Fokus al-Qur’an
Cobalah hari ini Anda hanya berinteraksi dengan al-Qur’an. Jangan baca koran, majalah atau lainnya, baik yang cetak maupun online. Jangan buka wathsapp kecuali darurat.
Bekerjalah seperti biasa. Tetapi gunakan waktu lainnya hanya untuk al-Qur’an.
Bacalah al-Quran secara tartil.
Setelah membaca beberapa juz al-Qur’an,
cobalah menghafal beberapa ayat.
Pada kesempatan berikutnya bacalah al-Qur’an dengan membaca juga artinya.
Renungkan maknanya dan tanyalah diri Anda, sudahkah Anda mengamalkannya?
Agar tetap bersemangat, selingilah aktifitas al-Qur’an itu dengan kegiatan-kegiatan ringan yang menyegarkan pikiran.
Rasakan bedanya hari Anda yang penuh interaksi al-Qur’an itu dengan hari-hari lain. Mungkin dengan hari-hari yang Anda hanya sekedarnya membaca al-Qur’an atau bahkan dengan hari-hari yang tanpa interaksi dengan al-Qur’an. Pasti Anda akan merasakan perbedaan yang sangat kontras. Pada hari yang penuh dengan aktifitas al-Qur’an Anda akan merasakan ketenangan, keberkahan dan produktifitas.
Sebaliknya pada hari yang tanpa al-Qur’an hidup Anda terasa gersang, tanpa keberkahan dan minim produktifitas.
Pada jaman now banyak orang Islam yang tampak sangat sibuk.
Para intelektual muslim juga tampak sangat sibuk. Sayangnya, banyak yang sibuk urusan dunia dengan melupakan al-Qur’an.
Sibuk membaca dan melakukan penelitian, tapi tidak pernah menyentuh al-Qur’an. Kesibukan seperti ini hanya akan melelahkan dirinya, jauh dari keberkahan, membuat jiwanya haus kekeringan dan akan menjadi penyesalan pada Hari Pembalasan.
Allah berfirman, _“Kitab (al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah, agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.”_
(QS. Shaad: 29)
Sebagian ahli tafsir mengatakan, “Manakala kita menyibukkan diri dengan al-Qur’an maka kita akan dibanjiri berjuta keberkahan dan kebaikan di dunia.”
_Mafhum mukholafahnya_, mereka yang jauh dari al-Qur’an maka akan dijauhkan pula dari keberkahan dan kebaikan dunia, _na’udhu billah._
Maka tidak mengherankan jika kesibukan para sahabat Nabi shalallahu 'alaihi wasalam adalah membaca dan mempelajari al-Qur’an.
Abu Zanad berkata,
“Di tengah malam, aku keluar menuju masjid Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam. Sungguh tidak ada satu rumah pun yang aku lewati melainkan ada yang membaca al-Qur’an.”
Syaikhul Islam Ibn Taimiyah memberi kesaksian,
“Tidak ada sesuatu yang lebih bisa memberikan nutrisi otak, kesegaran jiwa dan kesehatan tubuh serta mencakup segala kebahagiaan melebihi dari orang yang selalu melihat _Kitabullah Ta’ala.”
Imam al-Qurthubi menegaskan,
“Barangsiapa (rutin) membaca al-Qur’an maka Allah akan menjadikan ingatannya segar, meskipun usianya telah mencapai 100 tahun.”
Bahkan di akhir hayatnya, Ibn Taimiyah menyesal karena tidak mempersembahkan seluruh waktunya untuk al-Qur’an.
Dikisahkan, begitu masuk bulan Sya’ban, seorang salafush shalih meliburkan dagangannya dan fokus kepada al-Qur’an. Karena satu bulan lagi akan hadir bulan Ramadan, bulan al-Qur’an. Ia benar-benar ingin mengisi seluruh waktunya untuk al-Qur’an. Semua kesibukan ia tinggalkan demi al-Qur’an.
Saat ini kita sudah berada di bulan Sya’ban. Beberapa hari lagi bulan al-Qur’an itu akan tiba. Tampaknya kita harus meng-install ulang jadwal kesibukan kita yang masih jauh dari al-Qur’an. Kita bisa _start_ dari bulan Sya’ban 1440H ini dan puncaknya nanti di bulan Ramadan. *Hidup senantiasa bersama al-Qur’an.
_Insya Allah_ dengan demikian kita akan meraih keberkahan al-Qur’an.
10 Sya’ban 1440H/15 April 2019
✍🏼 *Dr. Ainul Haris*
0 komentar:
Posting Komentar