu / keinginannya. Allah ta'ala berfirman :
{ أَفَرَءَيۡتَ مَنِ ٱتَّخَذَ إِلَٰهَهُۥ هَوَىٰهُ وَأَضَلَّهُ ٱللَّهُ عَلَىٰ عِلۡمٖ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمۡعِهِۦ وَقَلۡبِهِۦ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِۦ غِشَٰوَةٗ فَمَن يَهۡدِيهِ مِنۢ بَعۡدِ ٱللَّهِۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ }
[Surat Al-Jatsiyah: 23]
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan pengetahuan-Nya,dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
🖊️Faedah dari Syeikh Dr. Utsman Muhammad Al-Khamis hafidzahullahu ta'ala
Daurah Syar'iyah ke-22 STAI Ali bin Abi Thalib
9-14 Dzulqa'dah 1444 H / 29 Mei - 03 Juni 2023 M
Batu - Malang - Jatim, Indonesia
©MHA
0 komentar:
Posting Komentar