Betapa
nikmatnya hidup menjadi orang yang tidak dikenal. Sungguh para Salaf di
masa dulu sangat menjauhi popularitas. Mereka tidak ingin dikenal
manusia, karena ketenaran lebih rentan merusak niat, menodai keikhlasan,
serta menjadikan hidup berasa tidak tentram.
Namun hari ini,
manusia seakan justru berlomba meraih popularitas dan ketenaran. Yang
awam hingga yang 'alim, semuanya berburu ketenaran. Entah apa yang
mereka inginkan dari ketenaran tersebut. Tidakkah mereka takut bahwa
ketenaran itu akan menjadi bumerang yang kapan saja bisa menghancurkan
hidup mereka?
From : https://www.facebook.com/abana.fidinika
Sungguh diri ini hawatir dengan popularitas dan ketenaran, berikanlah kami keikhlasan disetiap hembusan nafas yang engkau anugrahkan, kumpulkanlah kami bersama hamba-hambu yang mulia, berikanlah kami keisitiqomahan disetiap kebaikan, anugrahkanlah husnul khotimah di akhir kehidupan kami, Ya Allah jadikanlah kami hamba orang yang biasa di dunia tapi istimewa di akherat, sungguh hati ini begitu lemah...
Ya muqollibal qulub tsabbit qolby 'ala dinik,,, ya mushorrifal qulub shorrif qolby 'ala to'atik...
Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatik.
Publish : 26 Desember 2013, 09:37 WITA
Place : Sangatta - Kutai Timur - Kalimantan Timur - Indonesia
Rabu, 25 Desember 2013
BERHATI-HATILAH DENGAN POPULARITAS
17.36 No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar