Hal : 5
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
مُقَدِّمَةُ الْمُحَقِّقِ
Pendahuluan Peneliti
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan meminta ampun kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa disesatkan-Nya, maka tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ﴾
(سُورَةُ آلِ عِمْرَانَ: ١٠٢)
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim."
(QS. Ali ‘Imran: 102)
﴿ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ، وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا، وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً، وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ، إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا ﴾
(سُورَةُ النِّسَاءِ: ١)
"Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari dirinya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan kekerabatan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu."
(QS. An-Nisa’: 1)
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ، وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ﴾
(سُورَةُ الْأَحْزَابِ: ٧٠-٧١)
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Dia akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah memperoleh kemenangan yang besar."
(QS. Al-Ahzab: 70-71)
أَمَّا بَعْدُ: فَهٰذَا تَحْقِيقُ الرِّسَالَةِ النَّادِرَةِ لِلْإِمَامِ السُّيُوطِيِّ، بَقِيَتْ حَبِيسَةَ خَزَائِنِ الْمَخْطُوطَاتِ، بَعْدَ أَنْ نُقِلَتْ مِنَ الْقَاهِرَةِ إِلَى الْوِلَايَاتِ الْمُتَّحِدَةِ، يَوْمَ أَنْ كَانَتْ وَقْفًا عَلَى طُلَّابِ الْأَزْهَرِ، ثُمَّ وُضِعَتْ فِي الْمَكْتَبَةِ الْأَزْهَرِيَّةِ، إِلَى أَنْ
Adapun setelah itu: Inilah tahqiq (penelitian dan verifikasi) terhadap sebuah risalah langka karya Imam As-Suyuthi, yang lama terkurung di dalam gudang manuskrip, setelah dipindahkan dari Kairo ke Amerika Serikat. Dahulu, manuskrip ini merupakan wakaf bagi para penuntut ilmu di Al-Azhar, kemudian ditempatkan di perpustakaan Al-Azhar,
أُخِذَتْ وَبِطَرِيقَةٍ غَيْرِ مَعْلُومَةٍ إِلَى مَكْتَبَةِ هَارْفَرْدَ فِي الْوِلَايَاتِ الْمُتَّحِدَةِ، وَنُدْرَةُ هَذِهِ الرِّسَالَةِ لَيْسَ لِكَوْنِهَا النُّسْخَةَ الْخَطِّيَّةَ الْوَحِيدَةَ – إِلَى الْآنِ – بَلْ لِأَنَّهَا كَذَلِكَ مِنْ بَوَاكِيرِ مُؤَلَّفَاتِ السُّيُوطِيِّ، إِذْ كَانَ عُمْرُهُ عِنْدَمَا أَلَّفَهَا ٢٢ سَنَةً، كَمَا إِنَّهَا أَوَّلُ مَا يُطْبَعُ لِلسُّيُوطِيِّ فِي عِلْمِ الْفَرَائِضِ، مَعَ الْعِلْمِ أَنَّهُ لَمْ يُذْكَرْ لَهُ فِي الْفَرَائِضِ سِوَى هَذِهِ الرِّسَالَةِ وَكِتَابٍ آخَرَ لَمْ يُطْبَعْ
Hingga akhirnya, risalah ini diambil dengan cara yang tidak diketahui ke perpustakaan Harvard di Amerika Serikat. Kelangkaan risalah ini bukan karena ia merupakan satu-satunya naskah tulisan tangan yang ada hingga saat ini, tetapi juga karena ia termasuk karya awal As-Suyuthi. Saat menulisnya, usianya baru 22 tahun. Selain itu, ini adalah karya pertama As-Suyuthi yang dicetak dalam ilmu faraid. Diketahui bahwa dalam ilmu faraid, hanya risalah ini dan satu kitab lain—yang belum dicetak—yang disebut sebagai karyanya.
كَمَا أَنَّ الْمُشْتَغِلِينَ فِي عِلْمِ الْفَرَائِضِ لَمْ يَنْقُلُوا شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ عَنْهُ، رَغْمَ أَنَّ مَنْ تَرْجَمَ لِلسُّيُوطِيِّ ذَكَرُوا أَنَّ لَهُ شَرْحًا لِمَتْنِ الرَّحْبِيَّةِ، وَكِتَابًا فِي الْفَرَائِضِ.
Para ahli ilmu faraid juga tidak menukil apa pun darinya, meskipun para penulis biografi As-Suyuthi menyebutkan bahwa ia memiliki syarah terhadap matan Ar-Rahbiyyah dan sebuah kitab dalam faraid.
