Sore ini 03 maret 2014, 17:10 WITA
(KISAH NYATA)
Ketika santai duduk-duduk di masjid menyaksikan anak-anak TPA bermain sembari menunggu ustadzahnya belajar mengaji...
Rasyid namanya,,, seorang anak kecil yang bermain-main dengan gembiranya ia berlari-lari tarik-menarik dengan teman dan kakaknya, karena terlalu berlebihan sehingga tidak sengaja menyakiti salah satu temanya, dan temannya menangis (hanya sebentar) ...
Kemudian kakanya menegurnya dengan nada marah "naa gara-gara kamu syid" karena ia merasa bersalah dan tidak sengaja iapun tidak dapat membela diri atau menjawab iapun hanya bisa menangis...
Sebuah pelajaran... ia tidak mengelak, membantah, ataupun merasa benar... justru teman yang ia sakiti tidak dendam malah ia yang menghiburnya...
Setelah Rasyid selesai menangis perlahan ia mengembalikan suasana hatinya, kemudian bermain kembali bersama kakak dan temannya seperti tidak ada permasalahan, tidak ada dendam...
Masyallah... Subhanallah
Itulah indahnya dunia anak...
Ketika bersalah mengakuinya...
Itulah indahnya dunia anak...
Ketika bersalah mengakuinya...
Tidak membela diri...
Tidak beralasan...
Tidak beralasan...
Tidak mencari kambing hitam...
Tidak pendendam...
Tidak pendendam...
Melupakan Permasalah yang sudah berlalu...
Hidup kembali normal sebagaimana biasa...
Hidup kembali normal sebagaimana biasa...
Alangkah indahnya hati ini jika bisa seperti mereka...
Tetap berpikiran dewasa...
Tetap berpikiran dewasa...
Mengambil keputusan dengan bijaksana...
Memiliki hati yang istimewa...
Memiliki hati yang istimewa...
Sebagaimana hati seorang anak balita...
Bukan pendendam akan tetapi pemaaf...
Ketika bersalah, mengakui tanpa masalah...
Melupakan kesedihan berganti menjadi keceriaan...
Ketika bersalah, mengakui tanpa masalah...
Melupakan kesedihan berganti menjadi keceriaan...
Allah ya kariim...
اللهم ارزقنا قلبا صافيا نقيا...
واجعل قلوبنا كقلوب عبادك الصالحين المتقين المخلصين...
واجمعنا معهم يالطيف ياسميع الدعاء...
إنك على كل شيء قدير...
برحمتك وعزتك يا أرحم الراحمين...
Sangatta-Kutai Timur-Kalimantan Timur-Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar