بسم اللّٰه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته
saya M. Hasan Asnawi
pengelola blog ini, pemilik akun facebook asnawi.id
pemilik no hp. 085xxxxxxx552
ingin meminta kehalalan, ingin meminta maaf kepada semua orang yang telah mengenalku atau belum, dan pernah aku sakiti, aku ghibahi, atau aku ambil haknya...
mulai baligh sampai aku mati...
semoga aku tidak akan mengulangi kesalahan lagi...
sekali lagi aku meminta maaf dengan setulus hati...
dan jika ada yang pernah menyakitiku atau mengambil hakku, insyallah aku memaafkan semuanya siapapun dia...
semoga Allah mengampuni dan menyelamatkan kita semua kelak di hari kiamat (amiin)... hari yang sangat sulit...
★☆♥★☆♥◆ ★☆♥★☆♥ ★☆♥★☆♥◆ ★☆♥★☆♥
ada sebuah kaedah yang telah disampaikan para ulama' bahwa :
1. حُقُوْقُ الْآدَمِيِّيْنَ مَبْنِيَّةٌ عَلَى الْمُشَاحَةِ
"Hak-hak sesama anak adam (manusia) dibangun (didasari) atas saling meminta haknya"
2. حُقُوْقُ اللَّٰهِ مَبْنِيَّةٌ عَلَى الْمُسَامَحَةِ
"Hak-hak Allah dibangun diatas pemaafan (ampunan)
★ Singkatnya ""dosa kepada Allah lebih mudah diampuni dari pada dosa(kesalahan) kepada manusia, kecuali kesyirikan karena Allah tidak akan mengampuni jika mati dalam keadaan memikul dosa syirik "
♥ Contoh : Jika seseorang mati dan di dunia pernah tidak sholat "bisa jadi dengan mudah Allah akan mengampuni dosa orang itu" TAPI jika kita meninggal dan pernah berhutang 1 juta (misalnya) kepada manusia dan tidak dibayar sampai hari kiamat, MAKA di akherat pasti akan ditagih dan harus membayar, dan di akherat tidak ada uang, emas dan perak, maka orang yang berhutang harus membayar dengan pahalanya (pahala, shalat, zakat dll)... jika tidak punya pahala (untuk membayar), maka dosa orang memberi hutang akan diberikan kepada yang berhutang...
★ Jangan meremehkan semua dosa, baik dosa kepada Allah atau kepada manusia... teruslah menjaga diri mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya... KARENA kita tidak tahu apakah kita diampuni dosa kita atau tidak, dan bisa jadi hak-hak sesama kita banyak yg kita kerjakan ataubkita lupakan... Allahummaghfirlana dzunubana jami'an...
♥ Di akherat tidak akan ada saling memafkan (sesama manusia), semua ingin masuk surga, ingin selamat dari siksa neraka, jadi semua manusia akan diadili semua hak akan diberikan kepada pemiliknya...
dan Allah adalah sebaik-baik pemberi keputusan...
▶Oleh karena itu di dunia ini, yang mana Allah masih memberi kesempatan, aku ingin meminta maaf, ingin meminta kehalalan...
☁Banyak sekali ayat Al Quran dan Hadits Nabi yang mendasari kaidah diatas...
❄Diantara dosa-dosa yang berkaitan dengan hak-hak anak adam (hak sesama manusia)
1. Sengaja tidak bayar hutang
2. Menjatuhkan kehormatan saudaranya (ghibah/ngrasani/menggunjing/membicarakan kejelekan saudaranya, memfitnah, menuduh dll)
3. Tidak memberikan hak seseorang
dst...
faedah kajian ustadz Ahmad Zainuddin Lc. hafidzohullahu ta'ala
asli : Banjarmasin - Kalimantan Selatan
Ponorogo, 8 dzulqo'dah 1436 H
Semoga Allah subhanahu wata'ala menjaga ustadz Ahmad Zainudin dan keluarga, memberikan kebahagiaan di dunia dan di akherat, dan juga memberikan keikhlasan, keistiqomahan dan husnul khotimah.
jazahullahu khoiron atas ilmu yang telah disampaikan...
✎.....Jika seseorang telah berusaha untuk membayar hutang namun ia tetap saja tidak mampu, maka semoga ia diampuni oleh Allah.
Al-Qurthubi rahimahullah berkata:
لكن هذا كله إذا امتنع من أداء الحقوق مع تمكنه منه، وأما إذا لم يجد للخروج من ذلك سبيلاً فالمرجو من كرم الله تعالى إذا صدق في قصده وصحت توبته أن يرضي عنه خصومه
"Akan tetapi hal ini (tidak ada ampunan bagi yang berhutang-pen) seluruhnya jika orang yang berhutang tidak mau menunaikan hak orang lain padahal ia mampu. Adapun orang yang tidak memiliki kemampuan untuk membayar hutang, maka diharapkan dari karunia dan kedermawanan Allah, jika ia jujur dalam tujuannya (untuk membayar hutang-pen) dan taubatnya telah benar maka Allah akan menjadikan musuhnya (yang memberikan piutang) akan ridho kepadanya" (Dalil Al-Faalihin 2/540)
✈
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ أَدَاءَهَا أَدَّى اللَّهُ عَنْهُ ، وَمَنْ أَخَذَ يُرِيدُ إِتْلاَفَهَا أَتْلَفَهُ اللَّهُ »
Dari Abu Hurairah , ia berkata bahwa Nabi bersabda:
“Barangsiapa yang mengambil harta orang lain (berhutang) dengan tujuan untuk membayarnya (mengembalikannya), maka Allah akan tunaikan untuknya.
Dan barangsiapa mengambilnya untuk menghabiskannya (tidak melunasinya, pent), maka Allah akan membinasakannya”. (HR. Bukhari, II/841 bab man akhodza amwala an-naasi yuridu ada’aha, no. 2257)
♡
قَالَ حُذَيْفَةُ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ « إِنَّ رَجُلاً كَانَ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ أَتَاهُ الْمَلَكُ لِيَقْبِضَ رُوحَهُ فَقِيلَ لَهُ هَلْ عَمِلْتَ مِنْ خَيْرٍ قَالَ مَا أَعْلَمُ ، قِيلَ لَهُ انْظُرْ . قَالَ مَا أَعْلَمُ شَيْئًا غَيْرَ أَنِّى كُنْتُ أُبَايِعُ النَّاسَ فِى الدُّنْيَا وَأُجَازِيهِمْ ، فَأُنْظِرُ الْمُوسِرَ ، وَأَتَجَاوَزُ عَنِ الْمُعْسِرِ . فَأَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ »
Dari sahabat Hudzaifah, beliau pernah mendengar Rasulullah bersabda:
“Ada seorang laki-laki yang hidup di zaman sebelum kalian. Lalu datanglah seorang malaikat maut yang akan mencabut rohnya.
Dikatakan kepadanya (oleh malaikat maut):
“Apakah engkau telah berbuat kebaikan?”
Laki-laki itu menjawab: “Aku tidak mengetahuinya.”
Malaikat maut berkata: “ Telitilah kembali apakah engkau telah berbuat kebaikan.”
Dia menjawab: “Aku tidak mengetahui sesuatu pun amalan baik yang telah aku lakukan selain bahwa dahulu aku suka berjual beli barang dengan manusia ketika di dunia dan aku selalu mencukupi kebutuhan mereka. Aku memberi keluasan dalam pembayaran hutang bagi orang yang memiliki kemampuan dan aku membebaskan tanggungan orang yang kesulitan.”
Maka Allah (dengan sebab itu) memasukkannya ke dalam surga.” (HR. Bukhari III/1272 no.3266)
☆
Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ
“Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal:
[1] sombong,
[2] ghulul (khianat), dan
[3] hutang,
maka dia akan masuk surga.”
(HR. Ibnu Majah no. 2412. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih). Ibnu Majah membawakan hadits ini pada Bab “Peringatan keras mengenai hutang.”
Berbahagialah Orang yang Berniat Melunasi Hutangnya
Ibnu Majah dalam sunannya membawakan dalam Bab
“Siapa saja yang memiliki hutang dan dia berniat melunasinya.”
Lalu beliau membawakan hadits dari Ummul Mukminin Maimunah.
كَانَتْ تَدَّانُ دَيْنًا فَقَالَ لَهَا بَعْضُ أَهْلِهَا لاَ تَفْعَلِى وَأَنْكَرَ ذَلِكَ عَلَيْهَا قَالَتْ بَلَى إِنِّى سَمِعْتُ نَبِيِّى وَخَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدَّانُ دَيْنًا يَعْلَمُ اللَّهُ مِنْهُ أَنَّهُ يُرِيدُ أَدَاءَهُ إِلاَّ أَدَّاهُ اللَّهُ عَنْهُ فِى الدُّنْيَا ».
Dahulu Maimunah ingin berhutang. Lalu di antara kerabatnya ada yang mengatakan, “Jangan kamu lakukan itu!” Sebagian kerabatnya ini mengingkari perbuatan Maimunah tersebut. Lalu Maimunah mengatakan, “Iya. Sesungguhnya aku mendengar Nabi dan kekasihku shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika seorang muslim memiliki hutang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi hutang tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi hutang tersebut di dunia”.
(HR. Ibnu Majah no. 2399. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih kecuali kalimat fid dunya –di dunia-)
Dari hadits ini ada pelajaran yang sangat berharga yaitu boleh saja kita berhutang, namun harus berniat untuk mengembalikannya.
video dg nasehat yang bermanfaat...
http://m.youtube.com/watch?v=pIrN5eUDAmI
0 komentar:
Posting Komentar