Masuk Surga Bersama Keluarga (bag-02)
📄 Lanjutan Faedah kajian Dr. Firanda Andirja, MA.
🏬Hotel Merdeka, madiun 6 Muhaarom 1440 H
Seorang suami tidak boleh egois, dengan mengatakan yang penting saya masuk surga, tidak perduli dengan istri anakku... karena suami akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. *haram bagi suami untuk egois.*
*Wajib hukumnya bagi seorang suami untuk mengajak keluarganya masuk surga,* wajib baginya untuk mendidiknya, menjaga keluarganya dari panasnya api neraka. Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا ...
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka ...
📖(Surat At-Tahrim, Ayat 6)
Jika seorang suami tidak mendidik istri dan anaknya kelak mereka akan menuntutnya di hari kiamat, Allah berfirman :
(فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ * يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ * وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ * وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ)
*Artinya :*
Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),
*pada hari itu manusia lari* dari saudaranya,
dan dari ibu dan bapaknya,
dan dari *istri dan anak-anaknya.*
📖[Surat 'Abasa 33 - 36]
Diantara tafsiran salaf dalam ayat ini, bahwa kenapa meninggalkan anak dan istrinya bahkan lari dari mereka ?,
karena ia takut anak istrinya menuntut dia.
karena selama hidup di dunia ia tidak menunaikan hak anak istrinya dan diantara hak anak istri adalah seorang suami mendidik anak istrinya, mengajaknya ngaji, memerintahkannya shalat, memerintahkannya mengenakan jilbab membangunkan untuk shalat subuh semua dg cara yg baik (lemah lembut) dst...
Allah tidak hanya memerintahkan kita shalat, tapi juga agar kita memerintahkan *keluarga kita* untuk shalat :
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
*Artinya :*
Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.
📖(Surat Tha-Ha, Ayat 132)
- *Sebuah faedah* dari firman Allah agar kita sabar untuk shalat
*sabar mendidik anak istri untuk shalat*
*sabar memerintahkan mereka untuk shalat, kemudian*
لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
*Artinya :*
Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.
- Kata ulama ini isyarat bahwa *betapa banyak orang mencari rizki lupa untuk menyuruh anak istrinya shalat*
- dan ulamak juga mengatakan *Diantara sebab dimudahkannya rejeki dan diantara sebab datangnya rezeki adalah menyuruh anak istrinya untuk shalat*
- Bersabarlah dalam mendakwahi anak istri dan mengajak mereka dalam ketaatan jangan mudah emosian.
*Kemudian*
Diantara kesempurnaan kenikmatan yang di idam idamkan setiap orang atau setiap keluarga adalah *MASUK SURGA BERSAMA KELUARGA*
Memang benar seorang yang masuk surga sendirian tanpa keluarganya karena keluarganya murtad atau kafir *dia akan tetap berbahagia,* akan tetapi kebahagiaan yang sempurna manakala ia bisa berkumpul di surga bersama-sama keluarganya. Bahkan itu adalah bentuk pemulyaan Allah kepada seorang mukmin
(جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ * سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ)
*Artinya :*
(yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang shalih dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
(sambil mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.
📖[Surat Ar-Ra'd 23 - 24]
- *Reoni dengan keluarga adalah kebahagiaan yang sempurna* terlebih jika berpisah dalam jangka waktu yang lama, terpisah bertahun² karena jarak kematian yg lama.
- *Bahkan malaikat sampai berdoa, mendoakan agar orang² beriman dikumpulkan bersama keluarganya di surga.* Doa mereka disebutkan dalam surat ghofir
رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Artinya :
Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang shalih di antara nenek moyang mereka, istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana,
📖(Surat Ghafir, Ayat 8)
*Malaikat mengetahui bahwa masuk surga bersama keluarga adalah kenikmatan yang luar biasa,* oleh karenanya mereka mendoakan orang² beriman agar mereka dimasukkan surga bersama nenek moyang mereka, istri-istri, dan keturunan mereka.
- Betapa banyak kita berdoa, semoga kita dikumpulkan disurga,
- Betapa banyak anak2 menulis sebuah doa, semoga aku dikumpulkan bersama bapak, ibu-ku disurga
- Bahkan ada istri/janda yang rela untuk tidak menikah lagi karena cintanya kepada suaminya dan ingin dikumpulkan bersama suaminya di surga.
