Banyak Ilmu, Namun Lupa
Belajar Adab dan Akhlak
Apr 11, 2014 Muhammad Abduh Tuasikal,
Ketahuilah bahwa ulama salaf sangat
perhatian sekali pada masalah adab
dan akhlak.
Mereka pun mengarahkan murid-muridnya mempelajari adab sebelum menggeluti suatu bidang ilmu dan
menemukan berbagai macam khilaf
ulama. Imam Darul Hijrah, Imam Malik rahimahullah pernah berkata
pada seorang pemuda Quraisy,
ﺗﻌﻠﻢ ﺍﻷﺩﺏ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﺗﺘﻌﻠﻢ ﺍﻟﻌﻠﻢ
“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”
Kenapa sampai para ulama mendahulukan mempelajari adab?
Sebagaimana Yusuf bin Al Husain berkata :
ﺑﺎﻷﺩﺏ ﺗﻔﻬﻢ ﺍﻟﻌﻠﻢ
“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”
“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”
Guru penulis, Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi berkata, “Dengan memperhatikan adab maka akan mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian pada adab, maka ilmu akan disia-siakan.”
Oleh karenanya, para ulama sangat perhatian sekali mempelajarinya.
Ibnul Mubarok berkata :
ﺗﻌﻠﻤﻨﺎ ﺍﻷﺩﺏ ﺛﻼﺛﻴﻦ ﻋﺎﻣﺎً، ﻭﺗﻌﻠﻤﻨﺎ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻋﺸﺮﻳﻦ
“Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan kami mempelajari ilmu selama 20 tahun.”
“Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan kami mempelajari ilmu selama 20 tahun.”
Ibnu Sirin berkata :
ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﺘﻌﻠﻤﻮﻥ ﺍﻟﻬﺪﻱَ ﻛﻤﺎ ﻳﺘﻌﻠﻤﻮﻥ ﺍﻟﻌﻠﻢ
“Mereka -para ulama- dahulu mempelajari petunjuk (adab) sebagaimana mereka menguasai suatu ilmu.”
“Mereka -para ulama- dahulu mempelajari petunjuk (adab) sebagaimana mereka menguasai suatu ilmu.”
Makhlad bin Al Husain berkata pada
Ibnul Mubarok,
ﻧﺤﻦ ﺇﻟﻰ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻷﺩﺏ ﺃﺣﻮﺝ ﻣﻨﺎ ﺇﻟﻰ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ
“Kami lebih butuh dalam mempelajari adab daripada banyak menguasai hadits.”
Kata Syaikh Sholeh Al Ushoimi, “Ini yang terjadi
di zaman beliau, tentu di zaman kita
ini adab dan akhlak seharusnya lebih serius dipelajari.”
Dalam Siyar A’lamin Nubala’ karya Adz Dzahabi disebutkan bahwa ‘Abdullah bin Wahab berkata,
ﻣﺎ ﻧﻘﻠﻨﺎ ﻣﻦ ﺃﺩﺏ ﻣﺎﻟﻚ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻤﺎ ﺗﻌﻠﻤﻨﺎ ﻣﻦ ﻋﻠﻤﻪ
“Yang kami nukil dari (Imam) Malik lebih banyak dalam hal adab dibanding ilmunya.” -
Imam Malik juga pernah berkata,
“Dulu ibuku menyuruhku untuk duduk bermajelis dengan Robi’ah Ibnu Abi ‘Abdirrahman -seorang fakih di kota Madinah di masanya-. Ibuku berkata,
ﺗﻌﻠﻢ ﻣﻦ ﺃﺩﺑﻪ ﻗﺒﻞ ﻋﻠﻤﻪ
“Pelajarilah adab darinya sebelum mengambil ilmunya.”
Lihatlah doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam supaya dianugerahi akhlak yang mulia,
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻫْﺪِﻧِﻰ ﻷَﺣْﺴَﻦِ ﺍﻷَﺧْﻼَﻕِ ﻻَ ﻳَﻬْﺪِﻯ ﻷَﺣْﺴَﻨِﻬَﺎ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﻭَﺍﺻْﺮِﻑْ ﻋَﻨِّﻰ ﺳَﻴِّﺌَﻬَﺎ ﻻَ ﻳَﺼْﺮِﻑُ ﻋَﻨِّﻰ ﺳَﻴِّﺌَﻬَﺎ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ
“Allahummahdinii li ahsanil akhlaaqi laa yahdi li-ahsanihaa illa anta, washrif ‘anni sayyi-ahaa, laa yashrif ‘anni sayyi-ahaa illa anta
Artinya: Ya Allah, tunjukilah padaku
akhlak yang baik, tidak ada yang dapat menunjukinya kecuali Engkau.
Dan palingkanlah kejelekan akhlak dariku, tidak ada yang memalinggkannya kecuali Engkau].” (HR. Muslim no. 771, dari ‘Ali bin Abi Tholib)
—
Disusun di pagi hari, Jum’at, 11 Jumadats Tsaniyah 1435 H di Pesantren Darush Sholihin Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com
0 komentar:
Posting Komentar