ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

Kamis, 29 Januari 2015

ADAB BEROBAT [Bagian Pertama]

Di bawah ini beberapa poin penting seputar adab berobat. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Selamat menyimak. Baarokallahu fiikum.

◆ [1]. NIAT YANG BAIK
Niat yang baik hendaklah ada pada diri orang yang berobat (pasien) atau orang yang mengobati (dokter). Hendaklah keduanya sama-sama berniat baik dan tulus dalam berobat dan mengobati.

Adapun orang yang sedang sakit, hendaklah ia niatkan untuk mengharapkan kesembuhan dari Allah ta'ala semata dengan tujuan menjaga kesehatan dan kekuatan dirinya agar dapat meningkatkan ketakwaan dan ketaatan kepada Allah ta'ala. Sedangkan bagi dokter, hendaklah ia meluruskan niat dalam membantu saudaranya dengan sekuat ilmu yang telah Allah berikan kepadanya. Janganlah ia jadikan materi sebagai segala-galanya dalam membantu sesama.
Bila keduanya memiliki niat seperti ini, insyaAllah keduanya akan mendapatkan banyak pahala dari Allah azza wa jalla. 

◆ [2]. YAKIN KESEMBUHAN DARI TANGAN ALLAH
Allah ta'ala telah menurunkan penyakit dan hanya Dia yang mampu mengangkatnya. Keyakinan seperti ini bisa kita dapati pada diri Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Allah menjelaskan hal itu dalam firman-Nya:

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ

(Ibrahim berkata:) dan apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkanku. (QS. asy-Syu'ara’: 80)

Tidak ada yang dapat menurunkan penyakit dan mengangkatnya kecuali hanya Allah semata. Allah ta'ala berfirman:

وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلاَ رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيْبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Dia menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Yunus: 107)

Demikian pula bila seseorang terkena guna-guna atau sihir. Maka itu semua terjadi dengan izin Allah azza wa jalla. Jika Allah tidak mengizinkan maka sihir itu tidak akan berpengaruh sama sekali. Firman-Nya:

وَمَا هُمْ بِضَارِّيْنَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ

Dan mereka itu (tukang sihir) tidak dapat memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. (QS. al-Baqoroh: 102)

Bahkan, bila seluruh umat manusia berkumpul untuk berbuat baik atau buruk kepada seseorang, maka hal itu tidak akan terjadi kecuali dengan izin dan kehendak dari Allah ta'ala.
Hendaklah keyakinan ini dipegang erat-erat oleh orang yang sedang sakit maupun dokternya. Adapun segala macam pengobatan yang dibolehkan Syariat sekedar sebab. Bila Allah berkehendak maka obat itu akan bermanfaat. Bila tidak tentu saja obat itu tidak akan ada manfaatnya sama sekali.
Barang siapa yang meyakini bahwa pengobatan itu dapat menyembuhkan dengan sendirinya, maka ia telah berbuat kesyirikan kepada Allah azza wa jalla. Nas-alullaha as-salamah wal 'afiyah. 

◆ [3]. BERTANYA TENTANG PENYAKIT KEPADA AHLINYA
Hal ini sesuai firman Allah ta'ala:

فَاسْأَلُوْا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لاَ تَعْلَمُوْنَ

Maka bertanyalah kepada orang yang berilmu bila kamu tidak mengetahui. (QS. al-Anbiya': 7 dan an-Nahl: 43)

Ayat ini menjadi kaedah umum yang dapat diterapkan dalam segala sisi kehidupan. Bila kita ingin tahu tentang perkara agama marilah kita bertanya kepada ulama. Jika ingin tahu tata cara membuat masakan tertentu bisa ditanyakan kepada orang yang tahu resepnya. Demikian pula, bila ingin mengetahui cara kesembuhan dari penyakit yang diderita, maka silahkan tanyakan kepada ahlinya, yakni dokter.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لَمْ يُنْزِلْ دَاءً أَوْ لَمْ يَخْلُقْ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ أَوْ خَلَقَ لَهُ دَوَاءً، عَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ إِلاَّ السَّامَ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَ مَا السَّامُ ؟ قَالَ: اَلْمَوْتُ

Sesungguhnya Allah tidak menurunkan atau menciptakan suatu penyakit melainkan Dia pasti menurunkan atau menciptakan obatnya. (Obat itu) diketahui oleh ahlinya dan tidak diketahui yang lain. Kecuali as-Sam. Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa itu as-Sam?" Kematian, jawab beliau. (ash-Shahihah, no. 1650)

Bersambung insya Allah.

Bagian Indonesia
ICC DAMMAM KSA
+966556288679
Date : 09 Rab'iut tsani 1436 H / 29 January 2015

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Post