- sebagaimana kisah ummu darda' yang menolak lamaran muawiyah sahabat yang mulia, sahabat terkenal dan memiliki garis keturunan yang tinggi, setelah meninggal suaminya abu darda'
```Itulah gambaran bahwa masuk surga bersama keluarga adalah kenikmatan yang luar biasa dan cita-cita setiap orang yang beriman.```
*Kemudian bagaimana mewujudkan agar bisa masuk surga bersama suami istri / sekeluarga ?*
*PERTAMA :*
Pernikahan adalah ibadah yang sangat dicintai Allah. sampai-sampai Allah menamakan pernikahan dengan _miitsaqon gholidho_
... وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا
Artinya :
Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu.
📖(Surat An-Nisa', Ayat 2)
```Pernikahan adalah hubungan yang sangat memudahkan suami istri masuk surga.```
Bagaimana tidak Allah telah menggantungkan surga suami dengan berbuat baik kepada istrinya dan sebaliknya Allah menggantungkan surga seorang istri dengan berbuat baik kepada suaminya
Lihatlah hadits Nabi bahwa keduduka seorang suami di surga bisa dipengaruhi oleh istri, yaitu orang yang paling dekat kedudukannya dengan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam di surga adalah orang yang paling baik akhlaknya, dan sebaik² akhlak dan paling utama seorang suami adalah akhlaknya / perlakuan dan sikapnya kepada istrinya nabi bersabda :
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
*Artinya :*
Dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: *"Orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap isterinya,* dan aku adalah orang yang paling baik terhadap isteriku."
📚(HR. Ibnu Majah)
عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ وَالْمُتَفَيْهِقُونَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ عَلِمْنَا الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ فَمَا الْمُتَفَيْهِقُونَ قَالَ الْمُتَكَبِّرُونَ
Jabir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: *"Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai dan yang tempat duduknya lebih dekat kepadaku pada hari kiamat ialah orang yang akhlaknya paling bagus.* Dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak bicara (kata-kata tidak bermanfaat dan memperolok manusia)." Para shahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling banyak bicara itu?" Nabi menjawab: "Yaitu orang-orang yang sombong."
📚(HR. Tirmidzi)
- Maka jika kita ingin memiliki surga yang dekat dengan Nabi maka perbaiki akhlak kita ini secara umum, dan Nabi mengkhususkan dengan sabdanya diatas _"Orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap isterinya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap isteriku."_
- oleh karenanya kita suami harus sadar, bahwa diantara kesempatan kita untuk meraih surga tertinggi adalah berbuat yang terbaik bagi istri. semakin kita berbuat baik kepada istri maka suami lebih mudah masuk surga.
*Bagaimanakan ciri-ciri suami yang baik ?*
Biasanya Suami yang baik diantara ciri²nya bisa diketahui dari istrinya, jika istri anda bangga mempunyai suami anda, maka anda adalah suami yang baik _(tentunya kebanggaan dalam hal positif dan sesuai kacamata akherat / agamanya bukan hanya dunianya)_ ini indikasi bahwa anda adalah suami yang baik. jika sebaliknya maka anda suami harus memperbaiki diri.
*Sebaliknya Nabi berkata kepada istri*
عَنِ الْحُصَيْنِ بْنِ مِحْصَنٍ أَنَّ عَمَّةً لَهُ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَاجَةٍ فَفَرَغَتْ مِنْ حَاجَتِهَا فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ كَيْفَ أَنْتِ لَهُ قَالَتْ مَا آلُوهُ إِلَّا مَا عَجَزْتُ عَنْهُ قَالَ فَانْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
*Artinya :*
Al Hushain bin Mihshan bahwa bibinya pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk suatu keperluan. Setelah urusannya selesai, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya kepadanya: "Apakah kamu mempunyai suami?" ia menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi: "Bagaimanakah sikapmu terhadapnya?" ia menjawab, "Saya tidak pernah mengabaikannya, kecuali terhadap sesuatu yang memang aku tidak sanggup." Beliau bersabda: "Camkanlah selalu, akan posisimu terhadapnya. *Sesungguhnya Suamimu itu adalah surgamu atau nerakamu"*
📚(HR. Ahmad )
- anda harus mengatur diri agar memiliki akhlak yang baik kepada keluarga, sehingga setiap kali bertemu dengan istri pahala terus mengalir, setiap bertemu anak pahala mnegalir terus. kalau kita memiliki akhlak yang baik, maka argo pahala jalan terus (pahala akan terus bertambah) itulah rahasia sabda Nabi : _"Orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap isterinya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap isteriku."_
*KEDUA :*
*Kemudian bagaimana menjadikan pernikahan sebagai ladang pahala dan jembatan menuju surga dan sumber pahala ?*
- Bekerjasama (suami istri) dalam beribadah dalam ketaatan kepada Allah.
