ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

Minggu, 02 Februari 2025

Thawaf Kepada Selain Ka'bah

Pertanyaan:

Thawaf di selain Ka'bah bisa menjadi syirik dan bisa menjadi bid’ah?

Jawaban: Thawaf di selain Ka'bah bisa menjadi syirik dan bisa menjadi bid’ah, tergantung pada keadaan pelakunya. Jika ia mengira bahwa thawaf adalah ibadah kepada Allah di tempat tersebut, maka itu adalah bid’ah dan dapat menjadi sarana menuju kesyirikan. Namun, jika ia thawaf untuk mendekatkan diri kepada tempat tersebut, maka itu seperti shalat atau sujud kepadanya (yang termasuk syirik).

Tanya: Di tempat kami, ada orang-orang yang thawaf lalu shalat menghadap kuburan. Apakah ini syirik atau bid’ah?

Jawab: Apa maksudnya?

Tanya: Mereka thawaf lalu shalat dua rakaat menghadap kuburan.

Jawab: Mereka harus diajarkan bahwa ini adalah syirik akbar. Shalat menghadap kuburan, jika diniatkan untuk mendekatkan diri kepada penghuni kubur, maka itu syirik akbar. Namun, jika ia beranggapan bahwa shalat di dekat kubur itu mustahab (disunnahkan), maka itu adalah bid’ah, dan thawafnya juga bid’ah.

Tanya: Bagaimana jika shalat menghadap kubur meskipun bukan ke arah kiblat?

Jawab: Jika ia shalat ke arah kubur dengan keyakinan bahwa itu adalah kiblat, maka harus dijelaskan kepadanya bahwa ini adalah kebatilan. Namun, jika ia melakukannya untuk mendekatkan diri kepada kubur, maka itu syirik akbar.

Tanya: Ia mengatakan bahwa shalat di tempat itu adalah bentuk ibadah kepada Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya?

Jawab: Ia harus diajarkan bahwa shalat di kuburan adalah bid’ah. Jika ia melakukannya dengan tujuan mendekatkan diri kepada penghuni kubur, maka itu syirik akbar. Begitu juga dengan thawaf, jika ia melakukannya untuk mendekatkan diri kepada penghuni kubur, maka itu syirik akbar. Semoga Allah melindungi kita. Namun, jika ia shalat di sana dengan anggapan bahwa shalat atau membaca Al-Qur’an di kuburan adalah perbuatan yang baik, maka itu adalah bid’ah. (¹)
📘Referensi: Aqidatuna wa Ma Nadinu Lillah Bihi
(¹) Diterjemahkan dari : https://binbaz.org.sa/fatwas/31106/


Thawaf kepada selain Ka'bah dengan tujuan mengharap berkah (kepada selain Allah) termasuk kesyirikan.

Dalil dan Penjelasan

1. Larangan Beribadah kepada Selain Allah
Allah berfirman:

> وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
"Dan hendaklah mereka melakukan thawaf di sekitar Baitullah yang tua itu (Ka’bah)."
(QS. Al-Hajj: 29)

Ayat ini menunjukkan bahwa thawaf adalah ibadah yang disyariatkan hanya di Ka'bah, bukan di tempat lain.

2. Hadits Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ bersabda:

> إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya."
(HR. Bukhari no. 1, Muslim no. 1907)

Jika seseorang melakukan thawaf dengan niat ibadah kepada selain Allah atau mencari berkah dari selain Allah, maka itu adalah bentuk kesyirikan.

3. Ijma’ Ulama
Para ulama sepakat bahwa thawaf adalah ibadah yang hanya boleh dilakukan di Ka’bah. Ibn Qudamah dalam Al-Mughni (3/468) menegaskan bahwa melakukan thawaf di selain Ka'bah sebagai bentuk ibadah adalah bid’ah yang diharamkan, dan jika disertai keyakinan tertentu yang bertentangan dengan tauhid, maka itu menjadi kesyirikan.

Kesimpulan
Thawaf di tempat selain Ka’bah dengan tujuan ibadah atau mencari berkah adalah kesyirikan karena menyerupakan tempat tersebut dengan Baitullah, yang telah Allah khususkan sebagai satu-satunya tempat thawaf yang disyariatkan.

Referensi:
Ibn Qudamah, Al-Mughni (3/468)
Tafsir Ibnu Katsir, QS. Al-Hajj: 29
Fatwa IslamQA no. 145647

✍🏼MHA El kanzu

🏡 Nangkas - jogorogo - Ngawi - JATIM Indonesia Raya 🇮🇩
⌚ 06:04 WIB
📝 03 Sya'ban 1446 H / 02 Februari 2025 M

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Post