.....
.....
KETIGA
Kami mengajak kepada segenap kaum muslimin di manapun untuk menyibukkan diri dengan amal shalih di saat-saat seperti ini serta memperbaiki amal perbuatan kita.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩَﺓُ ﻓِﻰ ﺍﻟْﻬَﺮَﺝِ ﻛَﻬِﺠْﺮَﺓٍ ﺇِﻟَﻲَّ
“Ibadah di saat fitnah seperti hijrah kepadaku.” (HR. Muslim: 2948)
Marilah kita memperbaiki diri dengan menuntut ilmu syar’i, meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya, karena pemimpin sejati itu lahir dari rakyat yang sejati.
Dahulu, dikatakan para ulama:
ﻛَﻤَﺎ ﺗَﻜُﻮْﻧُﻮْﻥَ ﻳُﻮَﻟَّﻰ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ
“Bagaimanapun keadaan kalian (rakyat), maka begitulah
keadaan pemimpin kalian.” (catatan: Ungkapan ini
dijadikan sebagai judul sebuah risalah yang ditulis oleh
Syaikh Abdul Malik Ramadhani al-Jazairi)
Al-Kisah ada seorang khawarij yang datang menemui Ali bin Abi Thalib seraya berkata, “Wahai khalifah Ali, mengapa pemerintahanmu banyak di kritik oleh orang tidak sebagaimana pemerintahannya Abu Bakar dan Umar?!” Sahabat Ali Menjawab, “Karena pada zaman Abu
Bakar dan Umar yang menjadi rakyat adalah aku dan orang-orang yang semisalku, sedangkan rakyatku adalah kamu dan orang-orang yang semisalmu!!” ( Syarh Riyadhus Shalihin 2/36 oleh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin)
KEEMPAT
Hendaknya kita semua tidak meremehkan peran dan kekuatan sebuah do’a kepada Allah pada saat seperti ini.
Marilah kita semua bersimpuh dan munajat kepada Allah, agar Allah memilihkan kepada kita pemimpin yang ideal dambaan Islam yang bersemangat membela agama dan peduli kepada rakyat, bukan para pemimpin yang hanya berambisi dengan jabatan dan tidak bertaqwa kepada Allah.
Dahulu, Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan:
ﻟَﻮْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟِﻲْ ﺩَﻋْﻮَﺓٌ ﻣُﺴْﺘَﺠَﺎﺑَﺔٌ ﻣَﺎ ﺟَﻌَﻠْﺘُﻬَﺎ ﺇِﻻَّ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴُّﻠْﻄَﺎﻥِ
“Seandainya saya memiliki doa yang mustajab, maka
saya tidak akan peruntukkan kecuali untuk
pemimpin.” (Al-Barbahari dalam Syarhu Sunnah hlm.
116-117 dan Abu Nuaim dalam Al-Hilyah 8/91-92)
Sebagaimana kita berdoa kepada Allah agar menyelamatkan kita semua dari fitnah yang menyambar
agama dan akal pada saat-saat seperti ini.
Abdullah bin Amir bin Rabi’ah berkata: “Tatkala manusia banyak mencela Utsman, maka ayahku (sahabat Amir bin Rabi’ah) melakukan sholat malam seraya berdoa: “Ya Allah, jagalah diriku dari fitnah sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shalih.”
Maka ayahku tidak keluar (karena sakit) kecuali ketika meninggal
dunia”. (Dikeluarkan Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah
1/178-179 dan Al-Hakim 3/358.)
.......
.......
.......
Penyusun: Ustadz Yusuf bin Mukhtar
(penulis adalah pemimpin redaksi Majalah Al-Furqon,
Gresik)
Dikoreksi dan setujui oleh
Al-Ustadz Aunur Rafiq Ghufran, Lc. Al-Ustadz Ahmad
Sabiq, Lc.
http://www.konsultasisyariah.com/untaian-nasehat-sebelum-pemilu-2014/
0 komentar:
Posting Komentar