- Usahakanlah bagaimana caranya agar bisa beribadah bersama² antara suami istri, kerjasama dalam kebaikan, kerjasama agar bisa haji bersama, kerjasama agar bisa umrah bareng2, saling membantu dalam ketaatan,
misalnya bekerjasama dan sepakat untuk menjalankan shalat malam
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّى ثُمَّ أَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ وَرَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ ثُمَّ أَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ
*Artinya:*
dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda:
*"Allah merahmati seorang pemuda* yang bangun untuk shalat dimalam hari, lalu ia membangunkan istrinya untuk shalat, jika ia enggan maka ia memercikkan air diwajahnya,
dan *Allah merahmati seorang istri* yang bangun untuk shalat dimalam hari lalu ia membangunkan suaminya untuk shalat, jika ia enggan maka ia memercikkan air kewajahnya."
- nanti di hari kiamat bisa saling memberi syafaat..
*Faedah :*
- dikatakan oleh ulama' : ini isyarat bahwa dalam mendidik istri dalam ketaatan itu harus agak sedikit dipaksakan, _(tentunya tetap mengedepankan lemah lembut dan hikmah)_ karena jika tidak bangun dipercikkan di wajah suami / istri air. intinya jika suami istri sepakat insyallah tidak ada kemarahan.
- *jika sebuah keluarga orientasinya / tujuannya adalah akherat maka akan terasa mudah menjalani kehidupan dunia ini.*
- Harus saling mengingatkan, terkadang istri lupa terkadang suami yang lupa.
- Kalau ingin membeli barang, tanyakan perlu atau tidak ? kalau perlu apakah bisa mempertanggung jawabkan dihadapan Allah ?
------------
- *Suami istri bisa saling memberi syafaat* kelak di akherat, jika antara teman saja bisa saling memberi syafaat terlebih lagi suami istri, simak hadits dalam shahih Bukhori berikut ini :
... وَإِذَا رَأَوْا أَنَّهُمْ قَدْ نَجَوْا فِي إِخْوَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِخْوَانُنَا كَانُوا يُصَلُّونَ مَعَنَا وَيَصُومُونَ مَعَنَا وَيَعْمَلُونَ مَعَنَا فَيَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى اذْهَبُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ دِينَارٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجُوهُ وَيُحَرِّمُ اللَّهُ صُوَرَهُمْ عَلَى النَّارِ فَيَأْتُونَهُمْ وَبَعْضُهُمْ قَدْ غَابَ فِي النَّارِ إِلَى قَدَمِهِ وَإِلَى أَنْصَافِ سَاقَيْهِ فَيُخْرِجُونَ مَنْ عَرَفُوا ثُمَّ يَعُودُونَ فَيَقُولُ اذْهَبُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ نِصْفِ دِينَارٍ فَأَخْرِجُوهُ فَيُخْرِجُونَ مَنْ عَرَفُوا ثُمَّ يَعُودُونَ فَيَقُولُ اذْهَبُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجُوهُ فَيُخْرِجُونَ مَنْ عَرَفُوا...
*Artinya :*
Jika mereka melihat bahwasanya mereka telah selamat di kalangan teman-teman mereka, mereka berkata, 'Ya Tuhan kami, sesungguhnya kawan-kawan kami mendirikn shalat bersama kami dan berpuasa bersama kami, dan beramal bersama kami! ' Allah Ta'ala berfirman, 'Pergilah kalian, siapa diantara kalian dapatkan dalam hatinya masih ada seberat dinar keimanan, maka keluarkanlah dia', dan Allah mengharamkan bentuk mereka dalam neraka.
Maka mereka datangi kawan-kawan mereka sedang+ sebagian mereka telah terendam dalam neraka ada yang sampai telapak kakinya, setengah betisnya,n sehingga mereka keluarkan siapa saja yang mereka, kemudian mereka kembali dan Allah berkata, 'Pergilah kalian sekali lagi, dan siapa yang kalian temukan dalam hatinya seberat atom keimanan, maka keluarkanlah dia.' Maka mereka keluarkan siapa saja yang mereka kenal...
- Jadi suami istri / tali pernikahan adalah aset berharga untuk masuk surga untuk saling memberi syafaat kelak di hari kiamat. jangan abaikan atau sia - siakan !
Bersambung _insyallah_
***mohon dimaafkan bila ada kesalahan atau kekurangan, wallahu a'lam.
_Akhukum fillah, al faqiir ilallah_
🖊mha_el kanzu
0 komentar:
Posting Komentar