ISLAM itu indah-----ISLAM itu sempurna dan ISLAM itu rahmatan lil 'alamin-----JANGAN Hanya menilai ISLAM dari pengikut / umatnya...!-----tapi Nilai lah ISLAM dari ajarannya...!-----Pelajarilah...!-----Jika Tidak Tahu Bertanyalah Pada Ahlinya-----maka anda akan mengetahui betapa menakjubkanya Islam bagi kehidupan manusia

Senin, 02 Februari 2015

ADAB BEROBAT[Bagian Terakhir]

Berikut tulisan terakhir dari adab berobat. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Baarokallahu fiikum.
 
◆ [9]. BERADA DI ANTARA RASA HARAP & TAKUT

Pada hadis Anas radhiyallahu 'anhu disebutkan:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى شَابٍّ وَهُوَ فِي الْمَوْتِ فَقَالَ: كَيْفَ تَجِدُكَ ؟ قَالَ: وَاللَّهِ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ، أَنِّيْ أَرْجُوْ اللَّهَ وَإِنِّيْ أَخَافُ ذُنُوْبِيْ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا الْمَوْطِنِ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا يَرْجُوْ وَآمَنَهُ مِمَّا يَخَافُ

Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menemui seorang pemuda yang hampir meninggal dunia. Lalu beliau bertanya: "Bagaimana engkau dapati dirimu?" Ia menjawab: "Demi Allah, ya Rasulullah, sesungguhnya aku berharap kepada Allah, namun aku takut akan dosa-dosaku."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah dua hal tersebut (rasa harap dan takut) terkumpul pada hati seorang hamba pada kondisi seperti ini, melainkan Allah akan beri apa yang ia harapkan dan Dia curahkan keamanan dari apa yang ia takuti". 

(Hadis hasan riwayat at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dll. Lihat kitab al-Misykat, no. 1612)

◆ [10]. LARANGAN MEMINTA KEMATIAN

Dari Ummul Fadhl, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah masuk menemui al-Abbas yang sedang mengeluhkan (suatu penyakit), lalu ia berharap kematian. Maka itu beliau berkata kepadanya:

يَا عَمُّ! لاَ تَتَمَنَّ الْمَوْتَ، فَإِنَّكَ إِنْ كُنْتَ مُحْسِنًا، فَأَنْ تُؤَخَّرْ تَزْدَدْ إِحْسَانًا إِلَى إِحْسَانِكَ، خَيْرٌ لَكَ، وَإِنْ كُنْتَ مُسِيْئًا فَأَنْ تُؤَخَّرْ فَتَسْتَعْتِبْ مِنْ إِسَائَتِكَ، خَيْرٌ لَكَ، فَلاَ تَتَمَنَّ الْمَوْتَ

Wahai paman! Janganlah engkau mengharap kematian. Sebab, bila selama ini engkau berbuat baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, maka itu adalah kebaikan yang akan ditambahkan kepada kebaikanmu dulu, dan itu baik bagimu. Dan bila selama ini engkau berbuat tidak baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, lalu engkau diberi kesempatan untuk bertaubat dari kesalahanmu, maka itu baik pula bagimu. Maka, janganlah engkau mengharap kematian.

(HR. Ahmad, Abu Ya'la, dan al-Hakim. Al-Hakim berkata: Shahih sesuai persyaratan al-Bukhari dan Muslim, dan disepakati adz-Dzahabi. Syaikh al-Albani berkata: Hadis ini hanya sesuai dengan persyaratan al-Bukhari saja )

• Bila Harus Memilih

Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan, Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ مِنْ ضُرٍّ أَصَابَهُ، فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ فَاعِلاً فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ أَحْيِنِيْ مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِيْ وَتَوَفَّنِيْ إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِيْ

Janganlah sekali-kali seorang dari kalian mengharap kematian lantaran musibah yang menimpanya. Namun bila memang harus melakukannya maka hendaklah ia berkata: "Ya Allah, biarkanlah aku hidup bila hidup ini lebih baik bagiku, dan cabutlah nyawaku bila ternyata kematian lebih baik bagiku." 

(HR. al-Bukhari & Muslim)

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata: Hadis ini dengan jelas mengandung larangan meminta kematian karena suatu bahaya yang menimpanya, baik berupa penyakit, musibah, kemiskinan, ancaman dari musuh dan hal lain dari beban-beban dunia. Adapun bila ia khawatir dari sesuatu yang dapat membahayakan agamanya atau fitnah pada agamanya, maka meminta kematian dalam kondisi seperti ini tidak dibenci dengan dasar hadis ini dan yang lain. Sebagian ulama salafpun ada yang melakukannya ketika mereka khawatir fitnah menimpa agamanya. (ShahihMuslim bi Syarh an-Nawawi, jilid 17, hlm. 7-8, cet. al-Mathba'ah al-Mishriyyah bi al-Azhar)

• Sebuah Kisah

Di antara contoh seputar hal ini adalah sebuah kisah yang terjadi pada Yazid bin al-Aswad rahimahullah.
Abu Zur'ah Yahya bin Abu 'Amr berkata: "Adh-Dhahhak bin Qais dan orang-orang pernah keluar untuk mengerjakan shalat Istisqa' (minta hujan). Namun hujan tidak juga kunjung datang kepada mereka, bahkan awan mendungpun tidak terlihat."

Adh-Dhahhak berkata: "Dimanakah Yazid bin al-Aswad?" (Dalam sebuah riwayat disebutkan: Namun tidak seorangpun yang menjawabnya. Sehingga ia mengangkat suara lagi: "Dimanakah Yazid bin al-Aswad al-Jurasyi? Aku harap ia berdiri bila mendengar seruanku.")
Maka Ia (Yazid) berkata: "Saya disini." Adh-Dhahhak berkata: "Berdirilah! Dan mintalah kepada Allah untuk menurunkan hujan untuk kita."
Yazid pun berdiri. Lalu ia menundukkan kepalanya dan mengangkat kedua lengannya seraya berdoa: "Ya Allah, sesungguhnya hamba-hamba-Mu meminta syafa'at kepada-Mu dengan perantaraku."
Setelah ia berdoa sebanyak tiga kali, seketika itu juga hujan turun kepada mereka hingga sampai-sampai mereka hampir tenggelam karenanya.
Kemudian Yazid berkata: "Sesungguhnya hal ini telah membuatku terkenal, maka itu istirahatkanlah aku dari hal ini."
Waktu baru berlalu satu pekan, ternyata Yazid sudah tiada.
 (Sittu Duror min Ushul Ahli al-Atsar, Abdul Malik Romadhoni, hlm. 47)

◆ [11]. BERTAWAKAL HANYA KEPADA ALLAH

Setelah usaha tersebut dilakukan, tinggal tersisa satu hal yang harus ia perhatikan. Yaitu hendaklah ia bertawakal hanya kepada Allah semata. Artinya ia menyerahkan segalanya hanya kepada Allah semata.
Bila ia sembuh hendaklah banyak-banyak memuji Allah azza wa jalla. Bila belum sembuh juga, hendaklah ia berhusnudzon kepada Allah. Karena banyak sekali hikmah dari penyakit yang dideritanya, baik ia ketahui maupun tidak. Maka itu, bertawakal adalah solusi terbaik setelah ikhtiyar dan doa.
Allah azza wa jalla berfirman: 

وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal. (QS. Ali Imron: 122)

Firman-Nya: 

وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُوْنَ

Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu berserah diri. (QS. Ibrohim: 12)
Semoga kita dihindarkan dari segala macam penyakit. Bila itu memang harus terjadi, semoga Allah memberikan kesabaran dan keteguhan kepada diri kita. Tak lupa kita memohon kepada Allah agar diberikan pahala yang melimpah dari cobaan tersebut. Wa billahi at-taufiq.

Bagian Indonesia
ICC DAMMAM KSA
+966556288679

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Post