وَهَذَا الْعَمَلُ يَأْتِي ضِمْنَ تَحْقِيقِ جُمْلَةٍ مِنَ الرَّسَائِلِ لِكِبَارِ الْمُصَنِّفِينَ الْأَعْلَامِ، حَيْثُ تَشَرَّفْتُ بِتَحْقِيقِ أَوَّلِ رِسَالَةٍ لَمْ تُطْبَعْ لِلسُّيُوطِيِّ (١)، وَحَقَّقْتُ كِتَابًا رَائِعًا لِلْعَلَّامَةِ السَّخَاوِيِّ "ارْتِيَاحُ الْأَكْبَادِ بِأَرْبَاحِ فَقْدِ الْأَوْلَادِ"، وَتَحْتَ يَدِي رِسَالَةٌ لِلْعَلَّامَةِ لِلْبِقَاعِيِّ، وَقَبْلَ ذَلِكَ فَرَغْتُ مِنْ
تَحْقِيق رِسَالَةٍ لِلْحَافِظِ الذَّهَبِيِّPenelitian ini merupakan bagian dari verifikasi sejumlah risalah dari para ulama besar. Saya merasa terhormat bisa meneliti risalah pertama As-Suyuthi yang belum dicetak sebelumnya. Saya juga telah meneliti sebuah kitab luar biasa karya Al-‘Allamah As-Sakhawi, berjudul "Irtiahul Akbad bi Arbah Faqdil Aulad". Saat ini, saya tengah mengerjakan sebuah risalah karya Al-‘Allamah Al-Biqa‘i. Sebelumnya, saya juga telah menyelesaikan Tahqiq Risalah Al-Hafizh Adz-Dzahabi
____________________
(١) عَلْمًا أَنِّي كُنْتُ قَدْ حَقَّقْتُ كِتَابًا مَنْسُوبًا لِلسُّيُوطِيِّ وَهُوَ "إِغَاثَةُ الْمُسْتَغِيثِ فِي حَلِّ بَعْضِ إِشْكَالَاتِ الْحَدِيثِ"، وَقَطَعْتُ شَوْطًا بِهِ، ثُمَّ تَبَيَّنَ لِي أَنَّهُ مَنْسُوبٌ لَهُ، وَأَنَّهُ جُزْءٌ مِنْ كِتَابِ "الْكَوْكَبِ الْمُنِيرِ شَرْحِ الْجَامِعِ الصَّغِيرِ" لِتِلْمِيذِ السُّيُوطِيِّ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْعَلْقَمِيِّ (٩٦٩هـ)، مَعَ أَنَّ "إِغَاثَةَ الْمُسْتَغِيثِ" أُخِذَتْ بِهِ رِسَالَةٌ عِلْمِيَّةٌ فِي الْعِرَاقِ مِنْ جَامِعَةِ تِكْرِيتَ فِي عِلْمِ الْحَدِيثِ، عَلَى أَنَّهُ مِنْ مُؤَلَّفَاتِ السُّيُوطِيِّ الْمُسْتَقِلَّةِ!
(1) Perlu diketahui bahwa saya pernah meneliti sebuah kitab yang dinisbatkan kepada As-Suyuthi, yaitu "Ighatsatul Mustaghits fi Halli Ba'di Isykalatil Hadits", dan telah menempuh banyak usaha dalam penelitiannya. Namun, kemudian saya mengetahui bahwa kitab tersebut hanya dinisbatkan kepadanya. Ternyata, ia adalah bagian dari kitab "Al-Kaukab Al-Munir Syarh Al-Jami’ As-Shaghir" karya murid As-Suyuthi, yaitu Muhammad bin Abdurrahman bin Al-‘Alqami (w. 969 H). Padahal, risalah "Ighatsatul Mustaghits" ini dijadikan penelitian ilmiah di Irak, di Universitas Tikrit, dalam ilmu hadis, dengan anggapan bahwa ia adalah karya independen As-Suyuthi!
تَحْقِيق رِسَالَةٍ لِلْحَافِظِ الذَّهَبِيِّ.
أَقُولُ ذَلِكَ لِأَنِّي أَجِدُ أَنَّ الِاشْتِغَالَ بِتَحْقِيقِ كُتُبِ الْعُلَمَاءِ الْكِبَارِ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ شَرَفٌ لِأَيِّ مُحَقِّقٍ، يَفُوقُ شَرَفَ التَّأْلِيفِ حَسَبَ رَأْيِي الْقَاصِرِ.
Saya mengatakan hal ini karena saya berpendapat bahwa menyibukkan diri dengan meneliti dan memverifikasi (tahqiq) kitab-kitab para ulama besar dalam umat ini merupakan suatu kehormatan bagi setiap peneliti, bahkan lebih mulia daripada menulis karya sendiri menurut pandangan saya yang terbatas.
أَسْأَلُ اللَّهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَنْ يَجْعَلَ عَمَلِي هَذَا لِوَجْهِهِ خَالِصًا، وَأَنْ لَا يَجْعَلَ لِأَحَدٍ مِنْهُ شَيْئًا.
Saya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar menjadikan pekerjaan ini ikhlas karena-Nya semata dan tidak memberikan bagian apa pun dari itu kepada siapa pun selain-Nya.
الْمُحَقِّقُ
Peneliti
✍🏼MHA El kanzu & partnership App Chatgpt
🏡 Nangkas - jogorogo - Ngawi - JATIM Indonesia Raya 🇮🇩
⌚ 13:36 WIB
📝 04 Sya'ban 1446 H / 03 Februari 2025 M
0 komentar:
Posting Komentar