ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

Sabtu, 28 Juni 2014

Kultum Ramadhan 1435 H (Bag.2)

Rasulullah telah mensunahkan
shalat tarawih dan menganjurkannya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda,

ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻡَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺇِﻳﻤَﺎﻧًﺎ ﻭَﺍﺣْﺘِﺴَﺎﺑًﺎ ﻏُﻔِﺮَ ﻟَﻪُ ﻣَﺎ ﺗَﻘَﺪَّﻡَ ﻣِﻦْ
ﺫَﻧْﺒِﻪِ
“Barangsiapa mengerjakan
qiyamullail di bulan Ramadhan karena keimanan dan keikhlasan maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni Allah.” [1]

Qiyamullail tersebut cukup
dilakukan dengan shalat tarawih yang hanya disyariatkan secara khusus di bulan Ramadhan.
Banyak riwayat sahih yang
menceritakan kepada kita bahwa
Rasulullah mengerjakan shalat tarawih delapan rakaat, sepuluh rakaat, atau dua belas rakaat sesuai dengan kondisi beliau pada saat itu. Dari sini bisa disimpulkan bahwa shalat tarawih minimal adalah delapan rakaat, dan maksimalnya tidak terbatas. Namun menurut pendapat empat Imam mazhab, shalat tarawih hendaknya dikerjakan sebanyak dua puluh rakaat.

Disunahkan menghatamkan seluruh Al-Qur`an dalam shalat tarawih, dengan cara membaca satu juz setiap malam.

Seorang imam hendaknya meringankan shalat bagi makmum. Karena Rasulullah Saw. bersabda,
“Barang siapa mengimami shalat
orang banyak maka hendaknya dia
meringankan shalatnya.” [2]

Meringankan bukan berarti
seperti yang dilakukan oleh sebagian imam ketika mereka mengerjakan shalat tarawih dengan sangat cepat, sampai-sampai makmum tidak sempat melakukan ruku' dan sujud dengan sempurna atau tidak bisa tuma'ninah, yang pada hakikatnya merupakan rukun shalat dan shalat tidak sah tanpanya. Yang dimaksudkan dengan meringankan adalah tidak mengerjakan shalat terlalu lama, namun dengan tetap memperhatikan bacaan dan
menyempurnakan rukun-rukunnya.
Karena tuma'ninah termasuk salah satu rukun shalat.

Shalat tarawih lebih utama dikerjakan di masjid, meskipun
sebagian mazhab berpendapat bahwa mengerjakan shalat di rumah lebih utama, kecuali bagi orang-orang yang khawatir akan malas jika mengerjakannya di rumah. Atau jika dengan shalat di masjid dia akan membantu terlaksananya ibdah shalat tarawih. Contohnya adalah jika dia adalah imam masjid, suaranya bagus saat membaca Al-Qur`an, atau menjadi teladan bagi orang-orang.

[1] HR. Bukhari dalam Sahih Bukhari
(1/22), Bab: Tathawwu'u qiyâmi
Ramadhâna min al-îmân , Imam Muslim dalam Sahih Muslim (1/523), Bab: at-Targhîb fî qiyâmi ramadhâna wa huwa at-tarâwîh .
[2] HR. Bukhari dalam Sahih Bukhari
(1/22), Bab: al-ghadhab fî al-mau'izati wa at-ta'lîmi idzâ ra`â ma yukrahu.

From : http://muslimah-modern-online.blogspot.com/2012/08/keutamaan-mengerjakan-shalat-tarawih-di.html?m=1

Tarawih di Masjid dan Witir di Rumah

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum.
Ustadz, saya mau tanya tentang sholat sunah tarawih yang dilakukan setiap bulan Ramadhan dan diakhiri dengan sholat sunah witir, saya pernah mendengar bahwa sholat witir adalah sholat penutup yang dilakukan di malam hari. Apakah kita boleh melaksanakan
sholat witir di rumah sedang tarawih
dilaksanakan di masjid (berjamaah)?
Mengingat kita ingin sholat tahajud, dan witir dilaksanakan setelah sholat tahajud.
(Sebagai penutup), terima kasih atas penjelasan yang Ustadz berikan, besar harapan saya menunggu jawaban dari
Ustadz. Terima kasih.
Dari: Dedek

Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Boleh saja jamaah tarawih pulang
sebelum tarawih selesai untuk witir di rumah. Hanya saja, sikap semacam ini sangat tidak disarankan. Karena ada pahala besar bagi orang yang ikut
tarawih berjamaah bersama imam
sampai selesai.

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Orang yang melaksanakan shalat malam
bersama imam sampai selesai maka dicatat untuknya pahala qiyamul lail semalam suntuk. (HR. Turmudzi 806, Ibn Hibban 2547, Ibn Khuzaimah 2206, dan sanadnya dishahihkan al-A’dzami).

Tentu semua orang berharap untuk
mendapatkan pahala ini, sekalipun dia hanya shalat tarawih selama 1 jam atau kurang. karena itu, jangan sampai kita sia-siakan hal tersebut.
Bolehkah Shalat Setelah Witir?

Ibnu Hazm mengatakan,
Witir yang dilakukan di akhir malam
lebih afdhal, namun siapa yang witir di awal malam, itu baik. Dan shalat sunah setelah witir hukumnya boleh, tidak perlu mengulangi witir dan tidak perlu dibatalkan dengan digenapkan satu rakaat. (al-Muhalla, 2/91).

Artikel www.KonsultasiSyariah.com
Dijawab oleh ustadz Ammi Nur Baits
(Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com )

Ramadhan In Borneo
1 رمضان 1435 هجرية
28 Juni 2014 M
07:02

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Post