ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

Rabu, 09 Januari 2013

Kufur Besar... ? Kufur Kecil... ?

Jelaskan apa yang dimaksud kufur besar dan kufur kecil, sebutkan macamnya dan perbedaan diantara keduanya!

Jawab: a. Kufur besar adalah kufur yang membatalkan keimanan dan mengeluarkan seseorang dari agama islam serta menyebabkan pelakunya kekal di neraka.
Macamnya:
1). Kufur karena mengingkari, menentang dan mendustakan.
2). Kufur karena membangkang dan sombong.
3). Kufur karena ragu-ragu.
4). Kufur karena berpaling.
5). Kufur karena Nifaq.
6). Kufur karena menghujat dan mengolok-olok.
b. Kufudosar kecil yaitu kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama islam yang biasa disebut dengan kufur amali atau kufur duna kufur.
Macamnya: Adalah -dosa yang disebutkan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar, seperti kufur nikmat.
PERBEDAAN KUFUR KECIL DAN KUFUR BESAR
KUFUR KECIL
1.Tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam.
2. Tidak menghapuskan pahalanya tatapi menguranginya sesuai kadar kekufurannya, dan pelakunya tetap terancam dengan siksaan.
3. Jika ia masuk Neraka ia tidak akan kekal di Neraka dan bisa saja Allah memberi ampunan kepadanya sehingga ia tidak masuk Neraka sama sekali.
4.Tidak menjadikan halal darah dan harta pelakunya. 
5.Tidak melarang secara mutlak adanya kesetiaan, tetapi pelakunya dicintai dan diberi kesetiaan sesuai dengan kadar kimanannya.
6. Dibenci dan dimusuhi sesuai dengan kadar pelanggaranya.


KUFUR BESAR
1. Mengeluarkan pelakunya dari agama islam
2. Menghapuskan agamanya
3. Pelakunya kekal di Neraka
4. Menjadikan halal darah dan harta pelakunya
5. Mengharuskan adanya permusuhan secara mutlak antara pelakunya dengan kaum mukmin,
6.Tidak boleh mencintai dan tidak setia kepadanya meskipun keluarga dekat.
((Akidah Muslim hal: 433 - 440))

From: Akidah Muslim , Ustadz Zaenal Abidin Bin Syamsudin
el-sanawy

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Post